Anda di halaman 1dari 47

10/31/16

Teori Belajar
Dan
Aplikasinya

Membantu guru untuk memahami


bagaimana siswa belajar

Membantu proses belajar lebih efektif,


efisien dan produktif

Membimbing guru untuk merancang dan


merencanakan proses pembelajarannya

Menjadi panduan guru untuk mengelola


kelas

Membantu guru untuk mengevaluasi


proses, perilaku guru sendiri serta hasil
belajar siswa yang telah dicapai

Membantu guru dalam memberikan


dukungan dan bantuan kepada siswa

10/31/16

Mengapa Guru Perlu


Mempelajari Teori Belajar?

Konsep dasar teori tersebut beserta


ciri-ciri dan persyaratan yang
melingkupinya
Bagaimana sikap dan peran guru
dalam proses pembelajaran jika teori
tersebut diterapkan
Faktor-faktor lingkungan (fasilitas, alat,
suasana) apa yang perlu diupayakan
untuk mendorong proses pembelajaran
Tahapan apa saja yang harus dilakukan
guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran
Apa yang harus dilakukan siswa dalam

10/31/16

Hal Yang Perlu Diketahui


Dalam Teori Belajar

Mengenali tokoh, perjalanan hidup dan


proses akademik yang ditempuh serta
perjuangan yang ditempuh untuk
menelurkan teori belajar yang
dikemukakannya
Memahami konteks generasi, situasi jaman
atau tahun yang melatar-belakangi peristiwa
kelahiran teori-teori belajar tersebut
Proses kekinian dari teori tersebut dan
perkembangannya

10/31/16

Faktor yang harus


dipertimbangkan ketika
mengkritisi teori belajar

1.
2.
3.
4.

Behaviorisme
Kognitivisme
Konstruktivisme
Humanisme

10/31/16

4 Teori Belajar Terbesar

a. Edward Lee Thorndike


(1874-1949)
b. Ivan P. Pavlov (1849 - 1936)

10/31/16

Teori Belajar
Behaviorisme

c. Burrhus F. Skinner (1904 1990)


d. Robert Gagn (1916-2002)
6

Belajar : peristiwa
terbentuknya asosiasiasosiasi antara peristiwaperistiwa : stimulus (S) dgn
respon (R).
Stimulus : suatu perubahan
dari lingkungan eksternal
yang menjadi tanda untuk
mengaktifkan organisme
untuk beraksi atau berbuat
R
Respon : sembarang tingkah
laku yang dimunculkan
karena adanya perangsang

10/31/16

Edward Lee Thorndike


(1874-1949)

Kucing lapar dimasukkan dlm


sangkar (puzzel box), dan di luar
kotak diletakkan sepotong daging
Kucing lapar melakukan berbagai
tingkah laku utk keluar dari
sangkar
Secara tdk sengaja kucing
menginjak tombol, dan pintu
sangkar terbuka
Kucing keluar dan memakan
daging
Setelah percobaan dilakukan
berkali-kali, tingkah laku kucing
menjadi makin efisien
Hal ini berarti kucing dapat
memilih respon yang berguna dan
tidak berguna

10/31/16

Eksperimen Thorndike

Hukum Kesiapan (law of readiness):


semakin siap suatu organisme
memperoleh suatu perubahan
tingkah laku, maka pelaksanaan
tingkah laku tersebut akan
menimbulkan kepuasan individu
sehingga asosiasi cenderung
diperkuat.
Hukum Latihan (law of exercise):
semakin sering tingkah laku
diulang/ dilatih (digunakan) , maka
asosiasi tersebut akan semakin

10/31/16

Hukum Belajar Throndike


Menurut Eksperimen

response): pada individu diawali oleh


prooses trial dan error yang
menunjukkan adanya bermacam-macam
respon sebelum memperoleh respon yang
tepat dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
Hukum Sikap ( Set/ Attitude): perilakku
belajar seseorang tidak hanya ditentukan
oleh hubungan stimulus dengan respon
saja, tetapi juga ditentukan keadaan
yang ada dalam diri individu baik
kognitif, emosi , sosial , maupun
psikomotornya.
Hukum Aktifitas Berat Sebelah

10/31/16

Hukum Tambahan
Throndike
Hukum Reaksi Bervariasi (multiple

10

Hukum Respon by Analogy: individu


dalam melakukan respon pada situasi
yang belum pernah dialami karena
individu sesungguhnya dapat
menghubungkan situasi yang belum
pernah dialami dengan situasi lama yang
pernah dialami sehingga terjadi transfer
atau perpindahan unsur-unsur yang telah
dikenal ke situasi baru. Makin banyak
unsur yang sama maka transfer akan
makin mudah.
Hukum perpindahan Asosiasi
( Associative Shifting): proses peralihan
dari situasi yang dikenal ke situasi yang

10/31/16

Hukum Tambahan
Throndike

11

Hukum latihan ditinggalkan karena ditemukan


pengulangan saja tidak cukup untuk
memperkuat hubungan stimulus respon,
sebaliknya tanpa pengulanganpun hubungan
stimulus respon belum tentu diperlemah.
Hukum akibat direvisi. Dikatakan oleh Thorndike
bahwa yang berakibat positif untuk perubahan
tingkah laku adalah hadiah, sedangkan
hukuman tidak berakibat apa-apa.
Syarat utama terjadinya hubungan stimulus
respon bukan kedekatan, tetapi adanya saling
sesuai antara stimulus dan respon.
Akibat suatu perbuatan dapat menular, baik
pada bidang lain maupun pada individu lain.

10/31/16

Perjalanan Hukum
Throndike

12

Classical Conditioning
(pengkondisian atau
persyaratan klasik) adalah
proses yang ditemukan
Pavlov melalui percobaannya
terhadap anjing,
Perangsang asli dan netral
dipasangkan dengan
stimulus bersyarat secara
berulang-ulang sehingga
memunculkan reaksi yang
diinginkan

10/31/16

Ivan Petrovich Pavlov


(1849 - 1936)

13

10/31/16

Eksperimen Pavlov

14

10/31/16

Eksperimen Pavlov

15

Operant Conditioning: proses


penguatan perilaku operan
(+/-) yg dpt berakibat perilaku
berulang kembali / hilang
Gaya mengajar guru secara
searah dan dikontrol guru
melalui pengulangan (drill) dan
latihan (exercise).
Manajemen kelas berupa usaha
untuk memodifikasi perilaku
(behavior modification)

10/31/16

Burrhus Frederic Skinner


(1904 - 1990)

16

10/31/16

Eksperimen Skinner

17

Gaining attention = Mendapatkan perhatian


Inform learner of objectives = Menginformasikan
siswa mengenai tujuan yang akan dicapai
Stimulate recall of prerequisite learning = Stimulasi
kemampuan dasar siswa untuk persiapan belajar
Present new material = Penyajian materi baru
Provide guidance = Menyediakan pembimbingan
Elicit performance = Memunculkan tindakan
Provide feedback about correctness = Siap
memberikan umpan balik langsung terhadap hasil
yang baik
Assess performance = Menilai hasil belajar yang
ditunjukkan
Enhance retention and recall = meningkatkan
proses penyimpanan dan mengingat

10/31/16

Robert Gagn (19162002)

18

Mementingkan pengaruh lingkungan


Mementingkan bagian-bagian (elementalistik)
Mementingkan peranan reaksi
Mengutamakan mekanisme terbentuknya
hasil belajar melalui prosedur stimulus respon
Mementingkan peranan kemampuan yang
sudah terbentuk sebelumnya
Mementingkan pembentukan kebiasaan
melalui latihan dan pengulangan
Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya
perilaku yang diinginkan

10/31/16

Ciri-ciri Behaviorisne

19

Menyusun bahan pelajaran dlm bentuk yg sudah siap


(modul, instruksi dll)
Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi
singkat diikuti contoh-contoh dilakukan sendiri / simulasi)
Bahan pelajaran disusun sederhana menuju kompleks
Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang
ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu
Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati
Kesalahan harus segera diperbaiki
Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang
diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan
dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya
suatu perilaku yang diinginkan
Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan
perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif

10/31/16

Aplikasi Teori
Behaviorisme Bagi Guru

20

Berlaku (doing) sesuai instruksi


Meniru perilaku yang dicontohkan
Mengikuti aturan-aturan yang
ditetapkan (positif-diulangi,
negatif-dihilangkan)
Berlatih melalui pengulangan dan
pembiasaan
Menguasai keterampilan dasar
sebagai persyaratan penguasaan
keterampilan selanjutnya

10/31/16

Aplikasi Teori
Behaviorisme Bagi Siswa

21

Stimulus
Stimulus

Black
box

Respon
Hadiah

10/31/16

Teori Belajar
BEHAVIORISME
Stimulus

Hukuman

22

Teori behavioristik
cenderung mengarahkan
peserta didik untuk berfikir
linier, konvergen, tidak
kreatif dan tidak produktif.
Pandangan teori ini bahwa
belajar merupakan proses
pembentukan atau
shaping, yaitu membawa
peserta didik menuju atau
mencapai target tertentu,
sehingga menjadikan
peserta didik tidak bebas
berkreasi dan berimajinasi.
Padahal banyak faktor
yang memengaruhi proses
belajar

10/31/16

Kritik Terhadap
Behaviorisme

23

Wertheimer
Kurt Koffka
Kohler (1887-1959)

10/31/16

Teori Belajar Kognitivisme

24

Insight: pengamatan atau


pemahaman mendadak
terhadap hubungan antar
bagian di dalam suatu
situasi permasalahan
Insight ini sering
dihubungkan dgn
pernyataan aha
Pencetus teori Gestalt

10/31/16

Wolfgang Kohler (18871959)

25

10/31/16

Eksperimen Kohler

9 ekor simpanse berusaha meraih pisang yang


berada di luar jangkauannya menggunakan
tongkat dan kotak

26

Dari eksperimen-eksperimen tersebut,


Kohler menjelaskan bahwa Simpanse yang
dipakai untuk percobaan harus dapat
membentuk persepsi tentang situasi total
dan saling menghubungkan antara semua
hal yang relevan dengan problem yang
dihadapinya sebelum muncul insight.
Dari percobaan-percobaan tersebut
menunjukkan Simpanse dapat
memecahkan problemnya dengan
insightnya, dan ia akan mentransfer
insight tersebut untuk memecahkan

10/31/16

Eksperimen Kohler

27

10/31/16

(a) layang-layang (diamond), (b) segiempat, (c) segitiga,


(d) segidelapan

28

Belajar : Perubahan persepsi/pemahaman


PBM :

A, B, C, D

10/31/16

Kognitivisme

Struktur kognitif
PESERTA DIDIK

Kritik: l lebih dekat ke psikologi


l
sulit melihat struktur kognitif yang
ada pada setiap individu

29

10/31/16

Struktur Otak Manusia

30

Stimulus
Stimulus

Respon
PROSE
S

10/31/16

Teori Belajar
StimulusKOGNITIVISME

31

John Dewey (1856-1952)


Jean Piaget (1896-1980)
Jerome Brunner (1915-)

10/31/16

Teori Belajar
Konstruktivisme

32

Belajar harus bersifat


aktif, langsung terlibat,
berpusat pada siswa
(SCL =StudentCentered Learning)
dalam konteks
pengalaman sosial
Kesadaran sosial
menjadi tujuan dari
semua pendidikan

10/31/16

John Dewey (1856-1952)

33

Belajar mendasari pd pengamatan


yg melibatkan seluruh indra,
menyimpan kesan lebih lama dan
menimbulkan sensasi yang
membekas pada siswa
Proses belajar terdiri dari 3
tahapan, yaitu asimilasi,
akomodasi, dan equilibrasi
(penyeimbangan)
Guru memfasilitasi proses
terjadinya ketidakseimbangan
(disequilibrium)

10/31/16

Jean Piaget (1896-1980)

34

1. Tahapan Sensori Motor (0-2th)

10/31/16

Tahap Perkembangan
Kognitif Piaget

2. Tahapan Pra Operasional (2-7th)


3. Tahapan Operasi Konkrit (7-11th)
4. Tahapan Operasi Formal (1115th)
35

Tiga tahap perkembangan kognitif


anak
Enaktif (0 3 tahun),
Ikonik (3-8 tahun),
Simbolik (>8 tahun)
Belajar : upaya membebaskan siswa
untuk belajar sendiri : discovery
(belajar dengan cara menemukan)
Kurikulum spiral pemberian materi
dari yang sederhana sampai yang
kompleks

10/31/16

Jerome Brunner (1915-)

36

10/31/16

an

an

ng

AKTIF
MEMBANGU
N SENDIRI

ng

ku

gk u

Lin
g

Li n

Teori Belajar
KONSTRUKTIVISME

37

10/31/16

Bukan Aplikasi Teori Belajar


Konstruktivisme

38

10/31/16

Aplikasi teori konstruk : Learner at the


controls

39

Kognisi Sosial

Lev Vygotsky (1896-1934)

Albert Bandura (1925 )


Humanistik

Abraham Maslow

Carl Rogers (1902-

10/31/16

Teori Kognisi Sosial


dan Humanistik

40

Dampak Sosial,
Peer debrieffing

10/31/16

Lev Vygotsky (1896-1934)

Scaffolding,
Zone Of Proximal
Development
(ZPD)
41

Teori belajar sosial atau


kognitif sosial serta
efikasi diri
Modelling = peneladanan

10/31/16

Albert Bandura (1925 )

Eksperimen Bobo Doll


menunjukkan anak meniru
secara persis perilaku
agresif dari orang dewasa
di sekitarnya

42

10/31/16

Contoh aplikasi :
- Berkunjung ke
tokoh/ahli
tertentu
(Sbg model)
- Demonstrasi
- Role playing

43

10/31/16

Abraham Maslow (1908-1970)

44

Experiential Learning menunjuk


pada pemenuhan kebutuhan dan
keinginan siswa
Kualitas belajar mencakup :
keterlibatan siswa secara personal,
berinisiatif, evaluasi oleh siswa
sendiri, dan adanya efek yang
membekas pada siswa
Dua tipe belajar :
kognitif (kebermaknaan)
experiential (pengalaman atau
signifikansi)

10/31/16

Carl Rogers (1902-1987)

45

Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada


ruh atau spirit human being selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode-metode
yang diterapkan.
Guru : memberikan motivasi, kesadaran
mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa.

10/31/16

APLIKASI TEORI HUMANISTIK DLM PEMBELAJARAN

Siswa berperan sebagai pelaku utama (student


center) yang memaknai proses pengalaman
belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami
potensi diri, mengembangkan potensi dirinya
secara positif dan meminimalkan potensi diri
yang bersifat negatif
Proses belajar : menyenangkan dan bermakna
bagi siswa

46

Ing ngarsa sung


tulada : di depan
memberi teladan
Ing madya mangun
karsa : ditengah
menciptakan peluang
untuk berprakarsa
Tut wuri handayani :
dari belakang
memberikan dorongan
dan arahan

2 Mei 1889

10/31/16

Ki Hajar Dewantara

47

Anda mungkin juga menyukai