Anda di halaman 1dari 9

PERUBAHAN DALAM

MANAJEMEN
KEPERAWATAN
Dr. Daisy Novira, drg, MARS
PENGERTIAN
Pergeseran dari keadaan sekarang menuju
kepada keadaan yang diinginkan di masa
depan.
Pergeseran dari status quo pada kondisi baru.
Perubahan dapat terjadi pada : struktur
organisasi, proses/mekanisme kerja, SDM dan
budaya.
Perubahan organisasional bukan proses
sederhana karena berkaitan dengan kinerja
organisasi.
TIPE-TIPE PERUBAHAN
1. Coercive change: perubahan paksaan, pencapaian
tujuan tidak saling menguntungkan.
2. Emulative change : perubahan didorong oleh
identifikasi dan peniruan figur yg memiliki kekuasaan.
3. Indoctrination : Inoktrinasi menggunakan penetapn
tujuan saling memberi, ketidakseimbangan ratio
kekuasaan dan disengaja. Bawahan diinstruksikan
berdasarkan keyakinan sumber kekuasaan.
4. Interactional change : perubahan dikarakteristikan
dengan pencapaian tujuan yg saling menguntungkan,
keseimbangan kekuasaan tidak disengaja. Para pihak
berkomitmen untuk perubahan satu sama lain.
TIPE-TIPE PERUBAHAN
5. Natural change : perubahan meliputi kejadian kebetulan dan
kehendak Tuhan, tidak ada penetapan tujuan atau kesengajaan.
6. Socialization change : perubahan yang memiliki hubungan
langsung dengan perubahan interaksional. Seseorang
menyesuaikan dengan kebutuhan kelompok sosial. Jika ada
unsur kesengajaan dari sisi kekuasaan yg lebih besar maka
terjadi perubahan interaksional.
7. Technocratic change : perubahan disebabkan melalui
pengumpulan dan interpretasi data. Teknokrat sekedar
melaporkan analisis temuan-temuannya untuk membawa
perubahan.
8. Planned change : meliputi penetapan tujuan yg saling
menguntungkan, pembagian kekuasaan yang sama dn
kesengajaan.
TINGKATAN PERUBAHAN
TERENCANA
1. Kesadaran klien akan kebutuhan perubahan.
Manajer/pimpinan sebagai agen perubahan
menstimulasi kesadaran klien akan perubahan,
adanya kepedulian akan perubahan (unfreezing).
2. Membangun relasi antara agen perubahan dan klien,
memandang secara obyektif masalah klien dengan
cara memahami dan melakukan pendekatan keahlian.
3. Masalah diidentifikasi dan klarifikasi.
4. Meneliti beberapa alternatif perubahan kemudian
dilaksanakan.
5. Melakukan modifikasi tindakan.
6. Generalisasi dan stabilisasi (refreezing).
EFEK PERUBAHAN
1. POSITIF melalui 5 fase
-. Uninformed optimism: perasaan optimis secara
diam-diam.
-. Informed pessimism : timbul pernyataan pesimis.
-. Helpful realism : tumbuh kesadaran bahwa
perubahan merupakan realitas yang harus
dihadapi.
-. Informed optimism : keberanian menyatakan
optimis terhadap perubahan.
-. Completion : menunjukkan kesediaan turut serta
dalam perubahan.
EFEK PERUBAHAN
2. NEGATIF, melalui 8 fase :
- Stability (stabil).
- Immobilization (tidak bergerak).
- Denial (penolakan).
- Anger (kemarahan).
- Bargaining (perundingan).
- Depression (tertekan).
- Testing (pengujian).
- Acceptance (penerimaan).
HAMBATAN
1. Hambatan demografis : jumlah, tingkat
pertumbuhan, distribusi, jenis kelamin, angka
kelahiran dan kematian penduduk yang
mempengaruhi kebutuhan semakin bervariasi dan
perkembangan teknologi informasi yang
mempengaruhi pola permintaan sehingga
berpengaruh pada perubahan.
2. Persepsi terhadap revolusi informasi sangat
beragam.
3. Lingkungan dan Sosial : sumber daya alam yang
tidak dikelola dengan baik, permasalahan sosial
(kaya-miskin, peningkatan konsentrasi kekayaan)
STRATEGI
1. Empirical-rational strategies : berdasarkan asumsi bahwa
orang berpikir rasional dan berperilaku berdasarkan minat
rasionalitasnya.
2. Normative re-educative strategies : berdasarkan aumsi
bahwa orang bertindak berdasarkan komitmennya terhadap
norma-norma sosiokultural. Tidak hanya
mempertimbangkan intelegensia dan rasionalitas tetapi
juga nilai-nilai dan sikap/perilaku.
3. Power-coercive strategies : kepatuhan pihak yang kurang
berkuasa pada kepemimpinan, arahan dan rencana pihak
yang memiliki kekuasaan lebih, mengatur kebutuhan untuk
menggunakan sumber kekuasaan yang menyempurnakan
perubahan yaitu melalui mogok, aksi duduk, konfrontasi
konflik, administrasi keputusan dan peraturan.

Anda mungkin juga menyukai