Anda di halaman 1dari 37

Yenny Bros

Tujuan Pembelajaran
Umum

Setelah mempelajari materi ini peserta


mampu menerapkan prinsip prinsip analisis
kebijakan publik.
Khusus
Setelah mempelajari materi ini peserta
mampu :
1. Menjelaskan konsep kebijakan publik.
2. Menjelaskan proses kebijakan publik.
3. Menguraikan analisis kebijakan publik.
4. Menjelaskan perumusan kebijakan publik.

Pokok Bahasan
I.

Konsep kebijakan publik.

Pengertian, jenis dan tingkat kebijakan publik.

II. Sistem, Komponen dan proses kebijakan

publik.
III. Analisis kebijakan publik.

Mengapa kebijakan harus di analisis.


Siapa dan bagaimana aktor kebijakan berperan.
Bagaimana cara menganalisis kebijakan.
Bagaimana kebijakan yang baik.
Analisis implementasi kebijakan.

IV. Masalah kebijakan dan kebijakan Kesehatan.

I. Konsep-konsep dasar penting


yang berkaitan dengan kebijakan
publik
Disini dijelaskan :
Pengertian jenis dan tingkat kebijakan.
Mengapa sistem politik lebih dominan?
Bagaimana sistem politik mengalokasikan sumber
daya, mengatur kekuasaan untuk mencapai
tujuan?
Apa hubungan sistem politik dengan administrasi
publik pemerintah dan birokrasi?
Kebijakan publik merupakan bagian internal dari
sistem politik.
Kebijakan publik akan berlangsung apabila berada
dalam sistem politik.

Pengertian
Kebijakan publik adalah :
Apa yang dipilih oleh pemerintah untuk
dilakukan atau tidak dilakukan (Thomas R. Dye).
Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dan
tujuan tujuan yang menentukan tindakan
tindakan tersebut (E. Cochran et.al).
Terdiri dari serangkaian keputusan politik untuk
mengimplementasikan program dalam rangka
mencapai tujuan tertentu (Eloise F. Malone).

Jenis Kebijakan
Kebijakan distributif : memberikan
pelayanan dan barang kepada anggota organisasi.
Kebijakan pengaturan : kebijakan mandat
yang membatasi keleluasaan individual, kelompok
tertentu, atau pihak lain dengan memaksakan
jenis jenis aturan / perilaku tertentu.
Kebijakan konstituen : membuat kebijakan
tentang kekuasaan eksekutif secara transparan
atau mengacu kepada hukum yang berlaku.
Kebijakan yang beraneka ragam : dibuat
dengan pertimbangan kebijakan adalah sesuatu
yang dinamis tidak statis seperti hukum.
Dan lain lain.

Tingkat Kebijakan
A. Lingkup Nasional
1. Kebijakan nasional adalah kebijakan negara
yang
bersifat fundamental dan strategis
dalam pencapaian
tujuan negara.
2. Kebijakan umum adalah kebijakan presiden
sebagai pelaksanaan UUD, UU, TAP MPR untuk
mencapai
tujuan nasional.
3. Kebijakan pelaksanaan adalah penjabaran
dari
kebijakan umum, merupakan strategi
pelaksanaan
tugas
dibidang tertentu.

B. Lingkup Wilayah Daerah


1.
Kebijakan
umum
adalah
kebijakan
pemerintah daerah
sebagai pelaksanaan azas
desentralisasi dalam rangka
mengatur
urusan rumah tangga daerah. Seperti Perda
Propinsi, Perda Kab. / Kota.
2. Kebijakan pelaksanaan pada lingkup
wilayah daerah adalah :
a. Kebijakan pelaksanaan dalam rangka desentralisasi
merupakan realisasi pelaksanaan Perda.
b. Dalam rangka dekonsentrasi merupakan pelaksanaan
kebijakan nasional di daerah.
c.
Kebijakan pelaksanaan dalam tugas pembantuan
merupakan pelaksanaan tugas pemerintah pusat didaerah
yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Lanjutan Konsep-konsep dasar penting yang berkaitan dengan


kebijakan publik
Rangkuman Alur Berpikir 1 Sub Materi
Konsep yang Berkaitan dengan Kebijakan Publik
Sistem
Politik

Sistem
Ekonomi

Sistem
Budaya

Sistem
Sosial

Sistem
Administra
si

Keterangan; Arah panah dua arah menunjukkan bahwa setiap sistem


yang ada saling berhubungan satu sama lain, atau dengan kata lain tidak
ada sistem yang dapat berdiri sendiri.

Lanjutan Konsep-konsep dasar penting yang berkaitan dengan kebijakan


publik

Rangkuman Alur Berpikir 2 Sub Materi


Konsep yang Berkaitan dengan Kebijakan Publik
Sistem Politik
Memiliki peranan dominan dan
mempengaruhi sistem lain

Sistem

Sistem

Sistem

Sistem

Ekonomi

Budaya

Kebijakan Publik

Sosial

Rangkuman Alur Berpikir 3 Sub Materi


Konsep yang Berkaitan dengan Kebijakan Publik
Politik

Legislatif (DPR,
DPRD, DPD)
Dan Ydukatif
(Peradilan)

Pemerintahan
(cara mengendalikan
politik secara
administratif)

Dilaksanakan oleh
pemerintah
Sebagai aparat resmi
yang memiliki
kewenangan

Memerlukan
Administrasi
Publik sebagai
pedoman

Birokrasi sebagai
struktur pelaksana
kegiatan pemerintah

Kebijakan

Masyarakat

Birokrasi adalah
struktur pelaksana
kebijakan

II. Sistem, Komponen dan Proses


Kebijakan Publik
A. Sistem Kebijakan
Sistem Kebijakan (policy system)
mencakup hubungan timbal balik dari tiga
unsur yaitu kebijakan publik, pelaku
kebijakan dan lingkungan kebijakan.
Hubungan timbal balik antara ketiga
komponen sistem kebijakan tersebut
digambarkan dalam gambar berikut.

Hubungan Komponen dalam Sistem Kebijakan


Aktor
Kebijakan

Lingkungan

Kebijakan

Kebijakan

Publik

Sumber: Diadopsi dan diadaptasi dari; William Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan
Publik, dialihbahasakan oleh Samodra Wibawa dan tim (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1994), hal.110.

Lanjutan Sistem kebijakan ...


1.
Kebijakan Publik

Pengaruh
Terhadap
Anggota

Geografis

Bentuk

Hirarkis

Hubungan
Eksistensi Logis

2. Aktor Kebijakan Stakeholder (Orang yang berperan


dominan /
sub dominan dalam kebijakan) .
3.Lingkungan kebijakan adalah dimana kebijakan
diterapkan,
diformulasikan dan mengacu pada
faktor; situasional, politis,
struktural, ekonomi,
kultural, demografi dan internasional .

B. Komponen Kebijakan
Sebagai

sebuah
sistem,
kebijakan
publik
merupakan suatu rangkaian dari beberapa
komponen yang saling terkait dan bukan
komponen yang berdiri sendiri-sendiri.
Komponen dari kebijakan yaitu isi kebijakan,
tujuan kebijakan, tindakan kebijakan dan
instrumen kebijakan.
Adapun
penjelasan
mengenai
komponen
kebijakan tersebut akan dimuat dalam lingkungan
kebijakan, karena komponen kebijakan tersebut
berkaitan erat dengan pengaruh lingkungan
eksternal dan internal kebijakan.

Rangkuman Alur Berpikir Sub Materi


Yang Berkaitan dengan Komponen Kebijakan
Komponen
Kebijakan

Isi
Kebijakan

Pernyataan Tujuan
Ruang lingkup
Durasi waktu
Bagian pertanggung
jawaban
Pernyataan kebijakan
Latar belakang
Definisi

Stakeholders
Kebijakan

Stakeholders yang
berkaitan langsung
dengan kebijakan
Stakeholders yang
tidak berkaitan
langsung dengan
kebijakan

Lingkungan
Kebijakan

Lingkungan
situasional
LIngkungan politik
LIngkungan struktural
Lingkungan ekonomi
Lingkungan cultural
Linglungan demografi
Lingkungan
internasional

C. Proses kebijakan
Proses sebuah kebijakan akan selalu mengikuti

siklus kebijakan yaitu terdiri dari tahap-tahap


sebagai berikut:

Pendahuluan yaitu tahap awal pemaparan mengenai


permasalahan yang tengah dihadapi.
2. Perumusan masalah, yaitu dengan mengidentifikasi dan
menetapkan masalah utama.
3. Tahap selanjutnya adalah formulasi atau penyusunan
kebijakan sebagai langkah awal untuk memecahkan
permasalahan yang muncul tadi.
4. Setelah diformulasikan selanjutnya kebijakan tersebut lebih
dipersempit ruang lingkupnya atau dengan kata lain
dintervensi supaya sebuah kebijakan dapat
diimplementasikan dengan mudah serta masuk akal.
5. Setelah itu barulah kebijakan yang telah disusun dan diadopsi
tadi, diterapkan atau diimplementasikan.
6. Evaluasi kebijakan merupakan tahap terakhir dari proses
pengembangan kebijakan, meliputi monitoring, analisis,
mengkritisi dan melakukan penilaian terhadap kebijakan
tersebut.
1.

Hubungan Sistem dan Proses Kebijakan

Keterangan: LK=Lingkungan Kebijakan, PK=Pengelola Kebijakan,


KP=Kebijakan
Publik,
KS=Kelompok
Sasaran,
F=Formulasi,
I=Implementasi, EK=Evaluasi Kerja
Sumber: Mustopadidjaja, A.R. Manajemen Proses Kebijakan Publik: Formulasi,
Implementasi dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2002.

Rangkuman Alur Berpikir Sub Materi


Konsep yang Berkaitan dengan Proses Kebijakan

Evaluasi terhadap
kebijakan yang
diimplementasikan,
sehingga nanti akan
ditemui masalah baru lagi

Implementasi atau
Implementasi atau
penerapan kebijakan
penerapan kebijakan
yang telah dipilih di
yang telah dipilih di
lapangan
lapangan

Pendahuluan
Untuk membahas
sebuah
permasalahan
yang actual dalam
kesehatan

Intervensi atau
Intervensi atau
pemilihan alternatif
pemilihan alternatif
kebijakan yang
kebijakan yang
telah disusun
telah disusun
sesuai dengan
sesuai dengan
situasi dan kondisi
situasi dan kondisi
riil
riil

Penegnalan dan
Penegnalan dan
pengidentifi-kasiaan
pengidentifi-kasiaan
terhadap masalah
terhadap masalah
utama
utama

Penyusunan atau formulasi


Penyusunan
atau bentuk
formulasi
kebijakan
sebagai
kebijakan sebagai
bentuk
pengantisipa-sian
awal
dari
pengantisipa-sian
awal
masalah yang ada dari
masalah yang ada

III. Analisis Kebijakan


A. Mengapa kebijakan harus dianalisis ? Karena ;
1. Sudah lama atau dalam kemasan baru dan tidak
sesuai lagi dengan perubahan kondisi negara.
2. Kebijakan resmi yang terkotak kotak menurut
komponen
sub sektor, seringkali dirumuskan oleh
program vertikal (dalam sistem yang sentralistik).
3. Mungkin dirancang dibawah tekanan, karena
perubahan
yang tidak terduga dan mendadak
misal
proses
desentralisasi atau terkait
dengan mekanisme pembiayaan yang baru.
4. Penyusunan kebijakan yang ideal ternyata
berbeda
dari kenyataan yang disusun oleh
orang dalam yang terkemuka atau menonjol.
5. Beberapa kasus tidak terdapat kebijakan yang
jelas.

6. Permasalahan masih tetap ada dan resiko bagi


masyarakat
meningkat.
Pelaksanaan kebijakan tidak menghasilkan
output yang diharapkan.
Pelaksanaan kebijakan tidak merata.
Pelaksanaan kebijakan tidak konsisten.
Terdapat dampak negatif dalam pelaksanaan
kebijakan.
7. Sumber
daya
yang
dialokasikan
tidak
memadai dalam
menjalankan kebijakan
untuk pencapaian output yang ditetapkan.
Terdapat kompetisi / persaingan dengan
kebijakan lain dalam pelaksanaannya.
Kebijakan tersebut tidak sesuai dengan sistem
pemerintahan pada saat ini.
8. Dll

B. Aktor Kebijakan adalah :


1. Penetap kebijakan pengambil

keputusan.
2. Pembuat instrumen kebijakan.
3. Pelaksana kebijakan.
Bagaimana aktor kebijakan berperan ?

1. Memposisikan diri sebagai :


penentang netral pendukung
2. Mempunyai kekuatan yang :
kuat sedang lemah
3. Mempunyai kemimpian yang :
baik sedang - buruk

C. Dalam mempelajari dan menganalisis


suatu kebijakan dapat dilakukan
dengan berbagai
cara.

Cara yang pertama oleh para ilmuwan atau akademisi


yang melahirkan istilah Ilmu kebijakan (policy sciences)
yaitu ilmu yang menyoroti masalah fundamental dan
berorientasi pada masalah kontekstual, dan secara disiplin
keilmuan bersifat normatif.
Cara yang kedua oleh para pengamat di pusat-pusat studi
yang dikenal dengan istilah studi kebijakan (policy studies)
yaitu kegiatan pengkajian akademis yang dilakukan dalam
waktu yang panjang untuk mempelajari segala sesuatu
yang berhubungan dengan kebijakan dan tidak bersifat
memberikan penilaian dan rekomendasi kepada pihak lain
mengenai sebuah kebijakan.
Cara yang ketiga dikembangkan untuk kepentingan praktis
yang dikenal dengan istilah analisis kebijakan (policy
analysis) yaitu analisis yang tepat dan menyeluruh terhadap
sebuah kebijakan yang hasilnya berupa rekomendasi
kebijakan yang akan diberikan kepada para stakeholders.

Lanjutan Analisis Kebijakan .


Rangkuman Alur Berpikir Sub Materi Konsep yang Berkaitan dengan Analisis Kebijakan

Bagaimana cara mempelajari


atau menganalisis sebuah
kebijakan?

Ilmu Kebijakan

Studi Kebijakan

Analisis Kebijakan

Mempelajari masalah
fundamental sebuah
kebijakan
Bersifat normatif
Dilakukan oleh para
ilmuwan/akademisi di
kampus
Dijadikan kerangka acuan
dalam studi kebijakan

Mengkaji sebuah kebijakan


secara akademis dalam
jangka panjang
Mempelajari hal lain yang
berkaitan dengan kebijakan
tersebut
Dilakukan oleh pengamat di
lembaga kajian
Dijadikan acuan atau bahan
perbandingan untuk analisis
kebijakan

Kegiatan menganalisis
sebuah kebijakan baru
ataupun yang dikembangkan
Menjawab tiga pertanyaan :
nilai, fakta, tindakan
Menyusun preskripsi dan
prediksi tentang masa depan
Dilaksanakan oleh pakar
atau analis kebijakan

Hasilnya adalah teori atau


kajian ilmiah mengenai
sebuah kebijakan yang akan
dijadikan sebagai bahan
studi ilmiah di lembaga
pendidikan

Hasilnya adalah dalam bentuk


analisis kajian akademis
terhadap kebijakan, namun
tidak bersifat memberikan
rekomendasi kepada pihak
terkait

Hasilnya adalah dalam bentuk


analisis terhadap kebijakan
yang bersifat memberikan
rekomendasi kepada
stakeholders atau klien dari
analis bersangkutan

D. Bagaimana kebijakan yang baik ?


Ada beberapa kelompok kriteria kebijakan
yang baik :
7 (tujuh) kriteria kebijakan yang baik.
6 (enam) C yang harus diperhatikan.
3 (tiga) E yang harus diperhatikan.

7 kriteria kebijakan yang baik :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Output (bukan Input).


Efek samping.
Efisiensi.
Strategi.
Pemenuhan persyaratan.
Keseimbangan / Keadilan.
Dampak Intervensi.

6 C yang harus diperhatikan :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pemusatan (Concentration).
Kejelasan (Clarity).
Penyesuaian (Changeability).
Tantangan (Challenge).
Koordinasi (Coordination).
Konsistensi (Consistency).

3 E yang harus diperhatikan :

1. Efisiensi (Efficiency).
Apakah kebijakan atau program secara seefisien
mungkin (baik alokasi maupun tehnis).

2. Efektifitas (Effectiveness).
Apakah kebijakan atau program memiliki
dampak yang diharapkan ? Apakah dapat
mencapai kelompok sasaran yang ditargetkan.

3. Pemerataan (Equity).
Apakah manfaat kebijakan atau program
didistribusikan secara merata kepada seluruh
kelompok sasaran ?

E. Analisis implementasi kebijakan.


Ada 17 pedoman yang harus diperhatikan
bagaimana kebijakan diimplementasikan :
1. Apakah fokus pada pencapaian tujuan ?
2. Apakah implementasi yang terbatas ?
3. Apakah memberikan hasil yang diharapkan ?
4. Apakah kekurangan dari kerangka (frame work)
kebijakan tersebut ?
5. Apakah menghasilkan efek samping yang
negatif ? Atau
dampak yang positif ?
6. Apakah yang bertugas adalah orang orang yang
berkompeten ?

Lanjutan 17 pedoman yang harus diperhatikan ..

7. Apakah berjalan dengan efisien ?


8.
Apakah mengikuti sistem dan hukum yang
berlaku ?
9. Apakah konsisten dengan sistem Indonesia ?
10. Apakah instrumen kebijakan bekerja dengan tepat,
efektif,
efisien, baik serta dapat dilaksanakan ?
11. Adakah isu isu yang belum disebutkan ?
12. Apakah bias bias dalam implementasi
kebijakan ?

Lanjutan 17 pedoman yang harus diperhatikan ..

13. Apakah intrumen kebijakan menimbulkan


konflik ?
14. Bagaimana strategi komprehensif ?
15. Apakah
ada
fragmentasi, kekurangan
dalam
konsistensi dan kekomprehensifan ?
16. Apakah
ada
kekurangan
dalam
responsifitas
yang konsisten serta
kepemimpinan ?
17. Apakah cenderung berubah pada daerah
daerah
yang berbeda secara geografis ?

Komponen kebijakan :
17 langkah analisis implementasi
kebijakan.
Aktor
Linkungan
Isi Kebijakan
6 Aktor kompeten

5 Efek samping

1 Fokus diformulasi

7 Efisiensi aktor

8 Sistem

2 Implementasi

16 Responsif aktor

9 Konsistensi

3 Hasil dievaluasi

17 Geografis

4 Kerangka diformulasi
7 Efisiensi instrumen
8 Instrumen legal
10 Instrumen
11 Isu
12 Gap
13 Konflik
14 Strategi diformulasi
15 Fragmentasi,
konsistensi,
komprehensif

IV. Masalah kebijakan dan


kebijakan Kesehatan.

A. Masalah Kebijakan dan Isu Kebijakan


Isu kebijakan tindakan aktual dan potensial

yang mengandung konflik (ada yang terlihat


dan tersembunyi) disfungsi masalah yang
tidak tepat (isu utama, isu sekunder, isu
fungsional dan isu minor).
Isu kebijakan muncul sebagai akibat adanya
konflik dalam pendefinisian masalah.
Masalah kebijakan untuk memenuhi nilai,
kultural, kesempatan yang belum terpenuhi
tindakan publik.

Rangkuman Alur Berpikir Sub Materi


Konsep yang Berkaitan dengan Masalah dan Isu Kebijakan
Persoalan dan Realita di
lapangan

Tidak
Tidak melakukan
melakukan pendefinsiaan
pendefinsiaan
masalah
masalah yang
yang dihadapi
dihadapi

Perlu mendefinsikan masalah


yang dihadapi dengan tepat

Memunculkan
Memunculkan masalah secara
kontinu
kontinu yaitu
yaitu ketidak
ketidak sesuaian
sesuaian
antara
kenyataan
antara kenyataan dengan realita

Caranya:
Caranya: mendefinisikan,
mendefinisikan,
memfokuskan
memfokuskan perhatian,
perhatian,
mendeskripsikan
mendeskripsikan serta
serta membentuk
realitas
realitas

Memunculkan
Memunculkan isu kebijakan, akibat
adanya
adanya konflik
konflik definisi
definisi tentang
tentang
permasalahan
permasalahan yang
yang dihadapi
dihadapi

Dipilih
Dipilih masalah yang stratejik yaitu
masalah
masalah yang
yang memperhatikan
memperhatikan
aspek
aspek proses,
proses, isi
isi dan
dan konteks
konteks

Untuk itu harus dilakukan upaya


pendefinisian masalah secara
jelas dan tepat dari awal,
supaya tidak berkembang
menjadi isu

Masalah
Masalah stratejik
stratejik yang
yang telah
telah
didefinisikan
didefinisikan dengan tepat dan jelas
adalah
adalah langkah
langkah awal
awal dalam
dalam siklus
siklus
kebijakan
kebijakan publik
publik sehingga akan
menentukan
menentukan arah dan bentuk
kebijakan
kebijakan tersebut
tersebut

B. Kebijakan Kesehatan (health


policy)
Ke Sehat an
Unik ?
Kompleks

-Aspek Vital
-Aspek Keadilan
-Aspek Pemerataan

Keterlibata
Kebijakan
n
Kesehatan
Pemerinta
Pelayanan
h
Fungsi Kesehatan
Kesehatan
Masyarakat

Panduan Teknis
Operasional

Perubahan Dinamis

Rangkuman Alur Berpikir Sub Materi Yang Berkaitan dengan Kebijakan Kesehatan
Pemerintah perlu melakukan
intervansi terhadap bidang
kesehatan

Mengapa?
Karena bidang kesehatan
adalah bidang yang vital dan
unik

Bagaimana cara pemerintah


melakukan intervensi?
Melalui kebijakan kesehatan
Pelayanan Kesehatan Publik:
imunisasi, pengobatan, penyuluhan,
dll

Fungsi Kesehatan Publik :


pembuatan kebijakan, pendidikan,
survailans, dll

Ketika diimplementasikan menghadapi


berbagai bentuk perubahan yang
dinamis yang mempengaruhi kebijakan
kesehatan

Upaya yang dilakukan adalah


melaksanakan reformasi kesehatan

Salah satu bentuk reformasi


adalah penerapan desentralisasi
kesehatan di Indonesia

Tujuannya adalah supaya


fungsi dan pelayanan
kesehatan publik di tingkat lokal
dapat berjalan lebih optimal

Anda mungkin juga menyukai