BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Cairan amnion atau yang sering kita ketahui yaitu cairan
ketuban.
Cairan amnion mempunyai peran penting dalam proses
kehamilan dan persalinan
di sepanjang kehamilan normal. Selama kehamilan cairan amnion akan
menyediakan ruangan bagi janin untuk bergerak dan berkembang. Tanpa
cairan amnion rahim akan mengerut dan menekan janin.
Menjelang pertengahan kehamilan cairan amnion menjadi
semakin penting untuk petumbuhan dan perkembangan janin,
antara lain perkembangan paru-parunya. Bila tidak ada cairan
amnion yang memadai selama pertengahan kehamilan janin
akan sering di sertai hippolasia paru dan berlanjut pada
kematian. Selain itu cairan amnion juga mempunyai peran
protektif pada janin. Cairan ini mengandung agen-agen bakteri
dan bekerja menghambat pertumbuhan bakteri yang memiliki
potensi patogen. Cairan amnion juga berperan sebagai sarana
komunikasi anatara janin dan Ibu dan juga dapat digunakan
sebagai alat diagnostik untuk melihat adanya kelainan-kelaianan
pada proses pertumbuhan dan perkembagan janin. Jadi cairan
amniom memegang peran penting dalan proses kehamilan dan
persalinan.
B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan amnion?
- Apa saja yang termasuk struktur fungsi amnion?
- Apa saja fungsi amnion?
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cairan ketuban
Adalah cairan yang ada di dalam kantung amnion. Cairan ini dihasilkan selaput
ketuban dan diduga dibentuk oleh sel-sel amnion, ditambah air kencing janin,
serta cairan otak pada anensefalus.
Asal cairan amnion : diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput
amnion / plasenta, kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin
yang diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion.
Amnion merupakan membran pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh, amnion
menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion atau
liquor amnii
B. Struktur amnion
- Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-
7 atau ke-8
- Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi
sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio.
- Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong kecil ini
berisikan embrio yang sedang berkembang yang akan prolaps
kerongganya.
- Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong
tersebut menempel dengan bagian interior korion.
- Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah
berhubungan erat dan biasanya dapat dipisahkan dengan mudah
bahkan pada waktu aterm.
- Amnion atau ketuban terdiri dari 99% air dan 1% zat padat ( atau
mencapai 1000-1500cc), zat-zat ini meliputi protein, lemak,
karbohidrat, garam, mineral, hormon plasenta dan enzim-enzim.
- Jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion yang lebat seperti semak-
semak ( chorion frondosum)
- Sementara jonjot pada kutub abembrional menglami degenerasi, menjadi tipis dan
halus disebut chorion laeve.
Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga
mencerminkan perbedaan pada kutub embrional dan abembrional :
- Desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis
- Desidua yang meliputi embrioblas/ kantong janin diatas korion laeve menjadi
desidua kapsularis.
- Desidua disisi / bagian uterus yang abembrional menjadi parietalis.
Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan
berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membran amnion
dan membran korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-
amnion.
Ruangan Amnion
Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban banyaknya kadang kadang
sangat berbeda.
Cairan Amnion
Rongga pada selaput janin disebut rongga amnion. Didalam rongga amnion berisi
cairan amnion
C. Fungsi amnion
- Saat kehamilan berlangsung
Nutrisi (makanan dan minuman bagi janin)
Memberikan kesempatan berkembangnya janin dengan bebas ke segala arah tanpa
saling menekan satu sama lain, tanpa tertekan oleh fetus atau dinding uterus.
Mempertahankan suhu yang tetap bagi janin.
Melindungi fetus dari trauma.
Menjaga agar tali pusat tidak tekanan.
Menyeimbangkan tekanan intrauteri dan bekerja sebagai peredam goncangan.
Mencegah agar tidak timbul perlekatan antara amnion dan janin.
- Saat inpartu/persalinan
Menyebarkan kekuatan kontraksi (menetralkan tekanan didalam uterus atau
rahim) sehingga serviks dapat membuka.
Membersihkan jalan lahir dan melindungi janin dari bahaya infeksi
Sebagai pelicin saat persalinan
BAB III
KESIMPULAN
Amnion merupakan suatu membran pelindung janin yang tebal yang berisikan
cairan amnion. Ciri dan sifat dari amnion yaitu berwarna jernih dan berbau amis.
Dalam amnion terdapat protein, lemak, karbohidrat, garam, mineral, hormon
plasenta dan enzim. Amnion berperan dalam persalinan dan kehamilan dan
struktur dari amnion terdiri dari selaput janin, rongga amnion yang berisikan
cairan amnion. Jadi, amnion merupakan sesuatu yang sangat penting karena jika
tidak ada amnion uterus akan mengerut dan mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan janin terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
http://fhatiefha.blogspot.co.id/2012/08/struktur-dan-fungsi-amnion.html