Anda di halaman 1dari 15

Survey Cepat

Program Nusantara Sehat 2015

BALITBANGKES
2015

Tujuan Umum
Untuk mengetahui secara cepat dampak dari adanya
Program Team Based Nusantara Sehat terhadap
Peningkatan Status Kesehatan Masyarakat

Tujuan Khusus
Mendapatkan informasi Akses ke Pelayanan Kesehatan
Mendapatkan informasi tentang Kondisi Kesehatan Lingkungan
Mendapatkan informasi tentang Situasi Gizi & Kesehatan Ibu dan
Anak
Mendapatkan informasi tentang prevalensi penyakit menular dan
tidak menular
Mendapatkan informasi tentang Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Kesehatan
Mendapatkan informasi tentang Pemukiman dan Ekonomi

Metodologi
Metode : Survey Cepat (30 kluster dengan 7 Rumah
Tangga per kluster)
Desain : cross sectional
Populasi
adalah Semua rumah tangga yang berada di
wilayah kerja Puskesmas terpilih
Sampel
adalah Rumah Tangga terpilih yang berada di
wilayah kerja Puskesmas
Unit terkecil dari penelitian ini adalah individu
Estimasi Besar Sampel : 210 Rumah Tangga & 840
Individu
per Puskesmas

Cara Pemilihan Sampel


Cara pengambilan sampel yang dilakukan menurut WHO
adalah cara sampel klaster 2 tahap.
Pada tahap pertama dipilih sejumlah klaster, dan pada tahap
kedua barulah dipilih subyek survai.
Pada tahap pertama memilih klaster yang diambil secara
random sebagai sampel adalah 30 klaster per Puskesmas
Unit Kluster dalam survei ini adalah Rukun Tetangga (RT)
Pada tahap ke dua, masing-masing klaster diambil sebanyak 7
Rumah Tangga (RUTA).
Sehingga jumlah sampel diambil sebanyak 30 RT x 7 RUTA =
210 RUTA per Puskesmas

Pemilihan Sampel di Tingkat Kluster


Setelah klaster terpilih secara acak (cara pengambilan sampel
bisa dilakukan dengan bantuan komputer Csurvey)
Tahap selanjutnya adalah memilih 7 RUTA pada tiap klaster.
Secara ideal pemilihan sampel di tingkat klaster adalah
menggunakan metode acak sederhana, ini artinya harus
mempunyai kerangka sampel pada tiap klaster, kemudian
dipilih 7 rumah tangga secara acak sederhana tiap klaster.
Tetapi cara ini tidak praktis karena untuk membuat kerangka
tersebut bukan hal yang mudah.

Pemilihan Sampel di Tingkat Kluster


Cara yang telah diuji cobakan dan sering dilakukan adalah
dengan cara sebagai berikut:
o Di klaster yang terpilih, pengumpul data mendatangi pusat
klaster (biasanya pusat klaster atau pusat desa adalah balai
desa, rumah RT, alun-alun, ataupun pusat kegiatan lainnya)
o Di tengah klaster tersebut, pewawancara berjalan dengan
memilih arah (yang dipilih secara acak bisa dipilih salah
satu, ke kiri, ke kanan, ke depan atau ke belakang dengan
cara ambil pensil kemudian diputar di atas map/buku untuk
lokasi rumah yang menyebar/ padat. Ujung dari pensil
tersebut merupakan arah dari dimulainya Rumah Tangga
Pertama

Pemilihan Sampel di Tingkat Kluster


Setelah dilakukan pemilihan secara acak untuk menentukan rumah
tangga pertama maka untuk berlanjut ke rumah tangga berikutnya adalah
menggunakan konsep Rumah Tangga (RUTA) terdekat.
Rumah tangga terdekat adalah rumah yang dapat didatangi dalam waktu
yang paling singkat dari rumah tangga yang baru saja dikunjungi. Rumah
tersebut belum tentu sebaris dengan rumah sebelumnya, bisa dalam garis
zigzag. Jika ada 2 atau lebih rumah yang sama dekatnya dengan rumah
sebelumnya, pilihlah rumah yang pintu utama paling dekat.

Untuk mengetahui perpindahan dari rumah tangga terdekat ke


rumah tangga terdekat lainnya, Lihat diagram 1. RUTA pertama
dipilih secara acak, lalu lihat urutan rumah tangga terdekat
selanjutnya.
Pewawancara harus mengetahui batas Klaster (Rukun Tetangga)
terpilih.

Pemilihan Sampel di Tingkat Kluster


Nomor urut rumah tangga yang dikunjungi adalah Nomor urut
kunjungan rumah sesuai dengan urutan pewawancara
mengunjungi RT tersebut.
Pewawancara harus membuat Sketsa rumah tangga terpilih
dimasing-masing RT (Rukun Tetangga) Terpilih dan dilampirkan
setiap RT (Rukun Tetangga) dalam 1 bundel 7 kuesioner RUTA
tiap RT Rukun Tetangga).
Pewawancara harus membuat laporan tentang : 1) Proses
pengambilan sampel RT dan lampirkan sketsa, 2) Permasalahan
dan solusinya.

Diagram 1. Cara Pengambilan Sampel

Puskesmas
30 RT
(Rukun Tetangga)
210 RUTA
(Rumah Tangga)

Proses Sampling Klaster


Cari Data tentang jumlah RUKUN TETANGGA (RT) di
masing-masing Desa
Kemudian urutkan Jumlah seluruh RT di wilayah Puskesmas
mulai dari nomor 1 sampai ke terakhir
Selanjutnya memilih 35 RT dari sejumlah RT yang ada di
wilayah Puskesmas (lihat tabel cara pemilihan sampel)
Selanjutnya adalah memilih 5 RT Cadangan (lihat tabel 2 cara
memilih sampel cadangan
Setelah terpilih 5 RT Cadangan maka 30 sisa RT merupakan
sampel RUTA UTAMA.

Gambar. 1 Pembuatan Peta Wilayah Rukun Tetangga (RT)

Gambar 2. Membuat Alur RUTA terpilih

Pengumpulan Data
Dalam survei ini metode pengumpulan data dengan
menggunakan wawancara, observasi, dan pengukuran.
Wawancara yang dimaksud disini adalah wawancara
tatap muka, yaitu mengumpulkan informasi dengan
cara bertanya secara langsung kepada responden
(sasaran/subyek penelitian) dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
Pengukuran antara lain : mengukur PB/TB,
menimbang BB, dan Mengukur LILA

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai