Anda di halaman 1dari 37

BAHAN GALIAN INDUSTRI

TANAH LIAT (CLAY)


* Karisma Molek
* Robin Hoesmana Siregar
* Ryan Aldi Prasetiyo
* Sarah Luthfia
* Stefana Budiman
* Toni
* Thomas budiman
* Vincentius Dmitri

*Nama Anggota
PENDAHULUAN
Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang berasal
dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar
tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri dari
batuan granit dan batuan beku.
Lempung atau tanah liat adalah alluvial hasil
pelapukan dari batuan volkanik atau batuan sedimen,
warna lempung coklat sampai coklat-kemerahan,
terdiri terutama dari hydrous aluminium silicates,
biasanya halus dan bersifat plastis bila dihaluskan dan
dibasahi, keras kaku bila kering, vitreous bila dibakar
pada suhu yang tinggi.
Karena keplastisannya bahan galian lempung ini
digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan
genteng, gerabah kasar sampai halus, bahan baku
MINERALOGI TANAH LIAT

MINERAL PENYUSUN BATUAN


ASAL YANG TERUBAH MENJADI
MINERAL LEMPUNG ADALAH :
1.Felspar
2.Olivin
3.Piroksin
4.Amfibol
5.Mineral Mika
SIFAT FISIK YANG PALING UTAMA PADA
MINERAL LEMPUNG
Plastisitas : kemampuan untuk
dibentuk tanpa mudah retak
Fusibilitas : kemampuan untuk
dilebur
Daya Serap
Daya Pembersih
Daya Pengembang
Derajat Pergantian Ion
Derajat Kecerahan
CIRI TANAH LIAT
1. Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak cocok
untuk dijadikan lahan pertanian.
2. Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam
keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran
tanah yang satu dengan lainnya.
3. Dalam keadaan kering, butiran tanahnya
terpecah-pecah secara halus.
4. Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan
kerajinan tangan lainnya yang dalam
pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas
10000C.
Endapan lempung umumnya 2 (dua) type :
1. Primary Clay/Residual Clay (dibentuk karena pelapukan
kimia)
2. Secondary Clay/Sedimentary Clay (dibentuk oleh
transportasi kemudian diendapkan)
PRIMARY CLAY SECONDARY CLAY

warna putih sampai Kurang murni.


Cenderung berbutir halus.
putih kusam Plastis.
cenderung berbutir Warna krem/abu-abu/coklat/merah
kasar, jambu/kuning, kuning muda, kuning
kecoklatan, kemerahan, kehitaman.
tidak plastis, Daya susut tinggi.
daya lebur tinggi, Suhu bakar 12000C13000C, ada
yang sampai 14000C (fireclay,
daya susut kecil stoneware, ballclay).
Suhu bakar rendah 9000C11800C,
bersifat tahan api ada yang sampai 12000C
(earthenware).

PENGENALAN
CONTOH TANAH LIAT PRIMER
CONTOH TANAH LIAT SEKUNDER
PENGENALAN
Lempung menurut Titik Leburnya :
1. Tanah Liat Tahan Api (Fireclay) (
1500 C)
2. Tanah Liat Stoneware. (mencapai
1400 C)
3. Ballclay. (1250 C s/d 1350 C)

4. Tanah Liat Earthenware. (1100 C


s/d 1200 C)
5. tanah liat monmorilinit.
Kebanyakan tanah liat tahan
api berwarna terang (putih) ke
abu-abu gelap menuju ke
hitam dan ditemukan di alam
dalam bentuk bongkahan
padat, beberapa diantaranya
berkadar alumina tinggi dan
berkadar alkali rendah
Yang tergolong tanah liat tahan
api ialah tanah liat yang tahan
dibakar pada suhu tinggi tanpa
mengubah bentuk, misalnya
kaolin dan mineral tahan api
seperti alumina dan silika.
Bahan ini sering digunakan
untuk bahan campuran
pembuatan massa badan siap
pakai, untuk produk stoneware
maupun porselin.

TANAH LIAT API (FIRECLAY)


Tanah liat stoneware ialah
tanah liat yang dalam
pembakaran gerabah
(earthenware) tanpa disertai
perubahan bentuk.
Biasanya berwarna abu-abu,
plastis, mempunyai sifat tahan
api dan ukuran butir tidak
terlalu halus.
Tanah liat stoneware dapat
digunakan sebagai bahan
utama pembuatan benda
keramik alat rumah tangga
tanpa atau menggunakan
campuran bahan lain.

TANAH LIAT STONEWARE


Disebut juga sebagai tanah liat
sendimen.
Ball Clay berbutir halus,
mempunyai tingkat plastisitas
sangat tinggi, daya susutnya
besar dan biasanya berwarna
abu-abu.
Karena sangat plastis, ball clay
hanya dapat dipakai sebagai
bahan campuran pembuatan
massa tanah liat siap pakai.

BALLCLAY
Bahan ini sangat banyak
terdapat di alam. Tanah liat ini
memiliki tingkat plastisitas
yang cukup, sehingga mudah
dibentuk, warna bakar merah
coklat
tanah liat merah banyak
digunakan di industri genteng
dan gerabah kasar dan halus.
Warna alaminya tidak merah
terang tetapi merah karat,
karena kandungan besinya
mencapai 8%. Bila diglasir
warnanya akan lebih kaya,
khususnya dengan
menggunakan glasir timbal.

TANAH LIAT EARTHENWARE


contohnya bentonit yang
sangat halus dan rekat sekali.
Tanah liat ini hanya digunakan
sebagai bahan campuran
massa badan kaolinit dalam
jumlah yang relatif kecil

TANAH LIAT MONMORILINIT


POTENS

CADANG

AN

Lokasi:

Banten: Kab. Lebak, Kab.Serang,


Kab.Tangerang.
Jabar: Kab.Garut, Kuningan, Majalengka,
Karawang,
Purwakarta,Cirebon, Sumedang, Subang,
Bekasi,

Bogor, Bandung, Sukabumi, Cianjur.

Manfaat:
- Campuran bahan baku Industri
Keramik
- Bahan baku Semen
- Pembuatan Genteng dan Bata Merah

Potensi tanah liat di Jawa Barat tersebar

cukup

luas, yaitu: Kabupaten Ciamis,

Tasikmalaya,
Garut, Kuningan, Majalengka, Indramayu,

Cirebon, Sumedang, Subang, Karawang,

Purwakarta, Bekasi, Bogor, Cianjur,

Sukabumi

dan Bandung.
Kabupaten Majalengka: Kec.
Jatiwangi, Sukahaji, Panyingkiran,
Jatitujuh, Palasah, Ligung dan
Sumberjaya (jumlah cadangan
hipotetik = 622.875.000 ton)

Kabupaten Bekasi: Kec. Lemahabang dan Cikarang

dengan

cadangan hipotetik 62.150.000.


Kabupaten Sukabumi: Kecamatan Cidolog,
Cibadak, Cicantayan, Cisaat, Gunung
Guruh, Surade, Lengkong, Sagaranten,
Nyalindung, Cikembar dan Cisolok dengan
cadangan hipotetik 2.753.143.918 ton.
Produksi lempung pada tahun 2006 di Jawa
Barat terbanyak di Kabupaten Bogor sebanyak
2.324.404,85 Ton dan Kab.Sukabumi
sebanyak 119.379,68 Ton. (Distamben Jabar,
2007). Sedangkan di provinsi Banten
perkiraan cadangan lempung/tanah liat
sebesar 27.000.000 ton dengan luas wilayah
668,50ha di Kabupaten Lebak, di Kab.Serang
sekitar 40.178.500 ton, dan sekitar
EKSPLORASI
Eksplorasi endapan bahan galian ini dibandingkan
dengan endapan mineral logam, lebih sederhana.
Hal ini disebabkan adanya penyebaran endapan ini
yang luas dan formasinya tidak sulit. Dengan
demikian penentuan cadangan dan mutunya tidak
begitu sulit seperti mineral logam.
Beberapa langkah pada eksplorasi lembung secara

umum :
1. Studi Kepustakaan

2. Pengamatan Langsung (membuat sumur uji)

3. Sampling untuk kerperluan analisis lab


ANALISI
S
LEMPU
NG
EKSPLOITASI
Pemanfaatan Tanah Liat
Pengolahan tanah liat ada dua macam, yaitu
pengolahan dengan teknik basah dan teknik
kering. Pengolahan tanah liat dengan teknik
kering merupakan pengolahan yang
sederhana untuk menghasilkan tanah liat
siap pakai dalam jumlah kecil. Untuk jumlah
yang besar pengolahan akan lebih efisien
apabila menggunakan pengolahan teknik
basah.
Teknik kering TEKNIK BASAH
Berikut beberapa contoh produk yang
terbuat dari bahan baku tanah liat.
1.Batu Bata Merah
2.Genting
3.Keramik
4.Kendi
5.Pot Bunga
6.Piring
7.Cangkir
8.Tegel
9.Porselin
10. Kecantikan
Pemanfaatan
Tanah Liat
III. PROSES PEMBUATAN KERAMIK

Bahan
baku penyiapa pembentuka
n n

pembakaran pengeringan

penyempurnaa Produk keramik


n
1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah
bahan baku dari berbagai material yang belum siap
pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap
pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan
metode basah maupun kering, dengan cara manual
ataupun masinal.

2. Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah
bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-
benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama
dalam membentuk benda keramik: pembentukan
tangan langsung (handbuilding), teknik putar
(throwing), dan teknik cetak (casting).
3.Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk,
maka tahap selanjutnya adalah pengeringan.
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk
menghilangkan air plastis yang terikat pada
badan keramik. Ketika badan keramik plastis
dikeringkan akan terjadi 3 proses penting:
(1) Air pada lapisan antarpartikel lempung
mendifusi ke permukaan, menguap, sampai
akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan
dan penyusutan berhenti;
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut;
dan
(3) air yang terserap pada permukaan
partikel hilang.
4.Pembakaran

Pembakaran merupakan inti dari pembuatan


keramik dimana proses ini mengubah massa
yang rapuh menjadi massa yang padat, keras,
dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah
tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa
parameter yang mempengaruhi hasil
pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer
tungku dan tentu saja mineral yang terlibat
Tahap pembakaran ini adalah tahap
paling penting
Pembakaran dilakukan pada kiln
perodik atau kiln kontinu
1. Kiln kontinu
Efisiensi panas baik Cocok
Ongkos buruh rendah untuk
Siklus waktu proses lebih singkat produksi
skala
2. Kiln periodik besar
Berlawanan dengan kiln kontinu Cocok untuk
jumlah terbatas
& kualitas
khusus
5.Pengglasiran

Pengglasiran merupakan tahap yang


dilakukan sebelum dilakukan pembakaran
glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir
dengan cara dicelup, dituang, disemprot,
atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-
sedang pelapisan glasir dilakukan dengan
cara dicelup dan dituang; untuk benda-
benda yang besar pelapisan dilakukan
dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada
produk keramik adalah untuk menambah
keindahan, supaya lebih kedap air, dan
menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginan.
Terima kasih
atas
perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai