Anda di halaman 1dari 8

EKOSISTEM MANGROVE

DOSEN PENGAMPUH: LADY DIANA KHARTIONO,S.Pi.,MSi

KELOMPOK I:

KETUA: ANDRIYANI PAKAYA(22061008)


ANGGOTA: 1. DIKA YOANSARI. LAPATANCA(22061009)
2. AHMAD RIFALDI MADINA(22061002)
3. ABDI PARHAN(22061011)
RUANG LINGKUP EKOSISTEM
 pengertian istilah mangrove menurut Karsten (1890) adalah kata yang umum di Suriname
untuk menyebut jenis pohon Rhizophora mangle. Saat ini istilah ini mengalami perubahan-
perubahan dan menurut Badan organisasi pertanian dunia atau FAO (1952), mangrove
adalah pohon dan semak-semak yang tumbuh di bawah ketinggian air pasang tertinggi dan
merupakan varietas besar dari family tumbuhan dan beradaptasi secara spesifik sesuai
karakter habitat. Definisi yang telah banyak ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
baek, sehingga dapat kita fahami bahwa mangrove adalah tipe hutan yang memiliki
toleransi terhadap salinitas (kadar garam) atau disebut tumbuhan Hallofit dan tumbuh pada
daerah yang spesifik di pesisir laut baik pada daerah berlumpur, berpasir, laguna, muara
sungai yang masih dipengaruhi oleh air pasang surut. Scope atau Ruang lingkup mangrove
menurut Kusmana et all (2003) terdiri dari lima ruang yaitu :
(1) jenis tumbuhan yang hanya tumbuh terbatas hanya pada habitat mangrove.
(2) jenis tumbuhan yang hidupnya di habitat mangrove dan non-mangrove,
(3) biota yang berasosiasi dengan mangrove (biota darat dan laut, lumut kerak, cendawan,
ganggang, bakteri dan lain-lain) baik yang hidupnya menetap, sementara, sekali-sekali,
biasa ditemukan, kebetulan maupun khusus hidup di habitat mangrove,
(4) adanya proses alamiah berperan dalam mempertahankan ekosistem baik yang berada di
daerah bervegetasi maupun di luarnya, dan
(5) daratan terbuka/hamparan lumpur yang berada antara batas hutan sebenarnya dengan
laut. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland,
vloedbosschen, dan hutan payau.
 Gambar 1  Gambar 2

Gambar 1 dan gambar 2 : Mangrove di Desa Poh, Kecamatan Pagimana.


 Gambar 3  Gambar 4

Gambar 3 dan 4 : Gambar Mangrove di Jln. Desa Huhak, kecamatan Pagimana


Gambar 5

Gambar 5: Gambar mangrove Di desa Pongian, kecamatan Bunta


CIRI-CIRI EKOSISTEM MANGROVE
 Setiap jenis hutan tentulah berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jika suatu hutan
tidak berbeda satu dengan yang lainnya, tentu tidak akan ada jenis- jenis hutan. Setiap
hutan pasti mempunyai karakteristik atau ciri-cirinya masing- masing, begitu pula dengan
hutan mangrove ini. Hutan mangrove mempunyai karakteristik atau ciri- ciri tertentu.

 Beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan mangrove ini antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Didominasi oleh tumbuhan mangrove atau tumbuhan bakau, yakni tumbuhan yang
mempunyai akar mencuat ke permukaan,
2. Tumbuh di kawasan perairan payau, yakni perairan yang terdiri atas campuran air tawar
dan air asin,
3. Sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut,
4. Keberadaannya terutama di daerah yang mengalami pelumpuran dan juga terjadi
akumulasi bahan organik,
5. Seringkali termasuk jenis hutan homogen karena tumbuhan yang hidup relatif berasal
dari genus yang sama.
FUNGSI EKOSISTEM MANGROVE
 Hutan mangrove memiliki fungsi yang besar bagi kehidupan manusia.
- beberapa fungsi hutan bakau sebagai berikut:
1) Dapat menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai.
2) Penyerap gas karbon dioksida dan penghasil oksigen.
3) Tempat hidup biota laut untuk berlindung dan mencari makan seperti ikan kecil,
mamalia, amfibi, reptile, burung, kepiting, primata, dan serangga.
4) Melindungi dari gelombang laut dan angin topan
5) sebagai buffer (perisai alam)
6) Menstabilkan tanah dengan menangkap dan memerangkap endapan material
dari darat yang terbawa air sungai dan yang kemudian terbawa ke tengah laut
oleh arus.
SEKIAN DARI KAMI

SALAM BAHARI

Anda mungkin juga menyukai