Anda di halaman 1dari 22

OUTLINE

PENDAHULUAN
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN GARIS PANTAI
STUDI KASUS PERUBAHAN GARIS PANTAI DI
DELTA SUNGAI JENEBERANG MAKASSAR
PERUBAHAN GARIS PANTAI OLEH TRANSPORT
SEDIMEN
DESAIN MODEL
HASIL
KESIMPULAN

PENDAHULUAN

Garis pantai adalah batas antara darat dengan lautan yang


posisinya berubah-ubah menurut waktu dan tempat saat terjadinya
fluktuasi muka air laut yang terutama disebabkan oleh gerak
pasang surut (CERC, 1984).
Terjadinya perubahan garis pantai sangat dipengaruhi oleh prosesproses yang terjadi pada daerah sekitar pantai (nearshore process),
dimana pantai selalu beradaptasi dengan berbagai kondisi yang
terjadi (Munoz-Perez et al., 2001).

FAKTOR PENYEBAB
PERUBAHAN GARIS PANTAI

Perubahan garis pantai dipengaruhi oleh tiga


faktor yaitu :
1. kombinasi gelombang dan arus
2. transport sedimen
3. konfigurasi pantai tersebut, yang saling
mempengaruhi satu sama lain.

Studi Kasus
Perubahan Garis Pantai
di Delta Sungai Jenebrang Makasar
(Sakka, et al. 2011)
Tujuan : Mengetahui perubahan garis pantai di Delta
Sungai Jenebrang akibat pengaruh angkutan sedimen.
Metode : Model Numerik dan tumpang susun citra
multitemporal
Data yang digunakan:
a.Primer : data tinggi, perioda dan arah gelombang laut
lepas, karakteristik sedimen
b.Sekunder : data kecepatan angin, data gelombang (hasil
perhitungan)
c. Data citra satelit Landsat ->menghitung perubahan
garis pantai
d.Data bathymetri -> acuan kedalaman perairan

Perubahan Garis Pantai oleh


Transport Sedimen
2
3
1

Perubahan Garis Pantai oleh


Transport Sedimen
1. Gelombang yang dibangkitkan angin mendekati garis pantai
2. saat profil dasar perairan berubah menjadi dangkal maka akan
terjadi break water dan penjalaran gelombang berubah
3. Break water tersebut akan menyapu dasar perairan mendekati
garis pantai (swash kemudian menjauhi pantai (backwash)
sehingga terjadi perpindahan partikel secara zigzag
4. Pola zigzag tersebut sejajar garis pantai dan mengakibatkan
longshore current pada perairan yang mengakibatkan perpindahan
material atau angkutan sedimen atau longshore drift
5. Longshore drift sangat dipengaruhi oleh arah datang gelombang,
sehingga kemungkinan terjadi perubahan pola perubahan garis
pantai tergantung dengan musim, hal ini karena gelombang
terbentuk dari angin
6. Perubahan jumlah material atau sedimen juga dipengaruhi oleh
masuknya aliran sedimen dari muara sungai. Seluruh proses
transport sedimen.

DESAIN MODEL NUMERIK


1. Perhitungan gelombang laut lepas yang
dibangkitkan oleh angin -> Pembacaan data
(angin, batimetri dan sifat gelombang)
2. Penentuan garis pantai awal
3. Penjalaran gelombang dari laut lepas ke garis
pantai -> Berdasarkan informasi tinggi, perioda
dan sudut datang gelombang di laut lepas.
4. Perhitungan angkutan sedimen sejajar pantai
5. Perhitungan perubahan garis pantai

Sub Model Perubahan Garis


Pantai
Persamaan Usace (2003)
V
Q11 Qi
t

Panjang pantai dibagi menjadi sejumlah sel


dimensi yang seragam (x)

Qi = angkutan sedimen pada titik i


Qi-1= angkutan sedimen pada titik i1

Laju Perubahan Sedimen


dalam sel

Perhitungan Angkutan Sedimen


(Q)
Perhitungan angkutan sedimen sejajar pantai (Q)
yang diakibatkan oleh gelombang pecah dihitung
dengan menggunakan persamaan USACE (2003):

parameter s adalah massa jenis sedimen (kg/m3),


adalah massa jenis air laut (kg/m3), b adalah
indeks gelombang pecah, n adalah porositas
sedimen, b adalah sudut gelombang pecah

Perhitungan Perubahan Garis


Pantai
Dengan menggunakan metode beda hingga (finite
difference), maka diperoleh persamaan :

dimana:
= Jarak antara geris pantai dan garis referensi di titik i pada waktu t
(m)
= Angkutan sedimen sejajar pantai di titik i pada waktu t (m3)
= Angkutan sedimen dari sungai-1 per satuan lebar pada waktu t
(m3/det/m)
= Angkutan sedimen dari sungai-2 per satuan lebar pada waktu t
(m3/det/m)
t = Langkah waktu (detik)

PENENTUAN PERUBAHAN GARIS


PANTAI

Pantai mengalami abrasi apabila Q+Qs = (-) negatip


maka transpor sedimen masuk < keluar sel, -> y (-)
Pantai mengalami akresi apabila Q +Qs = (+) positip
maka transpor sedimen masuk >keluar sel, -> y (+)
Sedangkan pantai akan tetap apabila Q + Qs = 0 -> y
=0

HASIL
Besar angkutan sedimen di sepanjang
pantai

Lanjutan
Pada saat gelombang datang dari arah barat daya (terutama
terjadi pada bulan Desember-Maret) besar angkutan sedimen
berkisar antara 0.9-282.5 m3/hari dengan rata-rata 20.6 m3/hari
ke arah utara dan 0.8-11.2 m3/hari dengan rata-rata 2.7 m3/hari
ke arah selatan.
Pada saat gelombang datang dari arah barat besar angkutan
sedimen berkisar antara 0.1-265 m3/hari dengan rata-rata 19.9
m3/hari ke arah utara dan 7.8 - 49.7 m3/hari dengan rata-rata
11.9 m3/hari ke arah selatan.
Saat gelombang dari barat, arah angkutan sedimen ke utara pada
beberapa lokasi sebagian lokasi ke selatan, hal ini disebabkan
karena orientasi pantai yang tidak lurus (berkelok).

Lanjutan

Gelombang datang dari arah barat laut, sedimen di


sepanjang pantai berkisar antara 0.5-10.1 m3/hari dengan
rata-rata 2.6 m3/hari ke arah utara dan 0.1-280.5
m3/hari dengan rata-rata 19.7 m3/hari ke arah selatan.
Hasil perhitungan netto angkutan sedimen sejajar pantai ke
utara dan ke selatan menunjukan bahwa angkutan sedimen
dominan ke arah utara.
Perubahan garis pantai yang terjadi adalah pantai Tanjung
Bunga mengalami abrasi dan pantai Losari mengalami
pendangkalan.

Lanjutan
Perubahan garis pantai hasil citra
tahun 1990 2008

Lanjutan

Lanjutan
Pantai yang berbentuk tonjolan mengalami abrasi ->
karena diperkirakan energi gelombang pada pantai
tersebut terfokus dan tinggi gelombang lebih besar
(Plot G)
Pantai yang berbentuk lekukan cenderung mengalami
sedimentasi
->
karena
diperkirakan
energi
gelombang menyebar dan tinggi gelombang lebih kecil
(Plot C,D,F)
Pantai yang lurus lebih stabil karena tinggi dan sudut
gelombang yang terjadi hampir sama sepanjang pantai
tersebut (Plot A, B, E).

Hasil Perhitungan Perubahan Garis


Pantai
Model vs Citra
1999

2003

Mundur

LOKASI

Maju

2008

Mundur

Maju

Mundur

Maju

Citra

Model

Citra

Model

Citra

Model

Citra

Model

Citra

Model

Citra

Model

-5.5

-11

-4

-5.7

4.9

6.3

-2

-6

6.2

7.9

-4.3

-4.7

25.9

18.9

-4

-8.2

16.3

9.9

-0.2

28.2

26.2

-47.8

-31.3

67.5

69.3

19.9

23.9

-20.8

-16.5

13.6

28.9

120.7

126.3

-3.2

5.6

70.6

62.3

-11.4

-12.2

59.4

59.8

-38.5

-38.1

32.2

32.6

-76.1

27

29.6

29.5

-64.2

-60.4

29.1

32.6

76.1

77.2

-33.3

23

22.6

-66.9

-58

-32.8

-28.3

33.3

36.7

-98.6

91.9

5.1

5.2

190.3

-181.1

Perubahan Garis Pantai


Model vs Citra

KESIMPULAN

Delta
sungai
Jeneberang
mengalami
perubahan garis pantai yang diakibatkan
oleh proses fisik antara angin, gelombang,
perbedaan kedalaman perairan dan aliran
sedimen dari muara sungai Jeneberang
karena faktor-faktor tersebut mengakibatkan
transport sedimen.

Anda mungkin juga menyukai