Krisis HT 3
Krisis HT 3
HIPERTENSI
LATAR BELAKANG
DEFINISI
Krisis hipertensi
Suatu keadaan peningkatan tekanan
darah yang mendadak (sistole 180
mmHg dan/atau diastole 120 mmHg), pd
penderita hipertensi, yg membutuhkan
penanggulangan segera.
2.
Hipertensi emergensi
Kenaikan TD mendadak yg disertai
kerusakan organ target yang
progresif. Di perlukan tindakan
penurunan TD yg segera dalam
kurun waktu menit/jam.
Hipertensi urgensi
Kenaikan TD mendadak yg tidak
disertai kerusakan organ target.
Penurunan TD harus dilaksanakan
dalam kurun waktu 24-48 jam.
2.
3.
Bidang neurologi:
Sakit kepala, hilang/ kabur
penglihatan, kejang, defisit
neurologis fokal, gangguan
kesadaran (somnolen, sopor, coma).
Bidang mata:
Funduskopi berupa perdarahan
retina, eksudat retina, edema papil.
Bidang kardiovaskular
Nyeri dada, edema paru.
4.
Bidang ginjal:
Azotemia, proteinuria, oligouria.
5.
Bidang obstetri
Preklampsia dg gejala berupa gangguan
penglihatan, sakit kepala hebat, kejang,
nyeri abdomen kuadran atas, gagal
jantung kongestif dan oliguri, serta
gangguan kesadaran/ gangguan
serebrovaskuler.
FAKTOR RISIKO
Anamnesis
R/ hipertensi (awal hipertensi, jenis
obat anti
hipertensi, keteraturan
konsumsi obat).
Ganguan organ (kardiovaskuler,
serebrovaskular,
serebrovaskular,
renovaskular, dan organ lain).
Pemeriksaan fisik
Sesuai dengan organ target yang
terkena
Pengukuran TD di kedua lengan
Palpasi denyut nadi di keempat
ekstremitas
Auskultasi untuk mendengar ada/
tidak bruit
pembuluh darah besar, bising
jantung dan ronki
paru.
Pemeriksaan neurologis umum
PENETAPAN DIAGNOSTIK
a. Diltiazem 10 mg IV diberikan
dalam 1-3 menit
kemudian diteruskan dg infus 50
mg/jam
selama 20 menit.
b. Bila TD telah turun >20% dari
awal, dosis
diberikan 30 mg/jam sampai target
tercapai.
c. Diteruskan dg dosis maintenance
1.
Obat
Dosis
Mulai
kerja
Lama
kerja
Efek
samping
Keteranga
n
Labetolol
20-80 mg
iv bolus
setiap 10
menit at 2
mg/menit,
infus
kontinyu
5-10 menit
3-6 jam
Nausea,
vomtus
,hipotensi,
blok atau
gagal
jantung,kerus
akan hati,
bronkospasme
Terutama
untuk
kegawatda
ruratan
hipertensi,
kecuali pd
gagal
jantung
Nikardipin
5-15
mg/jam
Infus
kontinyu
5-15 menit
Sepanja Takikardi
ng infus
berjalan
Larut
dalam air,
tidak
sensitif
terhadap
cahaya
Diltiazem
5-40
5-10 menit
g/kg/meni
t infus
kontinyu
4 jam
Krisis
hipertensi
2. Ensefalopati hipertensi
TD sistolik >220 mmHg dan diastolik >120
mmHg. Pengukuran dua kali dalam jangka
waktu 30 menit.
Terdapat gangguan kesadaran, retinopati dg
papiledema, peningkatan tekanan intrakranial
sampai kejang.
Tidak ada tanda-tanda lain yg meningkatkan TD
Obat antihipertensi parenteral diberikan sesuai
prosedur tatalaksana hipertensi krisis dg batas
penurunan TD 20-25% dari MAP.
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan dapat bervariasi
1.
2.
3.
4.
DIAGNOSIS
Kalsium Antagonis
Diltiazem
Verapamil
DOSIS Bolus
DOSIS
PEMELIHARAAN
1 mg IV setiap 3-5
menit
(max 6.15 mg/kgBB)
2-6 mg IV
Setiap 4-6 jam
5 mg/jam dapat
dititrasi 2,5-5
mg/jam, max 15
mg/jam
Manifestasi Klinis
Keluhan/ gejala:
1. Sesak Nafas
2. Orthopnea
3. Dyspnea deffort
Pemeriksaan fisik
1.
2.
3.
4.
5.
DIAGNOSIS
1.
2.
3.
2.
3.
4.
5.
Golonga
n
Dosis
Onset
kerja
Sodium
Vasodilat
nitroprusi or
d
Arteri &
vena
0,25-10
Segera
Mg/kg/mn stlh
t
distop
1-2
mnt
Mual,
hipotensi,keracunan
tiosianat,
methemoglobinemia
dan sianida.
Nitroglise Vasodilat
rin
or:
Arteri &
vena
5-300
mcg/mnt
1-5 mnt
3-5
mnt
Isosorbid
dinitrat
Vasodilat
or:
Arteri &
vena
1- 10
mg/jam
1-5 mnt
3-5
mnt
Sakit kepala,mual,
takikardia, muntah,
toleransi
Nikardipi
n
Kalsium
antagonis
5-15
mg/jam
5-15
menit
3040
meni
Hipotensi,takikardi,m
ual muntah, muka
merah
Definisi
Krisis hipertensi yang terjadi pada
pasien dengan sindroma koroner
akut.
Sindroma koroner akut tdd :
1. angina pektoris tidak stabil,
2. Infark miokard non ST elevasi
3. Infark miokard dengan ST
elevasi
Manifestasi Klinis
Keluhan
Nyeri dada dg penjalaran ke leher atau
lengan kiri dengan durasi lebih dari 20
menit dan dapat disertai dg gejala
sistemik berupa keringat dingin, mual dan
muntah dan pemeriksaan fisik tidak
ditemukan tanda-tanda gagal jantung.
Temuan Klinis
Pemeriksaan fisik dapat normal atau
tanda-tanda gagal jantung
Diagnosis
1. Anamnesis
2. EKG
3. Enzim petanda kerusakan otot
jantung
(CKmb, Troponin T)
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
Diagnosis feokromositoma
ditegakkan dengan pemeriksaan
katekolamin plasma, katekolamin
urine dan atau metabolitnya dalam
urine 24 jam
( seperti metanefrin dan VMA= Vanil
mandelic acid).