Anda di halaman 1dari 10

NAEGLERIA FOWLERI

Pendahuluan
Naegleria fowleri ditemukan oleh Malcom Fowler,

ditemukan pertama kali pada pasien dengan


Meningoensefalitis.
Naegleria fowleri adalah spesies yang sangat
patogen pada manusia.
Dialam bebas parasit tersebut ditemukan pada
tanah yang lembab dan di air tawar .
Naegleria fowleri umumnya dapat menyerang
manusia sehat terutama usia remaja. Penyakit yang
disebabkan oleh parasit tersebut dikenal sebagai
PAM (Primary amebic meningoencephalitis), yang
bersifat akut dan dapat menyebabkan kematian.
Ditribusinya kosmopolitan

Morfologi
Naegleria fowleri yang didapat pada manusia

secara morfologi sama dengan amoeba


nonpatogen yaitu N. gruberi dan N. australiensis.
Naegleria fowleri mengalami tiga stadium yaitu
stadium trofozoit (ameboid), flagellata
(ameboflagellata), dan stadium kista.
trofozoit berukuran 10-35m namun bila dalam
keadaan bundar diameternya 10-15m.
Sitoplasma bergranular dan mempunyai banyak
vakuol. Mempunyai satu inti berukuran besar
yang mengandung karyosom dan sedikit
kromatin perifer

Morfologi
Stadium

ameboid seperti buah pear


ukuran 10-14m, sangat motil mempunyai
satu inti, satu vakuol kontraktil pada bagian
posterior dan dua flagel yang sama
panjang. Stadium ini hanya berlangsung
beberapa jam.
Stadium
kista
berukuran
10-15m,
berbentuk bulat, spheris, atau lonjong
dengan dinding satu lapis, dan sitoplasma
mengandung granular halus dengan satu
inti terletak disentral. Pada manusia
Naegleria fowleri tidak pernah ditemukan

Siklus Hidup
Naegleria fowleri melalui tiga tahap yaitu kista, trofozoit, dan

flagellata. Trofozoit bereplikasi secara promitosis (dengan


membran inti masih intak)
Trofozoit dapat berubah ke bentuk flagellata (bentuk yang tidak
makan) hanya untuk beberapa saat dan kembali ke bentuk
trofozoit.
Trofozoit menginfeksi melalui mucosa hidung dan berpindah ke
otak melalui nervus olfactorius PAM (primary amebic
meningoencephalitis). Trofozoit kadang-kadang dapat ditemukan
dicairan serebrospinal dan beberapa jaringan, sedangkan bentuk
fllagellata
hanya
kadang-kadang
ditemukan
dicairan
serebrospinal.
Bentuk kista tidak pernah ditemukan di jaringan otak. Trofozoit
mengalami reproduksi dengan binary fision dan nantinya dapat
berbentuk kista ataupun bentuk flagellate, yang tidak dapat
bereproduksi.

Patologi
Masa inkubasi bervariasi mulai dari 2-3 hari hingga 7-15 hari

tergantung jumlah Naegleria yang masuk dan virulensi dari amoeba


tersebut
Gejalanya sakit kepala di bagian frontal atau bitemporal,
demam mual, muntah, sakit tenggorokan hidung tersumbat bahkan
perdarahan nafas cepat, nafsu makan menurun, serta fotosensitif.
Bila mengenai lapisan meningen gejala2 seperti meningitis
lethargy, kebingungan dan koma dalam waktu yang sangat cepat.
Cairan serebrospinal dapat menjadi purulen dan mengandung sel
darah merah, dan parasit dalam stadium trofozoit dan flagellate.
Otak terlihat bengkak, edematous, kongesti hemisphere cerebral
dan berakhir dengan naiknya TIK (tekanan intra kranial). Herniasi
pada unkus dan tonsilar sereberalis dapat ditemukan. Arachnoid
dapat mengalami kongesti, bulbus olfactorius dan kortex
orbitofrontal biasanya nekrosis dan berdarah.
Biasanya penderita meninggal setelah 4-5 hari gejala timbul.

Diagnosis
PAM tidak dapat dibedakan secara klinis

dengan akut piogenik dan


meningoensephalitis bakteri.
CT Scan kepala dapat dilakukan untuk
mengetahui manifestasi penyakit pada
otak.
Diagnosis utama didapat dengan
pemeriksaan mikroskopis dengan
menemukan trofozoit dicairan serebrospinal
atau spesimen biopsi
Kadang-kadang dapat dilakukan kultur, IFA
dan PCR.

Treatment
Obat yang memberi harapan adalah :
amfoterisin B,
metronidazole dan
Klorokuin.
Berbagai antbiotik tidak efektif untuk
Naegleria fowleri. Namun Ada pengobatan
yang berhasil menggunakan amfoterisin B
dosis tinggi dikombinasi dengan mikonazol
dan rimfampiain, amfoterisin dosis
1mgKgBB/hari IV dan intratekal 0,11mg/KgBB/2hari

Anda mungkin juga menyukai