Anda di halaman 1dari 27

Pendahuluan

Kuman kulit :
Transien :
Melekat sementara di kulit
Tidak berkembang biak

Mudah dibersihkan ketika mencuci tangan

Residen :
Tinggal di bagian dalam kulit / subdermal, kelenjar
lemak, akar rambut
Sukar dibersihkan dengan mencuci tangan

S. epidermidis, Propionibacterium,

Corynebacterium 2
Trasien

Residen

3
Staphylococcus
S.aureus :
Terdapat di rongga hidung, aksila, perineum
Menular melalui kontak (tangan), sekresi nasal
Infeksi didahului adanya kolonisasi hidung , orofaring
Penyebab infeksi kulit dan jaringan lunak, osteomielitis
Penyebaran melalui darah bakteremia, sepsis

CNS (S.epidermidis, S.saprophyticus) :


Mengakibatkan infeksi endogen (dari tubuh pasien sendiri)
Patogenitas rendah akibatkan infeksi pada pemakaian alat
invasif (kateter urin / intravena), imunitas rendah, benda asing,
pemakaian antibiotik berlebihan
4
S.aureus
Agar Darah Agar MSA

5
Streptococcus
S. pyogenes :
Penyebab faringitis terutama pada anak-anak, infeksi kulit,
luka bakar, infeksi neonatus
Komplikasi GNA, demam rheuma (kelainan katup jantung)
Penularan melalui udara, kontak
Enterococcus :
Flora normal usus
Penyebab infeksi luka, dekubitus, vagina, meatus, ISK,
bakteremia, kulit dan jaringan lunak
Penularan melalui tangan petugas

6
Enterobacteriaceae
Batang Gram negatip :
Flora normal usus : E.coli, Klebsiella, Enterobacter,
Proteus
Kolonisasi orofaring terjadi pd penyakit berat,
pemakaian antibiotik berlebih, perawatan lama di RS
akibatkan pneumonia endogenous
Cara penularan :
Melalui tangan petugas, permukaan tercemar
Pemakaian luas sefalosporin generasi 3
meningkatkan infeksi terutama di ICU, pasien
kemoterapi
7
E. Coli, Proteus

8
Gram negatip
Nonfermenters
Pseudomonas aeruginosa :
Melekat pd epitel trakea, kornea akibat kerusakan jaringan
Pasien imunitas rendah kolonisasi di faring, rektum
Menghasilkan glikokaliks terlindung dari efek
fagositosis leukosit, terapi aminoglikosida
Sumber : air kran, tempat lembab penularan melalui
kontak dg sumber di lingkungan
Stenotrophomonas maltophilia :
Sebenarnya tidak virulen, kuman lingkungan
Penyebab infeksi pd imunitas rendah
Penularan melalui kontak tangan petugas
Dampak pengobatan imipenem berlebihan

9
Kultur sputum ETT bayi
ditemukan Pseudomonas sp

10
Gram negatip Nonfermenters
Acinetobacter :
Kuman lingkungan
Flora normal pada 25% orang normal
Akibatkan infeksi pd pasien imunitas rendah, gizi buruk
Penularan melalui kontak permukaan lingkungan,
tangan petugas
Nonfermenters dapat hidup dlm disinfektan :
povidone-iodine, klorheksidin, benzalkonium kloride,
heksaklorofen
Pseudomonas sp, Burkholderia cepacia tumbuh dlm
lingkungan basah/lembab spt air kran
11
CARA PENGAMBILAN SPESIMEN

Biakan darah :
Mendapat spesimen darah yang layak untuk
dibiak
Waktu pengambilan bila mungkin sebelum
diberi antimikroba
segera sebelum pemberian dosis berikut
waktu suhu mulai meningkat
Tidak dibenarkan mengambil darah dari kateter intra
vena atau intra arteri
12
Biakan Darah
Persiapan tempat pungsi vena
1. alkohol 70 %, biarkan kering
2. povidone iodine, biarkan 1 2 menit
3. hilangkan povidone iodine dgn alkohol 70 %
4. biarkan kering !!
Lakukan handrubs terlebih dahulu, kenakan
sarungtangan
Penyimpanan segera kirim ke lab, bila terpaksa
simpan pada suhu kamar atau inkubator 35 C

13
14
Biakan urin
Waktu pengambilan sebaiknya sebelum diberi
antimikroba
Urin pagi hari lebih baik dari urin sewaktu
Peralatan : wadah bersih, kering, steril dan bertutup, sabun,
air mengalir
Prosedur pengambilan urin porsi tengah utk wanita :
Labia mayora diregangkan

Cuci dgn sabun dan bilas dgn air mengalir


15
Biakan urin
Dengan tetap meregangkan labia mayora, beberapa mililiter urin
dibiarkan keluar kedalam kloset
Pegang wadah pada bagian luar dan tampung urin
Tampun urin sewaktu aliran masih kencang
Hentikan menampung sebelum aliran melemah / sebelum urin
habis
Tutup wadah dan berikan ke petugas lab atau perawat

16
Biakan urin
Pria, urin porsi tengah:
Cucilah glans penis dgn sabun dan air mengalir
Preputium ditarik ke belakang
Aliran urin pertama dibuang
Tampung urin dalam wadah selama aliran urin masih
kencang
Hentikan menampung sebelum urin habis atau aliran
melemah
Tutup wadah, berikan pada petugas lab

17
Biakan urin
Kateter urin :
Urin diambil secara aspirasi dari kateter urin
Dipungsi sedekat mungkin ke uretra pada bagian
karet kateter
Klem kateter dibawah tempat pungsi
Disinfeksi dgn alkohol 70%
Pungsi dgn jarum ukuran 28 G pada bagian karet
tersebut

18
19
Biakan urin
Kantong urin digunakan untuk bayi :
Cuci sekeliling alat kelamin bayi dgn sabun dan air, keringkan

Tempelkan kantong urin menutupi bagian luar alat kelamin

Usahakan tidak ada kebocoran

Ketika kantong urin terisi, lepas dan segera kirim ke lab

Bila terpaksa tertunda simpan pada 4 o C


Bila lebih dari 2 jam bawa dalam keadaan dingin (ice pack)

20
Tinja
Sedapat mungkin usahakan mendapatkan feses
Bila sulit, gunakan apusan rektal
Prosedur pengambilan :
Feses tidak boleh bercampur urin

Feses boleh ditampung dulu dalam pispot yg

bersih dan kering baru dipindahkan

21
Apusan Rektal
Apusan rektal :
Gunakan lidi kapas steril
Pasien diminta bernapas dalam dan relaksasi
Masukkan lidi kapas steril dalam anus
Putar lidi kapas sebanyak 1 kali
Segera masukkan lidi kapas dalam media
transport Carry Blair

22
Eksudat, Pus
Luka operasi :
Bersihkan bagian luar luka dgn antisepsis (alkohol, povidone
iodine) untuk membersihkan kuman kulit
Bersihkan bagian luka dg NaCl fisiologis steril untuk
membersihkan kolonisasi kuman kontaminasi kulit
Gunakan lidi kapas steril, masukkan ke dalam sela-sela luka
sampai dasar luka
Masukkan lidi kapas dalam media transport Stuart

23
Luka dekubitus
Bersihkan bagian luar luka dgn antisepsis (alkohol,
povidone iodine) untuk membersihkan kuman kulit
Bersihkan bagian atas dan dalam luka dgn larutan
NaCl steril
Buat sayatan untuk membersihkan jaringan nekrosis
dgn skalpel steril
Gunakan lidi kapas steril, usap dasar luka melalui
sayatan
Masukkan lidi kapas dalam media transport

24
Sputum
Sputum bukan ludah
Bahan untuk mendeteksi infeksi saluran napas bawah
Apus tenggorok tidak bisa menggantikan sputum
mendeteksi infeksi saluran napas atas
Bila pasien sulit membatukkan sputum, berikan
mukolitik pada malam sebelumnya dan minum air
putih

25
Sputum
Cara pengambilan :
Pasien diminta kumur-kumur dengan air matang
Pasien diminta membatukkan sputum dengan
tekanan
Minta menarik napas dalam-dalam 3x, tahan
napas lalu batukkan dengan tekanan
Tampung dalam wadah steril, kering, bersih, mulut
lebar, bertutup ulir dan tidak bocor

26
TERIMA KASIH

27

Anda mungkin juga menyukai