Anda di halaman 1dari 11

Writepreneurship

Taken from Kultwit Bambang


Trim
Ditulis ulang oleh Aslul Khitan
Writepreneur

Sebutan untuk mereka yang


menjadikan tulisan sebagai bisnis
dan menjadikan dunia bisnis
sebagai pasar tulisan.
Syarat Writepreneur
Menguasai teknik penulisan
Menguasai jurnalistik
Editing
Wawasan penerbitan
Percetakan
Uniknya Writepreneur
Bisa bekerja sendiri, atau
Mendirikan badan usaha seperti
publishing service atau book
packager
Publishing service biasanya bekerja
secara customize.
Kliennya bisa pribadi, penerbit, atau
korporat. Punya tim lengkap
Book packager bekerja berdasarkan
ide sendiri, lalu dikemas jadi buku.
Hasil buku itu yang ditawarkan ke
penerbit atau lembaga lain.

Writepreneur yang bekerja sendiri


ada sebagai ghost writer dan co
writer. Contohnya ; Mark Victor
Hansen adalah co writer bagi Jack
Canfield, buku Chicken Soup.
Dasar hitungan tarif biasanya per
kata, per halaman, atau borongan.
Sebuah buku dapat bernilai jutaan
hingga ratusan juta untuk penulisan
saja.
Pasar tulisan terbesar dan termahal
ternyata di dunia bisnis. Banyak
perusahaan yang menghire Ghost
Writer atau Co Writer untuk
kepentingan dokumen bisnisnya.
Kertas 1 rim seharga Rp 30.000 dapat
diubah menjadi Rp 30 juta dalam
bisnis tulisan. Bahkan lebih !
Jadi, sebuah tulisan dapat berharga
Rp 60rb/ halaman (A4, 1,5 spasi).
Maka 100 halaman seharga Rp 6juta.
Satu rim Rp 30juta.
Bidang jasa penulisan yang banyak
digeluti juga adalah penulisan biografi
tokoh. Ada tokoh populer dan ada
tokoh tersembunyi.
Dalam penulisan biografi,
kemampuan jurnalistik sangat
berperan, terutama untuk interview
tokoh, riset dan memilih sudut
pandang.
Selain biografi, ada juga buku pop.
Banyak trainer/ motivator/ artis
menggunakan jasa GW/ CW untuk
menuliskan pemikiran atau kiatnya.
Ketika menuliskan tentang orang lain
dari sudut pandang tersebut,
seorang penulis tentu harus
mengalibrasi pribadi orang itu.
TANTANGAN!
Begitu sulitnya menjadi GW/ CW
maka pantas jika ada yang mau
membayar seharga mobil sekelas
menengah. Siapa bilang jadi penulis
susah?
Sukanya kalau bertemu klien yang
memang memahami menulis itu
bukan pekerjaan gampangan. Butuh
energi, eksplorasi ide, dan juga rasa
seni.
Dukanya kalau ketemu klien yang
menggampangkan, apalagi terus
mengemplang pembayaran.
Makanya MOU penting untuk seorang
writepreneur.
Writepreneur yang pro harus membuat
sistem alur jasanya, sistem tarif, dan juga
memahami seluk beluk HAKI. Deadline
menjadi kata kunci.
Pasar tulisan dan buku masih terbuka luas
untuk seorang writepreneur kini. Masih
banyak tokoh, perusahaan, ide-ide brilian
yang belum dibukukan.
Kunci bisnis writepreneur adalah
meluaskan jaringan dan skill (fiksi,
nonfiksi, faksi). Fleksibel dalam
bernegosiasi sambil mengedukasi klien.

Anda mungkin juga menyukai