STROKE HEMORAGIK
OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini
dengan judul Stroke Hemoragik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dokter
pembimbing, Letkol CKM dr. Antun Subono, Sp.S, M.Sc , yang telah
meluangkan waktunya dan memberikan banyak masukan dan bimbingan dalam
penyusunan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai masukan dalam penulisan
laporan kasus selanjutnya. Semoga laporan kasus ini bermanfaat, akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1
Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................... 2
1.3
Manfaat..................................................................................... 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah keadaan
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melaporkan kasus stroke
1.3.
Manfaat
Laporan kasus ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan penulis
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi Stroke
Stroke adalah adalah keadaan dimana terjadinya gangguan peredaran
darah di otak, yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah ataupun pembuluh
darah yang tersumbat.Keadaan tersebut kemudian menyebabkan gangguan
peredaran oksigen dan nutrisi sehingga terjadi kerusakan pada jaringan otak
(World Health Organization, 2015).
2.2.
Klasifikasi Stroke
Stroke diklasifikasikan sebagai berikut menurut kelainan patologisnya
(Israr, 2008):
a. Stroke Hemoragik
1. Perdarahan Intraserebral
2. Perdarahan Subarakhnoid
b. Stroke Non Hemoragik
1. Trombosis serebri
2. Emboli serebri
3. Hipoperfusi sistemik
2.3.
Stroke Hemoragik
menurunkan
tekanan
perfusi
otak
serta
terganggunya
drainase
b.
untuk
membantu
mengidentifikasi
perluasan
hematoma
tengah >5mm atau perdarahan serebelum yang melebihi diameter 3mm (Misbach,
Bustami, Rasyid, 2011).
Untuk mencegah perdarahan berulang setelah terjadinya periode akut
perdarahan dan tidak ada kontraindikasi medis, tekanan darah sebaiknya dikontrol
dengan baik.Rehabilitasi sedini mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan
pemulihan (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, 2011).
BAB 3
LAPORAN KASUS
3.1
ANAMNESIS
3.1.1 IDENTITAS PRIBADI
Nama
: ZH
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 42 tahun
Suku Bangsa
: Batak
Agama
: Islam
Alamat
: Desa Gung Pinto
Status
: Menikah
Pekerjaan
: PNS
Tanggal Masuk
: 19 September 2016
Tanggal Keluar
: 02 Oktober 2016
3.1.2 RIWAYAT PERJALAN PENYAKIT
Keluhan Utama
: Penurunan Kesadaran
Telaah
: Pasien datang ke IGD RSPH Medan dengan
penurunan kesadaran. Pasien merupakan pasien rujukan dari RS Efarina Etaham.
Dari Alloanamnesa, pasien awalnya mengalami keluhan sakit kepala yang dialami
1 hari SMRS, kemudian pasien datang ke RS Efarina Etaham dengan keluhan
sakit kepala dan kejang, dan pasien langsung dirujuk ke RSPH setelah dilakukan
CT-Scan.
Riwayat muntah menyembur (-). Riwayat darah tinggi (-). Riwayat kolesterol
tinggi (-). Riwayat sakit gula (+) .Riwayat trauma (-). Riwayat demam (-).
Riwayat stroke sebelumnya : (-)
Riwayat penyakit terdahulu : (-)
Riwayat penggunaan obat
: (-)
3.1.3 ANAMNESA TRAKTUS
Traktus Sirkulatorius
Traktus Respiratorius
Traktus Digestivus
Traktus Urogenitalis
Penyakit terdahulu & kecelakaan
Intoksikasi & Obat-obatan
: Pulsasi reguler
: Sesak (-)
: Mual (-), Muntah (-), BAB (+) normal
: BAK (+) normal
: (-)
: Disangkal
Lain-lain
: Tidak jelas
Rongga Abdomen
Inspeksi
Simetris fusiformis
Datar
Perkusi
Sonor
Timpani
Palpasi
Dbn
Soepel
Auskultasi
Vesikuler
3.2.4 GENITALIA
Toucher
: Tidak Dilakukan Pemeriksaan
3.3
3.3.1
3.3.2
STATUS NEUROLOGI
SENSORIUM
: Compos Mentis
KRANIUM
KRANIUM
Bentuk
: Bulat
Fontanella
: Tertutup
11
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Transiluminasi
Visus
tdp
tdp
:
:
:
:
tdp
tdp
tdp
tdp
tdp
tdp
tdp
tdp
tdp
tdp
Lapangan Pandang
Normal
Menyempit
Hemianopsia
Scotoma
Reflex Ancaman
Fundus Okuli
12
Warna
Batas
Ekskavasio
Arteri
Vena
: tdp
: tdp
: tdp
: tdp
: tdp
+
-
+
-
3 mm
Bulat
+
3 mm
Bulat
+
Langsung
Rima Palpebra
Deviasi Konjugate
Dolls Eye
7 mm
Tdp
7 mm
Tdp
Phenomenon
Strabismus
Langsung
R. C. Tdk
NERVUS V
Motorik
Kanan
Membuka mulut
:
Menutup mulut
:
Palpasi otot masseter :
Palpasi otot temporalis:
Kekuatan gigitan
:
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Kiri
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Sensorik
Kulit
Selaput lendir
Refleks Kornea
:
:
+
+
+
+
13
Langsung
Tidak langsung
Refleks Masseter
Refleks Bersin
NERVUS VII
Motorik
Mimik
Kerut kening
Menutup mata
Meniup sekuatnya
Memperlihatkan gigi
Tertawa
:
:
:
:
+
+
+
+
Tdp
Tdp
Kanan
:
:
:
:
:
:
Kiri
Sensorik
NERVUS VIII
Auditorius
Pendengaran
Test Rinne
Test Weber
Test Schwabach
Vestibularis
Nistagmus
Reaksi Kalori
Vertigo
Tinnitus
NERVUS IX, X
Pallatum mole
Uvula
Disfagia
Disartria
Disfonia
Reflek muntah
Pengecapan 1/3 belakang lidah
NERVUS XI
: tdp
: tdp
::Kanan
:
:
:
:
:
:
tdp
:
Kiri
Normal
Normal
tdp
tdp
tdp
tdp
tdp
tdp
: Simetris
: Medial
: (-)
: (+)
: (-)
: (+)
: tdp
Kanan
Kiri
14
Mengangkat bahu
tdp
tdp
Otot Sternocleidomastoideus
tdp
tdp
NERVUS XII
Lidah
Tremor
Atrofi
Fasikulasi
Ujung lidah sewaktu Istirahat
:::: Medial
: Medial
3.3.8
REFLEKS
Refleks Fisiologis
Biceps
Triceps
: Normal
: Normal
: Normal
: Normal
: Normal
:
:
Kanan
++
++
Kiri
++
++
15
Radioperiost
APR
KPR
Strumple
Refleks Patologis
Babinski
Oppenheim
Chaddock
Gordon
Schaefer
Hoffman-trommer
Klonus lutut
Klonus kaki
Refleks Primitif
:
:
:
:
++
++
++
++
++
++
++
++
:
:
:
:
:
:
:
:
: (-)
3.3.9 KOORDINASI
Lenggang
Bicara
Menulis
Percobaan apraksia
Mimik
Tes telunjuk-telunjuk
Tes telunjuk-hidung
Diadokhokinesia
Tes tumit-lutut
Tes Romberg
: tdp
: Disartria
: tdp
: Normal
: Normal
: tdp
: tdp
: tdp
: tdp
: tdp
3.3.10 VEGETATIF
Vasomotorik
Sudomotorik
Pilo-erektor
Miksi
Defekasi
Potens & libido
: Normal
: Normal
: Normal
: Normal
: Normal
: tdp
3.3.11 VERTEBRA
Bentuk
Normal
Scoliosis
Hiperlordosis
Pergerakan
Leher
Pinggang
: (+)
: (-)
: (-)
: (+)
: (+)
16
17
++/++
++/++
Kanan
++/++
Kiri
++/++
REFLEKS PATOLOGIS
Babinski
Kanan
Kiri
18
Kanan
-/-
Hoffman / Tromner
Klonus Lutut
Klonus Kaki
NYERI RADIKULAR
Test Laseque
KEKUATAN MOTORIK
Lateralisasi ke Kanan
3.5
Kiri
-/-
Diagnosis
Diagnosa Anatomik
: SubArachnoid
Diagnosa kerja
3.6
Penatalaksanaan
Tirah Baring
Head elevasi 30o
Oksigen 2-4 liter/menit via nasal kanul
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/12 jam
Inj. Phenitoin 100/8 jam
Inj. Meropenem 1 gr/12 jam
Inj. Nimodipin x 60 mg
R/ Head CT Scan, Foto Toraks, dan EKG
Laboratorium (DL, ureum, kreatinin, KGD, RFT, LFT, lipid profile)
19
BAB 4
FOLLOW UP
Follow Up Tanggal 22 September 2016
S
O
A
P
S
O
A
P
S
0
A
P
Nyeri kepala
Sens : Compos Mentis
TD : 140 / 90 mmHg
HR : 80 x/i RR : 20 x/i T : 370 C
SAH + IVH
- IVFD KA-EN 3B 20 gtt
- Inj Citicolin 250 mg/ 12 Jam
- Nimodipine 4 x 60 mg
- Inj. Transamin 250 mg / 12 Jam
Follow Up Tanggal 23 September 2016
Nyeri Kepala
Sens : Compos Mentis
TD : 150 / 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i T : 370 C
SAH + IVH
- IVFD KA-EN 3B 20 gtt
- Inj Citicolin 250 mg/ 12 Jam
- Nimodipine 4 x 60 mg
- Inj. Transamin 250 mg / 12 Jam
Follow Up Tanggal 26 September 2016
Nyeri Kepala
Sens : Compos Mentis
TD : 130 / 80 mmHg
HR : 80 x/ i
RR : 20 x/i T : 36,5 0 C
SAH + IVH
- IVFD KA-EN 3B
- Inj Citicolin 250 mg/ 12 Jam
- Nimodipine 4 x 60 mg
- Inj. Transamin 250 mg / 12 Jam
20
S
O
A
P
S
O
A
P
S
O
A
P
KU mulai membaik
Sens : Compos Mentis
TD : 120 / 63 mmHg HR : 59 x/i RR : 24 x/i T : 36,5 0 C
SAH + IVH + Hidrocephalus
- Inj Ketorolac 1 Ampul / 12 Jam
- Inj Citicolin 250 mg / 12 Jam
- Inj Phenitoin 100 mg / 8 Jam
- Nimodipine 4 x 60 mg
- Inj Meropenem 1 gr / 12 Jam
- Inj Ranitidine 1 Ampul / 12 Jam
Follow Up Tanggal 29 September 2016
KU mulai membaik
Sens : Compos Mentis
TD : 132 / 65 mmHg HR : 60 x/i RR : 22 x/i T : 36 0 C
SAH + IVH + Hidrocephalus
- Inj Ketorolac 1 Ampul / 12 Jam
- Inj Citicolin 250 mg / 12 Jam
- Inj Phenitoin 100 mg / 8 Jam
- Nimodipine 4 x 60 mg
- Inj Meropenem 1 gr / 12 Jam
- Inj Ranitidine 1 Ampul / 12 Jam
21
Nyeri Kepala
Sens : Compos Mentis
TD : 126 / 60 mmHg HR : 62 x/i RR : 21 x/i T : 36,5 0 C
SAH + IVH + Hidrocephalus
- Inj Ketorolac 1 Ampul / 12 Jam
- Inj Citicolin 250 mg / 12 Jam
- Inj Phenitoin 100 mg / 8 Jam
- Nimodipine 4 x 60 mg
- Inj Meropenem 1 gr / 12 Jam
- Inj Ranitidine 1 Ampul / 12 Jam
BAB 5
TEORI DAN DISKUSI
Teori
Kasus
22
berkembang
cepat
akibatlain
gangguan
yang
berlangsung
selama
24
jam klinis yang Pasien pada kasus ini adalah pasien dengan
tanpa
jelas
selain
adanya
vaskular
penyebab
yang
Stroke
adalah
suatu
tanda
berkembang cepat akibat gangguan otak fokal Stroke Hemoragik
(atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskular.
Berdasarkan etiologi, stroke diklasifikasikan
menjadi:
1. Stroke Iskemik
a. Trombus
b. Emboli
2. Stroke Hemoragik
a. Perdarahan Intraserebral
b. Perdarahan Subarakhnoid
Faktor Resiko:
1. Usia
Setelah umur 55 tahun risiko stroke iskemik
meningkat 2 kali lipat setiap 10 tahun
2. Jenis Kelamin
Pada pria memiliki kecendrungan lebih besar
untuk terkena stroke dibandingkan dengan
wanita, dengan perbandingan 2:1
3. Riwayat Keluarga dan genetika
23
6.
7.
Pada Kasus:
1. Penurunan Kesadaran
2. Disartria
Dapat terjadi kebutaan satu mata
3. Paralisis nervus III Dextra :sudut mulut
(episodik dan disebut amaurosis fugaks)
jatuh ke kanan
Gejala sensorik dan motorik di
4.
Refleks fisiologis dan patologis normal
ekstremitas kontralateral
5. Hemiparese sinistra
Afasia motorik atau sensorik
Hemiparese-Hemiparesa kontralateral
lesi
Apabila lesi mengenai saraf kranialis
maka gejala akan sesuai dengan saraf
yang terkena
Sinkop, stupor, koma, pusing, gangguan
daya ingat, disorientasi
Refleks patologis atau fisiologis yang
normal,
meningkat
atau
menurun(tergantung tipe kelumpuhan
dan lokasi lesi)
Penegakan Diagnosa
Head CT Scan:
Gambaran hipodens pada lokasi lesi/infark
24
Prognosis
Prognosis : dubia et sanam (ragu)
Tegantung lokasi lesi, semakin luas infark akan
semakin fatal, usia dan faktor resiko lain yang
tidak terkoreksi ataupun tidak dapat diubah
maka prognosis akan semakin buruk.
25
BAB 6
KESIMPULAN
Ny. ZH, usia 42 tahun datang ke IGD RSPH Medan dengan penurunan kesadaran.
Pasien merupakan pasien rujukan dari RS Efarina Etaham. Dari Alloanamnesa,
pasien awalnya mengalami keluhan sakit kepala yang dialami 1 hari SMRS,
kemudian pasien datang ke RS Efarina Etaham dengan keluhan sakit kepala dan
kejang, dan pasien langsung dirujuk ke RSPH setelah dilakukan CT-Scan.
Riwayat muntah menyembur (-). Riwayat darah tinggi (-). Riwayat kolesterol
tinggi (-). Riwayat sakit gula (+) .Riwayat trauma (-). Riwayat demam (-).
Riwayat stroke sebelumnya : (-)
Riwayat penyakit terdahulu : (-)
Riwayat penggunaan obat
: (-)
Penatalaksanaan
Tirah Baring
Head elevasi 30o
Oksigen 2-4 liter/menit via nasal kanul
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/12 jam
Inj. Phenitoin 100/8 jam
Inj. Meropenem 1 gr/12 jam
Inj. Nimodipin x 60 mg
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Kelompok Studi Serebrovaskuler & Neurogeriatri PERDOSSI, 1999.
Konsensus Nasional Pengelolaan Stroke di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan
Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
2. Martono, Hadi. Tuty Kuswardani, RA. Strok dan Penatalaksanaannya oleh
Internis. Dalam: Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I
Edisi V. Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam,
2009.
3. World Health Organization. 2014. Noncommunicable Disease Country ProfilIndonesia. Available from : http://www.who.int/nmh/countries/idn_en.pdf?
ua=1. [Accessed 28th August 2016].
4. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian RI.
5. Sarnowski, Bettina., Putaala, Jukka., Gritner, Ulrike., et al., 2013. Lifestyle
Risk Factors for Ischemic Stroke and Transient Ischemic Attack in Young
Adults in the Stroke in Young Fabry Patients Study. Available from:
http://stroke.ahajournals.org/content/44/1/119.long?
view=long&pmid=23150649. [Accessed 28th August 2016].
6. World Health Organization, 2010-b. Global Burden of Stroke. Available from:
http://www.who.int/cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_15_burden_stroke.p
df [Accessed 28th August 2016].
7. Xu C. Minor Allele C of Chromosome 1p32 Single Nucleotide Polymorphism
rs11206510 Confers Risk of Ischemic Stroke in Chinese Han Population. J
Stroke, 2010;41:1587-1592.
8. Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:
Balitbang Kemenkes RI.
9. Brainin, M., Heiss, WD., 2014. Textbook of Stroke Medicine 2nd Edition.
Cambridge.
10. Jauch, E.C., Stettler, B., Arnold, J.L., et al., 2015. Ischemic Stroke. Available
from: http://emedicine.medscape.com/article/1916852-overview. [Accessed
28th August 2016].
11. Goldszmidt, A.J., Caplan, L.R., 2011. Esensial Stroke, Terj Sihombing,
R.N.E., Jakarta: EGC.
12. Lumbantobing, SM, 2001. Neurogeriatri. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
13. Shimberg, Elaine F, 1998. Stroke: Petunjuk Penting Bagi Keluarga. PT.
Pustaka Delapratasa, Jakarta.
14. Americant Heart, 2004. Stroke Statistic. http://www.americantheart.org
15. Bambang, M, Suhartik, K.S, 2003. Pencegahan Stroke Dan Jantung Pada Usia
Muda. Balai Pustaka FKUI, Jakarta.
16. Caplan, L.R. 2009. Caplans Stroke: A Clinical Approach. 4rded. Aunders
Elsevier. Philadelphia.
27
28