Anda di halaman 1dari 35

PERATURAN PERUNDANGAN

TENAGA NUKLIR
Hirarki peraturan perundangan
Undang-undang : UU Ketenaganukliran
Peraturan Pemerintah : PP 33,
2007(Keselamatan radiasi pengion dan
keamanan sumber radioaktif), PP 29,
2008(perizinan pemanfaatan sumber radiasi
pengion dan bahan nuklir),
SK Kepala BAPETEN
Perka BAPETEN

UNDANG-UNDANG NO 10
KETENAGANUKLIRAN
Bab I Definisi
Bab II Kelembagaan:
a. Badan Pelaksana(BATAN): Menyelenggarakan litbang,
penyelidikan umum, eksplorasi, ekploitasi bahan GN,
produksi bahan baku pembuatan & produksi BN, produksi
radioisotop untuk litbang dan pengelolaan limbah radioaktif.
b. Badan Pengawas: melaksanakan pengawasan terhadap
segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir
pelaksanaan melalui peraturan, perizinan dan inspeksi
c. Majelis Pertimbangan Tenaga Nuklir yang bertugas
memberikan saran dan pertimbangan mengenai
pemanfaatan tenaga nuklir

Bab III Litbang Nuklir


Litbang diselenggarakan untuk keselamatan, keamanan,
ketenteramanan dan kesejahteraan rakyat

Bab IV Pengusahaan
Meliputi : penyelidikan umum, eksplorasi, ekploitasi bahan GN,
produksi bahan baku pembuatan & produksi BN, pembangunan,
pengoperasian dan dekomisioning reaktor nuklir, produksi
radioisotop untuk litbang dan pengelolaan limbah radioaktif.
a. Non komersial : Badan Pelaksana
b. komersial : BUMN/swasta

Bab V Pengawasan
a. Badan Pengawas
b. Meliputi : peraturan, perizinan, & inspeksi
c. Pembinaan (pasal 21) : bimbingan, penyuluhan tentang
pelaksanaan upaya yg menyangkut keselamatan & kesehatan
pekerja, anggota masy dan perlindungan thd. lingkungan

Tujuan pengawasan
Terjaminnya kesejahteraan, keamanan dan
ketenteraman masy.
Menjamin keselamatan & kesehatan pekerja, anggota
masy serta perlindungan thd. Lingkungan hidup
Memelihara tertib hukum dlm pelaksanaan pemanfaatan
tenaga nuklir
Meningkatkan kesadaran hukum untuk menimbulkan
budaya keselamatan
Mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan BN
Menjamin terpeliharanya dan tingkatkannya disiplin
petugas dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir

Perizinan
Setiap pemanfaatan TN harus memiliki izin
2008(sumber radiasi, zat radioaktif, bahan nuklir
dan petugas tertentu dalam instalasi nuklir),
kecuali dalam hal-hal tertentu (diatur lebih lanjut
dalam PP)
Pembangunan, pengoperasian dan
dekomisioning reaktor nuklir wajib berizin
Syarat tatacara perizinan diatur dalam PP 29
tahun
Setiap izin dikenakan biaya

Inspeksi
Dilaksanakan oleh BAPETEN, dalam
rangka pengawasan thd. Ditaatinya
syarat2 dlm perizinan dan peraturan
perundangan
Dilaksanakan oleh Inspektur yang
diangkat dan diberhentikan oleh
BAPETEN
Dilaksanakan secara berkala dan
sewaktu-waktu

Bab VI. Pengelolaan limbah radioaktif


a. pelaksana : BP dapat bekerja sama dengan
swasta/BUMN
b. penghasil limbah : menyimpan sementara
c. BP menyediakan penyimpanan limbah
lestari, dengan persetujuan DPR
Bab VII Pertanggungjawaban kerugian nuklir
Dalam hal kecelakaan nuklir, pengusaha wajib
bertanggungjawab atas kerugian nuklir yg diderita
pihak ketiga yg disebabkan oleh kecelakaan nuklir
yg terjadi dlm instalasinya

Pertanggungjawaban kerugian nuklir


Kecelakaan Pengangkutan : tanggungjawab
pengirim
Bla lebih dari satu PIN, maka pengusaha
tersebut bertanggungjawab bersama-sama
Bila dalam 1 lokasi terdapat beberapa
instalasi nuklir, PIN bertanggungjawab atas
setiap kerugian nuklir yang dimiliknya

PIN dapat terbebas dari penggantian kerugian


nuklir apabila :

kecelakaan disebabkan oleh


bencana alam dengan tingkat yg luar
biasa melampaui batas rancangan
persyaratan keselamatan (BDBA)yg telah
ditetapkan
akibat langsung dari pertikaian atau konflik
nasional atau internasional

Bab VIII Ketentuan Pidana


Bab IX Ketentuan Peralihan
Ketentuan Penutup

PP No 33, 2007 : Keselamatan Radiasi Pengion


dan Keamanan Sumber Radoaktif
Bab I Ketentuan umum
Bab II : Ruang Lingkup & Tujuan
lingkup : keselamatan radiasi pekerja, masyarakat dan
lingkungan hdup, keamanan sumber radioaktf dan
inspeksi pemanfaatan tenaga nuklir
Keamanan sumber tidak termasuk keamanan bahan
nuklir, diatur dalam PP sendiri
Tujuan menjamin keselamatan pekerja & anggota
masy., perlindungan thd lingkungan hdup & keamanan
sumber radioaktif.

Bab III Keselamatan


Radiasi dalam
Pemanfaatan Tenaga nuklir
Wajib
Memenuhi persyaratan keselamatan radiasi
Memiliki izin pemanfaatan tenaga nuklir
Persyaratan izin : PP 29 tahun 2008
Persyaratan KeselamatanOrganisasi Proteksi Radiasi
Persyaratan manajemen
Persyaratan Proteksi radiasi
Persyaratan teknik
Verifikasi Keselamatan

Persyaratan Manajemen meliputi


Penanggungjawab Keselamatan Radiasi : PI dan pihak lain
yg terkait dengan pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir
Mewujudkan Budaya Keselamatan dengan cara :
a. Membuat SOP dan kebijakan yg menempatkan Proteksi
dan Keselamatan Radiasi pada prioritas tertinggi
b. Mengidentifikasi & memperbaiki faktor2 yg mempengaruhi
PKR sesuai dng tingkat potensi bahaya
c. Mengidentifikasi tanggungjawab setiap personil atas PK
secara jelas
d. Menetapkan kewenangan masing2 personil dlm setiap
pelaksanaan PKR
e. Membangun jejaring komunikasi yg bak pada seluruh
tingkatan organisasi untuk menghasilkan arus info yg tepat
tentang PKR
f.
Menetapkan kualifikasi dan peltihan yang memadai untuk
setiap personil

Pemantauan Kesehatan
PI wajib menyelenggarakan pemantauan kesehatan
berdasarkan ketentuan umum kesehatan kerja
merancang penilaian thd kesesuaian pekerjaan
berdasarkan hasil pemantauan untuk mengkaji
- mengkaji munculnya penyakit akibat kerja setelah
paparan berlebih
- memberikan konseling tentang bahaya paparan
berlebih
- penatalaksanaan kesehatan pekerja
Pemantauan dilakukan :melalui pemeriksaan kesehatan,
konseling dan penatalaksanaan kesehatan pekerja
Data rekaman kesehatan wajib disimpan dan dipelihara
dalam jangka waktu 30 tahun terhitung sejak tanggal
pemberhentian pekerja
Pemerksaan sebelum bekerja, selama bekerja dan pada
saat akan memutuskan hub. kerja

Pemegang izin bertanggungjawab menanggung


biaya pemantauan kesehatan tersebut
Personil
PI wajib menyediakan personil
yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai
dengan jenis pemanfaatan tenaga nuklir
Paling sedikit terdri dari :
PPR,
PR,
tenaga ahli (supervisor, ahli radiografi, petugas
dosimetri dll),
operator dan tenaga medik atau paramedik

PI wajib meningkatkan kemampuan personil


yang bekerja di fasilitas/instalasi nuklir
Yang berkaitan denganPendidikan d
Tanggungjawab dlm keselamatan radiasi
Pentingnya penerapan PKR selama
melaksanakan pekerjaan
Diklat disesuaikan dengan
potensi paparan kerja
tingkat pekerjaan yg akan dilaksanakan
kerumitan pekerjaan yg akan dilaksanakan
Tingkat pelatihan yg telah diikuti sesuai dengan
kebutuhan

Rekaman
PI wajib membuat, memelihara dan menyimpan
rekaman baik rekaman mutu maupun rekaman
teknis
Rekaman tersebut ditunjukkan ke Bapeten pada
saat inspeksi
Wajib membuat rekaman terjadinya paparan
berlebih yg mengakibatkan terlebihinya NBD dan
melaporkan secara lisan ke bapeten
Melaporkan secara tertulis kejadian tersebut
paling lambat 3 x 24 jam sejak diterimanya
pemberitahuan lisan

PERSYARATAN PROTEKSI RADIASI


Meliputi
Justifikasi pemanfaatan tenaga nuklir
justifikasi didasarkan pada manfaat yg dperoleh
lebih besar dari resiko yg ditimbulkannya
Limitasi Dosis :
NBD paparan kerja, paparan masyarakat
Paparan medik
paparan berasal dari alam
Optimisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Agar NBD pekerja dan masyarakat tak terlampaui

Pembagian daerah kerja


Pemantauan paparan radiasi dan atau
kontaminasi radioaktif di daerah kerja
Pemantauan radioaktivitas lingkungan di
luar faslitas
Pemantauan dosis yang diterima pekerja

Pembagian daerah kerja


didasarkan pada
Tingkat radiasi dan/tingkat kontaminasi
Harus tercantum secara jelas dalam
program proteksi radiasi
Wajib melakukan pemantauan paparan
radiasi dan tingkat kontaminasi di daerah
kerja secara terus menerus, secara
berkala dan sewaktu-waktu

Pembagian Daerah Kerja


Daerah
Kerja

Daerah Pengawasan
D < 15 mSv

Daerah Radiasi Sangat


Rendah
1 D < 5 mSv
Daerah Radiasi Rendah
5 D < 15 mSv

Daerah
Pengendalian
D 15 mSv

Daerah
Radiasi

Daerah Radiasi Sedang


15 D < 30 mSv
Daerah Radiasi Tinggi
D 50 mSv

Daerah
Kontaminasi

Daerah Kontaminasi Rendah


< 0,37 Bq ; < 3,7 Bq
Daerah Kontaminasi Sedang
0,37 < 3,7 Bq
3,7 < 37 Bq
Daerah Kontaminasi Tinggi
3,7 Bq ; 37 Bq

Pemantauan radioaktivitas
lingkungan
Secara terus menerus, berkala dan sewaktuwaktu
Tingkat radioaktivitas tidak boleh melebihiNBD
yg telah ditetapkan oleh BAPETEN
Nlai batas radioaktivitas lingkungan diatur dalam
PERKA BAPETEN
Dapat melepas ZRA langsung ke lingkungan jika
telah mencapai tingkat aman(diatur dalam
PERKA BAPETEN)

Wajib melakukan pemantauan dosis personil


Hasil dievaluasi oleh lab dosimetri yang
terakreditasi
Hasil disampaikan oleh lab ke PI
Wajib memberi tahu pekerja jumlah dosis yg
diterima
Menyimpan hasil pemantauan dosis hingga 30
tahun setelah pekerja memutuskan hubungan
kerja
PI wajib melakukan tindak lanjut bila hasil
evaluasi cukup signifikan
BAPETEN dapat melakukan pencarian
keterangan jika hasil evaluasi menunjukkan
dosis yg melabihi batas

Kewajiban lain

PI menyediakan perlengkapan proteksi radiasi


yg meliputi :
a. Peralatan pemantau tingkat radiasi & tingkat
kontamin asi daerah kerja
b. Peralatan pemantau dosis perorangan
c. Peralatan pemantau radioaktivitas lingkungan
d. Peralatan protektif radiasi
e. Semua peralatan tsb. Harus berfungsi, sesuai
dengan jenis sumber & energi yg digunakan
Setiap pekerja, pasien, pendamping pasien dan
atau orang lain yg berhub dengan radiasi wajib
memakai pemantau dosis perorangan

Kewajiban Kalibrasi
Mengkalibrasi perlengkapan proteksi radiasi tsb.
Diatas
Kalibrasi meliputi
a. keluaran
b. Aktivitas brakhiterapi
c. Aktivitas sumber terbuka
d. Alat ukur radiasi terapi
Kalibrasi secara berkala dan atau sewaktu-waktu
Kalibrasi dilakukan di lab kalibrasi yg
terakreditasi

Optimasi Proteksi & Keselamatan


Radiasi

Mengupayakan dosis yg diterima


serendah mungkin (ALARA) yg dapat
dicapai dengan memperhitungkan faktor
sosial & ekonomi
Besar dosis dibawah NBD
Penerapan optimasi dilakukan melalui
a. Pembatas dosis
b. Tingkat panduan untuk paparan medik

Pembatas Dosis
Ditentukan oleh PI setelah mendapat
persetujuan BAPETEN
Penentuan Pembatas Dosis tak boleh
melampaui NBD
Bila memiliki lebih dari 1 fas/inst pembatas dosis
wajib ditetapkan dengan mempertimbangkan
kontribusi dosis masing2 fasilitas
Dalam hal pekerja bekerja di lebih dari satu fas.,
pembatas dosis diatas wajib diberlakukan

Persyaratan Teknik

a.
b.

Harus dipenuhi untuk setiap pemanfaatan tenaga


nuklir sesuai dengan besarnya potensi bahaya sumber
Persyaratan teknik meliputi
Sistem pertahanan berlapis wajib diterapkan dalam
mendisain fasilitas
Praktek rekayasa yg teruji diterapkan d
dengan mempertimbangkan persyaratan, standar,
instrumen terdokumentasi
mendapat dukungan manajemen yg andal untuk
menjamin PKR selama sumber digunakan
memasukkan toleransi keselamatan yg memadai
mempertimbangkan kriteria teknis yg relevan, hasil
penelitian mengenai PKR yg relevan dan pelajaran
dari pengalaman

Verifikasi Keselamatan

Untuk menjamin keselamatan sumber, PI


wajib melakukan verifikasi keselamatan
yg meliputi
a. Pengkajian keselamatan sumber
b. Pemantauan dan pengukuran parameter
keselamatan
c. Rekaman hasil verifikasi keselamatan

Pengkajian Keselamatan Sumber

Dilakukan mulai tahap tapak, disain,


pembuatan, konstruksi, pemasangan,
komisioning, operasi dan atau dekomisioning
Dilaksanakan untuk
a. Mengidentifikasi terjadinya paparan
normal(PN), dan paparan potensial (PT)
b. Menentukan tingkat PN & memperkirakan
kebolehjadian & tingkat paparan potensial
c. mengkaji mutu & keandalan peralatan PKR

Kewajiban lain

Melaksanakan pemantauan &


pengukuran parameter keselamatan
Dalam melaksanakan pemantauan &
pengukuran parameter keselamatan,
wajib menyediakan peralatan & prosedur
yg memadai, yg meliputi
a. Dipelihara & diuji
b. dikalibrasi

Rekaman
PI wajib membuat, memelihara dan
menyimpan dokumen rekaman hasil
verifikasi keselamatan

INTERVENSI

a.
b.
c.
d.

Paparan kronik :
Paparan dari NORM
Paparan dari TENORM
Paparan dari sisa zat radioaktif pd kejadian
masa lampau
Paparan dari sumber tak diketahui pemiliknya
Paparan darurat untuk kondisi kecelakaan, yg
dilaksanakan melalui tindakan remedial

BAB V Keamanan Sumber Radioaktif


Setiap orang, badan yg mengimpor,
mengekspor, menggunakan, menyimpan
dan atau mengangkut sumber radioaktif
wajib menerapkan keamanan sumber
radioaktif
Untuk keamanan Sumber yg tak diketahui
pemiliknya (orphan source) menjadi
tanggungjawab BAPETEN

Kategori Sumber RA

Kategori 1 : A/D 1000


Kategor 2 : 1000 > A/D 10
Kategori 3 : 10 > A/D 1
Kategori 4 : 1 > A/D 0,01
Kategori 5 : 0,01> A/D excemption

Anda mungkin juga menyukai