Anda di halaman 1dari 42

Pengaruh Harga dan

Kualitas Layanan Terhadap


Keputusan Pembelian di
Happy Puppy,Nav,dan Inul
Vista

DISUSUN OLEH:
BILLY YORDAN KETAREN 6304130008
RADITYA DWIADJI 6704140135
SUCI BUDIYANI 6704152098
RASJEDI GANI RAHMAN 6704154046
ANDHINI PRIMATISYA 6704154134
BAB 1
PENDAHULUAN
PROFIL PERUSAHAAN
Happy Puppy Pelopor Karoke Keluarga Di Indonesia

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat religius yang gemar bernyanyi,


berhak untuk mendapatkan sarana hiburan bernyanyi yang bebas dari simbol-
simbol hiburan malam. Pasar inilah yang kemudian ditangkap dengan jeli oleh
wirausahawan Santoso Setyadji.
Konsep Karaoke Keluarga untuk pertama kalinya diperkenalkan di Indonesia
oleh Santoso dengan didirikannya Happy Puppy Self-Service Family Karaoke
Box pada tanggal 14 Nopember 1992 di Surabaya.
Oleh karena konotasi "Karaoke" di Indonesia sudah demikian identiknya dengan
hiburan malam, Santoso menambahkan kata "Family" di depan kata Karaoke
Box sebagai upaya penekanan bahwa hiburan yang disediakan adalah hiburan
yang baik untuk keluarga atau hiburan untuk orang yang baik-baik.
Konsep di Happy Puppy selalu diperbaiki seiring perkembangan jaman.
Masyarakat Indonesia tidak terbiasa dengan konsep swalayan dan lebih memilih
dilayani. Demikian juga komputerisasi masuk ke segala aspek operasi termasuk
pemilihan dan memainkan lagu.
(http://www.happy-puppy.co.id)
Nav Karoke Keluarga

Sejak didirikan pada tahun 2000, NAV Karaoke Keluarga sudah dengan
cepat menempatkan diri menjadi pemimpin di dunia hiburan karaoke keluarga di
Indonesia. NAV Karaoke Keluarga saat ini telah memiliki lebih dari 80 cabang yang
tersebar di seluruh Indonesia, dan masih terus berkembang pesat untuk
menyediakan hiburan karaoke yang terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan desain ruangan yang modern dan dilengkapi dengan fasilitas sound system
yang canggih, serta menggunakan teknologi layar sentuh, NAV Karaoke Keluarga
menyediakan puluhan ribu lagu sesuai pilihan Anda, mulai lagu indonesia, barat,
mandarin, rohani, jepang, bahkan lagu-lagu daerah.

Tidak hanya itu, untuk menenuhi tujuannya sebagai tempat hiburan keluarga yang
lengkap dan menyenangkan, NAV Karaoke Keluarga bekerjasama dengan BIMA
Restaurant untuk menyajikan beragam pilihan makanan yang lezat, bersih, dan
sehat, yang siap diantar pada saat Anda berkaraoke.

(sumber http://www.nav.co.id/)
Inul Vizta Karaoke

Inul Vizta Karaoke & Konsep Karaoke Keluarga berdiri pada tahun 2005, Inul
Vizta Termodern Vizta Karaoke Keluarga yang diposisikan sebagai KARAOKE
TRENDY DAN SELEBIZZ memang ditargetkan untuk memenuhi selera masyarakat
kelas menengah metropolis trendy yang menginginkan bernyanyi, hang out',
maupun berpesta pada tempat dan suasana yang cozy, fun , nyaman, aman,
sopan, dan selebriti abizz', namun tetap dengan biaya terjangkau Ditinjau dari
fasilitas, jenis layanan, dan harga sewa ruangannya, industri retail karaoke dapat
dibagi atas 2 kategori yaitu Karaoke eksekutif dan Karaoke keluarga. Kedua jenis
tempat karaoke ini mempunyai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Vizta mengambil kelebihan dari kedua konsep ini dan menjadikannya
sebuah konsep karaoke baru. (sumber http://www.vizta.co.id )
LATAR BELAKANG
Salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia saat ini adalah pada sektor industri
hiburan. Berbagai tempat-tempat hiburan di daerah perkotaan terus bertambah, mulai dari tempat
hiburan yang hanya dinikmati oleh golongan-golongan tertentu, hingga tempat hiburan yang dapat
dinikmati semua golongan. Setiap tempat hiburan memiliki daya tarik sendiri dan memiliki
penikmatnya masing-masing. Kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor pendukung
berkembangnya tempat-tempat hiburan di daerah perkotaan dan salah satu tempat hiburan yang
sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi adalahtempat karaoke

Prospek pasar yang potensial dan kebutuhan kita yang tinggi akan hiburan, menjadikan bisnis karaoke
memiliki daya tarik yang cukup tinggi. Namun, akibat dari banyaknya pemain dalam bisnis ini
menyebabkan terjadinya persaingan yang tinggi, untuk dapat menjaga posisinya dan bertahan serta
mempertahankan kualitasnya, perusahaan harus memahami karakteristik konsumennya dan memahami
bagaimana konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Sehingga dengan memahami perilaku
konsumen dalam proses pengambilan keputusan, maka perusahaan akan dapat mempengaruhi
konsumennya, sehingga konsumen nantinya akan menggunakan jasa mereka.

Berdasarkan fenomena yang penulis amati dan penulis lihat dilapangan, maka penulis ingin meneliti
apakah benar seorang konsumen benar-benar memperhatikan harga dalam memutuskan untuk
pemakaian studio karaoke . Dan apakah memang harga berpengaruh dalam keputusan pemakaian
studio karaoke nav, happy puppy, dan inl vizta. Dari latar belakang inilah, maka penulis tertarik untuk
mengkaji lebih dalam lagi tentang PENGARUH HARGA, KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN (STUDI KASUS PELANGGAN NAV KARAOKE FAMILY, HAPPY PUPPY, DAN INUL VIZTA)
Perumusan Masalah
Bagaiman implementasi penetapan harga (NAV,HAPPY PUPPY,INUL VIZTA)?
Bagaiman keputusan pelanggan NAV,HAPPY PUPPY,INUL VIZTA?
Seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen NAV,HAPPY PUPPY,INUL VIZTA?

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini berdasarkan masalah diatas adalah:
Untuk mengetahui implementasi penetapan harga terhadap NAV,HAPPY PUPPY,INUL VIZTA.
Untuk mengetahui keputusan pembelian pelanggan terhadap NAV,HAPPY PUPPY,INUL VIZTA
Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian di NAV,HAPPY PUPPY, INUL VIZTA.

Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka dari itu kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kegunaan Teoritis
Bagi peneliti, penelitian ini berguna bagi penulis untuk menambah wawasan mengenai atribut produk
dan jasa yang kaitannya dengan keputusan pembelian di tempat karaoke NAV, Happy Puppy,dan Inul
Vizta.
Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur dalam ilmu pemasaran
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan acuan.
Kegunaan Praktis
Bagi pelaku bisnis penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan
perusahaan guna meningkatkan daya beli konsumen
BAB II
LANDASAN TEORI

Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2016:27). Manajemen Pemasaran adalah sebagai dasar ilmu
untuk memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan tumbuh dengan pelanggan
melalui penciptaan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2012:48) konsep pemasaran terdiri dari 4P yaitu: product
(produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi). Dari 4P diatas memiliki
arti yaitu :
Poduck
Kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sassran.
Price
Jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk.
Place
Kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.
Promotion
Aktivitas yang menympaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.
Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2012: 234), mengemukakan proses keputusan pembelian konsumen terdiri
dari lima tahap yang dilakukan oleh seorang konsumen sebelum sampai pada keputusan
pembelian dan selanjutnya pasca pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa proses membeli yang
dilakukan konsumen dimulai jauh sebelum tindakan membeli dilakukan serta mempunyai
konsekuensi setelah pembelian tersebut dilakukan.

Proses Keputusan Pembelian sebagai berikut:


Identifikasi masalah, merupakan proses dimana pembeli mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan yang timbul dari rangsangan internal atau rangsangan eksternal.
Pencarian informasi, konsumen yang tertarik terhadap sebuah produk akan mencari
informasi mengenai produk tersebut.
Evaluasi alternatif, sesudah mengevaluasi sebuah produk tersebut, maka dibuatlah evaluasi
untuk memilih satu atau beberapa alternatif.
Keputusan pembelian, sesudah mengevaluasi sebuah produk dan melihat secara jelas
produk tersebut, maka konsumen membuat keputusan untuk membeli sebuah produk.
Perilaku pasca membeli, setelah melakukan pembelian terhadap sebuah produk, konsumen
merasakan sebuah tingkat kepuasan atau tingkat ketidakpuasan.
Kualitas Layanan

Menurut Lewis & Booms (dalam Tjiptono, 2012: 157) mendefinisikan kualitas layanan secara
sederhana, yaitu ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai
dengan ekspektasi pelanggan. Artinya kualitas pelayanan ditentukan oleh kemampuan
perusahaan atau lembaga tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan apa
yang diharapkan atau diinginkan berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Harga

Menurut Assauri (2012; 118), Harga merupakan beban atau nilai bagi konsumen, yang
didapatkan dengan memperoleh dan menggunakan suatu produk, termasuk biaya keuangan
dari konsumsi, di samping biaya sosial yang bukan keuangan, seperti dalam bentuk waktu,
upaya, psikis, risiko dan prestise atau gengsi sosial.
Harga mempunyai banyak bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Sewa, uang sekolah,
ongkos, upah, bunga, tarif, biaya, penyimpanan, gaji dan komisi, semuanya merupakan
harga yang harus dibayar.
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahaskan oleh bob sabran (2011:67). Harga adalah
suatu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan
biaya, harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan,
fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu.
Kerangka Pemikiran

Harga

Keputusan Pembelian
Karaoke NAV, HAPPY
PUPPY, dan INUL VIZTA

Kualitas Layanan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian

Menurut pendapat dari Suharsaputra (2012:19). Metode penelitian adalah cara


ilmiah untuk memperoleh, mengembangkan dan menverifikasi pengetahuan
atau teori.
Menurut Prof. Rully dan Poppy (2014:51) metode kuantitatif adalah satu
bentuk penelitian ilmiah yang mengkaji satu permasalahan dari suatu
fenomena, serta melihat kemungkian kaitan atau hubungan antarvariabel
dalam permasalahan yang ditetapkan.
Jenis Penelitian

Bentuk riset penelitian ini adalah peneltian deskriptif.


Menurut Dr. Ibrahim (2015:59) metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
melukiskan, menggambarkan, atau memaparkan keadaan objek yang diteliti sebagaimana apa
adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi ketika penelitian tersebut dilakukan.

Jenis data
Menurut Ir. Syofian Siregar (2012:16) data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta
atau juga dapan didefinisikan data sebagai kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang
dapat dipercaya kebenaranya sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menarik suatu
kesimpulan.
untuk memperoleh data, dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Data Primer, adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama
atau tempat objek penelitian dilakukan.
Data Sekunder, adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan
pengelolahnya.

Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini, penulis mengunakan pengumpulan data adalaah angket (kuesioner).
Menurut Sugiyono (2013:230) kuesioner adalah instrumen untuk pengumpulan data, di mana
partisipan atau responden mengisi pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
Populasi

Menurut Dr. Endang Mulyatiningsih (2012:9) populasi merupakan


sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang mempunyai
karateristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi
wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian.
Populasi dari penelitian ini adalah penduduk wilayah bandung.
Diketahui jumlah penduduknya adalah 2.470.802 dengan terdiri dari
laki-laki 1.248.478 dan perempuan 1.222.324 (
https://bandungkota.bps.go.id)
Diketahui jumlah Mahasiswa Telkom University saat ini adalah 19.742
orang
Operasional Variabel

Variabel Operasional

Menurut Sugiyono (2013:95) variabel penelitian merupakan segala yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya.
Menurut Sugiyono (2013:96) ada dua macam variabel yaitu :
Variabel Independen : variabel ini sering disebut sebagai variabel simulus,prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga sebagai variabel bebas. Variabel
bebas adalah variabel yang mempegaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau
timbulnya variabel dependen (terikat)
Variabel Dependen : sering disebut juga sebagai sebagai variabel output, krieteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia seribut juga sebagai variabel terikaat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi sebab akibat, karena adanya variabel
bebas.
Variabel Konsep Variabel Sub. Indikator Indikator Skala Pernyataan
Harga Menurut Kotler 1. Fitur Produk 1. Berbeda 1. Ordinal 1. Menurut saya
dan Keller yang 2. Saluran 2. Bersaing fasilitas yang
dialih bahaskan 3. Waktu 3. Proses diberikan setiap
oleh bob sabran 4. Konsumsi/kegunaan karaoke berbeda
(2011:67). Harga 5. Lama/jangka dengan yang lain
adalah suatu pemakaian 2. Menurut saya
elemen bauran fasilitas yang
pemasaran yang diberikan lebih
menghasilkan lengkap dari pada
pendapatan, karaoke yang lain
elemen lain 3. Harga yang
menghasilkan ditawarkan sesuai
biaya, harga dengan
merupakan kwalitasnya
elemen termudah 4. Harga dari setiap
dalam program karaoke bervariasi
pemasaran untuk 5. Prosedur yang
disesuaikan, fitur diberikan setiap
produk, saluran, karaoke sesuai
dan bahkan dengan keinginan
komunikasi konsumen
membutuhkan 6. Menurut saya,
banyak waktu. kegunaan dari
jasa karaoke
sesuai dengan
hiburan konsumen
Kualitas Menurut 1. Tingkat 1. Service Quality 1. Ordinal 1. Menurut saya,
Layanan Tjiptono Layanan 2. Harapan karaoke NAFF,
(2012:157) 2. Ekspetasi INUL VISTA,
Kualitas Pelanggan HAPPY PUPPY
layanan secara memenuhi
sederhana semua apa yang
yaitu ukuran saya inginkan
seberapa bagus 2. Saya puas
tingkat layanan dengan layanan
yang diberikan yang diberikan
mampu sesuai setiap karaoke
dengan 3. Mutu layanan
ekspektasi sesuai dengan
pelanggan harapan saya
4. Pelayanan yang
diberikan setiap
karaoke sesuai
dengan harapan
saya
Keputusan Menurut Kotler 1. Pengenalan 1. Mengenal 1. Ordinal 1. Saya menyadari adanya
(2012: 234), Masalah 2. Tertarik terhadap kebutuhan untuk hiburan
Pembelian
2. Pencarian produk 2. Saya melakukan pencarian
mengemukakan
Informasi 3. Menilai suatu informasi dari melalui
proses keputusan 3. Evaluasi keluarga, teman, media
pembelian konsumen produk
Alternatif elektronik, dan media masa
terdiri dari lima 4. Membeli
4. Keputusan 3. Adanya kebutuhan akan
tahap yang dilakukan Pembelian 5. Kepuasan layanan hiburan membuat
oleh seorang 5. Pasca Perilaku saya berusaha mencari
konsumen sebelum Konsumen informasi tentang produk
tersebut.
sampai pada
4. Saya membandingkan
keputusan pembelian layanan karaoke dengan
dan selanjutnya karaoke yang lain
pasca pembelian. Hal 5. Saya berusaha untuk
ini menunjukkan menilai layanan karaoke
bahwa proses yang ada di Bandung
6. Saya memutuskan untuk
membeli yang
menggunakan layanan
dilakukan konsumen karaoke tersebut
dimulai jauh sebelum berdasarkan pengalaman
tindakan membeli orang lain
dilakukan serta 7. Saya merasa layanan
mempunyai karaoke ini dapat
konsekuensi setelah memenuhi kebutuhan saya
8. Saya merasa puas dengan
pembelian tersebut
menggunakan layanan
dilakukan. karaoke tersebut.
9. Karena sesuai dengan
kebutuhan saya, maka saya
akan melakukan pembelian
kembali.
BAB IV
Hasil Penelitian & Pembahasan
Analisis Reliabilitas
Berikut adalah hasil yang telah diolah oleh penulis terhadap uji reliabilitas.
Uji Reliabilitas responden terhadap Pengaruh harga dan kualitas layanan di
Nav Karaoke yang tertera pada table di bawah ini;

Hasil Uji Reliabilitas Nav Karaoke


Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.761 6

menunjukan nilai atau skor Cronbach's Alpha dari variabel Nav Karaoke
sebesar 0,761. Menurut Johnson & Christensen (2012), Apabila koefisien
Cronbach's Alpha (r) 0,7 maka dapat dikatakan instrument tersebut reliable
sehingga variabel Nav Karaoke dapat dikatakan reliable dengan tingkat
hubungan korelasi kuat dan data dapat dipercaya, dalam arti bahwa
pertanyaan pada kuesioner tersebut membuat jawaban responden konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu.
Uji Reliabilitas responden terhadap Pengaruh harga dan kualitas layanan di Inul Vista Karaoke yang
tertera pada table di bawah ini;
Hasil Uji Reliabilitas Inul Vista Karaoke

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.824 26

menunjukan nilai atau skor Cronbach's Alpha dari variabel Inul Vista Karaoke sebesar 0,824.
Menurut Johnson & Christensen (2012), Apabila koefisien Cronbach's Alpha (r) 0,7 maka dapat
dikatakan instrument tersebut reliable sehingga variabel Inul Vista Karaoke dapat dikatakan reliable
dengan tingkat hubungan korelasi kuat dan data dapat dipercaya, dalam arti bahwa pertanyaan pada
kuesioner tersebut membuat jawaban responden konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Uji Reliabilitas responden terhadap Pengaruh harga dan kualitas layanan di Happy Puppy Karaoke
yang tertera pada table di bawah ini;
Hasil Uji Reliabilitas Inul Vista Karaoke
Cronbach's N of
Alpha Items
.824 26

menunjukan nilai atau skor Cronbach's Alpha dari variabel Happy Puppy Karaoke sebesar 0,824.
Menurut Johnson & Christensen (2012), Apabila koefisien Cronbach's Alpha (r) 0,7 maka dapat
dikatakan instrument tersebut reliable sehingga variabel Happy Puppy Karaoke dapat dikatakan
reliable dengan tingkat hubungan korelasi kuat dan data dapat dipercaya, dalam arti bahwa
pertanyaan pada kuesioner tersebut membuat jawaban responden konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
Analisis Validitas
Berikut ini adalah hasil yang diolah penulis terhadap uji validitas;
Uji Validitas Responden terhadap Pengaruh Harga dan Kualitas Layanan di Nav Karaoke yang tertera pada
tabel di bawah ini;

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil dari uji validitas Nav Karaoke adalah valid karena intem
kuesioner dikatakan valid jika nilai r hitung > nilai r tabelnya (Sugiyono, 2006). Nilai r tabel jika dilihat
pada tabel r statistic dengan = 0,05, ialah sebesar 0,1966. Nilai r hitung lebih besar daripada r
tabelnya yang artinya signifikan/valid. Hal ini disimpulkan bahwa setiap item pernyataan dari kuesioner
dapat dimengerti atau diterima oleh responden, dalam arti bahwa pertanyaan pada kuesioner tersebut
mampu mengungkap peranan harga di Nav Karaoke yang telah diukur.
Uji Validitas Responden terhadap Pengaruh Harga dan Kualitas Layanan di Inul Vista Karaoke yang tertera
pada tabel di bawah ini;

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil dari uji validitas Inul Vista Karaoke adalah valid
karena intem kuesioner dikatakan valid jika nilai r hitung > nilai r tabelnya (Sugiyono, 2006). Nilai
r tabel jika dilihat pada tabel r statistic dengan = 0,05, ialah sebesar 0,1966. Nilai r hitung lebih
besar daripada r tabelnya yang artinya signifikan/valid. Hal ini disimpulkan bahwa setiap item
pernyataan dari kuesioner dapat dimengerti atau diterima oleh responden, dalam arti bahwa
pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu mengungkap harga di Inul Vista Karaoke yang telah
diukur.
Uji Validitas Responden terhadap Pengaruh Harga dan Kualitas Layanan di Happy Puppy Karaoke yang
tertera pada tabel di bawah ini;

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil dari uji validitas Nav Karaoke adalah valid karena intem
kuesioner dikatakan valid jika nilai r hitung > nilai r tabelnya (Sugiyono, 2006). Nilai r tabel jika dilihat
pada tabel r statistic dengan = 0,05, ialah sebesar 0,1966. Nilai r hitung lebih besar daripada r
tabelnya yang artinya signifikan/valid. Hal ini disimpulkan bahwa setiap item pernyataan dari kuesioner
dapat dimengerti atau diterima oleh responden, dalam arti bahwa pertanyaan pada kuesioner tersebut
mampu mengungkap peranan harga di Happy Puppy Karaoke yang telah diukur.
Uji Kenormalan
Berikut ini adalah hasil uji normalitas data dari pengaruh harga dan kualitas layanan terhadap
keputusan pembelian di Nav Karaoke, Inul Vista, dan Happy Puppy.
Deskripsi Responden
a. Deskripsi reponden berdasarkan Jenis Kelamin pengguna jasa karaoke Nav, Inul Vista, Happy
Puppy

Dari gambar diatas dengan jumlah responden sebanyak 150 orang terlihat bahwa pengguna jasa
karaoke Nav, Inul Vista, dan Happy Puppy di Bandung, dengan presentasi Perempuan sebesar 54%
dan Laki-laki sebesar 46%. Hal tersebut menunjukkan dari sampel yang ada pengguna jasa karaoke
Nav, Inul Vista, dan Happy Puppy lebih banyak digunakan oleh Perempuan dibandingkan Laki-laki.
b.Deskripsi responden berdasarkan Usia pengguna jasa karaoke Nav, Inul Vsta, dan Happy Puppy

Dari gambar diatas dengan jumlah responden sebanyak 150 orang terlihat bahwa pengguna jasa
karaoke Nav, Inul Vsta, dan Happy Puppy yang berusia < 25 tahun karena presentase penggunaannya
adalah 93%, sedangkan pengguna lainnya yang berusia 25-35 tahun dengan presentase 6%, usia 35-45
tahun penggunaannya hanya 1%, dan usia >45 tahun sebesar 0% atau tidak pernah menggunakan jasa
karaoke Nav, Inul Vsta, dan Happy Puppy
c. Deskripsi reponden berdasarkan Pendidikan Terakhir pengguna jasa karaoke Nav, Inul Vista, Happy
Puppy.

Dari gambar diatas dengan jumlah responden sebanyak 150 orang terlihat bahwa pengguna jasa
karaoke Nav, Inul Vsta, dan Happy Puppy yang berpendidikan terakhir S1 karena presentase
penggunaannya adalah 63%, sedangkan pengguna lainnya yang bependidikan D1-D3 dengan
presentase 23%, pendidikan SMA penggunaannya 13%, pendidikan S2 sebesar 1%, dan pendidikan S3
sebesar 0% atau tidak pernah menggunakan jasa karaoke Nav, Inul Vsta, dan Happy Puppy

c. Deskripsi reponden berdasarkan Pekerjaan pengguna jasa karaoke Nav, Inul Vista, Happy Puppy.

Dari gambar diatas dengan jumlah responden sebanyak 150 orang terlihat bahwa pengguna jasa
karaoke Nav, Inul Vsta, dan Happy Puppy yang berpekerjaannya Mahasiswa/i karena presentase
penggunaannya adalah 88%, sedangkan pengguna lainnya yang Pekerjaannya Karyawan Swasta
dengan presentase 11%, pekerjaan Pegawai Negri penggunaannya 0,5%, Wiraswasta sebesar 0,5%,
dan pekerjaan IRT sebesar 0% atau tidak pernah menggunakan jasa karaoke Nav, Inul Vsta, dan
Happy Puppy
d. Deskripsi reponden berdasarkan Penghasilan perbulan pengguna jasa karaoke Nav, Inul Vista,
Happy Puppy.

Dari gambar diatas dengan jumlah responden sebanyak 150 orang terlihat bahwa pengguna jasa
karaoke Nav, Inul Vsta, dan Happy Puppy yang Penghasilan Per bulan Rp. 2.500.000 Rp. 5.000.000
karena presentase penggunaannya adalah 48%, sedangkan pengguna lainnya yang bepenghasilan Rp.
1.000.000 Rp. 2.500.000 dengan presentase 33%, penghasilan < Rp. 1.000.000 penggunaannya 18%,
dan penghasilan > Rp. 5.000.000 sebesar 1% atau jarang menggunakan jasa karaoke Nav, Inul Vsta,
dan Happy Puppy.
Menurut Ghozali (2012 : 98), uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variable independen atau variable bebas yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen atau variable terikat.
a. Jika nilai F hitung lebih besar daripada nilai F table maka variable bebas
berpengaruh terhadap variable terikat. Hasi dari uji anova didapatkan niai F sebesar
7,430 sedangkan F table dapat dilihat dengan menggunakan F table dengan derajat
bebas residual (df) yaitu 97 sebagai penyebut, df pembilang (k-1) = 2, dan = 0.05
yaitu 3.090187. Variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan volume
penjualan sebesar 0,114
b. Jika nilai F hitung lebih besar daripada nilai F table maka variable bebas
berpengaruh terhadap variable terikat. Hasi dari uji anova didapatkan niai F sebesar
3,986 sedangkan F table dapat dilihat dengan menggunakan F table dengan derajat
bebas residual (df) yaitu 97 sebagai penyebut, df pembilang (k-1) = 2, dan = 0.05
yaitu 3.090187. Variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan volume
penjualan sebesar 0,114
c. Jika nilai F hitung lebih besar daripada nilai F table maka variable bebas
berpengaruh terhadap variable terikat. Hasi dari uji anova didapatkan niai F sebesar
16,530 menggunakan F table dengan derajat bebas residual (df) yaitu 97 sebagai
penyebut, df pembilang (k-1) = 2, dan = 0.05 yaitu 3.090187. Variabel bebas lain
konstan akan menyebabkan kenaikan volume penjualan sebesar 0,114

Uji Parsial (Uji T)
Menurut Ghozali (2012 : 98), Uji beda t-test digunakan untuk mengetahui apakah variable-variabel independen secara parsial
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variable dependen.
a. Harga (X1) dan Kualitas Layanan (X2) Nav Karaoke terhadap Keputusan Pembelian
Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig (X1) 0,715. Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau
nilai 0,715 > 0,05 , maka H1 ditolak dan H0 diterima. Variabel (X1) mempunyai t hitung yakni -0,367 dengan t table = 1,66071.
Jadi t hitung < t table dapat disimpulkan bahwa variable X1 memiliki kontribusi terhadap Y . Jadi, dapat disimpulkan Harga
dan Kualitas Layanan Nav Karaoke tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian

b. Kualitas Layanan (X2) Nav Karaoke terhadap Keputusan Pembelian
Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig (X2) 0,001. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
nilai 0,001 < 0,05 dan (X2) , maka H1 diterima dan H0 ditolak .

. Kualitas Layanan (X2) Inul Vista Karaoke terhadap Keputusan Pembelian


Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig (X2) 0,600. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
nilai 0,600 > 0,05 dan (X2) , maka H1 ditolak dan H0 diterima . Variabel (X2) mempunyai t hitung yakni 0,528 dengan t table =
1,66071. Jadi t hitung < t table dapat disimpulkan bahwa variable X2 tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Jadi, dapat
disimpulkan Kualitas Layanan Nav Karaoke tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian

a. Harga (X1) Happy Puppy Karaoke terhadap Keputusan Pembelian
Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig (X1) 0,222. Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau
nilai 0,222 > 0,05 , maka H1 ditolak dan H0 diterima. Variabel (X1) mempunyai t hitung yakni 1,239 dengan t table = 1,66071.
Jadi t hitung > t table dapat disimpulkan bahwa variable X1 memiliki kontribusi terhadap Y . Jadi, dapat disimpulkan Harga
Happy Puppy Karaoke memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian

b. Kualitas Layanan (X2) Happy Puppy Karaoke terhadap Keputusan Pembelian
Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig (X2) 0,000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
nilai 0,000 < 0,05 dan (X2) , maka H1 diterima dan H0 ditolak . Variabel (X2) mempunyai t hitung yakni 4,363 dengan t table =
1,66071. Jadi t hitung > t table dapat disimpulkan bahwa variable X2 tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Jadi, dapat
disimpulkan Kualitas Layanan Nav Karaoke memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian

Tabel 4.15
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Inul Vista Karaoke
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2016

Penjelasan untuk persamaan regresi tersebut


adalah : a. Konstanta sebesar 8.192 secara matematis
a. Konstanta sebesar 4,652 secara matematis menyatakan bahwa jika nilai variable bebas X1 sama
menyatakan bahwa jika nilai variable bebas X1 dengan nol maka nilai Y adalah 8.192. Dalam kata lain
sama dengan nol maka nilai Y adalah 4,652. Dalam bahwa nilai volume penjualan perusahaan jasa Inul
kata lain bahwa nilai volume penjualan Vista Karaoke tanpa harga dan kualitas layanan adalah
perusahaan jasa Nav Karaoke tanpa harga dan 8.192 /jasa penjualan
kualitas layanan adalah 4,652 /jasa penjualan b. Koefisien regresi variable Nav karaoke (X1) sebesar
b. Koefisien regresi variable Nav karaoke (X1) 0,429 artinya bahwa peningkatan satu jasa Inul Vista
sebesar 0,238 artinya bahwa peningkatan satu jasa karaoke dengan asumsi variable bebas lain konstan
Nav karaoke dengan asumsi variable bebas lain akan menyebabkan kenaikan volume penjualan
konstan akan menyebabkan kenaikan volume sebesar 0,429 /jasa penjualan
penjualan sebesar 0,238 /jasa penjualan
a. Konstanta sebesar 2.502 secara matematis
menyatakan bahwa jika nilai variable bebas X3 sama
dengan nol maka nilai Y adalah 2.502. Dalam kata lain
bahwa nilai volume penjualan perusahaan jasa Happy
Puppy Karaoke tanpa harga dan kualitas layanan
adalah 2.502 /jasa penjualan
b. Koefisien regresi variable Nav karaoke (X1) sebesar
0,455 artinya bahwa peningkatan satu jasa Happy
Puppy karaoke dengan asumsi variable bebas lain
konstan akan menyebabkan kenaikan volume
penjualan sebesar 0,455 /jasa penjualan
BAB V
Kesimpulan & Saran

1. Variabel harga dan kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian jasa karaoke
Nav , Inul Vista, dan Happy Puppy dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,238 artinya jika harga dan
kualitas layanan Nav karaoke semakin tinggi maka keputusan pembelian terhadap Nav karaoke pun akan
semakin meningkat. Dan nilai t hitung (7,430 ) > t table (1,985), dpat disimpulkan harga dan kualitas
layanan Nav karaoke memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Nav karaoke
2. Variabel harga dan kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian jasa karaoke
Inul Vista dengan nilai Koefisien regresi variable Inul Vista karaoke (X2) sebesar 0,429 artinya jika harga
dan kualitas layanan Inul Vista karaoke semakin tinggi maka keputusan pembelian terhadap Inul Vista
karaoke pun akan semakin meningkat. Dan nilai t hitung (3,986) > t table (1,985), dpat disimpulkan
harga dan kualitas layanan Inul Vista karaoke memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian Inul Vista karaoke
3. Variabel harga dan kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian jasa karaoke
Happy Puppy dengan nilai Koefisien regresi variable Happy Puppy karaoke (X3) sebesar 0,455 artinya
jika harga dan kualitas layanan Happy Puppy karaoke semakin tinggi maka keputusan pembelian
terhadap Happy Puppy karaoke pun akan semakin meningkat. Dan nilai t hitung (16,530) > t table
(1,985), dpat disimpulkan harga dan kualitas layanan Happy Puppy karaoke memiliki pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian Happy Puppy karaoke
4. Variabel harga dan kualitas layanan Nav karaoke, Inul Vista, dan Happy Puppy berpengaruh secara
simultan atau bersama-sama terhadap keputusan pembelian, dengan nilai F hitung 7,430 (X1) ,3,986
(X2), 16,530 (X3) > F table (3,090) dan sign (0.000) < sign (0,05), artinya jika variabel bebas semakin
baik maka keputusan pembelian terhadap Nav karaoke, Inul Vista, dan Happy Puppy pun akan
meningkat
Daftar Pustaka

l. Atiyah, P.S. (1995), An Introduction to the Law of Contract, 5th ed., Clarendon Press,
Oxford.
2. Kisang Ryu, Hye-Rin Lee, Woo Gon Kim, (2012) "The influence of the quality of the physical
environment, food, and service on restaurant image, customer perceived value, customer
satisfaction, and behavioral intentions", International Journal of Contemporary Hospitality
Management, Vol. 24 Iss: 2, pp.200 223
3. .Bissell, J. (1993), EDLP reconsidered: what marketers are saying now, Brandweek, June
21, p. 11.
4. Chinintorn Nakhata , Hsiao-Ching Kuo , (2014) "Non-price cues utilization during social
coupon purchasing-decision", Journal of Product & Brand Management, Vol. 23 Iss: 6, pp.439
451
5. Aaker, D.A. (1991), Managing brand equity, The Journal of Business Strategy, Vol. 13,
July/August, pp. 27-32.
6. hlstrm, P. (2007), Presenting qualitative research: convincing through illustrating the
analysis process, Journal of Purchasing and Supply Management, Vol. 13 No. 3, pp. 216-8.
7. Almanza, B.A. ,Jaffe, W. and Lin, L. (1994), Use of the service attribute matrix to
measure consumer satisfaction, Hospitality Research Journal, Vol. 17 No. 2, pp. 63-8.

Anda mungkin juga menyukai