Anda di halaman 1dari 8

Penyempurnaan

Tambahan
Oleh :
INDIRA MAHARANI PUTRI (14050404061)

Pe n y e m p u r n a a n
A. Pengertian Penyempurnaan
Penyempurnaan adalah pengolahan yang dilakukan
terhadap bahan tekstil.
Proses penyempurnaan terbagi
menjadi
dua
bagian, Penyempurnaan
Utama
dan
Penyempurnaan Tambahan. Penyempurnaan Utama atau
disebut juga proses persiapan (Pre Treatment) adalah
pengolahan yang dilakukan terhadap bahan tekstil yang
masih mentah baik berupa serat benang maupun kain.
Tujuannya adalah membersihkan kain tekstil dari
berbagai kotoran yang diperoleh pada waktu penenunan
dan memudahkan dalam proses selanjutnya.

B.

P r o s e s Pe n y e m p u r n a a n

1. Penyempurnaan Tambahan
Penyempurnaan Tambahan adalah penyempurnaan
yang
dilakukan
setelah penyempurnaan
utama.
Penyempurnaan Tambahan ini disebut juga Proses
pencelupan dan pencapan. Pada proses ini dilakukan
proses pemberian warna dan motif pada bahan tekstil
sehingga bahan memiliki warna dan motif tertentu.
2. Tujuan penyempurnaan :
a. Untuk memperoleh tekstur yang lembut dan kaku,
b. Lebih memperindah kain,
c. Nyaman dipakai.

3. PROSES PENYEMPURNAAN
TA M B A H A N
Pengalenderan, untuk mendapatkan tenunan yang licin,
permukaan mengkilat, tenunan menjadi kuat, rapat dan tidak
lekas kotor. Pengalenderan ini ada dua cara, menggunakan mesin
biasa dan mesin berpola. Hasil kain dengan menggunakan mesin
biasa seperti : kain poplin, berkolin, sprei, kain putih. Dengan
mesin berpola sebagai contoh kain everglaze.
Pengkanjian, untuk mendapatkan kain yang lebih bagus, licin,
tebal, kuat dan kaku. Menghilangkan kanji pada bahan ini dengan
menggunakan zat penghilang kanji yang dapat merubah kanji
menjadi zat gula yang muda larut dalam air.

Permerseran, berguna untuk meningkatkan kilau,


daya serap dan pemutihan. Memerser dikerjakan pada
benang atau tenunan kapas direndam dalam natrium
hidroksida (Na OH). Setelah direndam dalam NaOH,
benang atau tenunan susut 20 % sampai 30 %. Agar
tidak terlalu banyak susut, benang atau tenunan perlu
ditegangkan kuat-kuat. Proses perendaman, serabut yang
mula-mula pipih menjadi gembung dan membulat
sehingga pilinan asli hilang serta permukaan serabut
menjadi licin. Selanjutnya benang atau tenunan diangkat
dari rendaman dan dibilas dengan air bersih supaya zat
kimia hilang. Kemudian dikeringkan. Contoh benang dan
kain yang dimerser : benang DMC, poplin, trikolin,
damas kapas.

Penggarubuluan, berguna untuk tenunan menjadi lunak/lembut


sehingga daya merekat panas lebih baik. Contoh kain flanel.
Pekerjaan menggaru bulu dilakukan dengan mesin garnitur.
Pencelupan, berguna untuk memberi warna polos, setelah
pencelupan dapat dilanjutkan ke bagian finishing atau bagian
printing untuk dibuatkan motif dan pewarnaan.
Pemberian motif, pekerjaan ini setelah pencelupan diberikan
corak dan warna sesuai dengan desain yang telah ditentukan
Pengempaan, tujuan dari pengempaan adalah membuat
bahan wol menyusut dan menyekat panas, pada permukaan
tenunan terjadi lapisan wol kempa.
Pengeritingan, tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk
mendapatkan bermacam-macam ragam pada kain yang telah digaru
bulu.

Pengawet kilapan, untuk mendapatkan tenunan yang tahan


lama serta berkilau.
Pembuatan menjadi kain penahan air, agar tenunan tetap
dalam ukuran dan tetap pada bentuk semula meskipun sudah
digunakan
Pembuatan menjadi kain efek timbul, guna memperoleh
variasi ragam tekstil
Pembuatan menjadi kain penolak air (water repellent),
tenunan dapat menolak air, contoh tenunan silang, kepar pada
rayon, poplin, satin.
Resin finish, dalam proses ini diberi macam-macam zat kimia
dengan tujuan agar tenunan tahan jamur, anti kusut dan tahan
ngengat atau serangga.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai