ECONOMIC DISPATCH

UNIT-UNIT PEMBANGKIT
TERMAL

Economic Dispatch :
Adalah pembagian pembebanan pada pembangkit
pembangkit yang ada dalam sistem secara optimal
ekonomis, pada harga beban sistem tertentu.
Besar beban pada suatu sistem tenaga selalu berubah setiap
periode waktu tertentu, untuk mensuplai beban secara ekonomis
maka perhitungan economic dispatch dilakukan pada setiap
besar beban tersebut.

Ada beberapa metode dalam economic dispatch, antara lain :

FaktorPengali Langrange() / Lagrange multiplier
Iterasi lamda
Base Point dan Faktor Partisipasi

PENDAHULUAN
Menjelaskan teknik optimasi dari power
sistem.
Menjelaskan Lagrange Multiplier untuk
menyelesaikan optimasi.
Sistem terdiri dari N pembangkit termal
yang terhubung pada single bus bar untuk
memenuhi kebutuhan beban (Pload )

F1

P1

F2

P2
Pload

FN

PN

The input to each unit, shown as Fi , represents

the cost rate of the unit.
The output of each unit, Pi , is the electrical
power generated by that particular unit.
The total cost rate of this system is, the sum of
the costs of each of the individual unit.
The essential constraint on the operation of this
system is that the sum of the output powers must
equal the load demand.

Bila beban sistem dinotasikan PR dan rugi transmisi

diabaikan maka jumlah output dari setiap pembangkit
hanya digunakan untuk melayani PR, jadi:

Problem Formulation :
The objective function, FT ,, is equally to the total cost
for supplying the indicated load.
The problem is to minimize FT subject to the constraint
that the sum of the powers generated must equal the
received load.
Transmission losses are neglected
FT F1 F2 F3 ........... FN
N

F (P )
i

i 1

0 Pload

i 1

LAGRANGE function :

FT

The necessary conditions for an extreme value of the

objective function :

L dFi ( Pi )

0
Pi
dPi
dFi
0

dPi

, atau

Persamaan Lagrange tersebut merupakan fungsi

dari output pembangkit, keadaan optimum dapat
diperoleh dengan operasi gradient dari persamaan
Lagrange sama dengan nol.

Dari N buah pembangkit dalam sistem tenaga di atas dan beban

sistem sebesar PR, dan dari uraian di atas dapat disimpulkan
persamaan yang digunakan untuk penyelesaian economic
dispatch adalah :

dFi

dPi

N equations

Pi , min Pi Pi , max

2N inequalities

P P
i

i 1

load

1 constraint

Bilamana hasil Pi yang diperoleh ada yang keluar dari batasan

Pmax dan Pmin nya , batasan ketidaksamaan di atas dapat diperluas
menjadi :

dFi

dPi

for

dFi

dPi

for

dFi

dPi

for

Pi , min Pi Pi , max

Pi Pi ,max

Pi Pi , min

EXAMPLE 3A :
No.
Unit
Unit 1

Input-Output Curve

System
Input

OutputMax
(MW)

OutpuMin
(MW)

Fuel Cost
(R/Mbtu)

MBtu
Coal-Fired
H
.0 7.2 P1 0.00142 P12

2 510
1
MBtu
Steam
MBtu

MBtu

2 2
H1
.00.0
P
P0.h
00142
510
78
77..2797
0
310
. 85
.000482
.00194
P1 P P
1P

600

150

1.1

MBtu
2
310.0 7.85 P2 0.00194 P2
h

400

100

1.0

MBtu
2
78.0 7.97 P3 0.00482 P3
h

200

50

1.0

32

3 2

hhh

Unit 2

Oil-Fired
Steam

H2

Unit 3

Oil-Fired
Steam

H3

3 2

Karakteristik Input-Output dalam R/h :

F1(P1) = H1(P1) x 1.1 = 561 + 7.92 P1 + 0.001562P12 R/h
F2(P2) = H2(P2) x 1.0 = 310 + 7.85 P2 + 0.00194P22 R/h
F3(P3) = H3(P3) x 1.0 = 78 + 7.97 P3 + 0.00482P32 R/h

Total beban yang harus disupply : 850 MW

dF1
7.92 0.003124 P1
dP1

dF2
7.85 0.00388 P2
dP2

= 9.148 R/MWh

dF3
7.97 0.00964 P3
dP3

P1 = 393.2 MW
P2 = 334.6 MW
P3 = 122.2 MW

P1 + P2 + P3 = 850 MW
Optimal Economic
Solution

 Check apakah hasil diatas benar2 optimal

Run dng program contoh 3A dengan total
beban 1050 MW. Bandingkan dengan hasil
perhitungan secara manual.

EXAMPLE 3B :
No.
Unit

System
Input

Input-Output Curve

OutputMax
(MW)

InputMin
(MW)

Fuel Cost
(R/Mbtu)

Unit 1

Coal-Fired
Steam

MBtu
2
H1
510.0 7.2 P1 0.00142 P1
h

600

150

0.9

Unit 2

Oil-Fired
Steam

H2

MBtu
2
310.0 7.85 P2 0.00194 P2
h

400

100

1.0

Unit 3

Oil-Fired
Steam

H3

MBtu
2
78.0 7.97 P3 0.00482 P3
h

200

50

1.0

Karakteristik Input-Output dalam R/h :

F1(P1) = H1(P1) x 0.9 = 459 + 6.48 P1 + 0.00128P12 R/h
F2(P2) = H2(P2) x 1.0 = 310 + 7.85 P2 + 0.00194P22 R/h
F3(P3) = H3(P3) x 1.0 = 78 + 7.97 P3 + 0.00482P32 R/h

dF1
6.48 0.00256 P1
dP1
dF2
7.85 0.00388 P2
dP2

= 8.284 R/MWh

dF3
7.97 0.00964 P3
dP3

P1 = 704.6 MW
P2 = 111.8 MW
P3 = 32.6 MW

P1 + P2 + P3 = 850 MW
P1 > 600 MW (max)
P3 < 50 MW (min)

Unit 1 diset output maximum dan unit 3 output minimum

P1 = 600 MW
P2 = 200 MW
P3 = 50 MW

Peningkatan biaya pada unit 2 :

Peningkatan biaya pada unit 1

dan 3 :

dF 2

dP2

dF 1

dP1

dF 3

dP3

8.626 R / MWh
P2 200

8.016 R / MWh
P2 600

8.452 R / MWh
P3 50

Peningkatan biaya pada unit 1 paling kecil di MAX -kan

P1 = 600 MW

dF 2
7.85 0.00388P2
dP2

= 8.576 R/MWh

dF3
7.97 0.00964 P3
dP3

P2 = 187.1 MW

P2 + P3 = 850 P3 = 250 MW

dF1
dP1

8.016 R / MWh
P1 600 MW

P3 = 62.9 MW

<

dF3
dF2
dan
dP2
dP3

START

Economic Dispatch by
Lambda Iteration method

SET

CALCULATE Pi
FOR i = 1 .. N
CALCULATE

Pload

i 1

FIRST ITERATION?

YES

NO

TOLERANCE?
NO

YES

PRINT SCHEDULE

PROJECT
END

Graphical solution to economic dispatch :

dF 2
dP 2

dF1
dP1

(R/MWh)

dF 3
dP3

(R/MWh)

(R/MWh)

P1(MW)

P2(MW)

+ +
+
PL = P 1 + P 2 + P 3

P3(MW)

(1)

Error :
( Pi)-PR

(3)

(2)
(3)
(2)
Lambda Projections

(1)

1. Kerjakan lagi soal 3B secara manual

2. Check apakah hasil diatas benar2 optimal
3. Run dng program contoh 3B dengan total
beban 1100 MW
4. Kerjakan (1) dan (3) dengan software dari
Hadi Saadat.
5. Program Hadi Saadat di update untuk
menyelesaikan contoh 3B

Tugas :
1. Pelajari Bab 3 (sesuai hand out)
2. Pelajari software POWERGEN

N THERMAL UNITS
SERVING LOAD
THROUGH
TRANSMISSION NETWORK
NETWORK LOSSES CONSIDERED