Anda di halaman 1dari 5

KATETERISASI URINE

Posted on October 13, 2012 by samoke2012

KATETERISASI URINE

PENGERTIAN

Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kateter terutama
terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silicon.

Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang
be rubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal.

Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam


kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.

Kateterisasi urine adalah tindakan memasukan selanng kateter kedalam kandung kemih
melalui uretra ,dengan tujuan mengeluarkan urin.

KEGUNAAN

1. Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih.

2. Untuk pengumpulan spesimen urine.

3. Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih.

4. Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan .

Perhatian :

1. Pelaksana harus memiliki pengetahuan dasar tentang anatomi dan fisiologi dan
sterilitas dalam rangka tindakan preventif memutus rantai penyebaran infeksi
nosokomial.
2. Cukup ketrampilan dan berpengalaman untuk melakukan tindakan dimaksud

3. Usahakan jangan sampai menyinggung perrasaan pasien, melakukan tindakan


harus sopan, perlahan-lahan dan berhati-hati .

4. Diharapkan pasien telah menerima penjelasan yang cukup tentang prosedur dan
tujuan tindakan.

5. Pasien yang telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang tindakan yang
akan dilakukan pasien atau keluarga diharuskan menandatangani informed
consent .

Tindakan memasukkan kateter kedalam buli-buli melalui uretra dinamakan kateterisasi


uretra. Indikasi kateterisasi dapat untuk membantu menegakkan diagnosis dan
tindakan terapi.

TINDAKAN KATETERISASI UNTUK TUJUAN DIAGNOSIS

1. Memperoleh contoh urin pada wanita guna pemeriksaan kultur urin.

2. Mengukur residual urin pada pembesaran prostat

3. Memasukkan bahan kontras pemeriksaan seperti pada sistogram

4. Mengukur tekanan tekanan buli-buli seperti pada sindrom kompartemen


abdomen

5. Untuk mengukur produksi urin yang merupakan cerminan keadaan perfusi ginjal
pada penderita shock

6. Mengetahui perbaikan atau perburukan pada trauma ginjal dari urin yang
bertambah merah atau jernih yang keluar dari kateter

TINDAKAN KATETERISASI UNTUK TUJUAN TERAPI

1. Mengeluarkan urin pada retensio urinae


2. Membilas / irigasi buli-buli setelah operasi batu buli-buli, tumor buli atau prostat

3. Sebagai splint setelah operasi uretra seperti pada hipospadia

4. Untuk memasukkan obat ke buli-buli, misalnya pada carcinoma buli-buli

MACAM KATETER URETRA

Kateter uretra bisa terbuat dari logam, karet atau silikon. Bermacam bentuk kateter
dibuat, dan umumnya dinamai sesuai dengan pembuatnya, seperti kateter Nelaton,
Tiemann, de Pezzer, Malecot dan Foley. Saat ini yang paling populer dan mudah didapat
adalah kateter Foley. Selain mudah ditemui, keunggulan kateter Foley adalah
merupakan kateter menetap (indwelling catheter=self retaining), tidak iritatif, tersedia
dalam berbagai ukuran dan ada yang cabang tiga (three way catheter). Kateter Foley
dapat dipasang menetap karena terdapat balon yang dapat dikembangkan sesudah
kateter berada dalam buli-buli melalui pangkal kateter.

UKURAN KATETER URETRA

Ukuran pada kateter uretra menunjuk pada diameter luar, bukan lumennya. Pada
bungkus kateter dan pangkal kateter selalu tercetak ukuran diameter kateter dan jumlah
cairan yang diizinkan untuk dimasukkan dalam balon kateter. Ukuran diameter luar
kateter ditulis dalam satuan Ch = Cheriere atau F/Fr = French (bukan Foley), dimana 1
Ch / 1 F sama dengan 0.33 milimeter; atau dengan kata lain 1 milimeter sama dengan 3
Ch atau 3 F. Pada orang dewasa Indonesia biasanya dipasang kateter no 16 atau 18.
PERSIAPAN PEMASANGAN KATETER URETRA

Karena pemasangan kateter merupakan tindakan invasif, menimbulkan nyeri dan dapat
menimbulkan komplikasi permanen, pemasangannya harus melalui persetujuan tertulis
(informed consent). Kateterisasi juga dapat menimbulkan infeksi pada uretra dan buli-
buli, karenanya harus dilakukan secara aseptik.

PERAWATAN KATETER MENETAP

Kateter merupakan benda asing pada uretra dan buli-buli, bila tidak dirawat dengan
baik akan menimbulkan komplikasi serius. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
merawat kateter menetap :

1. Banyak minum, urin cukup sehingga tidak terjadi kotoran yang bisa mengendap
dalam kateter

2. Mengosongkan urine bag secara teratur

3. Tidak mengangkat urine bag lebih tinggi dari tubuh penderita agar urin tidak
mengalir kembali ke buli-buli

4. Membersihkan darah, nanah, sekret periuretra dan mengolesi kateter dengan


antiseptik secara berkala

5. Ganti kateter paling tidak 2 minggu sekali

KOMPLIKASI PEMASANGAN KATETER

1. Bila pemasangan dilakukan tidak hati-hati bisa menyebabkan luka dan


perdarahan uretra yang berakhir dengan striktur uretra seumur hidup
2. Balon yang dikembangkan sebelum memasuki buli-buli juga dapat menimbulkan
luka pada uretra. Karenanya, balon dikembangkan bila yakin balon akan
mengembnag dalam buli-buli dengan mendorong kateter sampai ke pangkalnya

3. Infeksi uretra dan buli-buli

4. Nekrosis uretra bila ukuran kateter terlalu besar atau fiksasi yang keliru

5. Merupakan inti pembentukan batu buli-buli

6. Pada penderita tidak sadar, kateter dengan balon terkembang bisa dicabut yang
berkibat perdarahan dan melukai uretra

7. Kateter tidak bisa dicabut karena saluran pengembang balon tersumbat

Anda mungkin juga menyukai