Anda di halaman 1dari 34

KONSTRTUKSI ALAT UKUR

PSIKOLOGI
Oleh:
Yustian Sinaga, M.Psi,Psikolog
Asessment, Pengukuran dan
Evaluasi?
Assesmen, Pengukuran, &
Evaluasi

Assesmen Pengukuran Evaluasi


Definisi - Proses - Proses - Hasil pengukuran
penggalian kuantifikasi suatu yang distandarkan
informasi atribut dengan norma/
kriteria
Karateri - Pengumpul - Perbandingan - Perbandingan hasil
stik an altribut dengan ukur dengan
informasi alat ukur yang norma/ kriteria
- Hasilnya digunakan - Hasilnya kualitatif
kualitatif - Hasilnya - Bersifat evaluatif
- Bersifat Kuantitatif
Deskriptif - Bersifat deskriptif

Metode - Observasi - Tes - Uji Validitas


- Wawancara - Skala - Uji Reliabilitas
Istilah-istilah dalam Pengukuran
Psikologi
Tes :
Suatu pengukuran yang
objektif dan standar terhadap
sampel perilaku (Anastasi) Skala :
Instrumen pengukuran
Alat atau teknik pengukuran
untuk mengidentifikasi
yang digunakan untuk konstruk/atribut psikologi
mengukur perilaku atau
membantu memahami dan Angket :
memprediksi perilaku (Kaplan) Suatu set pernyataan yang
Suatu metode untuk membahas suatu topik
mengetahui kapasitas atau (Chaplin)
potensi tertentu seseorang
Contoh:
Tes berhitung; untuk
mengetahui kemampuan
Questionnaire Skala Tes
- Mengungkap data - Data yang diungkap - Mengungkap
faktual atau yang berupa konsep rangsang stimulus
dianggap fakta dan psikologis/konstrak yang dengan aspek
kebenaran yang menggambarkan seperti kognitif yang akan
diketahui subjek kepribadian individu diungkap
- Merupakan - Aitem berupa pernyataan - Pertanyaan
pertanyaan- yang tertuju pada terstuktur dan
pertanyaan langsung indikator untuk terstandarisasi
terarah kepada memancing jawaban
informasi mengenai yang merupakan afeksi
data yang hendak keadaan subjek yang
diungkap tidak disadari
- Jawaban tidak diberi - Respon terhadap skala - Respon diberi skor
skor tetapi berupa diberi skor melalui proses dan bisa melalui
coding pen skalaan penskalaan
- Satu angket dapat - Satu skala psikologi - Mengungkap
mengungkap hanya dapat digunakan kapasitas
informasi tentang mengungkap suatu kognitif/nonkognitif
banyak hal atribut tunggal
melalui sampel
perilaku
- Validitas angket - Validitas skala terletak - Teruji validitasnya
terletak pada pada kejelasan konsep
kejelasan tujuan dan yang diukur
lingkup informasi
yang hendak
diungkap
KLASIFIKASI
TES
Berdasarka Atribut yang diukur Tes kognitif
n:
Tes non kognitif
Bentuk Tes individual
penyajian/banyaknya
testi Tes kelompok
Tipe tes Power tes
Speed tes
Cara Tes verbal
menyelesaikannya
Tes non verbal
Materi yang Tes Proyektif
berhubungan dengan
LB teorinya Tes non proyektif
KLASIFIKASI
TES
Atribut Proyektif Non proyektif
psikologi Individual Kelompok Individu Kelompok
s al

Kepribadi Roschach , The CAT, TAT, 16 PF, EPPS,


an Holtzman Warteg, DRAKE P3,
Inkblot, DAM, HTP
Intelegen Binet, CFIT
si WAIS, PMT,
WISC, K-
BIT, KAIT
Potensi CogAT, TPA, SAT, DAT,
intelektua DAS, GRE, MCT,
l Orlens
Hanna,F-JAS,
Hasil K-ABC EBTANAS,
JENIS TES

Tes Profisiensi & Tes Prestasi


Tes Profisiensi
Sifatnya lebih luas karena
Tes Prestasi
tidak tergantung pada
satu intervensi secara Terkait dengan intervensi
eksklusif, materinya relatif tertentu (silabus, tujuan
luas, item-item disusun belajar) yang disusun
berdasarkan spesifikasi lebih ketat
yang ditetapkan
JENIS TES

Tes Terstandar & Tidak Terstandar

Tes Terstandar
Tes yang proses Tes Tidak Terstandar
administrasi hingga Tes yang disusun
skoring dengan secara informal tanpa
menggunakan prosedur
yang baku serta diuji menguji validitas dan
validitas dan reliabilitasnya.
reliabilitasnya.
JENIS TES

Power & Speed Test


Power Test Speed Test
Administrasi tes dilakukan Biasanya bertujuan
dengan waktu yang lama untuk mengukur
karena bertujuan untuk
kecepatan/ ketangkasan
mengukur kemampuan
pengatasan masalah,
dalam mengatasi
biasanya memuat item masalah, skor biasanya
dengan taraf kesukaran menunjukkan frekuensi
tinggi masalah yang diatasi
JENIS TES

Tes Proyektif & Non Proyektif


Tes Proyektif
Tes dimana kepada subjek
disajikan rangsangan yang
relatif ambigius (tidak
jelas), dari cari subjek Tes Non Proyektif
menanggapi rangsangan Tes dimana disajikan
tersebut , tester dapat stimulus yang cukup jelas
menduga dan
menyimpulkan motif dan
emosi yang melandasi
persepsinya. Misal : Tes
Rho, TAT, CAT, Grafis
JENIS TES

Tes Individu & Kelompok

Individu Kelompok
Diadministrasikan Diadministrasikan
secara individual secara kelompok
Skala Pengukuran

No Nominal Kontinum
1 Gejala yang bervariasi Gejala yang bervariasi
menurut jenis. Bersifat menurut tingkatan tertentu
katagorik dan golongan (kecerdasan, harga diri)
(jenis kelamin, suku)

2 Penghitungan: Kuantitas dan kualitas


banyaknya subjek
3 Nominal. Ordinal interval, rasio
Skala Pengukuran
Kriteria Nominal Ordinal Interval Rasio
Ciri Kategori, Tingkatan Tingkatan Tingkatan
penggolo , urutan, , jaraknya , jaraknya
ngan tidak sama sama
diketahui
jaraknya
Nilai Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada nol
nilai nol nol mutlak
mutlak mutlak
Contoh SSE, suku Jabatan, Suhu, IQ Berat,
Kaya: 1 juara 34C tinggi
Miskin: 0 1,2,3 10 kg 1,
67 m
Penguku Mode Median Mean, SD Mean, SD
Macam-macam Tes Psikologi

Tes Inteligensi, merupakan tes yang mengukur


kemampuan umum siswa. Misalnya tes: SPM, CPM, WAIS,
WISC, BINET, CFIT dll.
Tes Bakat, merupakan tes yang mengukur kemampuan
khusus siswa. Misalnya tes : DAT, GATB, FACT
Tes Minat terhadap jabatan, merupakan tes yang
mengukur minat/keinginan seseorang terhadap jabatan
atau pekerjaan tertentu. Misalnya tes : Lee Thorpe, Holland,
Kuder
Tes Kepribadian, merupakan tes yang mengukur
kepribadian atau serangkaian karakteristik atau sifat-sifat
siswa. Misalnya tes : EPPS, HTP, Warteg, 16 PF
Tes hasil belajar, merupakan tes yang mengukur hasil
belajar siswa terhadap mata pelajaran
KARAKTERISTIK SKALA PSIKOLOGI

Skala psikologi sebagai alat ukur memiliki


karakteristik khusus yang membedakannya dari
berbagai bentuk alat pengumpulan data lain seperti
angket, daftar isian, inventori, dll.
Karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu:
Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan, yang
tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur
Skala psikologi selalu berisi banyak aitem
Respons subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban
benar salah
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI

Subyek yang dikenai alat yang akan


dikembangkan
Tujuan pengukuran harus dinyatakan dengan
jelas
Model Skala yang akan dipakai
Kisi-kisi/Blue-print
Alokasi waktu yang disediakan
Skala Psikologis bisa berupa
:

Skala yang mengukur atribut psikologis


Skala yang mengukur sikap (skala sikap
harus ada obyek sikapnya)
SKALA SIKAP
Obyek yang diukur haruslah berupa hal yang
menimbulkan kontroversi
Obyek yang diukur memang penting untuk diteliti

Affective Physiological
component measures (form
(emotion) of observation)

Direct questions
Komponen: Behavioral
component
(conative)
Observation

Cognitive Direct questions


Perbedaan kontruksi skala sikap
dan skala psikologis

Skala Psikologi Skala Sikap


Memakai teori Memakai teori sikap
psikologis tentang Dimensi berasal dari dua
konstrak yang diukur hal : teori sikap dan dari
fakta(dengan cara studi
Dimensi, indikator literatur, wawancara, dsb)
berasal dari konstrak Indikator, berasal dari
teori yang dipakai gabungan dua dimensi
diatas
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
ALAT UKUR PSIKOLOGI :

Identifikasi tujuan ukur


Operasionalisasi konsep/indikator perilaku
Menentukan teknik Penskalaan
Pembuatan tabel spesifikasi
Penulisan aitem
Parakitan aitem
Uji coba
Analisis aitem
Seleksi aitem
Pengujian Reliabilitas
Validasi
Format Final
LIKERT SCALE
LIKERT SCALE
KONSTRUK PSIKOLOGIS
Merupakan konsep buatan
Konstrak psikologis dibangun oleh ahli untuk
menjelaskan fenomena psikologis ex : Dengan
menggunakan konstrak INTELIGENSI kita dapat
menjelaskan mengapa individu memiliki
kemampuan penalaran bervariasi
Tidak dapat diamati secara langsung
Konstrak psikologis bersifat abstrak dan hipotetik
sehingga tidak dapat diamati secara langsung
sebelum diturunkan menjadi indikator tampak,
konstrak psikologis tidak dapat diamati
Mengalami perkembangan
Karena bersifat konseptual maka konstrak
psikologi mengalami perkembangan
Contoh: Locus of Control berubahmenjadi Self
Konstrak Psikologis dan Teori

Peneliti harus berpedoman pada teori yang


menjelaskan aspek yang relevan dengan apa yang
diukur (definisi konseptual) dan bagaimana
mengukurnya (definisi operasional)
Dengan memakai landasan teori yang kuat maka
peneliti dapat dengan mudah mengembangkan
alat ukur
Apabila tidak ada teori yang secara khusus
mengkaji aspek yang hendak diukur, maka peneliti
dapat memadukan teori-teori yang mendukung
untuk mendefinisikan aspek yang relevan dengan
Dari aspek akan diturunkan dalam
indikator perilaku dan item
pernyataan
Kelebihan Tes

1. Atribut psikologis dalam tes dapat didiskripsikan


dengan jelas dan tepat
2. Dalam pendekatan ini ilmuan dipaksa mengukuti tata
pikir dan tata kerja yang tertib, konsisten dan terbuka.
Hal ini diperlukan untuk memajukan ilmu pengetahuan
3. Analisis tes dilakukan secara matematis (statistik),
yang dalam ilmu pengetahuan diakui sebagai metode
yang sangat kuat (powerful)
4. Pendekatan kuantitatif itu memungkinkan ilmuan
membuat prediksi
5. Dengan pendekatan kuantitatif maka derajad
komunikabilitasnya menjadi tinggi
Keterbatasan Tes

Tidak ada pendekatan tunggal dalam


pengukuran
Perbedaan teori dapat menyebabkan pula
perbedaan objek ukur
Perilaku manusia tidak terbatas
Permasalahan pengambilan sampel perilaku
Adanya unsur eror dalam pengukuran
Permasalahan konsistensi dan ketepatan
pengukuran
Satuan dalam pengukuran
Permasalahan interpretasi hasil pengukuran
Hubungan dengan konstrak lain
Hasil pengukuran dikaitkan dgn fenomena lain yang
dapat diamati
KESUKARAN DALAM
PENGUKURAN PSIKOLOGI

Konsep bersifat laten


Aitem tidak mengukur secara komprehensif
Tergantung pada kondisi psikologis dan
lingkungan sekitar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai