Spektroskopi Serapan Atom
Spektroskopi Serapan Atom
SERAPAN ATOM
PENGANTAR
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu tentang interaksi antara materi
dengan radiasi elektromagnetik.
Metode pengukuran yang didasarkan pada
pengetahuan tentang spektroskopi disebut
spektrometri.
Berdasarkan pada perbedaan keadaan materi,
dibedakan:
Spektroskopi molekuler (molecular spectroscopy)
Spektroskopi atom (atomic spectroscopy)
Elemen
Ca
Ag
Mn
Cs
o
422.7
328.1
403.1
455.5
, nm
0.0032
0.0016
0.0026
0.0030
seluruhnya gorund
state
Hampir
(b) 3000 K
(2.93 ev)(1 erg/6.24 X 1011 ev)
Ni/No = 3 exp - ---------------------------------(1.38 X 10-16 erg/K)(3000 K)
= 3.56 X 10-5
% kenaikan atom tereksitasi =
(3.56X10-5 1.23X10-7)/1.23X10-7 = 288 kali
Jadi agar atom di keadaan dasar besar mesti digunakan suhu
tdk terlalu tinggi
Populasi atom Na untuk
Transisi 3s 3p
Nexcited / Nground = 1X 10-5 = 0.001%
Ini berarti 0.001% atom Na tereksitasi secara termal
Jadi, 99.999% atom Na berada pada ground state ----> baik
utk penetapan dg metode absorpsi
Emisi atom menggunakan atom terksitasi
Absorpsi Atom menggunakan atom Ground state
Catatan
Jumlah atom tereksitasi sangat bergantung pada suhu.
Oleh karena itu, suhu harus dikendalikan dengan baik.
Jumlah atom pada ground state (keadaan dasar) tidak
sensitif thd suhu tetapi terpengaruh oleh kimia nyala yg
bergantung pada suhu dan jenis nyala.
Kebanyakan atom berada pada keadaan ground state
(resonance state) dan ini yang memberikan garis
absorpsi yang sempit dan disebut garis resonans
(resonance line). Garis resonans ini paling intens (pling
sensitif) ----> dipilih untuk penetapan kadar AAS.
Fraksi atom tereksitasi sangat bergantung terhadap sifat
elemen dan suhu.
Mana lebih sensitif di antara 2 metode analisis(AA or AE)
? mengapa?
Instrumentasi
Prinsipnya terdiri atas
(a) Sumber radiasi,
(b) Tempat sampel, untuk atomisasi,
(c) Monokromator,
(d) Detektor, dan
(e) Rekorder (read out)
Sumber radiasi:
Ada dua macam sumber radiasi, yaitu :
Sumber radiasi kontinu : yaitu sumber radiasi
yang memancarkan radiasi pada berbagai
panjang gelombang. Contoh : Lampu
deuteurium (D2) untuk UV, lampu wolfram (W)
untuk visible.
Sumber radiasi diskontinu : yaitu sumber radiasi
yang memancarkan radiasi secara diskontinu
(pada panjang gelombang tertentu). Contoh :
Lampu Katoda Cekung (Hollow Cathode Lamp,
HCL), Electrodless Discharges Lamp (EDL).
Detection Limit
absorbance
peak to peak noise level
The concentration of an element that
gives a signal
equal to three times the peak to peak
noise level of the base line
Measure the baseline while aspirating a
blank solution
Monochromator
Ada perbedaan nyata antara AES (emisi)/AAS
(absorpsi) dengan spektroskopi molekul, yaitu pada
letak monokromatornya.
Pada spektroskopi molekul , sumber radiasi
dilewatkan melalui monokromator baru kemudian
melewati sampel, sedang pada AES/AAS, sumber
radiasi melewati sampel baru kemudian masuk ke
monokromator.
Peranan monokromator dalam spektroskopi atom
adalah untuk mengisolasi garis spektra dari garsigaris spektra yang lain, tidak untuk membuat sinar
polikromatis menjadi monokromatis.
Lanjtan ......
Untuk memisahkan garis spektra yang dikehendaki dari
lampu HCL atau multi-elemen yg mengemisikan banyak
Interferensi/Gangguan
Dalam teknik analisis dengan spektroskopi absorpsi atom
dijumpai dua jenis interferensi yaitu, interfrensi spektra dan
interferensi kimia. Interferensi spektra terjadi bila spektra
absorpsi bahan pengganggu bertumpang tindih (overlap) atau
terletak dekat sekali dengan spektra analat yang tidak mungkin
dipisahkan dengan monokromator. Interferensi kimia disebab-kan
dari terbentuknya berbagai proses
Interferensi Spektra
Dalam Spektrokopi absorpsi atom sangat jarang terjadi
interferensi yang disebabkan tumpang tindihnya garis emisi
spektra karena garis emisi dari HCL sangat sempit. Interferensi
spektra akan terjadi jika selisih dua garis emisi kurang dari 0,1 A.
Misal V pada 3082,11 A dengan Al pada 3082,15 A.
Interferensi ini dapat diatas dengan menggunakan panjang
gelombang yang lain seperti 3092,7 A untuk Al atau dengan
menghilangkan V terlebih dahulu. Interferensi spektra juga
dihasilkan oleh adanya produk pembakaran yang mempunyai
spektra absorpsi lebar atau produk yang radiasi terpencar.
Interferensi Kimia
Interferensi kimia lebih umum terjadi daripada
interferensi spektra.
Proses yang menyebabkan interferensi kimia
adalah
akibat pembentukan senyawa dengan volatilitas
rendah: (1) analisis Ca karena kenaikan
konsentrasi sulfat atau pospat, dan (2) Al dalam
analisis Mg, karena terbentuknya Al/Mg oksida
yang stabil
Akibat kesetimbangan disosiasi (adanya oksida
dan hidroksida alkali), dan ionisasi dalam nyala
(jika digunakan oksigen atau N2O; jika
digunakan udara tdk terjadi interferensi).
Kesetimbangan Disosiasi
Dalam nyala, reaksi disosiasi menyebabkan
senyawa logam diubah menjadi unsur-unsurnya
berbentuk gas. Reaksi ini dalam keadaan
setimbang :
MO M + O
MA M + A
Reaksi disosiasi oksida dan hidroksida logam
sangat mempengaruhi spektra absorpsi dan
emisi. Oksida logam dan hidroksida logam dari
logam alkali lebih mudah terdisosiasi sehingga
intensitas garis spektra tinggi (absorbansi tinggi)
sekalipun pada suhu yang relatif rendah.
Penyiapan Sampel
Penyiapan sampel sebelum pengukuran tergantung
dari jenis unsur yang ditetapkan, jenis substrat dari
sampel dan cara atomisasi.
Pada kebanyakan sampel hal ini biasanya tidak
dilakukan bila atomisasi dilakukan menggunakan
batang grafit secara elektrotermal karena pembawa
(matriks) dari sampel dihilangkan melalui proses
pengarangan (ashing) sebelum atomisasi.
Pada atomisasi dengan nyala, kebanyakan sampel
cair
dapat disemprotkan langsung ke dalam nyala setelah
diencerkan dengan pelarut yang cocok.
Standar
Larutan sampel dan standar sedapat mungkin harus
sama.
Pereaksi yang digunakan harus bebas dari unsur yang
ditetapkan.
Standar dan sampel harus disimpan dalam botol plastik
polietilen karena beberapa logam terserap pada
permukaan gelas.
Standar dengan konsentrasi rendah (kurang dari 1
ppm), harus dibuat baru dari larutan persediaan yang
lebih pekat untuk menghindari kesalahan karena
adsorbsi.
AX = k CX
AT = k (CS + CX)
dimana
CX = konsentrasi unsur dalam larutan sampel
CS = konsentrasi unsur dalam larutan standar yang
ditambahkan
AX = absorbansi larutan sampel
AT = absorbansi larutan sampel dan standar
Contoh perhitungan
Penetapak kadar Ca dan Mg dalam cairan
hemodialisis, sbb.
Sampel dilarutkan dalam asam nitrat 0,1 M
untuk menghindari terbentuknya logam
hidroksida, selanjutnya dilakukan hal-hal
sbb.
Dibuat larutan baku yang mengandung 10,7
mg Ca dan 11,4 mg Mg/100 ml dalam air.
Diambil 10,0 ml larutan di atas lalu
dimasukkan ke dalam labu takar 100,0 ml
dan diencerkan sampai tanda
Perhitungan
Konsentrasi baku Ca = 10,7 mg/mL. Pd awalnya lart
baku diencerkan 10 kali (dari 10 mL ---> 100 mL).
-----> [Ca] =1,07 mg/mL. Selanjutnya larutan
diencerkan lagi dari 5 ml menjadi 100 mL. Jadi ada
pengenceran 20x. ----> konsentrasi baku = 1,07/20=
0,0535 mg/100 mL.
Untuk pengambilan selanjutnya, konsentrasi baku
diperoleh dengan mengalikan 0,0535 mg/100 mL
dengan faktor 2, 3, 4, 5 sehingg didapatkan kadar Ca
0,107, -,165, 0,214, dan 0,2675 mg100 mL.
Selanjutnya dicari persamaan regresi linear yang
menyatakan hubungan antara konsentrasi (x) vs
absorbansi (y): dipeoleh persamaan Y = 2,664 x
0,007
Catatan penting:
Langkah pertama, membuat larutan baku
dan satu seri pengenceran yang
diperlukan untuk membuat kurva baku.
Kedua, menentukan persamaan rergresi
hubungan antara konsentrasi dan
absorban, berdasarkan data yang didapat.
Ketiga, menguji signifikansi persamaan
persamaan regresi yang didapat
Keempat, menghitung dengan cermat
faktor pengenceran larutan analit (sampel
yang diuji)
Menghitung kadar larutan analit (sampel)
Aplikasi SSA
Analisis air (misal kandungan Ca, Mg, Fe, Si,
Al, Ba)
Analysis makanan
Analysis bahan makanan ternak (mis.
elemen logam: Mn, Fe, Cu, Cr, Se,Zn)
Analisis zat additive dlm minyak pelumas
and greases (Ba,Ca, Na, Li, Zn, Mg)
Analisis tanah (elemen logam)
Analisis klinik (sample darah:
total,plasma,serum; Ca, Mg, Li, Na, K, Fe),
Obat dan Kosmetik.