Anda di halaman 1dari 25

Teori-teori sebab kejahatan

ditinjau dari perspektif


psikologi kriminal

Disampaikan Oleh:
Rusmilawati
Windari,SH.,MH
Apakah yang saudara ketahui
tentang psikologi kriminal???

Mari kita diskusikan


bersama..
Psikologi Kriminal

Pada intinya mempelajari diri pribadi penjahat.


Namun dalam perkembangannya mempelajari
psikologi orang yang ada di lingkungan tersebut,
pihak pengusut (psikologi penegak hukum) dan
psikologi penitentier

Didasarkan pada anggapan bahwa penjahat merupakan orang-


orang yang mempunyai ciri-ciri psikis yang berbeda dengan orang-
orang yang bukan penjahat, dan ciri-ciri psikis tersebut terletak
pada intelegensinya yang rendah
Pada umumnya ahli psikologi ilmunya
dengan cara membagi manusia dalam tipe-
tipe tertentu (tipologi), akan tetapi tipologi
tersebut tidak begitu saja diterapkan pada
penjahat.
Misalnya:tipologi Jung, yang membagi
manusia dalam kelompok ekstrovert dan
introvert.
Sejarah Perkembangan
Psikologi Kriminal

Dokter Perancis Prosper Despine (1812-


1892) dalam La Gazette Des Tribunaux,
walaupun tidak menyelidiki langsung
pemikirannya modern: Mendidik Penjahat
Pemikiran Prosper Despine terkubur oleh
pemikiran Lombrosso (1876)
Alur Penelitian Psikologi Kriminal

Perbedaan struktur kepribadian penjahat dan


bukan penjahat
Prediksi tingkah laku
Dinamika kepribadian normal dalam diri
penjahat
Klasifikasi
Klaim terhadap Teori Konflik Internal

Samuel Yochelson (psikiater) dan Stanton


Samenow (psikolog) sepakat bahwa
kejahatan menolak anggapan bahwa
kejahatan terjadi karna adanya konflik internal
Penjahat memiliki pola berpikir yang
Namun. abnormal yang membawa mereka
memutuskan untuk melakukan kejahatan

Diidentifikasikan terdapat
52 pola berpikir yang ada
pada diri penjahat
52 pola pemikiran menurut Yochelson
dan Samenow, antara lain:

Sense Superioritas
Uncapability and unresponsibility
Harga diri yang tinggi
Reaksi yang berlebihan terhadap segala
sesuatu
Dll.
Teori Mental Disorder

20 60 % penghuni LP merupakan satu


bentuk mental disorder (Phillipe Pinnel)
Dewasa ini dikenal juga sebagai psikopat.
Psikopat atau Antisocial Personality

Psikopatdiartikan sebagai penyakit yang


kronis walau tampaknya sehat. Psikopat
tidak punya rasa malu, takut, bersalah dan
tanpa keraguan.
Psikopat Psikosis Neurosis

Psikopat adalah kepribadian yang ditandai dengan


ketidakmampuan belajar dari pengalaman, kurang
dapat bersosialisasi dengan masyarakat dan tidak
merasa bersalah
Psikosis adalah suatu keadaan mental yang tidak
sempurna yang disebabkan oleh peristiwa atau
dorongan dari diri pribadi.
Neurosis adalah ketakutan yang tidak wajar
terhadap bahaya atau sesutu yang tidak ada sama
sekali
Psikosis dibagi dua
Organis Fungsional
1. Kemerosotan kepribadian 1. Paranoia
2. Traumatik psikosis (luka pada menderita khayalan atau
otak) merasa dikejar-kejar
3. Encephalitis lethargica. 2. Manic depressive psikhoses
Penderitanya anak-anak karena perubahan kegembiraan
kekerasan pada waktuk kecil menjadi kesedihan
4. Senile dementia (pria yang 3. Schizophrenia
sudah lanjut) kepribadian yang terpecah,
5. Puerperal Insanity (wanita melarikan diri dari kenyataan,
hamil) hidup dengan fantasi, delusi
6. Epilepsi dan halusinasi. Jenis psikosis
7. Psikosis karena alkohol yang paling banyak setelah
epilepsi.
Neurosis
menurut data statistik penderita nerosis lebih banyak
melakukan kejahatan dibanding psikosis

Anxiety Neuroses dan phobia Histeria


1. Nycotophobia (takut disosiasi antara dirinya
kegelapan) dengan lingkungannya, pada
2. Gynophobia (takut pada umumnya egosentris,
wanita) emosional dan suka bohong.
3. Aerophobia (takut ketinggian) pada umumnya penderitanya
adalah wanita
4. Ochlophobia (takut orang
banyak)
Obsessional dan Compulsive
Neurosis
5. Monophobia (takut sendirian)
ide yang tidak rasional misal
kleptomania, pyromania,
nympomania, discomania,
exhibitionist (pamer) dll.
Cacat Mental

Lebih ditekankan pada


kekurangan intelegensia daripada
karakter kepribadiannya, yaitu
dilihat dari tinggi rendahnya IQ
dan kedewasaan, seperti: Idiot,
imbecil dan feeble-minded.
Teori Psikoanalisa

Sigmund Freud,
kejahatan terjadi dari
rasa bersalah yang
berlebihan
Personality Traits/ Inherited
Criminality

Kejahatan merupakan
personality traits yang
diwariskan melalui gen
(Dugdale).
Personality traits yang menjadi dasar pemikiran
bahwa kejahatan diturunkan adalah

Feeblemindedness (lemah pikiran)


Insanity (penyakit jiwa)
Stupidity (kebodohan)
Dull-wittedness (bodoh)
Moral development Theory

1. Preconventional stage (9-11 tahun)


2. Conventional level (12-20 tahun)
3. Postconventional level (>20 tahun)
Preconventional Stage

Aturan moral dan nilai moralnya


adalah lakukan dan jangan
lakukan untuk menghindari
hukuman Kebanyakan para
penjahat berpikiran pada tingkatan
ini. (Lawrence Kohlberg).
Conventional Level

Seorang individu
meyakini dan
mengadopsi nilai dan
aturan masyarakat.
Postconventional level

Individu secara kritis


menguji kebiasaan-
kebiasaan dan aturan-
aturan sosial dengan prinsip
moral dan kewajiban.
Dari berbagai penelitian ditemukan ciri-ciri kepribadian
tertentu pada penjahat, antara lain menurut Roper:

Inadequate (tidak efektif, samar-samar);


Tidak dewasa;
Lebih banyak frustasi;
agresif
W.I thomas mengkaji dalam studinya bahwa frustasi
merupakan sebab utama dalam kenakalan remaja, karena
tidak dipenuhinya 4 kebutuhan pokok (four wishes)

Rasa aman;
Pengalaman baru sbg usaha untuk
memenuhi dorongan ingin tahu, petualangan
dan sensasi;
Ditanggapi sebagai pemenuhan dorongan
cinta dan persahabatan;
Pengakuan atau prestise atau status.
Sigmund Freud mengatakan:

Perasaan tidak adil merupakan bentuk


khusus dari frustasi.
Syarat utama dari budaya adalah keadilan,
dan apabila individu merasa keadilannya
diperkosa, maka perasaan frustasinya akan
mendorongnya terutama sekali untuk
melakukan perbuatan agresi.
Materi Minggu depan:
Sosiologi Kriminal

Anda mungkin juga menyukai