Anda di halaman 1dari 22

SELAPUT EMBRIO

& PLASENTA

Oleh : Aisyatur Raziah


(1405170005)
Dosen Pembinbing : Qurratu Aini
Selaput Embrio

SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK:


Beberapa selaput yang terbentuk pada
masa perkembangan embrional yang
berasal dari tubuh embrio, namun terletak
di luar tubuh embrio dan tidak menjadi
bagian tubuh embrio.
Fungsi:
-media perantara zat
-perlindungan bagi embrio
EMPAT MACAM SELAPUT EKSTRA
EMBRIONIK
1.Kantung kuning telur
2.Amnion
3.Korion
4.Alantois
1.KANTUNG KUNING TELUR

Merupakan Selaput yang menyelubungi


kuning telur pada embrio
Bagian bagan nya dipenuhi oleh
pembuluh darah vitelin yang
berkembang dari mesoderm splanknis
Fungsi :
penyerapan kuning telur
Lapisan ekstra Embrio
2. AMNION

Merupakan Selaput yang menyelubingi embrio


=> embrio di dalam rongga amnion yang berisi
cairan amnion
Lapisan penyusun amnion ialah somatopleura
dengan ektoderm di bagian dalam dan mesoderm
somatik di luar.
Pembentukan amnion sejalan dengan tepisahnya
bagian intraembriodari bagian ekstraembrio.

Hewan amniota: reptil, unggas, mamalia


Hewan an-amniota: ikan dan amfibi
FUNGSI KANTUNG AMNION
1. Mencegah embrio kering
2. Mencegah perlekatan embrio pada
selaput ekstra embrionik
3. Peredam goncangan
4. Menyerap albumin (pada ayam)
FUNGSI CAIRAN AMNION
Bertambah sesuai umur kebuntingan,
kecuali saat bunting tua
Membantu melebarkan leher rahim dan
melumasi jalan lahir
3. KORION
Korion Merupakan Selaput ekstra embrionik yang
berada paling luar
Korin Berfungsi :
1. membawa bahan-bahan berupa gas masuk ke
peredaran darah fetus
2. mencegah masuknya bakteri

KORION Pada MAMALIA:


-Berhubungan dengan endometrium membentuk
plasenta
-Memiliki vili-vili dan kaya akan pembuluh darah ->
pertukaran darah dengan induk
4. ALLANTOIS

Allantois terjadi pada Evaginasi ventro-


median usus belakang
Memiliki Dinding 2 lapis : entoderm usus
dan mesoderm splanknis (kaya pembuluh
darah)
dalam kantung alantois diekskresikan
sampah-sampah metabolisme dari ginjal
embrio. Pada embrio muda, hasil ekskresi
itu berupa urea, dan makin tua embrio,
hasil ekskresi berubah menjadi asam urat.
FUNGSI ALLANTOIS :
Kantung urine ekstra embrional
(cairan urine asam urat)
Melindungi Paru-paru ekstra
embrional
Mencerna albumin pada reptilia,
burung, dan mamalia bertelur
Merupakan Bagian plasenta fetus
Perlu Diketahui :

Amnion & korion => ektoderm


dengan mesoderm somatis
(somatopleura)
Kantung kuning telur & alantois =>
endoderm dengan mesoderm
spalnknis (splanknopleura)
Perkembangan Amnion and Korion:
Perkembangan amnion dan korion dimulai
setelah proses gastrulasi dan neurolasi
dengan pembentukan lekukan somatopleura
mesoderm dan ektoderm.
Bagian dalam lapisan somatopleura
berkembang menjadi amnion, sedangkan
bagian lapisan luarnya menjadi khorion.
Ruang diantara amnion dan embrio disebut
amniotic cavity (kantong amnion), sedangkan
diantara amnion dan khorion disebut dengan
chorionic cavity atau extra embryonic
coelom.
Di dalam kantong amnion terdapat
cairan amnion. Menjaga
perkembangan embrio dari syok.
Menjaga temperatur agar tetap
stabil, menjaga dari adesi bagian
fetus dengan kantung amnion.
Perkembangan Allantois:
Berkembang dari hindgut sebagai
kantung kecil dan kemudian
berkembang dan tumbuh sebagai
membran ekstraembrionik yang
mengelilingi embrio di luar amnion.
Pada mamalia, garis alantois berfusi
dengan mesoderm dari khorion untuk
membentuk allantochorion yang akan
berkembang membentuk sistem
pembuluh darah.
Perkembangan Yolk sac:
Pada mamalia endoderm
berkembang dan menyelubingi yolk.
Yolk sac memiliki peran pada
respiratori, haemapoetik dan
penyimpanan. Bersama dengan
alantois membentuk plasenta dan
umbilical stalk.
PLASENTA
Plasenta adalah organ ekstraembrio yang
merupakan pertautan antara jaringan fetus
(plasentafetalis) dan jaringan
induk/endometrium uterus(plasenta
maternal) dalam berbagai derajat keeratan.
Pembentukan plasenta meliputi :
- pembentukan vili-vili khorion yang
menjulur ke SLR (manusia 3 hari kehamilan)
- Terbentuk ruang antara vili dengan
desidua basalis.
Jenis-jenis plasenta
1. Berdasarkan bentuknya :
a) Plasenta difusa
b) Plasenta kotiledonaria
c) Plasenta zonaria
d) Plasenta disciodalis
FUNGSI PLASENTA
Sebagai tampat Respirasi
Sebagai tempat ekskresi
Sebagai jalur pemberi nutrisi
Tempat penyaringan bahan yang
berbahaya bagi fetus
Sebgai sekresi hormon.
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai