PENDAHULUAN
Dari semua jenis Free Living Amebae (FLA), salah satu spesies yang paling
banyak menyerang manusia adalah Naegleria. Naegleria fowleri adalah protozoa yang
yang menyebabkan kerusakan jaringannya dan bersifat akut, fatal serta dalam waktu yang
Naegleria fowleri adalah amoeba yang hidup bebas dan dapat ditemukan di seluruh
dunia. Pada tahun 1965, Fowler dan Carter mempublikasi sebuah laporan kasus yang terjadi
pada 4 orang penderita di Australia. Laporan ini pertama kali menghubungkan antara N.
fowleri dan penyakit yang menyerang susunan saraf pusat. Pada awalnya peneliti tersebut
tetapi setelah penelitian lebih lanjut ameba penyebabnya cenderung mengacu kepada N.
fowleri.1-3 Di tahun berikutnya, dilaporkan 4 kasus yang terjadi di Amerika Serikat, satu
kasus di Texas oleh Patras dan Andujar (tahun 1966) dan 3 kasus lainnya di Florida oleh
Butt (tahun 1966). Butt menamakan penyakit ini sebagai Primary Amoebic
Meningoencephalitis (PAM).2-3 Namun yang pertama kali mengisolasi amoeba ini dari dua
kasus Primary Amoebic Meningoencephalitis di Australia adalah Fowler pada tahun 1970.2
1.2 Epidemiologi
Naegleria fowleri dapat ditemukan di seluruh dunia dan merupakan amuba yang
menyukai panas (termofilik, tumbuh subur di air hangat dengan tekanan oksigen rendah dan
umumnya ditemukan di air tawar hangat dan tanah. N. fowleri dapat diisolasi dari air,
1
tumbuhan air, kolam renang air hangat, hidroterapi, limbah, dan kadang pada hapusan dari
saluran nafas individu yang sehat.1 Tipikal kasus PAM terjadi pada musim panas, dimana
penderita PAM biasanya memiliki riwayat kontak dengan air seperti berenang di danau,
sungai atau kolam renang yang dapat terinfeksi oleh organisme ini beberapa hari sebelum
timbulnya gejala.1-6 Selama periode yang kering dan meningkatnya temperatur ini,
konsentrasi N. fowleri akan meningkat. Pada beberapa kasus, ada indikasi bahwa organisme
ini juga dapat ditularkan melalui inhalasi dari debu yang terkontaminasi.6
Walaupun PAM dapat terjadi di seluruh dunia dan sampai saat ini sudah lebih dari
200 kasus yang dilaporkan yang terjadi di seluruh dunia, namun kasus yang terbanyak
dilaporkan dari Amerika Serikat dan Australia.3,7 Hal ini mungkin disebabkan daerah
tersebut memiliki kemampuan untuk mendiagnosa penyakit ini disbanding di bagian lain.
Sampai November 2002 sudah dilaporkan 95 kasus PAM yang terjadi Amerika
Serikat. Kasus ini ditemui di sepanjang Virginia sampai Florida. Beberapa kasus juga
dijumpai di Texas selama tahun 1990-an.3 Kasus ini terjadi lagi di tahun 2005 yang
menewaskan 2 orang anak laki-laki Oklahoma setelah berenang di daerah Tulsa. Demikian
juga sepanjang musim panas di negara ini pada tahun 2007, telah dilaporkan 6 kasus yang
mengakibatkan kematian yaitu 3 orang anak laki-laki di Florida (bulan Juli), 1 orang anak
laki-laki berusia 12 tahun dan seorang laki-laki dewasa muda berusia 22 tahun di Danau
LBJ, Texas dan 1 orang anak laki-laki berusia 14 tahun yang sebelumnya berenang di Danau
Havasu, Arizona pada bulan September.8 Tingkat kejadian PAM tidak berhubungan dengan
ras dan jenis kelamin tertentu. Biasanya menyerang individu yang sehat dan biasanya terjadi
pada usia anak-anak dan dewasa muda. Kasus dengan penderita termuda yang pernah
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taksonomi
Kingdom : Protista
Subkingdom : Protozoa
Phylum : Sarcomastigophora
Superkelas : Rhizopodea
Kelas : Lobosea
Ordo : Schizopyrenida
Family : Vahlkampfiidae
Genus : Naegleria
2.2 Morfologi
yaitu memiliki bentuk amoeboid dan flagellata dalam siklus hidupnya. Siklus hidupnya
terdiri atas stadium trophozoit (amoeboid dan flagellata) yang motil dan bentuk kista
yang non-motil dan resisten. Trophozoit bentuk amoeboid adalah bentuk satu-satunya yang
3
Gambar 1. Morfologi Naegleria fowleri
Trophozoit dapat hidup di air, atau tanah yang lembab dan kultur jaringan atau
media lainnya.2 Trophozoit bentuk amoeboid ketika bergerak berbentuk memanjang, lebih
lebar pada bagian anterior, yang dapat dengan jelas dibedakan dari bagian posterior yang
menyempit, dan membentuk sebuah pseudopodia yang lebar. Berukuran 7-20 μm, memiliki
satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo, tanpa
kromatin perifer.1-3 Terdapat vakuola makanan yang biasanya terdiri dari bakteri pada saat
berada dalam bentuk free-living, atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia.4,5
Bentuk amoeba berubah dengan cepat menjadi bentuk flagellata dengan 2 buah
flagella ketika berada di dalam air, yang apabila dilakukan di laboratorium dapat diinduksi
dengan menggunakan air suling untuk membantu diagnosa, dan dipertahankan pada suhu
antara 270-370C.2-4 Bentuk amoeba biflagellata ini biasanya berbentuk seperti pir, dengan 2
buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar.1-3 Bentuk flagellata ini bersifat
sementara dan akan berubah kembali pada bentuk amoeboid. Perubahan ini terjadi paling
lama 20 jam, dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau
4
lebih.1
menjadi bentuk kista. Kista yang didapatkan dari kultur agar biasanya bulat, berinti satu,
berdiameter 7-15 μm, dinding halus dengan ketebalan 1 μm. Pada kista yang tidak diwarnai,
hanya beberapa granul yang dapat terlihat, nukleus tidak jelas dan seringkali kista tampak
kosong. Ketika diwarnai, nukleus memiliki tampilan yang sama dengan dengan trophozoit,
tetapi lebih kecil (sekitar 1,5 μm). Dengan mikroskop elektron struktur tampak jelas
termasuk pori-pori pada dinding kista dan mitokondria, endoplasma retikulum, vesikel dan
granul sekretori.1-3
Biasanya, infeksi terjadi ketika orang pergi berenang atau menyelam di sungai atau
kolam air tawar hangat dan kolam renang yang tidak terawat atau irigasi hidung
5
Adapun siklus lingkaran kehidupan N. fowleri adalah sebagai berikut :
baru. Karena bentuk amoeboid adalah tahap invasif, maka bentuk flagellate
6
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa Naegleria fowleri memiliki 3
stadium dalam siklus hidupnya, yaitu kista (1), trophozoit bentuk ameba (2) dan bentuk
flagella (3). Trophozoit ber-replikasi dengan cara promitosis (membran nukleus tetap utuh)
(4). Naegleria fowleri ditemukan di air, tanah, kolam renang air hangat, hidroterapi dan
kolam renang untuk pengobatan, akuarium, dan limbah. Trophozoit bentuk ameba dapat
berubah menjadi bentuk flagella, dan dapat kembali berubah menjadi bentuk ameba.
Menginfeksi manusia dengan cara trophozoit terhirup melalui hidung, yang kemudian akan
menginvasi membran nasal, dan masuk ke ruang sinus paranasal (5). Trophozoit ini akan
langsung menembus ciribriform plate di tulang ethmoidalis, dan masuk ke otak melalui
nervus olfaktorius. Selanjutnya akan bermultiplikasi di jaringan Sistem Saraf Pusat (SSP)
dan menyebabkan Primary Amebic Meningoencephalitis (6). Dapat diisolasi dari cairan
Patogenesis
Masa inkubasi PAM berkisar antara 2-15 hari, tergantung pada virulensi ameba
ini. Semakin lemah virulensinya, maka akan semakin panjang masa inkubasinya. Pada
infeksi percobaan dengan Naegleria fowleri yang lemah, didapati masa inkubasinya
Tropozoit Naegleria fowleri yang masuk melalui hidung dan melalui nervus
olfaktorius akan penetrasi ke pleksus nervus sub mucosal melalui ciribriform plate dan akan
terus sampai ke ruang subarachnoid.1-6 Protein dan glukosa yang terdapat pada cairan
serebrospinal mendukung pertumbuhan ameba ini, yang bermultiplikasi dengan cepat dan
menyerang parenkim otak. Tingginya kadar oksigen pada otak dan cairan serebrospinal juga
7
Invasi tropozoit dengan cepat memfagosit dan memakan sel darah merah dan
jaringan otak, yang mengakibatkan severe hemorrhagic necrosis pada otak yang terkena.
Jaringan otak, tidak seperti sel darah merah, tidak dapat dimakan seluruhnya oleh tropozoit
protein, heat labile cytolisin, phospolipase A dan cystein protease untuk membunuh sel
mirip dengan purulen meningitis yang diakibatkan oleh bakteri. Bagian korteks sel kelabu
adalah bagian yang terparah. Oleh karena edema yang hebat dari otak, maka tekanan cairan
Imunologi
infeksi Naegleria fowleri. Hal ini mungkin karena kebanyakan penderita meninggal
dengan cepat sebelum memproduksi antibodi pada level yang dapat dideteksi.1
oleh sel polimorfonuklear (PMN) yang akan membunuh amoeba. Walaupun amoeba
ini tidak dipengaruhi oleh rekombinan human interleukin 1 atau tumor necroting
ini. Tropozoit ini akhirnya akan dibunuh melalui aktivasi komplemen pada aliran
darah.8
Pada beberapa penelitian tersebut, didapati jumlah serum IgM, IgG dan IgA
8
yang normal. Oleh karena Naegleria fowleri menginvasi otak melalui mucosa hidung,
infeksi ameba ini, dengan mencegah adhesi tropozoit ke epitel mucosa. Penelitian
Rivera et al (2001), mengevaluasi sekresi antibodi IgA dan IgM yang dideteksi
dengan ELISA pada serum dan saliva dari 3 kelompok grup yaitu:
1. subyek dengan infeksi saluran penafasan bagian atas yang hidup di daerah
endemik,
Dari hasil penelitian ini diketahui untuk pertama kali, bahwa antibodi IgA
dan IgM yang melawan protein Naegleria fowleri ditemukan di saliva. Level ini
meningkat secara signifikan pada subyek dengan infeksi saluran pernafasan bagian
atas. Antibodi IgA dan IgM yang terdapat di saliva dapat ditransport secara aktif
melalui sel epitelial atau dapat dihasilkan dari transudasi dari darah melalui kerusakan
kapiler. Antibodi IgA dan IgM yang mengenali protein Naegleria fowleri mungkin
diinduksi oleh imunitas spesifik atau reaksi silang dengan genus dan spesies ameba
yang lain.8
2.4 Patologi
Gambaran patologi yang dapat ditemukan pada otopsi yaitu hemispher cerebral
yang biasanya membengkak dan edema. Karakteristik PAM yaitu nekrotik dan hemorrhagic
pada korteks cerebral dan bulbus olfaktorius. Secara histopatologi, PAM ditandai dengan
dengan eksudat yang purulen, nekrotik, dan edema gambaran perdarahan yang difus pada
area kortikal dan parenkim otak. Tropozoit dapat ditemukan pada eksudat, walaupun akan
9
sukar membedakannya di antara sel-sel inflamasi. Sel-sel inflamasi yang banyak dijumpai
yaitu sel-sel polimorfonuklear (PMN). Tropozoit dapat dijumpai dan dibedakan terutama
pada ruang perivascular, dimana sel-sel inflamasi jarang ditemukan.. Tropozoit juga dapat
ditemukan pada bulbus olfaktorius dan cairan serebrospinal. Kista tidak ditemukan pada
lesi di otak.1-3
10
2.5 Gambaran Klinis
Gambaran klinis yang didapati pada PAM sangat dramatis, namun hampir tidak
1. Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada dewasa muda dan anak-anak
yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air
hangat sekitar 7-14 hari sebelumnya. Kebanyakan gejala pertama kali muncul
2- 5 hari setelah paparan terakhir, yaitu demam, sakit kepala pada area bifrontal
yaitu gangguan dalam mengecap dan menghidu. Namun gejala ini tidak
3. Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan
timbulnya gejala kejang, kaku kuduk yang ditandai dengan Kernig’s sign dan
4. Dapat timbul kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III, IV dan V seperti
5. Status perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan
dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan
kasus yang dilaporkan ada penderita yang dapat tetap hidup tanpa adanya gejala
tekanan intra kranial dengan herniasi otak yang akan menyebabkan terhentinya
sistem kardiorespiratori.1
11
2.6 Diagnosa
Diagnosa Banding
Oleh karena gambaran klinisnya yang tidak spesifik, maka diagnosa bandingnya
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
bawah mikroskop dengan pewarnaan Wright, Giemsa, hematoxylin dan eosin atau
dengan iron hematoxylin. Namun dengan pewarnaan Gram, tropozoit tidak akan
terlihat.1,4,6
12
Kultur
Teknik kultur dengan menggunakan media yang terdiri dari 1,5% non-nutrient
agar plates dengan penambahan Escherichia coli. Media tersebut akan diinkubasi
pada suhu 370C dan diamati setiap hari. Ameba ini akan memakan bakteri tersebut
Biopsi otak
Biopsi otak secara potensial dapat dipergunakan untuk mendeteksi tropozoit ini
dan gambaran karakteristik histopatologi, namun hingga kini belum ada data kasus
Pemeriksaan Neuroimaging
Pemeriksaan dengan CT-Scan dan MRI diperlukan untuk menilai edema cerebri.7
2.7 Penatalaksanaan
Lebih dari 95% kasus PAM berakhir dengan kematian bahkan sebelum diagnosa
dapat ditegakkan. Pada beberapa pasien yang tetap hidup, pengobatan yang diberikan yaitu
Amphotericin B dengan dosis 1-1.5 mg/kg/hari IV dan 1-1.5 mg/hr intrathecal. Sebagai
13
2.8 Pencegahan
kemungkinan kadar pH yang optimal serta oksigen yang cukup adalah merupakan habitat
60oC dan pemberian chlorine 0,5-1 mg/l. Pemberian chlorine ini terbukti efektif baik untuk
air minum maupun air di kolam renang. Namun hal ini tidaklah mungkin dilakukan di
daerah rekreasi umum lainnya seperti danau dan sungai. Sehingga tindakan pencegahan
yang terpenting adalah dengan memberikan peringatan, terutama pada saat musim panas.1
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Naegleria fowleri merupakan salah satu dari jenis Free Living Amebae (FLA) yang
paling banyak menyerang manusia. Naegleria fowleri adalah protozoa yang menyebabkan
flagellata dalam siklus hidupnya. Siklus hidupnya terdiri atas stadium trophozoit (amoeboid
dan flagellata) yang motil dan bentuk kista yang non-motil dan resisten.
Penting melakukan berbagai uji diagnostik pada kasus ini dimulai dari pemeriksaan
sangatlah penting. Bila terkena infeksi Naegleria, engobatan yang diberikan yaitu
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Martinez JA, Visvesvara GS. Pathogenic and Opportunistic Free Living Amebas:
Pearson RD (eds). Principles and Practice of Clinical Parasitology. John Wiley and
2. Beaver PC, Jung RC, Cupp EW. Clinical Parasitology. 9thed. Philadelphia:
4. Drabick JJ. Free Living Amebic Infection. In Strickland GT. Hunter’s Tropical
Medicine and Emerging Infectious Disease. 8th ed. Philadelphia: WB. Saunders
Parasitology. 7th ed. New York: The Mc Graw- Hill Companies. 2005; 116-7
6. Heelan JS, Ingersoll FW. Essentials of Human Parasitology. New York: Delmar. 2002;
62-5.
7. Cogo PE, Scaglia M, Gatti S, Rossetti F, Alaggio R, Laverda AM, et al. Fatal Naegleria
fowleri meningoencephalitis, Italy. Emerg Infect Dis. October 2004. Vol 10, No. 10.
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=73763914&sid=1&Fmt=4&clientId=63928
&RQT=309&VName=PQD
16