Anda di halaman 1dari 32

Anggun Saraswati

Uly Zakiyah Kurniati


Hardina Brillyani Gusman
Lena Fatmawati
Muhsin Alfath

KELAINAN PADA SISTEM


GERAK AKTIF
Kejang Otot
Kejang Otot (Kram Otot)
Kejang otot (kram otot) adalah kontraksi tiba-tiba dan tidak
disengaja pada satu atau beberapa otot
Umumnya, kram otot menyerang otot-otot kaki, terutama otot
betis
Penyebab: kekurangan mineral, tekanan terhadap saraf, suplai
darah yang tidak memadai, dehidrasi, kehamilan, cedera,
terpapar suhu dingin, efek samping obat-obatan, infeksi,
penyakit hati, dan kondisi medis lainnya
Cara menangani: lemaskan otot, pijat, kompres dengan air panas,
minum air putih, ganjal ujung kaki, konsumsi makanan kaya
magnesium, gunakan obat pereda sakit
Tetanus
Tetanus
merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Clostridium tetani menghasilkan racun
neurotoxin
menyerang saraf sehingga dapat membuat kontraksi
otot yang menyakitkan terutama otot rahang dan leher
dapat mempengaruhi otot-otot pernafasan
Clostridium tetani merupakan sejenis bakteri yang
hanya dapat tumbuh dan berkembang pada situasi
lingkungan yang kurang oksigen (anaerob).
Tetanus
Gejala: spasme, kekkuan otot leher, kesulitan menelan, otot
perut kaku,dan kejang tubuh, demam, berkeringat, tekanan
darah tinggi, denyut nadi/jantung cepat

Pengobatan:
Anti toksin

Antibiotik

Vaksin

Obat Penenang
Myasthenia gravis

adalah penyakit yang terjadi


karena terputusnya komunikasi
antara saraf dan otot.
ditandai melemahnya beberapa
otot, terutama otot di daerah
wajah yang mengontrol
pergerakan bola mata, ekspresi
wajah, proses mengunyah,
menelan, dan berbicara.
Myasthenia gravis
Kelemahan ini biasanya akan semakin memburuk pada
saat atau setelah melakukan aktivitas fisik
dan akan membaik saat otot-otot tersebut
diistirahatkan.
gejala akan sering muncul saat malam hari saat
kondisi tubuh mulai lelah setelah beraktivitas seharian.
Myasthenia gravis
Gejala-gejala myasthenia gravis meliputi:
Salah satu atau kedua kelopak mata penderita akan turun dan susah

dibuka.
Penglihatan ganda atau kabur.

Ekspresi wajah yang terbatas, misalnya sulit tersenyum.

Perubahan kualitas suara, misalnya menjadi sengau atau pelan.

Sulit menelan dan mengunyah. Gejala ini akan menyebabkan penderita

mudah tersedak.
Sulit bernapas, terutama saat beraktivitas atau berbaring.

Melemahnya otot tangan, kaki, dan leher. Gejala ini akan memicu

gangguan mobilitas, seperti pincang atau kesulitan mengangkat barang.


Myasthenia gravis
Penyebab Myasthenia Gravis
diakibatkan oleh adanya gangguan penghantaran

sinyal saraf menuju otot.


disebabkan oleh suatu kondisi autoimun.

Autoimun merupakan sebuah kondisi di mana sistem

kekebalan tubuh seseorang mengalami kelainan


sehingga menyerang jaringan dan saraf yang sehat
pada tubuh. Kondisi autoimun ini diduga akan
memengaruhi dua hal:
Myasthenia gravis
Hantaran sinyal saraf.
Sinyal saraaf akan dihantarkan menuju ujung-ujung persarafan

untuk menghasilkan sebuah senyawa kimia yang disebut dengan


asetilkolin.
Asetilkolin ini akan ditangkap oleh reseptor-reseptor di otot,

sehingga menghasilkan kontraksi otot.


Pada kondisi autoimun, sistem kekebalan tubuh akan

menghasilkan protein-protein yang menghancurkan reseptor di


otot tersebut.
Akibatnya, asetilkolin tidak dapat ditangkap oleh otot, sehingga

otot akan melemah karena tidak mampu berkontraksi.


Myasthenia gravis
Kelenjar timus.
Kelenjar timus merupakan salah satu organ yang berfungsi

menghasilkan antibodi.kelenjar timus berperan dalam munculnya


autoimun ini.
Pada kondisi normal, ukuran kelenjar timus seseorang akan

membesar selama masa kanak-kanak dan menyusut menjelang


dewasa.
Tetapi pengidap myasthenia gravis dewasa umumnya

mengalami keabnormalan dengan memiliki kelenjar timus yang


berukuran besar. Sekitar 1 dari 10 penderita myasthenia gravis
memiliki tumor jinak pada kelenjar timus.
Myasthenia gravis
Diagnosis Myasthenia Gravis
Tes darah. digunakan untuk mendeteksi keberadaan

antibodi yang menghambat atau merusak reseptor otot.


Penderita myasthenia gravis umumnya akan memiliki
kadar antibodi reseptor asetilkolin yang tinggi pada
darahnya.
Pemeriksaan neurologi. Kondisi saraf Anda akan

diperiksa dengan menguji refleks, kekuatan otot, sensasi


sentuhan dan pengelihatan, tonus otot, koordinasi, serta
keseimbangan.
Myasthenia gravis
Uji kantung es. Dokter akan menjalankan pengujian
ini jika pasien mengalami turunnya kelopak mata.
Dokter akan menaruh kantung es di atas kelopak mata
yang tertutup selama beberapa menit, kemudian
mengangkatnya. Kemudian dokter akan menganalisa
kelopak mata pasien.
. Stimulasi saraf repetitif. mengukur kemampuan
saraf untuk mengirimkan sinyal pada otot.
Myasthenia gravis
Elektromiografi (EMG). Tes ini akan mengukur
aktivitas elektrik yang mengalir dari saraf ke otot.
MRI atau CT scan untuk mendeteksi keberadaan
tumor serta keabnormalan dalam kelenjar timus.
Uji fungsi paru. Dokter mungkin akan menjalani
pengujian ini apabila dicurigai adanya gangguan
pernapasan akibat penyakit ini.
Myasthenia gravis
Pengobatan Myasthenia Gravis
Obat obatan

Terapi

operasi
Myasthenia gravis
Obat obatan
Penghambat kolinesterase, seperti pyridostigmine dan
neostigmine. Obat ini berfungsi memperbaiki komunikasi antara
saraf dan otot. Hasilnya, kontraksi dan kekuatan otot menjadi lebih
baik.
Imunosupresan. Obat ini akan menekan kinerja sistem kekebalan
tubuh sehingga mengendalikan produksi antibodi yang abnormal.
Contohnya adalah azathioprine, methotrexate, atau
mycophenolate.
Kortikosteroid, misalnya prednison, digunakan untuk menekan
kekebalan tubuh dalam memproduksi antibodi.
Myasthenia gravis

Terapi
Plasmaferesis. Dalam prosedur yang mirip dengan
dialisis ini, darah Anda dialirkan ke dalam mesin yang
akan menyingkirkan antibodi penghalang sinyal dari
saraf ke otot.
Terapi imunoglobulin. Proses ini dilakukan melalui
infus untuk memasukkan antibodi normal dari darah
pendonor sehingga kinerja sistem kekebalan tubuh
penderita berubah.
Myasthenia gravis

Operasi
Operasi ini dilakukan untuk penderita myasthenia
gravis yang memiliki tumor dalam kelenjar timus
maupun yang tidak.
Kaku leher/Stif

Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga


leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan gerak atau
adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa nyeri
dan kaku pada leher seseorang.
Kaku Leher/ Stif
Gejala kaku leher biasanya berlangsung selama
beberapa hari atau minggu bergantung pada penyebab
dan keparahannya.
Berikut penyebab utama leher kaku :

NEXT
Kaku Leher/ Stif

Cidera
Cedera dari kecelakaan mobil, pukulan , terpeleset
yang mantinya akan menghantam kepala bagian
belakang dan atas.
Cedera ini yang menyebabkan terjadinya whiplash
yaitu cedera yang menyerang lher karena hentakan
kepala mendadak satu arah .
Kaku Leher/ Stif
Meningitis(Radang Selaput Otak)
Gejala Leher kaku yang disebabkan oleh meningitis
dikenal dengan istilah kaku kuduk, yang disertai
dengandemam tinggi, sakit kepala, mual atau muntah,
mengantuk dan gejala lain.
Kaku Leher/ Stif
GangguanTulang Belakang Leher
Masalah-masalah yang terjadi pada tulang belakang leher
dapat menyebabkan leher kaku. Sebagai contoh,
herniated disc serviks atau osteoarthritis serviks dapat
menyebabkan leher kaku, hal ini terjadi karenastruktur
dan jalur saraf di tulang belakang leher semuanya saling
berhubungan sehingga masalah padasatu bidang dapat
menyebabkan kejang otot dan / atau kekakuan otot leher.
Kaku Leher/ Stif
Bagaimana Cara mengatasi leher kaku?
Hal ini sangat bergantung pada penyebabnya, misalnya leher kaku

karena keseleo maka harus mengubah posisi leher yang baik,


minum obat pereda nyeri, dan kompres dengan air hangat

namunjika gejala leher kaku tidak mereda setelah satu minggu,


maka periksakan ke dokter. Namun harus langsung diperiksakan
apabila leher kaku terjadisetelah cedera traumatis, atau jika ada
gejala lain yang menyertai, seperti demam tinggi.
Hipertrofi
Hipertrofi
Peningkatan ukuran dari sel-selotot (bukan
karena bertambahnya jumlah sel) sehingga
menjadi lebih besar dan kuat
Hipertrofi otot dapat disebabkan oleh
aktivitas otot yang berlebihan seperti bekerja
dan berolahraga.
Hipertrofi
Hipertrofi biasanya ditandai dengan; Bertambah besar
ukuran sel karena bertambahnya jumlah ultrastruktur
dalam sel, meningkatknya ukuran alat tubuh, hipertrofi
sering terjadi pada otot skelet dan otot jantung.
Hipertrofi dapat dicegah dengan cara melatih otot
sewajarnya dan mengurangi aktivitas yang berlebihan,
jika telah terlanjur mengalami hipertrofi dapat diatasi
dengan cara terapi akupuntur.
Hipertrofi
Hipertrofi dibedakan menjadi 2 jenis: Hipertrofi
sarkoplasma dan miofibrilar.
Hernia

Hernia adalah penyakit yang terjadi


ketika ada organ dalam tubuh yang
menekan dan mencuat melalui
jaringan otot atau jaringan di
sekitarnya yang lemah. Otot kita
biasanya cukup kuat untuk menahan
organ-organ tubuh sehingga tetap di
lokasinya masing-masing.
Melemahnya otot tersebut hingga
tidak dapat menahan organ di
dekatnya akan mengakibatkan hernia.
Hernia

Faktor-faktor pemicu hernia meliputi:


Konstipasi yang menyebabkan pengidapnya harus

mengejan,
Kehamilan yang akan meningkatkan tekanan dalam

perut,
Kenaikan berat badan secara tiba-tiba,

Penumpukan cairan di dalam abdomen (rongga perut),

Mengangkat beban yang berat,

Kelebihan berat badan atau obesitas,

Batuk berkepanjangan.
Hernia
Untuk penyembuhannya dokter umumnya
menganjurkan para penderita hernia untuk menjalani
operasi.
Meski demikian, ada juga jenis hernia yang tidak
membutuhkan operasi. contohnya Hernia umbilikus
yang biasanya dapat sembuh sendiri dan hernia hiatus
yang terkadang dapat ditangani dengan obat-obatan.

Anda mungkin juga menyukai