2 Konsep Badan Layanan Umum BLU
2 Konsep Badan Layanan Umum BLU
Orientasi
pada hasil,
Profesionalitas serta
Akuntabilitas dan
Transparansi
UU 17 /
2003
UU 1 / 2004
UU 15/2004
TIDAK
HANYA
INPUT
TAPI
OUTPUT
FLEKSIBILITAS
PENINGKATAN
KUALITAS
PELAYANAN
PUBLIK
REFORMASI
SEKTOR
KEUANGAN
ANGGARAN
BERBASIS
KINERJA
MEWIRASWASTAKAN
PEMERINTAH
PPK-BLU
TRANPARANSI
PENGELOLAAN
KEUANGAN
NEGARA
BLU
(PP 23 Tahun 2005)
Status Hukum
Bagian kementerian/lembaga
Tujuan
Manajemen
Operasional
Keuangan
Sumber Pendanaan
SDM
Bukan Subyek Pajak
Subyek Pajak
Flexibilitas Keuangan
Corporate
Governance
Lingkungan
BLU
Nilai Tambah
Investor
Lain-lain
Pemerintah
Pegawai
Masyarakat
SATUAN KERJA
DI LINGKUNGAN
INSTANSI
PEMERINTAH
PENERAPAN
PPK - BLU
KEBUTUHAN ORGANISASI :
ADJUSTMENT
TRANSFORMASI
RESTRUKTURISASI
SATUAN KERJA
DI LINGKUNGAN
INSTANSI
PEMERINTAH
YANG AKAN
MENERAPKAN
PPK-BLU
Perubahan struktur
organisasi PERMEN.PAN
NOMOR: PER/02/M.PAN/1/2007
18
Persyaratan Administrasi
Sesi 2
23
RBA
RKA-SKPD
DPA-SKPD
(Berbeda dgn DIPA satker Biasa)
Pendapatan: APBD
Layanan
KSO
Hibah
Lainnya
Cost Accounting
Variable Direct Costs
Fixed Direct Costs
Variable OH Costs
Fixed OH Costs
Biaya Pegawai
Biaya Material dan
Supplies
Depresiasi/Amortisasi
Biaya Operasional
Lainnya
Retribusi/Pajak
Dgn SPM
Penggunaan pendapatan BLU
Belanja Pegawai
Belanja Barang/Jasa
Belanja Pegawai
Belanja Barang/Jasa
Belanja Modal
Belanja Modal
24
Alokasi APBN
Hasil
Layanan BLU
PNBP
K/L
Hasil Kerjasama
Dgn Pihak Lain
Dapat dikelola
langsung sesuai RAB
Usaha Lainnya
Hibah Terikat
Sesuai persyaratan
pemberi hibah
Pasal 14 PP
23/2005 25
Pengelolaan
Pengelolaan
Penarikan
Rekening
BLU
BLU
Pasal 16 PP 23/2005
27
Pasal 17 PP 23/2005
28
Pasal 18 PP 23/2005
29
Ps. 19 PP 23/2005
30
31
Ps 22-23 PP 23/2005
32
33
Surplus
Kelembagaan
sektoral.
Jika terjadi perubahan kelembagaan, harus
berpedoman pada ketentuan Menteri PAN
Pejabat pengelola BLU dapat terdiri dari PNS dan
non PNS
Nomenklatur pejabat pengelola BLU disesuaikan
dengan nomenklatur yang berlaku di instansi BLU.
Ps 31-33 PP 23/2005
35
Pengelola,
Pembinaan
Teknis BLUmenteri/pimpinan
lembaga
Pembinaan Keuangan Menteri Keuangan
Dapat dibentuk suatu dewan pengawas dalam
melaksanakan pembinaan untuk BLU yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan.
Pemeriksaan intern dilakukan oleh satuan
pemeriksaan intern BLU.
Pemeriksaan ekstern BLU sesuai dengan
peraturan perundangan.
Ps.34-35 PP 23/2005
37
Unsur
dewas
terdiri
dari
unsur
kementerian
negara/lembaga
teknis,
kementerian keuangan, dan tenaga ahli.
Instansi/calon
BLU
Pimpinan SKPD
ya
tidak
Tidak diusulkan
usulan
usulan
Persyaratan
substantif
memenuhi
Bupati
Usulkan
BLU
ya
Teliti
Persyaratan
teknis
tidak
Usulkan
diteruskan
memuaskan
Teliti
Persyaratan
administrasi
Penetapan
BLU Penuh
ya
kurang
tidak
Tdk
diusulkan
Penetapan
BLU bertahap
Tdk
disetujui
1.
2.
Akuntabilitas;
3.
Struktur Organisasi;
Prosedur Kerja;
Pengelompokan Fungsi yg logis;
Ketersediaan dan Pengembangan SDM.
Akuntabilitas Program;
Akuntabilitas Kegiatan;
Akuntabilitas Keuangan.
Transparansi
KONSEP BLUD
1. Neraca awal.
2. Sistem akuntansi
berbasis akrual
3. Tarif pelayanan
berdasarkan unut
cost
4. Rencana
berorientasi bisnis
5. Remunerasi
KONDISI RS SEKARANG
1. Belum menghitung
asset
2. Kas basis
3. Tarif pelayanan diatur
perda
4. Rencana menganut
azas kepentingan
umum dan sosial
5. Belum ada remunerasi
SOLUSI KE BLUD
1. Menghitung asset dan lain-lain
untuk menyusun neraca awal
2. Menyusun sistem akuntansi
yang berbasis akrual
3. Menghitung unit cost tetap
diusulkan ke Gubernur /KDH
4. Rencana kegiatan dengan
menerapkan prinsip bisnis
dengan tidak meninggalkan
fungsi sosial
5. Penerapan remunerasi dengan
mempertimbangkan
proporsionalitas, kesetaraan,
dan kepatutan
KONSEP BLUD
1. Standar Pelayanan
Minimal
2. Anggaran berorientasi
Out Put
3. APBN / APBD
ditetapkan bulan
Oktober dan November
tahunsebelumnya
4. pendapatan BLUD
dapat digunakan
langsung
5. Sumber pembiayaan
BLUD dari pendapatan
BLUD dan subsidi/
Hibah
KONDISI RS SEKARANG
1. Belum ada standar
pelayanan Minimal
2. Anggaran berorientasi In
Put
3. APBN/APBD ditetapkan
bulan November tahun
sebelumnya
4. Pendapatan fungsional
RS disetorkan ke kas
Daerah (Kepmendagri
29/2002)
5. Sumber pembiayaan RS
dari anggaran subsidi dan
fungsional (Kepmendagri
29/2002)
SOLUSI KE BLUD
1. Membuat standar
pelayanan Minimal
2. Melaksanakan anggaran
orientasi Out Put
3. APBN/APBD ditetapkan
bulan Oktober dan
November
4. Pendapatan fungsional
RS dapat digunakan
langsung , namun tetap
dituangkan RKA yang
diusulkan ke Pemda /
Gubernur
5. Sumber pembiayaan dar
pendapatan fungsional
dan subsidi hibah
KONSEP BLUD
1. Ssa lebih penggunaan
dana PPK BLUD pada
akhir tahun Anggaran
diperhitungkan sebagai
saldo awal tahun
berikutnya
2. Pendapatan aset tetap
BLUD merupakan
pendapatan satuan
kerja BLUD
3. Instansi pemerintah
dapat ditetapkan
sebagai BLUD bila
memenuhi syarat
Substantif, Tehknis dan
Administratif
4. a.Pejabat BLUD non
Eselon
b.Pejabat BLUD PNS/Non
PNS
KONDISI RS SEKARANG
1. Sisa lebih penggunaan
dana RS pada akhir
tahun disetor kekas
daerah (Kepmendagri
29/2002)
2. Penjualan asset tetap
satuan kerja RS
merupakan pendapatan
Daerah
3. RS sebagai badan tidak
perlu memenuhi
persyaratan tehknis dan
administratif
4. a.Pejabat eselon
b.Pejabat PNS
SOLUSI KE BLUD
1. Sisa lebih penggunaan dana PPK
BLUD pada akhir tahun anggaran
diperhitungkan sebagai saldo
awal tahun berikutnya dan
diusulkan dalam RKA yang
ditetapkan Gubernur/ KDH
2. Penjualan asset tetap merupakan
pendapatan RS atas persetujuan
pejabat yang berwenang sesuai
ketentuan perundang-undangan
yang berlaku
3. Instansi pemerintah dapat
ditetapkan sebagai BLUD bila
memenuhi syarat Substantif,
Tehknis dan Administratif
4. a.Pejabat BLUD eselon/ non
eselon
b.Pejabat BLUD PNS/ Non PNS
(Berdasar competency dan
ditetakan Pemda)