Anda di halaman 1dari 12

HASIL GUNA DAN

GESEKAN
HASIL GUNA DAN GESEKAN

Hasil guna adalah usaha yang diperoleh dibagi


dengan usaha yang diberikan.

Hasil guna biasanya diberikan singkatan HG (NE)


atau , dimana nilai dari hasil guna selalu kurang
dari 1 dan dinyatakan dalam persen (%).
Apabila dalam suatu perhitungan gesekan di
tiadakan , maka hasil guna dinyatakan dengan
angka 1, atau ditulis = 100%
HASIL GUNA KEREK BIASA
usaha yang diberikan adalah usaha dari K, sedangkan usaha yang diperoleh
adalah usaha dari L, atau dapat dituliskan menjadi persamaan :

us L L x a

us K K x b
Dari persamaan diketahui bahwa x K.b = L. a .................................................I

Dan jika tidak terdapat gesekan Lxa


1
Kxb
atau = 100 %
atau L . a = K . b ..............................................................................................II

Untuk membedakan antara K dengan gesekan dengan yang tidak ada gesekan, maka dapat
di tuliskan persamaan :
L . a = Ko . b ....................................................................................................III
dimana K = gaya dengan perhitungan gesekan
Ko = gaya tanpa perhitungan gesekan.
Apabila persamaan I dan III di hubungkan akan memberikan persamaan :
x K.b = Ko . b

Ko . b K o ..................................................................IV
atau atau
K.b K
HASIL GUNA KEREK WESTON
Blok tetap 2 Piringan
us L 2 (R 1 R 2 )
.............us L = L x
us K 2
us K = K x 2 R1
L . (R 1 R 2 ) L (R 1 R 2 )

K. 2 R 1 K2R 1
(R 1 R 2 ) 1
K L x
2R 1

Apabila banyaknya sarang ditentukan, ,maka perhitungannya sebagai berikut :


Dimisalkan jumlah sarang dari roda R1 = n1 dan R2 = n2, ukuran dalam dari tiap-tiap rantai =
l, maka jika piringan tetap berputar 1 kali berarti usaha K = K x 2n1 x l (keliling roda R1 = 2n1.l)

2n 1l 2n 2 l
Usaha L = L .........................2n2 l adalah keliling roda R2
2

= L (n1 - n2)l

L(n 1 n 2 ) l L(n 1 n 2 ) L(n 1 n 2 ) 1


jadi K x
K.2n 1 l K.2n 1 2n 1
HASIL GUNA KEREK WESTON
Blok tetap 3 Piringan
Untuk kerek Weston 3 piringan blok tetap, jika banyaknya sarang
dari roda R = n, roda r1= n1, roda r2= n2,
dimana 7 mata rantai dari rantai R = 5 mata rantai dari rantai r1 r2.
Ukuran dalam rantai R = l1, dan rantai r1 r2 = l2 sehingga 7l1 = 5l2
Apabila piringan tetap berputar 1 kali, berarti usaha K = K x 2n l1
(2n l1 adalah keliling roda R)
2n 2 l1 2n 2 l 2
Dan usaha L = L x
2
(2n1 l2 dan 2n2 l2 adalah kelliling roda r1 dan r2)

L(n 1 n 2 ) l 2
...............7l1 = 5l2
K.2nl1

L(n 1 n 2 ) 75 l1 L(n 1 n 2 ) 7 7L (n 1 n 2 ) 1
K x
K.2nl1 K.2n 5 10 n
JUMLAH HASIL GUNA

Jumlah hasil guna dari suatu pesawat


merupakan perkalian hasil guna dari
tiap-tiap bagiannya
CONTOH
Apabila hasil guna piringan A = 1, piringan B = 2, dengan beban = L, maka gaya
tarik K dapat di hitung :

Piringan A

us L L. a apabila L naik a meter usaha L = L x a, dimana S


1
us S S . 2a harus ditarik 2a meter sehingga usaha S = S x 2a

L 1
S x
2 1

Piringan B

us L S.a
2 usaha S = S.a dan usaha K = K.a
us S K .a

1
KSx
2 .................. S L x 1
2 1
Kesimpulan : j = 1 x 2 x 3
L 1 1
K x x
2 1 2
Ko
L
K x
1
K
L 1
x
j
2 1 x 2 2 j K
GESEKAN POROS PIRINGAN
Apabila sebuah piringan dibelit seutas tali dan piringan
tersebut dalam kedudukan hendak berputar menurut arah
panah (pena menjadi satu dengan piringannya), maka
momen terhadap titik singgung memberikan persamaan :

K x BE = L x AE
(jari- jari piringan = BC = CA = R dan jari-jari pena = r)
Atau K (BC-EC) = L (AC + CE)............... CE = r sin
Atau K(R- r sin ) = L(R+ r sin )

R r sin
K xL
R r sin

R r sin
Harga disingkat = p, sehingga persamaan menjadi K = p . L
R r sin
KEKAKUAN TALI
Pada bagian B tali membentuk lengkungan akibat perlawanan
ketika tali hendak membelit piringan. Sedangkan pada bagian
A, tali melengkung mempertahankan bentuknya ketika
meninggalkan belitan pada piringan. Sebagai akibatnya, titik
singgung tali (C) terletak lebih tinggi dibanding titik singgung
(D) dari garis AB.

Momen terhadap titik tengah ( M) memberikan persamaan :


K x a = L x b ...........................dimana b > a , sehingga K > L
b
KL
a
b
Apabila harga ditambah gesekan antara tali dengan piringan ditulis p' ,
a maka persamaan menjadi K = p' . L

Dengan demikian : 2 K = p . L + p'. L = (p + p') L

p p'
K .L atau K = m . L, dimana m = jumlah koefisien perlawanan
2
HARGA KOEFISIEN PERLAWANAN

Harga m menurut percobaaan adalah :


Jika dipakai tali manila m = 1,1 atau memberikan = 90 %
pada tiap-tiap roda
Jika dipakai rantai m = 1,06 atau memberikan = 94 %
pada tiap-tiap roda
Jika dipakai kabel baja m = 1,04 atau memberikan = 96 %
pada tiap-tiap roda

Dengan kata lain kerugian-kerugian yang terjadi adalah :


10 % apabila menggunakan tali manila
6 % apabila menggunakan rantai
4 % apabila menggunakan kabel baja
Di dalam perhitungan menggunakan koefisien perlawanan, maka arah perputaran
tiap-tiap rodanya harus diperhatikan
GESEKAN PADA KEREK BIASA
Contoh : Kerek Biasa Beroda Empat

Dikarenakan roda-rodanya berputar kekanan, maka :

K > S1 atau K = m . S1
S1 = m . S2 ..................S2 = m . S3 ...............S3 = m . S4
K = m . S1 = m2 . S2 = m3 . S3 = m4 . S4
K K K K
S1 ; S2 2 ; S3 3 ; S4 4
m m m m

Menurut keseimbangan dari piringan-piringan bebas :

K K K K m3 m 2 m 1
L = S1 + S2 + S3 + S4 L 2 3 4 LK
m m m m m4

m4 m 1 Lm 4 (m 1)
Sehingga K L 2 dikalikan dengan K
m3 m m 1 m 1
m 4 1
14
Jika tidak ada gesekan, berarti m = 1, maka KL 3 2 14 L
1 1 11
Apabila pemasangan tali di balik
K = m S1
S1 = m S2 ..............S2 = m S3 ..............................S 3 = m S4
K = m S1 = m2 S2 = m3 S3 = m4 S4
Atau S1 = ; S2 = ; S3 = ; S4 = Dan L diperimbang oleh K,
S1, S2, S3, dan S4 atau
L = K + S 1+ S 2 + S 3 + S 4
=K+ + + +
= = , dikalikan dengan memberikan persamaan :
atau Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai rumus
umum :
................untuk gambar 2.21
dan ........untuk gambar 2.22
Rumus untuk menghitung gaya mengangkat beban tidak
dapat digunakan untuk perhitungan yang tidak ada gesekan
atau m =1

Anda mungkin juga menyukai