Anda di halaman 1dari 15

MANGROVE

Pengertian Mangrove
Mangrove atau disebut juga bakau adalah
tumbuhan yang tumbuh di atas rawa-rawa
berair payau yang terletak pada garis pantai
dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Berdasarkan keberadaan lingkungannya dan


sumberdaya yang ada, Saenger et al. 1983
mendefinisikan sumberdaya mangrove
sebagai :
1. Exclusive mangrove, yaitu satu atau lebih jenis pohon

atau semak belukar yang hanya tumbuh di habitat


mangrove.
2. Non exclusive mangrove, yaitu setiap jenis tumbuhan
yang tumbuh di habitat mangrove, dan keberadaannya
tidak terbatas pada habitat mangrove saja.
3. Biota, yaitu semua jenis biota yang berasosiasi dengan
habitat mangrove.
4. Proses (abrasi, sedimentasi), yaitu setiap proses yang
berperan penting dalam menjaga atau memelihara
keberadaan ekosistem mangrove. Keanekaragaman
jenis ekosistem mangrove di Indonesia cukup tinggi.

Bentuk vegetasi dan komunitas mangrove terdiri dari


3 zone mangrove berdasarkan distribusi,
karakteristik biologi, kadar garam dan intensitas
penggenangan lahan yaitu:

Vegetasi Inti
Jenis ini membentuk hutan mangrove di
daerah zona intertidal yang mampu bertahan
terhadap pengaruh salinitas (garam), yang
disebut tumbuhan halophyta.
Vegetasi marginal
Jenis ini biasanya dihubungkan dengan
mangrove yang berada di darat, di rawa
musiman, pantai dan/atau habitat mangrove
marginal.
Vegetasi fakultatif marginal
Jenis ini banyak digunakan untuk pembangunan

Jenis klasifikasi hutan mangrove berdasarkan geomorfologi


ditunjukkan sebagai berikut :
1. Overwash mangrove forest
Mangrove merah merupakan jenis yang dominan di pulau
ini yang sering dibanjiri dan dibilas oleh pasang,
menghasilkan ekspor bahan organik dengan tingkat yang
tinggi. Tinggi pohon maksimum adalah sekitar 7 m.
2. Fringe mangrove forest
Mangrove fringe ini ditemukan sepanjang terusan air,
digambarkan sepanjang garis pantai yang tingginya lebih
dari rata-rata pasang naik. Ketinggian mangrove
maksimum adalah sekitar 10 m.

3.

Riverine mangrove forest


Kelompok ini mungkin adalah hutan yang tinggi letaknya
sepanjang daerah pasang surut sungai dan teluk,
merupakan daerah pembilasan reguler. Ketiga jenis bakau,
yaitu putih (Laguncularia racemosa), hitam (Avicennia
germinans) dan mangrove merah (Rhizophora mangle)
adalah terdapat di dalamnya. Tingginya rata- rata dapat

4.

5.

6.

Basin mangrove forest


Kelompok ini biasanya adalah jenis yang kerdil terletak di
bagian dalam rawa Karena tekanan runoff terestrial yang
menyebabkan terbentuknya cekungan atau terusan ke
arah pantai. Bakau merah terdapat dimana ada pasang
surut yang membilas tetapi ke arah yang lebih dekat
pulau, mangrove putih dan hitam lebih mendominasi.
Pohon dapat mencapai tinggi 15 m.
Hammock forest

lokasi sedikit lebih tinggi dari area yang melingkupi.


Semua jenis ada tetapi tingginya jarang lebih dari 5 m.
Scrub or dwarf forest
Jenis komunitas ini secara khas ditemukan di pinggiran
yang rendah. Semua dari tiga jenis ditemukan tetapi jarang
melebihi 1.5 m ( 4.9 kaki). Nutrient merupakan faktor
pembatas.

Beberapa faktor lingkungan yang


mempengaruhi pertumbuhan mangrove
di suatu lokasi adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Fisiografi pantai (topografi)


Pasang (lama, durasi, rentang)
Gelombang dan arus
Iklim (cahaya,curah hujan, suhu, angin)
Salinitas
Oksigen terlarut
Tanah
Hara

Fauna-fauna mangrove
Hewan-hewan yang ditemukan
mangrove antara lain:

di

hutan

1.
Mamalia
Ex : Kera proboscis (Nasalis larvatus), Harimau
Royal Bengal (Panthera tigris), macan tutul
(Panthera pardus), kijing bintik (Axis axis), babi
babi liar (Sus scrofa),Kancil (Tragulus sp) kucing
(Felix viverrima), musang (Vivvera sp dan
Vivverricula sp), luwak (Herpestes sp), Berangberang (Aonyx cinera dan Lutra sp), lumba-lumba
Gangetic (Platanista gangetica), lumba-lumba
biasa (Delphinus delphis), Manatees (Trichechus
senegalensis,Trichechus manatus latirostris) dan
Dugong.

2. Reptil dan Ampibia


Ex: biawak (Varanus salvatoe), Ular belang (Boiga
dendrophila), Ular sanca (Phyton reticulates), serta
berbagai spesies ular air seperti Cerbera rhynchops,
Archrochordus granulatus, Homalopsis buccata dan
Fordonia leucobalia. Dua jenis katak yang dapat
ditemukan di hutan mangrove adalah Rana
cancrivora dan R. Limnocharis.
3. Burung
Ex: Canario del manglar (Dendroica petechis
gundlachi), Oca del manglar (Rallus longirostris
caribaeus), burung bangau yang berkaki panjang,
Elang laut (Haliaetus leucogaster), Burung layanglayang (Haliastur indus), elang pemakan ikan
(Ichthyphagus ichthyaetus), burung pekakak dan
pemakan lebah.

Sumber Daya Perairan


Beberapa sumberdaya perairan yang sering ditemukan
di ekosistem mangrove dijelaskan sebagai berikut :
a. Ikan
Ikan di daerah hutan mangrove cukup beragam yang
dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Ikan penetap sejati, yaitu ikan yang seluruh siklus
hidupnya dijalankan di daerah hutan mangrove
seperti ikan Gelodok (Periopthalmus sp).
2. Ikan penetap sementara, yaitu ikan yang
berasosiasi dengan hutan mangrove selama periode
anakan, tetapi pada saat dewasa cenderung
menggerombol di sepanjang pantai yang berdekatan
dengan hutan mangrove, seperti ikan belanak
(Mugilidae), ikan Kuweh (Carangidae), dan ikan
Kapasan, Lontong (Gerreidae).

3.
Ikan pengunjung pada periode pasang,
yaitu ikan
yang berkunjung ke hutan
mangrove pada saat air pasang untuk
mencari makan, contohnya ikan Kekemek,
Gelama, Krot (Scianidae), ikan
Barakuda,
Alu-alu, Tancak (Sphyraenidae), dan
ikanikan dari familia Exocietidae serta
Carangidae.
4.
Ikan pengunjung musiman. Ikan-ikan
yang
termasuk dalam kelompok ini
menggunakan
hutan mangrove sebagai
tempat asuhan atau untuk memijah serta
tempat perlindungan musiman dari predator.

b. Crustacea dan Moluska


Ex: Kepiting (Scylla serrata), Udang udang

raksasa air tawar (Macrobrachium rosenbergii)


dan udang laut (Penaeus indicus , P.
Merguiensis, P. Monodon, Metapenaeus
brevicornis), kerang darah (Anadara granosa)
dan Cerithidia obtusa, Telescopium mauritsii
dan T telescopium.

Fungsi Hutan Mangrove adalah:


Menurut Davis, Claridge dan Natarina (1995), hutan
mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut
:
1. Habitat satwa langka.
2. Pelindung terhadap bencana alam.
3. Pengendapan lumpur .
4. Penambah unsur hara.
5. Penambat racun.
6. Sumber alam dalam kawasan (In-Situ) dan luar
kawasan (Ex-Situ).
7. Transportasi.

8. Sumber plasma nutfah.


9. Rekreasi dan pariwisata.
10. Sarana pendidikan dan penelitian.
11. Memelihara proses-proses dan sistem alami.
12. Penyerapan karbon.
13. Memelihara iklim mikro.
14. Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam.
15. Dan lain-lain.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai