oleh:
Abdul Muis, S.Pd.
Malang, 01 s/d 03 Nopember 2013
Majas Perbandingan
Majas atau gaya bahasa
yang membandingkan
dua hal berdasarkan
persamaan sifatnya.
Membandingkan dapat
dilakukan dengan empat
cara
Tidak Langsung/Asosiasi
Langsung/Metafora
Personifikasi/mati v
hidup
Alegori/cerita
1. Cara tidak langsung
dua hal itu dibandingkan
dengan menggunakan kata
keterangan perbandingan:
umpama, seperti, ibarat,
laksana, bak, bagai.
Cara tidak langsung ini
disebut majas
perumpamaan atau
asosiasi
Contoh:
1. Mukanya pucat bagai
mayat.
2. Hatinya memang lembut
5. Mereka bagaikan anak ayam
kehilangan induknya.
6. Pengetahuan anak itu sangat
picik seperti katak dalam
tempurung.
7. Kedua orang itu sungguh serasi
seperti api dengan asap.
8. Keadaan keluarganya seperti
telur di ujung tanduk.
2. Cara langsung dua hal itu
dibandingkan dengan tidak
menggunakan kata-kata
perbandingan seperti
tersebut
di atas.
Perbandingan langsung ini
disebut metafora.
Contoh:
1. Jangan dekati buaya darat itu.
2. Si jago merah telah melalap
sebuah gedung mewah.
3. Pemuda adalah tulang
punggung negara.
4. Semangatnya membaja untuk
mencapai cita-cita.
5. Kuli tinta itu mengejar-
ngejar tokoh reformasi.
6. Citra menjadi anak emas
guruku.
7. Mahasiswa adalah motor
penggerak reformasi.
8. Grup band Radja sedang
naik daun.
3. Cara membandingkan antara
benda tak bernyawa dengan
benda bernyawa.
Cara ini disebut
personifikasi
(pengorangan).
Contoh:
1. Kereta malam menjerit-jerit.
2. Padi merunduk, menghormat
petani.
3. Ombak menuju pantai.
4. Bulan bersembunyi di balik
awan.
5. Deretan pohon bambu mengalunkan
lagu alam yang merdu.
6. O, angin sampaikanlah rasa rinduku
kepadanya.
7. Mobilnya batuk-batuk sejak tadi
pagi.
8. Tatapan matanya menjeritkan
penderitaan.
4. Alegori Gaya bahasa
yang berupa cerita singkat
yang mengandung kiasan.
Gaya bahasa ini sering
disebut majas metafora
yang mengalami perluasan.
Contoh:
1. Setiap insan di dunia akan
mengalami topan dan badai
dalam kehidupan.