Anda di halaman 1dari 3

MEMBRAN EKSTRA EMBRIONAL

Ketika dalam proses pembuahan pada proses reproduksi


manusia terlebih dahulu sebelumnya terjadi peristiwa
ovulasi, yaitu lepasnya sel telur dari ovarium setelah sel
tersebut masak. kemudian apabila sperma bertemu
dengan sel telur maka terjadilah peristiwa pembuahan
yang terjadi di oviduk kemudian membentuk zigot. Zigot
yang tersebut kemudian diselubungi oleh selaput,
kemudian zigot tersebut menuju ke rahim. Di dalam
rahim zigot tertanam pada dinding rahim telah
mengalami penebalan tadi. Tersebutlah ada sebuah
selaput yang disebut selaput embrionik atau sebuah
membrane ketika embrio mulai terbentuk. Selaput
tersebut ada selama perkembangan embrio dan
tempatnya berada di luar tubuh embrio. Ada fungsinya
yaitu berperan sebagai perantara pertukaran zat dan
melindungi embrio terutama sebagai pemberi nutrisi,
perlindungan maksimal dan sekresi. Embrio yang
terbentuk tadi dapat bertahan hidup sendiri hingga
beberapa waktu dengan melakukan menyerap makanan
dari kantung kuning telur dan susu uterus, tetapi hal
tidak dapat berlangsung lama atau terus-menerus

Berikut adalah penjelasan mengenai  bagian bagian


membran embrio :

1. Kantong Yolk (Kantong Kuning Telur)


Kantung kuning telur ini terbentuk oleh embrio dan tumbuh di
ventral midgut. Kantung telur ini adalah unsure dari usus primitive,
namun tidak termasuk dari bagian dari tubuh yang berasal dari
embrio dimana telah membentuk usus. Ketika embrio melipat,
tangkai kuning telur berkembang secar memanjang di bagian
bawah menuju kantung kuning telur. Dan di saat itulah kuning
telur berperan dalam mencukupi kebutuhan nutrisi makanan pada
embrio. Adapun pertumbuhan dari kuning telur terjadi saat seluruh
tubuh embrio menjorok kedorsal, kepala ke anterior dan ekor ke
posterior kemudian terjadi peristiwa pelipatan sphangling
mesoderm dengan endoderm di daerah midgut (Splangnopleura ).
Sehingga terbentuk 2 daerah coelum. Daerah coelum tersebut
adalah coelum intra-embrional dan coelum extra embrional. Peran
kantung kuning telur ini tidak berlangsung lama pada embrio
karena pada fase selanjutnya akan dilanjutkan oleh bagian
membrane embrio lainnya yaitu alantois.

2. Amnion

Bagian ini asalnya dari sisi embrio kemudian membentuk sebuah


lipatan dari selapis mesoderm dan ectoderm. selanjutnya tumbuh
dan meninggalkan embrio. Lapisan-lapisan yang ada pada inti akan
bersatu di bagian atas kemudian membentuk sebuah kantung yang
memiliki dinding 2 lapis dimana lapisan tersebut yang
menyelubungi embrio pada usia 18 hari usia kehamilan dan itulah
yang disebut amnion atau biasa juga disebut kantung air karena
berisi cairan bening yang bersifat merendam embrio. Adapun
fungsi amnion yakni sebagai sebuah bantalan yang dapat
melindungi embrio pada goncangan dan tekanan dari luar berisi
cairan amnion yang asalnya dari bagian bagian ginjal fetus, yang
berfungsi sebagai kelenjar mulut dan sebagai alat pernafasan
sebagai tempat embrio untuk mengambang, dan membantu embrio
agar memungkinkan melakukan pergerakan  tungkai dan tubuh
pada embrio.

3. Korion

Korion terbentuk ketika telah terjadi pembentukan amnion. Pada


bagian yang disebut somatopleura akan melipat menuju dorsal
kemudian bertemu di kiri kanan maka terbentuklah sebuah
kantung baru di luar amnion itu dan sekaligus diluar kantung
kuning telur. Adapun dindingnya merupakan somathopleura dan
memiliki somatic mesoderm yang letaknya di dalam ektoepidermis
di sebelah luar. Adapun fungsi korion yakni pada selaputnya paling
luar  memiliki perandalam pertukaran gas dan air serta korion ini
memiliki banyak pembuluh darah

4. Alantois
Alantois  berasal dari peristiwa perpembentukan kantung luar usus
di bagian belakang. Ketika embrio berusia 23 hari maka embrio
tersebut telah memiliki allantois yang berkembang dengan baik
sehingga perkembangan embrio menjadi relative lebih pendek.
Selanjutnya allantois mengisi pada ruang antara amnion dan
serosa. Adapun pada Kantung air seni pada sistem ekskresi ia
dapat berhubungan dengan allantois dengan perantara urachus
yang keluar dari simpul umbilicalis dimana fungsinya sebagai
tempat penampungan air seni oleh embrio. Allantois berperan
bersama serosa untuk membentuk korion dengan 4 lapis lalu
lapisan itu memiliki banyak pembuluh darah dan juga ia
menyelubungi bagian embrio, amnion dan ruang allantois secara
keseluruhan.Pada manusia allantois pada membrane embrionya
bersifat rudimenter yang memiliki fungsi sebagai pertukaran
oksigen dan karbondioksida .

Anda mungkin juga menyukai