Kes
Persepsi tentang Epilepsi
Merupakan penyakit keturunan
Merupakan yang tidak dapat
disembuhkan
Karena guna-guna/kemasukan roh halus
Penanganan
Disembunyikan oleh keluarga
Diobatkan ke dukun pengusir roh halus
Stigma Epilepsi
-Dalam kisah kitab injil bab St Marks Gospel: epilespi terjadi karena
kemasukan roh jahat
-Para penderita bangsa latin: epilepsi terjadi karena pengaruh roh
jahat dan epilepsi dikatakan bisu yang kotor dan jiwa yang tuli
-Epilepsi disebabkan kemarahan Tuhan yang ditimpakan pada seseorang
karena berbuat jahat
-Dikucilkan karena najis, mengotori gereja, menular lewat ludah, gelas, piring
-Dikucilkan karena disebut nafas kotor dan menular
(ILAE, 2003)
Faktor-faktor yang
menyebabkan Epilepsi
Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya epilepsi:
Pada bayi biasanya dipengaruhi oleh kadar oksigen yang kurang
dalam otak atau istilah kedokterannya adalah hipoksia, baik karena
panas tinggi atau yang lain. Pada orang dewasa biasanya
Dipengaruhi oleh tumor
Penyebab penyakit
Epilepsi antara lain
Faktor genetik/turunan (meski relatif kecil antara 5-10 persen),
Kelainan pada menjelang-sesudah persalinan, cedera kepala,
radang selaput otak, tumor otak, kelainan pembuluh darah otak,
Adanya genangan darah/nanah di otak, atau pernah mengalami
operasi otak. Selain itu, setiap penyakit atau kelainan yang
Mengganggu fungsi otak dapat pula menyebabkan kejang. Bisa akibat
trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan
di otak, gangguan peredaran darah, cacat bawaan.
Penilaian terhadap Penderita Epilepsi
Di daerah Tana Toraja kampung Bua Kec. Tallu Lolo tentang penyakit
epilepsi atau dalam bahasa Toraja Tataran, bahwa penyakit itu
disebabkan oleh roh jahat yang ada di sungai kampung mereka
(sungai sadan) maupun di sawah-sawah penduduk (yang berumur
puluhan tahun) yang merasa terganggu oleh ulah dari si penderita,
orang tua dari penderita ataupun nenek dari sipenderita (mempunyai
hubungan pertalian keluarga yang sangat dekat), hal ini dikemukakan
oleh NeRante yang dipercaya oleh masyarakat setempat mampu
Keterangan Gambar
Pengobatan dilakukan dengan cara memukulkan bagian
belakang dari parang si dukun yang dipercaya sakti pada
bagian-bagian persendian si penderita mulai dari kaki
hingga leher penderita secara berulang-ulang dan perlahan-
lahan sambil membacakan mantra
PENGERTIAN
Kusta adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium leprae. (Kapita Selekta Kedokteran, 2000)
ETIOLOGI
M.Leprae merupakan basil tahan asam (BTA), bersifat obligant
intraseluler, menyerang saraf tepi, kulit, dan organ lain seperti
mukosa saluran napas bagian atas, hati, dan sumsum tulang
belakang kecualai susunan saraf pusat. Masa membelah diri
M.Leprae 12-21 hari dan masa tunasnya antara 40 hari 40 tahun
EPIDEMIOLOGI
Cara penularan yang pasti belum diketahui, tetapi menurut sebagian
besar ahli melalui saluran pernapasan (inhalasi) dan kulit (kontak
langsung yang lama dan erat dengan penderita). Kuman mencapai
permukaan kulit melalui folikel rambut, kelenjar keringat dan diduga
juga melalui air susu ibu. Tempat implantasi tidak selalu menjadi
tempat lesi pertama
Sumber penularan adalah kuman kusta utuh (solid) yang berasal dari
pasien kusta tipe MB (Multi Basiler) yan belum diobati atau belum
teratur berobat
KOMPLIKASI
Komplikasi kusta adalah reaksi kuasta yang dapat menyebabkan
kerusakan saraf dan gejala sisa akibat kerusakan saraf tersebut.
Cacat merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada pasien kusta
baik akibat kerusakan fungsi saraf tepi maupun karena neuritis
sewaktu terjadi reaksi kusta
PANDANGAN MASYARAKAT
TENTANG KUSTA
Penanganan:
- Pengobatan ke dukun
Stigmanya:
- Di buang ke hutan
- Dikucilkan
STIGMA MASYARAKAT NTT TERHADAP
PENDERITA PENYAKIT KUSTA
Nama Penyakit Kusta dalam berbagai bahasa daerah di
Propinsi Nusa Tengga Timur
Kaijulapu atau men Bune (bahasa Dawan / Timor)
Kwerit / Lepra (bahasa Lembata / Flores Timur)
Katombu (bahasa Sumba Timur)