0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan22 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang selaput ekstra embrionik dan plasenta. Secara singkat, dibahas empat jenis selaput ekstra embrionik yaitu kantung kuning telur, amnion, korion, dan alantois beserta fungsi masing-masing. Kemudian dibahas pula perkembangan amnion, korion, alantois, dan kantung kuning telur. Terakhir dibahas mengenai definisi dan jenis-jenis plasenta serta fungs
Dokumen tersebut membahas tentang selaput ekstra embrionik dan plasenta. Secara singkat, dibahas empat jenis selaput ekstra embrionik yaitu kantung kuning telur, amnion, korion, dan alantois beserta fungsi masing-masing. Kemudian dibahas pula perkembangan amnion, korion, alantois, dan kantung kuning telur. Terakhir dibahas mengenai definisi dan jenis-jenis plasenta serta fungs
Dokumen tersebut membahas tentang selaput ekstra embrionik dan plasenta. Secara singkat, dibahas empat jenis selaput ekstra embrionik yaitu kantung kuning telur, amnion, korion, dan alantois beserta fungsi masing-masing. Kemudian dibahas pula perkembangan amnion, korion, alantois, dan kantung kuning telur. Terakhir dibahas mengenai definisi dan jenis-jenis plasenta serta fungs
Beberapa selaput yang terbentuk pada masa perkembangan embrional yang berasal dari tubuh embrio, namun terletak di luar tubuh embrio dan tidak menjadi bagian tubuh embrio. Fungsi: -media perantara zat -perlindungan bagi embrio EMPAT MACAM SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK 1.Kantung kuning telur 2.Amnion 3.Korion 4.Alantois 1.KANTUNG KUNING TELUR
Merupakan Selaput yang menyelubungi
kuning telur pada embrio Bagian bagan nya dipenuhi oleh pembuluh darah vitelin yang berkembang dari mesoderm splanknis Fungsi : penyerapan kuning telur Lapisan ekstra Embrio 2. AMNION
Merupakan Selaput yang menyelubingi embrio
=> embrio di dalam rongga amnion yang berisi cairan amnion Lapisan penyusun amnion ialah somatopleura dengan ektoderm di bagian dalam dan mesoderm somatik di luar. Pembentukan amnion sejalan dengan tepisahnya bagian intraembriodari bagian ekstraembrio.
Hewan amniota: reptil, unggas, mamalia
Hewan an-amniota: ikan dan amfibi FUNGSI KANTUNG AMNION 1. Mencegah embrio kering 2. Mencegah perlekatan embrio pada selaput ekstra embrionik 3. Peredam goncangan 4. Menyerap albumin (pada ayam) FUNGSI CAIRAN AMNION Bertambah sesuai umur kebuntingan, kecuali saat bunting tua Membantu melebarkan leher rahim dan melumasi jalan lahir 3. KORION Korion Merupakan Selaput ekstra embrionik yang berada paling luar Korin Berfungsi : 1. membawa bahan-bahan berupa gas masuk ke peredaran darah fetus 2. mencegah masuknya bakteri
KORION Pada MAMALIA:
-Berhubungan dengan endometrium membentuk plasenta -Memiliki vili-vili dan kaya akan pembuluh darah -> pertukaran darah dengan induk 4. ALLANTOIS
Allantois terjadi pada Evaginasi ventro-
median usus belakang Memiliki Dinding 2 lapis : entoderm usus dan mesoderm splanknis (kaya pembuluh darah) dalam kantung alantois diekskresikan sampah-sampah metabolisme dari ginjal embrio. Pada embrio muda, hasil ekskresi itu berupa urea, dan makin tua embrio, hasil ekskresi berubah menjadi asam urat. FUNGSI ALLANTOIS : Kantung urine ekstra embrional (cairan urine asam urat) Melindungi Paru-paru ekstra embrional Mencerna albumin pada reptilia, burung, dan mamalia bertelur Merupakan Bagian plasenta fetus Perlu Diketahui :
Amnion & korion => ektoderm
dengan mesoderm somatis (somatopleura) Kantung kuning telur & alantois => endoderm dengan mesoderm spalnknis (splanknopleura) Perkembangan Amnion and Korion: Perkembangan amnion dan korion dimulai setelah proses gastrulasi dan neurolasi dengan pembentukan lekukan somatopleura mesoderm dan ektoderm. Bagian dalam lapisan somatopleura berkembang menjadi amnion, sedangkan bagian lapisan luarnya menjadi khorion. Ruang diantara amnion dan embrio disebut amniotic cavity (kantong amnion), sedangkan diantara amnion dan khorion disebut dengan chorionic cavity atau extra embryonic coelom. Di dalam kantong amnion terdapat cairan amnion. Menjaga perkembangan embrio dari syok. Menjaga temperatur agar tetap stabil, menjaga dari adesi bagian fetus dengan kantung amnion. Perkembangan Allantois: Berkembang dari hindgut sebagai kantung kecil dan kemudian berkembang dan tumbuh sebagai membran ekstraembrionik yang mengelilingi embrio di luar amnion. Pada mamalia, garis alantois berfusi dengan mesoderm dari khorion untuk membentuk allantochorion yang akan berkembang membentuk sistem pembuluh darah. Perkembangan Yolk sac: Pada mamalia endoderm berkembang dan menyelubingi yolk. Yolk sac memiliki peran pada respiratori, haemapoetik dan penyimpanan. Bersama dengan alantois membentuk plasenta dan umbilical stalk. PLASENTA Plasenta adalah organ ekstraembrio yang merupakan pertautan antara jaringan fetus (plasentafetalis) dan jaringan induk/endometrium uterus(plasenta maternal) dalam berbagai derajat keeratan. Pembentukan plasenta meliputi : - pembentukan vili-vili khorion yang menjulur ke SLR (manusia 3 hari kehamilan) - Terbentuk ruang antara vili dengan desidua basalis. Jenis-jenis plasenta 1. Berdasarkan bentuknya : a) Plasenta difusa b) Plasenta kotiledonaria c) Plasenta zonaria d) Plasenta disciodalis FUNGSI PLASENTA Sebagai tampat Respirasi Sebagai tempat ekskresi Sebagai jalur pemberi nutrisi Tempat penyaringan bahan yang berbahaya bagi fetus Sebgai sekresi hormon. SEKIAN DAN TERIMA KASIH