2. Amnion
3. Korion
4. Alantois
Alantois berasal dari peristiwa perpembentukan kantung luar usus
di bagian belakang. Ketika embrio berusia 23 hari maka embrio
tersebut telah memiliki allantois yang berkembang dengan baik
sehingga perkembangan embrio menjadi relative lebih pendek.
Selanjutnya allantois mengisi pada ruang antara amnion dan
serosa. Adapun pada Kantung air seni pada sistem ekskresi ia
dapat berhubungan dengan allantois dengan perantara urachus
yang keluar dari simpul umbilicalis dimana fungsinya sebagai
tempat penampungan air seni oleh embrio. Allantois berperan
bersama serosa untuk membentuk korion dengan 4 lapis lalu
lapisan itu memiliki banyak pembuluh darah dan juga ia
menyelubungi bagian embrio, amnion dan ruang allantois secara
keseluruhan.Pada manusia allantois pada membrane embrionya
bersifat rudimenter yang memiliki fungsi sebagai pertukaran
oksigen dan karbondioksida .