Anda di halaman 1dari 24

GEODINAMIKA PANTAI

OLEH :
ANDI GEMMY A.M.A
KASMIRAH
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
Proses Pantai
Proses pantai (coastal processes) terjadi
karena pelapukan dan angkutan sedimen di
daerah pantai. Angkutan sedimen di pantai
terutama terjadi karena gelombang, arus dan
pasang surut. Selain itu angin juga berperan
dalam mengangkut sedimen di pantai
(backshore).
Bila ditinjau suatu ruas pantai, maka perimbangan
sedimen pada ruas tersebut akan menunjukkan
apakah pantai tersebut mengalamai erosi atau akresi.
Bila perimbangan negatif maka berarti pantai
mengalami erosi (mundur) sebaliknya bila
perimbangannya positif maka pantai mengalami
akresi (maju).
Sedimen pantai berasal dari sungai, erosi dasar laut
dan tebing.
Perimbangan angkutan masuk dan keluar dari suatu
pantai dapat disajikan secara diagramatis pada
gambar di bawah ini.
Skema imbangan sedimen di pantai
G e l o m b a n g
Gelombang merupakan sumber energi penggerak yang
utama dalam proses pantai. Pada saat gelombang memasuki
daerah yang semakin dangkal, maka akan terjadi proses
shoaling , panjang gelombang berkurang, curam gelombang
(wave steepness) yaitu perbandingan antara tinggi dengan
panjang gelombang semakin besar yang berarti gelombang
semakin terjal, lama kelamaan gelombang akan pecah pada
suatu kedalaman yang dangkal di pantai. Gelombang yang
pecah melepaskan energinya dalam bentuk turbulensi dan
energi lainnya yang relatif kecil. Paket energi gelombang
yang dibawa melintasi lautan yang beratus bahkan beribu
kilometer dihancurkan sepanjang surf dan swash zone.
Proses dinamik pemecahan energi gelombang inilah yang
merupakan salah satu sumber energi penggerak perubahan
garis pantai.
A r u s
Selain gelombang, arus-arus yang terjadi di pantai
juga memegang peran penting pada proses pantai.
Arus di pantai dapat berupa arus sekunder karena
gelombang (wave induced currents), arus pasang
surut, arus dari muara sungai, arus karena
gelombang panjang, dan sebagainya. Interaksi dari
berbagai arus, gelombang dan dasar pantai yang
mobil menyebabkan daerah pantai menjadi daerah
yang sangat dinamis.
M o r f o l o g i
Pantai selalu mengalami perubahan morfologi. Perubahan ini
dapat dikelompokkan sebagai perubahan jangka pendek dan
perubahan jangka panjang.
Dalam skala pendek pantai berubah pada setiap gerakan ombak
dan pasang surut air laut. Salah satu akibat perubahan morfologi
jangka pendek adalah adanya 2 profil pantai, yaitu profil pantai
dengan gumuk (longshore bar atau bar) yang sering pula disebut
profil badai (storm profile) dan profil pantai tanpa gumuk atau
profil tenang (swell profile).
Perubahan jangka panjang dapat terjadi karena kendala dan
proses alam atau (lebih sering) karena campur tangan dan
aktifitas manusia di pantai. Bentuk morfologi akibat perubahan
jangka panjang (yang murni oleh angkutan sedimen) di
antaranya adalah lidah pasir (spit), double spit dan longshore
bar, cuspate / headland , tombolo .
Angkutan Sedimen Pantai
Angkutan (transpor) sedimen pantai adalah
gerakan sedimen di daerah pantai yang
disebabkan oleh gelombang dan arus yang
dibangkitkannya.
Dapat diklasifikasikan menjadi 2:
1. Angkutan menuju dan meninggalkan pantai
(onshore-offshore transport)
2. Angkutan sepanjang pantai (longshore
transport)
Darat
Laut
Angkutan sepanjang
pantai
Angkutan menuju-
meninggalkan pantai
Angkutan Sedimen Menuju-Meninggalkan Pantai
Angkutan sedimen menuju-meninggalkan
pantai mempunyai arah rata-rata tegak lurus
pantai sehingga sering juga disebut angkutan
sedimen tegak lurus pantai (cross shore
transport).
Akibat adanya angkutan pada arah ini maka
profil pantai akan berubah secara dinamis.
Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai
Angkutan sedimen sepanjang pantai
mempunyai arah rata-rata sejajar pantai,
sehingga sering pula disebut transpor sedimen
sejajar pantai.
Angkutan sedimen sepanjang pantai banyak
menyebabkan permasalahan seperti
pendangkalan pelabuhan, erosi pantai, dsb.
Oleh karena itu prediksi transpor sepanjang
pantai adalah sangat penting.
Transport sedimen pantai adalah gerakan sedimen di daerah
pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang
dibangkitkannya, gerakan tersebut disebabkan oleh proses abrasi
dan erosi juga pengendapan lumpur di muara sungai.
Arus laut merupakan pergerakan air secara vertikal
maupun horizontal yang disebabkan oleh beberapa faktor
seperti angin, salinitas, perbedaan densitas dan lainnya.
Longshore Current adalah arus laut yang arahnya sejajar dengan garis pantai. Arus ini
dapat membentuk garis pantai menjadi berkelok-kelok. Longshore current terjadi
diantara daerah gelombang pecah dan garis pantai, dimana saat gelombang datang
membentuk sudut miring dengan garis pantai pecah maka terjadi ingshore current
akibat gradien momentum flux di daerah surf zone. Arus sejajar pantai mempunyai
kecepatan yang relatif kecil rata-rata 0,3 m/det, meskipun arus sejajar pantai ini
umumnya mempunyai kecepatan rendah, tetapi sangat mempengaruhi proses-proses
litoral transport karena bergerak sepanjang pantai dalam waktu yang lama dan terus
menerus selama ada gelombang, sehingga mampu memindahkan sedimen
Transport sedimen sepanjang pantai (long-shore sediment transport)

Longshore Sediment transport adalah angkutan pasir sepanjang pantai. Terjadi apabila
pasir terangkat oleh turbulensi yang disebabkan oleh gelombang pecah, hal ini
dipengaruhi oleh gelombang ataupun arus pasang surut. Sedimen transport sejajar
dengan pantai dipengaruhi oleh arah gelombang dan sudut wave crest dengan garis
pantai. Longshore sedimen transport dapat menyebabkan terjadinya erosi (pantai
mundur) dan akresi (pantai maju) . Ada terdapat dua jenis sedimen yang
ditransportasikan yaitu cohesive dan non cohesive. Sedimen transport cohesive sering
dinamakan suspended load transport karena sifatnya yang melayang di air, sedangkan
non cohesive dinamakan beadload transport (Komar,1978).
MEKANISME TRANSPORTASI SEDIMEN

Arah angkutan sedimen sepanjang pantai dapat berupa angkutan sedimen dari pantai ke
laut atau dari laut ke pantai yang dapat terjadi oleh gerakan gelombang dan arus balik
dasar serta arus tegak lurus pantai. Angkutan Sedimen sejajar Pantai (long-short transport)
yaitu angkutan sedimen sepanjang pantai atau biasa disebut angkutan sedimen sejajar
pantai yang berkaitan erat dengan arus menyusuri pantai.


Mekanisme Angkutan/transpor Sedimen dibagi dalam dua type yaitu (Horikawa, 1988) :

1. Angkutan Sedimen dasar (Bedload Transport) adalah gerakan material sedimen pada
dasar perairan yang terseret arus secara menggelinding, bergeser dan saltasi.
2. Angkutan Sedimen Suspensi (Suspended Load transport) adalah gerak material
sedimen melayang yang hanyut oleh aliran.
Arus sejajar pantai dipengaruhi oleh beberapa aspek dari sistem pantai, dengan proses yang
terjadi pada zona hempasan umumnya mempengaruhi pengendapan dan erosi sedimen.
Arus sejajar pantai dapat menyamakan pecahan ombak yang menyerong yang menghasilkan
transport sejajar pantai.

Arus sejajar pantai umumnya dapat didefenisikan dalam sistem dalam zona hempasan
seperti dapat dilihat pada gambar dibawah. Gambar ini menunjukkan tranport sedimen
sejajar pantai dan zona hempasan dipengaruhioleh glombang (terjadi dalam arah yang lebih
dipengaruhi oleh angin), yangmemindahkan endapan kerikil dan atau butiran pasir kepantai
pada sudut arah angin dan juga arus balik, yang memindahkan endapan kembali kepantai
akibat pengaruh gravitasi.

Arus sejajar pantai membawa beragam ukuran sedimen sabagai pergerakan dalam
perbedaan ringan tergantung pada sediment (perbedaan dalam sediment arus sejajar
pantai dari pantai berpasir hingga pantai kerikil). Pasir umumnya digunakan oleh gaya
gelombang yang pecah, pergerakkan sedimen disebabkan oleh gelombang yang pecah
dan perpotongan lapisan dari arus sejajar pantai. Dikarenakan pantai berkerikil lebih
curam daripada pantai berpasir, penyerap pecahan lebih seperti bentuk, karena umumya
transport sejajar pantai menggunakan zona ayunan, tergantung pada pengurangan zona
hempasan.

Arus sejajar pantai mempengaruhi berbagai ukuran sedimen sebagaimana arus tersebut
bekerja pada cara yang berbeda tergantung pada sedimentnya(perbedaan sediment
dalam arus sejajar pantai yaitu dari pantai berpasir hingga sediment dari pantai berkerikil).
Pasir yang lebih besar dipengaruhi oleh gaya guncangan dari pecahan gelombang, gerakan
sedimen adalah akibat dari pecahan gelombang dan perpotongan perlapisan dari arus
sejajar pantai..
Pada dasarnya terdapat 4 metode dasar dalam memperkirakan transpor sedimen
sepanjang pantai :

1. Mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau, cara ini adalah cara terbaik untuk
memperkirakan transpor sedimen sepanjang pantai.
2. Menghitung berdasarkan data yang memperlihatkan perubahan historis topografi
daerah pantai yang bersangkutan. Beberapa indikatornya adalah : perubahan garis
pantai, pola pendangkalan, dan laju pengendapan pada inlet dan endapan di sekitar
groin atau jetty.
3. Menggunakan kurva / rumus empiris yang menghubungkan komponen sepanjang
pantai dari fluks energi gelombang (Wafe Energy Flux) dengan laju angkutan sedimen
sejajar pantai, sehingga diperoleh data gelombang lokal. Cara ini digunakan apabila 2
cara di atas tidak dapat diterapkan.
4. Metode empiris berdasarkan pada tinggi gelombang pecah rerata tahunan dapat
digunakan untuk memperkirakan transpor sedimen sepanjang pantai apabila ketiga
metode di atas tidak bisa diterapkan.
Metode dasar menghitung transpor sedimen sepanjang pantai
Beberapa rumus transpor sedimen sepanjang pantai
No. Nama Rumus
1 Caldwell
Q
s
= 1,200 P
l
0,8
2 Savage
Q
s
= 0,219 P
l

3 Ijima, Sato, Aono, Ishii
Q
s
= 0,130 P
l
0,54
4 Ichikawa, Achiai, Tomita,
Murobuse
Q
s
= 0,130 P
l
0,8
5 Manohar
91 , 0
41 , 0
59 , 0
7 , 55
l
s
s
P D Q

|
|
.
|

\
|
=


No. Nama Rumus
6 Ijima, Sato
Q
s
= 0,060 P
l

7 Tanaka
Q
s
= 0,120 P
l

8 Komar, Inman
Q
s
= 0,778 P
l

9 Komar, Inman
Q
s
= 0,283 (VP
l
)/(U

sin o
b
)

10 Das
Q
s
= 0,325 P
l
11 CERC
Q
s
= 0,401 P
l
Rumus CERC paling sering dipakai.
CERC : Coastal Engineering Research Center
(Amerika Serikat)
Selain Tabel diatas Ada beberapa perhitungan yang dibuat untuk
pertimbangan terhadap faktor-faktor yang menghasilkan aliran sejajar
pantai. Perhitungan-perhitungan itu adalah :

1. Bijker formula (1967,1971)
2. The Engelund and Hansen formula (1967)
3. The Ackers and White formula (1973)
4. The Bailard and Inman formula(1981)
5. The Van Rijn formula (1984)
6. The Watanabe formula (1992)

Seluruh perumusan ini memberikan pandangan yang berbeda dalam proses
aliran sejajar pantai.

Faktor yang umum digunakan dalam perumusan ini adalah :
1. Transpotasi suspensi dan isi lapisan
2. Gelombang ( pecah atau tidak pecahnya gelombang)
3. Perpotongan oleh gelombang atau yang mengalir bersama gelombang
Perubahan garis pantai

Aliran sejajar pantai memainkan peranan penting dalam evolusi sebuah garis pantai,
sebagaimana perubahan ringan dari suplai sediment, arah angin atau hal lain yang
mempengaruhi aliran sejajar pantai dapat merubah secara dramatis, yang berakibat pada
formasi dan evolusi sebuah sistem atau profil pantai. Perubahan ini tidak hanya terjadi pada
sistem pantai, kenyataannya banyak alterasi yang dapat disebabkan oleh distribusi dan
akibat aliran sejajar pantai.

Beberapa diantaranya adalah :
1. Perubahan Geologi seperti erosi, perubahan pada backshore.
2. Perubahan pada gaya hidrodinamik, sperti perubahan difraksi gelombang pada
lingkungan pengendapan offshore.
3. Pengaruh terhadap hidrodinamik, seperti pengaruh daerah pasang-surut baru dan delta
pada alirannya.
4. Alterasi sediment, seperti perubahan garis pantai dari aliran pada arus bolak-balik,
tempat sumber sediment.
5. Intervensi manusia, seperti perlindungan terhadap pada karang, pemecah gelombang.
Pantai Kuta, Bali

Anda mungkin juga menyukai