eksperimen. Setelah itu dilakukan pengukuran kembali (post-test) pada kedua kelompok
untuk mengetahui efek dari perlakuan yang telah diberikan. Penelitian ini menggunakan
teknik analisa statistik independen sample/uncorrelated data t-test.
Dari penelitian didapatkan hasil bahwa konseling kelompok dapat meningkatkan
resiliensi pada remaja penyandang cacat fisik (difable). Tingkat resiliensi kelompok
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok dapat meningkatkan resiliensi pada remaja
penyandang cacat fisik (difable). Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai t sebesar -0,089 dan
nilai signifikansi 0,931. Artinya pada saat pretest nilai kedua kelompok cenderung sama.
Sedangkan nilai posttest pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai posttest
kelompok kontrol, ditunjukkan dari nilai t sebesar 3,319 dan nilai signifikansi 0,011.