kadang harus dibuang ke lingkungan sekitar melalui proses konveksi. Laju perpindahan panas konveksi menurut hukum Newton : q = h A (Ts - T)
Perpindahan Panas pada Sirip (Fin)
Menurut rumus tersebut, ada beberapa kemungkinan usaha menambah laju perpindahan panas, yaitu : mempertinggi harga h memperbesar A menurunkan T
Dari ketiga kemungkinan tersebut, yang
lazim dipilih adalah memperbesar luas permukaan (extended surface).
Perpindahan Panas pada Sirip (Fin)
Gambar Pemakaian Sirip Untuk Menambah Laju Perpindahan Panas
Dari Dinding Datar a. dinding sederhana b. dinding bersirip
Perpindahan Panas pada Sirip (Fin)
Aplikasi konstruksi sirip banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, alat penukar kalor, motor bakar, trafo dan pendingin rangkaian elektronik. Berbagai jenis konfigurasi sirip dapat dilihat pada gambar
Perpindahan Panas pada Sirip (Fin)
(a) sirip longitudinal (memanjang) dengan profil siku-empat (b) tabung
silinder dengan sirip berprofil siku-empat (c) sirip longitudinal dengan profil trapezoida (d) sirip longitudinal dengan profil parabola (e) tabung silinder dengan sirip radial berprofil siku-empat (f) tabung silinder dengan sirip radial berprofil kerucut terpotong (g) duri berbentuk silinder (h) duri berbentuk kerucut terpotong (i) duri berbentuk parabola
Perpindahan Panas pada Sirip (Fin)
Contoh Sebuah sirip alumunium (k = 200 W/m.0C ) tebal 3 mm dan panjang 7,5 mm terpasang pada dinding, suhu pada dasar 300 0C, sedangkan suhu sekitar adalah 500C, dan h = 10 W/m2. 0C, hitung kalor yang dilepaskan dari sirip itu per satuan kedalaman bahan ?
Kita dapat menggunakan metode penyelesaian kira-kira dengan menyambung
sirip itu dengan suatu perpanjangan fiktif t/2 dan kemudian menghitung perpindahan kalor dari sirip yang ujungnya diisolasi