Anda di halaman 1dari 16

IV THERAPY

TUJUAN
Mempertahankan/mengganti cairan
tubuh yang mengandung elektrolit,
mineral dan vitamin secara cepat yang
tidak dapat diberikan secara adekuat
melalui oral
memperbaiki keseimbangan asam basa
Memperbaiki volume komponen
komponen darah
membarikan jalan masuk untuk
pemberian obat obatan intravena
Pemberian nutrisi
Cases
Diare dengan dehidrasi sedang
berat
trauma dengan perdarahan
hebat
cedera kepala
luka bakar luas
syok
JENIS JENIS CAIRAN RESUSITASI
PADA SYOK HIPOVOLUMIA
A. Cairan kristaloid
cairan yang mempunyai komposisi mirip
cairan ektraselluler, berisi air steril
dengan elektrolit dan atau dextrose
B. Cairan koloid
cairan yang mengandung molekul besar
sehingga membran kapiler tidak
permiabel terhadap cairan tersebut,
cairan koloid merupakan pengganti
cairan intravascular
C. darah
Jenis Jenis Cairan
Parenteral
A. Isotonis
cairan yang mempunyai tekanan osmotik
yang sama dengan plasma. Contoh :
- NaCl 0,9 %
- RL
- D5W
B. Hipotonis
cairan yang mempunyai tekanan osmotik
yang lebih kecil dari pada yang ada didalam
plasma darah
- NaCl 0,45 %
- NaCl 0,2 %
C. HIPERTONIS
cairan yang mempunyai tekanan
osmotik yang lebih tinggi
daripada yang ada didalam
plasma darah, contoh :
- NaCl 3 % atau 5 %
- Albumin 25 %
- Dextrose 10 %
TEMPAT INSERSI JARUM
INFUS
1. Vena Perifer :
. vena metakarpal > bagian belakang tangan
. lengan bawah > vena basilica dan cephalica
. siku bagian dalam > v median basilic , v
median cephalic
. ektremitas bawah : kaki dan mata kaki

a. Vena central :
. vena Femoralis
.Vena Jugularis
.Vena subklavia
Prinsip pemasangan infus
tehnik steril pada tempat
penusukan
Pilih vena yang sesuai dengan
cairan yang akan deiberikan dan
kondisi pasien
usahakan mulai dengan vena
paling distal
.

Spesial attention : kondisi


PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
ALAT ALAT :
1. Infus Set
2. IV cath
3. Cairan Infus yang akan diberikan
4. Alcohol swab / kapas alkohol
5. torniquet
6. Tiang infus
7. Perlak infus
8. Plester / Tegaderm
9. Gunting
10.Spalk bila perlu
Langkah Memasang Infus
0. verivikasi order kecuali pada kondisi
emergency
1. Menjelaskan prosedur kepada pasien
2. Mencuci tangan
3. Memakai sarung tangan untuk
meminimalkan perpindahan mikroorganisme
antara perawat dan pasien
4. Sambungkan Cairan infus dengan in fus Set,
Gantungkan dan alirkan cairan infus melalui
selang infus sehingga tidak ada udara
didalamnya
4. Memilih Vena
5. Memunculkan Vena
Pasang torniquet diatas daerah yang
akan ditusuk 5 15 cm
Anjurkan pasien untuk mengepalkan
tangan
Palpasi area untuk mengetahui arah
vena
Tap vena secara gentle untuk lebih
memunculkan vena
6 Memilih Iv Cath sesuai kebutuhan
7 Disinfektan daerah yang akan ditusuk dengan menggunakan
alkohol swab, dengan gerakan sirkuler dari dalam keluar, minimal
30 detik dan biarkan mengering. Lakukan sebanyak 3 kali
8. Tusuk Iv Cath dengan arah 15 derajat, saat jarum sudah masuk
ke vena rendahkan posisi jarum
9. apabila terlihat ada blood blackflow pada ujung Iv cath, tarik
sedikit jarum, kemudian lanjutkan masukan canula perlahan.
10. Apabila ada resistensi / tahanan, cabut jarum ganti tempat
penusukkan
11. Keluarkan Jarum secara keseluruhan dan sambungkan dengan
infus Set yang sudah tersambung ke cairan infus
12. Periksa apakah aliran infus lancar, apakah ada tanda tanda
infiltrasi
13. Fiksasi Iv Cath dengan menggunakan tegaderm atau plester
14. Atur tetesan infus sesuai dengan order
komplikasi
1. Infiltration
cairan infus tidak masuk kedalam
vena melainkan ke jaringan intersisial
swelling, Discomfort

2. Trombophlebitis
Injury vena karena penusukan, cairan
yang mengiritasi atau infus yang cepat
kemerahan, swelling dan nyeri pada
vena
3. Bacteriemia
Tanda tanda :
demam,
Nausea, vomiting
Malaise, increase pulse
meningkatnya WBC

4. Circulasy overload terutama pada pasien


lanjut usia dan pasien dengan gangguan
fungsi jantung dan ginjal
5. Emboli udara
Menghitung tetesan infus
Tetes/menit : volume cairan X drop
factor
jam x 60

Contoh :RL 500 ml /8 Jam


diketahui drop factor
infuset 20

Tpm : 500 X 20 = 20,8 tpm


8x60

Anda mungkin juga menyukai