PENDAHULUAN
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN GARIS PANTAI
STUDI KASUS PERUBAHAN GARIS PANTAI DI
DELTA SUNGAI JENEBERANG MAKASSAR
PERUBAHAN GARIS PANTAI OLEH TRANSPORT
SEDIMEN
DESAIN MODEL
HASIL
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
FAKTOR PENYEBAB
PERUBAHAN GARIS PANTAI
Studi Kasus
Perubahan Garis Pantai
di Delta Sungai Jenebrang Makasar
(Sakka, et al. 2011)
Tujuan : Mengetahui perubahan garis pantai di Delta
Sungai Jenebrang akibat pengaruh angkutan sedimen.
Metode : Model Numerik dan tumpang susun citra
multitemporal
Data yang digunakan:
a.Primer : data tinggi, perioda dan arah gelombang laut
lepas, karakteristik sedimen
b.Sekunder : data kecepatan angin, data gelombang (hasil
perhitungan)
c. Data citra satelit Landsat ->menghitung perubahan
garis pantai
d.Data bathymetri -> acuan kedalaman perairan
dimana:
= Jarak antara geris pantai dan garis referensi di titik i pada waktu t
(m)
= Angkutan sedimen sejajar pantai di titik i pada waktu t (m3)
= Angkutan sedimen dari sungai-1 per satuan lebar pada waktu t
(m3/det/m)
= Angkutan sedimen dari sungai-2 per satuan lebar pada waktu t
(m3/det/m)
t = Langkah waktu (detik)
HASIL
Besar angkutan sedimen di sepanjang
pantai
Lanjutan
Pada saat gelombang datang dari arah barat daya (terutama
terjadi pada bulan Desember-Maret) besar angkutan sedimen
berkisar antara 0.9-282.5 m3/hari dengan rata-rata 20.6 m3/hari
ke arah utara dan 0.8-11.2 m3/hari dengan rata-rata 2.7 m3/hari
ke arah selatan.
Pada saat gelombang datang dari arah barat besar angkutan
sedimen berkisar antara 0.1-265 m3/hari dengan rata-rata 19.9
m3/hari ke arah utara dan 7.8 - 49.7 m3/hari dengan rata-rata
11.9 m3/hari ke arah selatan.
Saat gelombang dari barat, arah angkutan sedimen ke utara pada
beberapa lokasi sebagian lokasi ke selatan, hal ini disebabkan
karena orientasi pantai yang tidak lurus (berkelok).
Lanjutan
Lanjutan
Perubahan garis pantai hasil citra
tahun 1990 2008
Lanjutan
Lanjutan
Pantai yang berbentuk tonjolan mengalami abrasi ->
karena diperkirakan energi gelombang pada pantai
tersebut terfokus dan tinggi gelombang lebih besar
(Plot G)
Pantai yang berbentuk lekukan cenderung mengalami
sedimentasi
->
karena
diperkirakan
energi
gelombang menyebar dan tinggi gelombang lebih kecil
(Plot C,D,F)
Pantai yang lurus lebih stabil karena tinggi dan sudut
gelombang yang terjadi hampir sama sepanjang pantai
tersebut (Plot A, B, E).
2003
Mundur
LOKASI
Maju
2008
Mundur
Maju
Mundur
Maju
Citra
Model
Citra
Model
Citra
Model
Citra
Model
Citra
Model
Citra
Model
-5.5
-11
-4
-5.7
4.9
6.3
-2
-6
6.2
7.9
-4.3
-4.7
25.9
18.9
-4
-8.2
16.3
9.9
-0.2
28.2
26.2
-47.8
-31.3
67.5
69.3
19.9
23.9
-20.8
-16.5
13.6
28.9
120.7
126.3
-3.2
5.6
70.6
62.3
-11.4
-12.2
59.4
59.8
-38.5
-38.1
32.2
32.6
-76.1
27
29.6
29.5
-64.2
-60.4
29.1
32.6
76.1
77.2
-33.3
23
22.6
-66.9
-58
-32.8
-28.3
33.3
36.7
-98.6
91.9
5.1
5.2
190.3
-181.1
KESIMPULAN
Delta
sungai
Jeneberang
mengalami
perubahan garis pantai yang diakibatkan
oleh proses fisik antara angin, gelombang,
perbedaan kedalaman perairan dan aliran
sedimen dari muara sungai Jeneberang
karena faktor-faktor tersebut mengakibatkan
transport sedimen.