Anda di halaman 1dari 34

Ruang Udara Bertekanan Tinggi, selanjutnya

disingkat RUBT, adalah alat yang mampu


diisi udara tekan kering sehingga
bertekanan tinggi, digunakan untuk
melakukan pengobatan penyakit
dekompresi, penelitian-penelitian pada
binatang percobaan dan pengobatan pada
penyakit klinis tertentu
Ruang Udara Bertekanan Tinggi, seperti telah dijelaskan
sebelumnya, merupakan ruangan yang mampu diisi udara
menjadi bertekanan tinggi. Secara umum, fasilitas RUBT ini
dibagi menjadi beberapa jenis :
a.High Pressure Large Multicompartement.
1) Mampu menahan tekanan sampai 5 ATA.
2) Digunakan untuk penelitian, training, equipment
testing activities.
b.Low Pressure Large Multicompartement.
1) Tekanan rendah, 2-4 ATA.
2) Digunakan untuk pengobatan oksigen bertekanan
tinggi
c. Portable High Pressure Multiman Chamber.
Digunakan untuk pengobatan dan evakuasi bagi penyelam
atau pekerja Caisson.
d.Portable One Man, High or Low Pressure.
Sama penggunaannya, untuk pengobatan dan evakuasi.
Di dalam RUBT untuk terapi, selain
perlengkapan untuk menunjang proses
tekanan dan keamanan, RUBT harus
dilengkapi meterial kesehatan dan obat-
obatan.
Fungsi khusus matkes dan obat-obatan ini
untuk pasien dalam keadaan tekanan
tinggi. Meskipun pasien yang sedang
menjalani terapi tidak dalam keadaan
gawat, namun tersedianya matkes ini
telah menjadi persyaratan dalam
pelaksanaan terapi hiperbarik.
Pada dasarnya RUBT untuk terapi
mempunyai kualifikasi yang sama dengan
RUBT untuk penelitian, latihan ataupun
lainnya.
Perlu diperhatikan di sini adanya obyek
pasien yang menjalani terapi dengan
latar penyakit yang berbeda-beda dan
keberadaan tender mendampingi
proses terapi. Maka akan terjadi interaksi
antar pasien dan antar pasien-tender.
Pelaksanaan terapi perlu
mempertimbangkan adanya hubungan
tersebut agar pasien merasa aman dan
nyaman selama menjalaninya.
1. Kontrol tekanan.
Pasien pertama kali biasanya mengalami
kesulitan beradaptasi dengan perubahan
tekanan. Karenanya kontrol tekanan mencegah
terjadinya perubahan mendadak sangat penting
agar pasien merasa nyaman dan tidak timbul
efek samping.
2. Kontrol pengisian udara.
Udara yang dimasukkan harus bersih dan kering,
tidak berpolusi. Udara tercemar berdampak pada
kesehatan pasien dan tender. Alat-alat dalam
RUBT juga mudah rusak.
3. Pencegahan Infeksi.
Interaksi manusia di dalam RUBT multiplace
dengan penyakit berbeda-beda di ruang tertutup
dapat menyebabkan penularan penyakit.
4. Pencegahan bahaya kebakaran.
Kebakaran merupakan efek samping
yang paling akut dan berbahaya.
Pencagahan bahaya kebakaran akan
dijelaskan tersendiri.
5. Kontrol komposisi udara di dalam RUBT.
Komposisi udara dalam RUBT harus
dikontrol mencegah intoksikasi gas.
6. Kualifikasi dari tim RUBT.
Tim RUBT terdiri dari personil yang telah
mendapatkan pelatihan mengenai
hiperbarik.
Meningkatkan Kepatuhan pasien
Memberikan Informasi sehingga dapat
mengurangi kecemasan pasien
Memberikan kepuasan pada pasien
Oriantasi Ruangan
Perubahan Temperatur
Kebisingan
Valsava
Claustrophobia (kecemasan pada ruang
tertutup)
Pasien yang akan menjalani terapi
hiperbarik adalah orang yang jarang masuk
RUBT, bahkan awam dan tidak pernah
mendengar mengenai RUBT. Karena itu para
pasien harus mendapatkan penjelasan yang
lengkap mengenai terapi yang akan
dijalaninya serta apa saja yang harus
dikerjakannya.
Beberapa hal perlu diperhatikan :
Pasien harus dapat melihat ruangan
sekelilingnya dengan jelas (dalam
chamber).
Pasien dapat melihat tender dan
memanggilnya dengan suara biasa.
Pasien dapat mendengar suara speaker
yang berasal dari luar/ operator.
Semua pasien tertangkap kamera dan
dapat dilihat di layar televisi.
Pakaian : sebaiknya menggunakan pakaian
pasien berbahan katun, hindari nilon atau
sintetik. Tidak menggunakan logam atau alat
elektronik (jam tangan, handphone, hearing aid).
Bila mungkin menggunakan cap rambut,
menghindari timbulnya elektrostatis.
Hindari membawa alat-alat seperti pen, rokok,
pemantik, cincin (dapat terantuk di tembok
chamber), buku dan kertas yang mudah terbakar.
Pasien harus sudah masuk semua dan mendapat
posisi yang nyaman, baru pintu ditutup dan
tekanan diberikan.
Hal-hal yang perlu dijelaskan kepada pasien :
Saat tekanan udara masuk, akan terdengar suara
berisik dari saluran udara, namun biasanya pasien
dapat memberikan toleransi.
Hal pertama yang dirasakan pasien adalah rasa penuh
di telinga, karena itu harus diajarkan teknik valsava
atau menelan untuk membuka tuba eustakius.
Pasien juga akan merasakan suhu udara akan
meningkat.
Suara dapat berubah, terdengar flat atau seperti suara
bebek, sulit bersiul, namun akan kembali normal.
Cara mengenakan sungkup oksigen harus diajarkan.
Tender membantu memasangkan sungkup untuk
pasien yang tidak dapat mengenakan sendiri.
Saat tekanan diturunkan akan timbul suara kembali,
suhu udara menurun, terakhir akan timbul kabut
akibat kondensasi udara.
Pada pelaksanaan treatment/ pengobatan, setiap
sesi didampingi oleh tim yang menguasai ilmu
hiperbarik. Idealnya, tim profesional itu minimal
terdiri dari :
a. Fasilitas Multiplace chambers.
1) 1 Medical Director
2) 1-3 Physicians / Medical Doctors
3) 1 Nurse
4) 1 Chamber Operator
b. Fasilitas Monoplace chambers.
1) 1 Medical Director
2) 1 Nurse or attendant
Secara umum, perawat bertugas
melaksanakan perintah terapi dan
bertanggung jawab mengawasi
pemberian terapi.
Seorang perawat hiperbarik mempunyai
tugas tambahan :
a. Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat
diobati dengan terapi RUBT.
b. Merawat pasien di RUBT, dalam kondisi
khusus di lingkungan hiperbarik.
c. Melakukan tindakan medis di dalam RUBT.
d. Bila terpaksa mampu mengoperasikan
RUBT sebagai operator.
Pendidikan yang dibutuhkan :
Pelatihan mengenai teori dekompresi, teknik
penyelaman, dan pernafasan.
Teknik-teknik hiperbarik.
Higene Kesehatan dan keselamatan kerja.
Menjadi operator RUBT monoplace .
Intensive critical care.
Kursus hiperbarik lanjutan
Fungsi :
Bagi Pasien di dalam chamber multiplace selalu
memerlukan pendamping yang terlatih. Untuk
pasien kritis diperlukan pendamping seorang
dokter atau perawat, atau kedua-duanya
tergantung kebutuhan.
Para pendamping pasien ini dalam buku-buku
rujukan disebut attendant ( tender ). Jadi
tender yang dimaksudkan adalah seseorang
baik seorang medis maupun non medis namun
terlatih, yang mendampingi pasien menjalani
terapi dalam RUBT
1. Mengawasi pasien di dalam chamber.
2. Menemani pasien yang sedang diterapi,
memberikan perawatan umum yang
tidak memerlukan bantuan khusus oleh
dokter, memberikan dukungan, kendali
dan memberi rasa percaya diri.
3. Membantu hubungan komunikasi antara
dalam dan luar chamber.
Penyelam.
Asisten paramedis, paramedis non
perawat, dokter, dll.
Keluarga pasien, pendamping lain atau
yang lainnya
Untuk para pendamping ini yang paling
penting telah mendapatkan instruksi
singkat mengenai tata cara terapi di
dalam RUBT. Sebaiknya mereka
mendapatkan pelatihan langsung di
tempat RUBT yang akan dimasukinya.
Keahlian khusus
Sebelum masuk ke dalam RUBT, tender
harus memiliki keterampilan:
1) Prinsip- prinsip kedokteran yg umum.
2) Pertolongan pertama.
3) Prinsip penyelaman dan hiperbarik.
Setelah dilatih maka seorang tender
mampu :
Merasa nyaman dalam RUBT.
Melakukan teknik adaptasi di dalam RUBT dan
mengajarkan pasien melakukan adaptasi
tersebut.
Menggunakan alat medis non invasif, terutama
pada udara tekanan tinggi.
Mengerti dan menggunakan instrumen yang
ada dalam RUBT.
Memberikan pertolongan pertama dalam RUBT.
Belum ada konsensus pasti mengenai
jangka waktu seorang tender kembali
masuk RUBT (repititive), karena laporan
ilmiah yang meneliti hal tersebut belum
banyak.
Sebagai patokan, pada pusat-pusat RUBT
yang melakukan shift 24 jam ( RUBT
emergency), perawat/tender melakukan
shift jaga sama seperti dinas jaga
keperawatan di tempat lainnya.
Artinya seorang tender boleh masuk RUBT
lagi dalam waktu 24 jam berikutnya.
Selain itu kesehatan para tender
diharapkan prima sebelum masuk RUBT.
Dalam terapi hiperbarik, beberapa efek
samping dilaporkan oleh beberapa pusat
hiperbarik.
Keluhan tersebut menjadi bahan acuan
dan anamnesis kepada pasien sebelum
masuk RUBT untuk mencegah terjadinya
keluhan yang semakin parah.
Efek samping ini harus dijelaskan kepada
pasien agar tahu resiko suatu terapi dan
tidak panik bila keluhan tersebut muncul.
Di bawah ini adalah keluhan umum yang dapat
terjadi, terutama pada awal-awal terapi :
Otic Barotrauma (nyeri di telinga, sinus, atau gigi
berlubang).
Terjadi pada pasien yang sudah mengalami gangguan THT
dan gigi, kemudian kesulitan melakukan ekualisasi. Bila
terjadi demikian maka tekanan harus diperlambat atau
dihentikan.
Serous Otitis.
Cairan dalam telinga terkumpul akibat bernafas dengan
kadar oksigen tinggi. Muncul setelah terapi hiperbarik dan
dekongestan dapat mengurangi gejalanya.
Oxygen Toxicity.
Jarang terjadi, 1 : 10.000 kejadian terapi, namun tetapi
harus diwaspadai pada pengobatan yang dalam dan lama.
Visual Changes (blurring, worsening of near-
sightedness [myopia], temporary
improvement in far-sightedness
[presbyopia]). Pada terapi lebih dari 20 kali,
terutama pasien berusia di atas 40 tahun,
muncul keluhan gangguan pengelihatan.
Biasanya temporer dan membaik setelah
pengobatan dihentikan selama 6 minggu.
Maturing or Ripening Cataracts.
Hiperbarik akan mempercepat matangnya
katarak pada penelitian-penelitian yang telah
dilakukan.
Cerebral Air Embolism and Pneumothorax. Bila
terjadi perubahan tekanan mendadak dan pasien
menahan napas maka dapat terjadi barotrauma
paru. Oleh karena itu pasien harus diingatkan
untuk bernafas biasa pada penurunan maupun
meningkatan tekanan.
Fatigue. Kelelahan dapat dirasakan oleh pasien,
dan harus dijelaskan merupakan gejala yang
normal.
Risk of Fire. Bahaya kebakaran adalah hal
yang harus selalu diingatkan kepada pasien,
sehingga para pasien tidak membawa benda yang
mudah menimbulkan kebakaran pada tekanan
tinggi.
Sheffield dan Desautels selama
pengamatannya mengumpulkan laporan
dari fasilitas RUBT di seluruh dunia sampai
tahun 1997, telah terjadi kecelakaan
kebakaran sebanyak 35 kali dengan
korban 77 orang meninggal.
Sheffield menambahkan bahwa penyebab
utama kecelakaan tersebut adalah para
peserta di dalam RUBT membawa material
berbahaya yang memantik kebakaran.
Sistem pemadam menggunakan air terpasang di
dalam dan luar RUBT. Sistem tersebut harus
bertekanan tinggi, dapat berupa air atau nitrogen.
Dapat dioperasikan manual maupun otomatis. Kadar
oksigen dan karbondioksida juga harus dimonitor
setiap saat.
Kebakaran dipengaruhi oleh suhu, jadi temperatur
ruangan juga diatur oleh air conditioning maksimal
sama dengan suhu kamar.
Bila terjadi kebakaran, lampu di dalam RUBT tetap
nyala. Personil yang berada di dalam segera
mengenakan masker udara untuk bernapas,
menggunakan udara biasa.
Tekanan diturunkan secepat mungkin dengan tetap
memperhatikan bahaya barotrauma dan efek samping
lainnya
ILMU ADALAH HURUF YANG TAKKAN TERUNGKAP KECUALI
OLEH PERBUATAN, PERBUATAN ADALAH HURUF YANG TAK
TERUNGKAP KECUALI OLEH KEIKHLASAN. . . .

Anda mungkin juga menyukai