PPT Sindrom Koroner Akut
PPT Sindrom Koroner Akut
KELOMPOK 2
1. Defenisi
Angina pektoris adalah suatu nyeri didaerah dada
yang biasanya menjalar ke bahu dan lengan kiri
yang disebabkan oleh menurunnya suplai oksigen
ke jantung.
Macam-macam Angina Pektoris
Definisi
1. Prehospital
Nilai dan berikan bantuan ABC
Berikan oksigen, aspirin, nitrogliserin dan morfin jika diperlukan
Pemeriksaan EKG 12 sadapan dan interpretasi
Melakukan ceklis terapi fibronolitik
Menyiapkan pemberitahuan sebelum sampai ke IGD (untuk petugas ambulans/sebelum
sampai rumah sakit
2. Pemberian oksigen dan obat-obatan
Oksigen
Oksigen diberikan pada semua pasien yang dalam evaluasi SKA.terapi oksigen mampu
mengurangi ST levasi pada infark anterior. Berdasarkan consensus, dianjurkan
memberikan oksigen dalam 6 jam pertama terapi, pemberian lebih dari 6 jam tidak
bermanfaat kecuali pada keadaan1 :
Pasien dengan nyeri ddada menetap atau berulang atau hemodinamik yang tidak stabil
Pasien dengan tanda bendungan paru
Pasien dengan saturasi oksigen < 90%
Aspirin
Morfin
Pemberian morfin dilakukan jika pemberian nitrogliserin
sublingual atau semprot tidak respons. Morfin merupakan
pengobatan yang paling penting untuk SKA karena:
Menimbulkan efek analgesik pada SSP yang dapat
mengurangi aktivasi neurohormonal dan menyebabkan
pelepasan katekolamin
Menghasilkan venodilatasi yang akan mengurangi beban
ventrikel kiri dan mengurangi kebutuhan oksigen
Menurunkan tahanan vascular sistemik, sehingga
mengurangi afterload ventrikel kiri.
3. Ruang gawat darurat
Segera berikan oksigen 4L/mnt kanul nasal, pertahankan
saturasi O2> 90%
Berikan aspirin 160-325 mg
Nitrogliserin sublingual atau semprot atau IV
Morfin IV jika nyeri dada tidak berkurang
Monitoring tanda vital dan evaluasi saturasi oksigen
Pasang jalur IV
Kaji EKG 12 sadapan
Lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
Lakukan ceklis terapi fibrinolisis da lihat kontraindikasi
Lakukan pemeriksaan enzim jantung, elektrolit, dan
evaluasi system pembekuan darah
Foto toraks
4. Penilaian dan tata laksana segera di ruang IGD
Segera setelah sampai IGD, untuk pasien yang dicurigai
SKA segera dilakukan evaluasi
EKG 12 sadapan merupakan informasi penting dalam
keputusan tata laksana pasien dengan nyeri dada iskemik
dan untuk identifikasi SKA STEMI
Target evaluasi harus difokuskan pada nyeri dada, tanda
dan gejala gagal jantung, riwayat sakit jantung, factor
risiko SKA san gambaran riwayat untuk pemberian
trombolisis
Untuk pasien SKA STEMI, tujuan reperfusi adalah
pemberian terapi fibrinolisis dalam 30 menit setelah 30
menit sampai IGD atau PCI dalam 90 menit setelah
sampai.
5. Penilaian pasien < 10 menit
Penilaian pasien dalam 10 menit pertama yaitu :
Cek tanda vital dan evaluasi saturasi oksigen
Pasang jalur IV
Kaji EKG 12 sadapan
Lakukan anamnesa dan pemeriksan fisik
Ceklis fibrinolitik atau kontrainsikasi
Pemeriksaan enzim jantung, elektrolit, dan pembekuan
darah
Pemeriksaan sinar X (<30 menit setalah pasien sampai
IGD). Jangan sampai memperlambat terapi fibrinolisis
untuk SKASTEMI.
6. Tata Laksana Hipotensi/Syok dan Edema Paru Akut
Penyakit dasar dapat segera dikenali dengan meneliti keluhan,
riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang untuk menentukan status hemodinamik.
Pertolongan dapat segera diberikan di ruang intensif.1
Harus ada konsep dan petunjuk yang jelas untuk mengatasi
hipotensi/syok dalam singkat; tidak lebih dari 30 60 menit
pertama.
Triad kardiovaskuler meliputi irama denyut jantung (rate),
miokard untuk memompa (pump), dan sistem vaskuler. Ketiga
sistem ini diupayakan dapat dinilai sebab semua pasien
hipotensi/syok dan edema paru berawal dari gangguan tiga
sistem tersebut. Permasalah yang muncul meliputi: masalah
irama (rate problem), masalah pompa (pump problem) atau
masalah volume (volume problem) ditambah resistensi
pembuluh darah (vascular resistance).
Yang harus diperhatikan :
1. Masalah Irama
Tentukan apakah frekuensi cepat atau lambat,
Bradi-takikardia dapat segera diketahui dengan meraba nadi dan
melihat monitor EKG.
2. Masalah Volume
Berikan cairan infus, transfusi darah, atasi penyebab, dan gunakan
vasopresor.
Ada dua macam masalah volume yakni:
1. Hipovolumia absolute
Kekurangan volume sikulasi akibat hilangnya cairan tubuh misalnya
perdarahan, muntah, diare, poliuri, penguapan berlebihan, atau
dehidrasi.
2. Hipovolumia relatif
Volume sirkulasi berkurang relatif, tidak ada kehilangan cairan
namun kapasitas vaskular meningkat sehingga terjadi hipovolumia (
3. Masalah Pompa
Bagaimana tekanan darah, Penyebab gagal
pompa harus segera dikenali agar upanya
pengobatan yang tepat, cepat, dan pada saat yang
kritis dapat diberikan.
Pemeriksaan Radiology
EKG (elektrokardiogram)
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal
yang dihasilkan oleh aktivitas listrik otot jantung.
Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter atau
ahli medis untuk menentukan kondisi jantung
dari pasien, yakni untuk mengetahui hal-hal
seperti frekuensi (rate) jantung, arrhytmia,
infark miokard, pembesaran atrium,
hipertrofi ventrikular, dll.
Sistem Konduksi Jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi
sebagai pompa system sirkulasi darah. Yang paling
berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan
serambi (atria) sebenarnya berfungsi sebagai ruang
penyimpanan selama bilik memompa. Ventrikel
berkontraksi, ventrikel kanan memasok darah ke
paru-paru, dan ventrikel kiri mendorong darah ke
aorta berulang-ulang melalui sistem sirkulasi, fasa
ini disebut systole. Sedangkan fasa pengisian atau
istirahat (tidak memompa) setelah ventrikel
mengosongkan darah menuju arteri disebut
diastole.
Sistem 12 lead (sadapan) EKG
Setiap sadapan elektroda memandang jantung
dengan sudut tertentu dengan sensitivitas lebih
tinggi dari sudut/bagian yang lain. Sadapan atau
lebih dikenal dengan lead, adalah cara penempatan
pasangan elektroda berkutub positif dan negatif
pada tubuh pasien guna membaca sinyal-sinyal
elektrik jantung. Semakin banyak sadapan,
semakin banyak pula informasi yang dapat
diperoleh Pada rekaman EKG modern, terdapat 12
sadapan elektroda yang terbagi menjadi enam
buah sadapan pada bidang vertikal serta enam
lainnya pada bidang horizontal.9
Komponen dan Bentuk Sinyal EKG
Menurut Mervin J. Goldman definisi sinyal EKG adalah
grafik hasil catatan potensial listrik yang dihasilkan oleh
denyut jantung. Sinyal EKG terdiri atas :
1. Gelombang P, terjadi akibat kontraksi otot atrium,
gelombang ini relatif kecil karena otot atrium yang relatif
tipis.
2. Gelombang QRS, terjadi akibat kontraksi otot ventrikel
yang tebal sehingga gelombang QRS cukup tinggi.
Gelombang Q merupakan depleksi pertama kebawah.
Selanjutnya depleksi ke atas adalah gelombang R.
Depleksi ke bawah setelah gelombang R disebut
gelombang S.
3. Gelombang T, terjadi akibat kembalinya otot ventrikel
ke keadaan listrik istirahat (repolarisasi).
Gambar. Bentuk sinyal yang didapat dari
12 leads (sadapan) EKG normal adalah
seperti pada gambar di bawah
ST-Elevation Myocardial Infarction
Unstable Angina/non-ST-elevasi Myocardial
Infarction
DIAGNOSA KEPERAWATAN ska.docx