Preseptor:
dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL
Latar Belakang
Otalgia (56.9%)
Serangga (54% )
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Otoskop temuan dapat bervariasi tergantung
benda dan lama waktu benda tersebut sudah
berada di liang telinga
Pemeriksaan Penunjang
Audiometri nada murni, CT scan
Diagnosis Banding
Abrasi liang
telinga
Perforasi
Serumen
membran
impaction
timpani
Tumor Hematoma
Otitis
eksterna
Tatalaksana
Upaya ektraksi benda asing yang tidak hati-hati
seringkali malah mendorongnya lebih ke dalam
Diagnosis banding: -
Pemeriksaan penunjang: -
Diagnosis
Corpus alienum kapas cotton bud et liang telinga
AD
Diagnosis tambahan
Serumen prop et AD
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
Menjelaskan bahwa kapas ditemukan di liang telinga
kanan dan sudah diekstraksi dari liang telinga kanan
Menjelaskan agar pasien tidak melakukan kebiasaan
mengorek telinga. Bila telinga terasa gatal atau ingin
membersihkan telinga, sebaiknya dibawa ke puskesmas
atau rumah sakit
Menjelaskan kepada pasien bila ada benda asing yang
masuk ke dalam telinga, sebaiknya segera dibawa ke
rumah sakit untuk dikeluarkan dan jangan mencoba
mengeluarkan sendiri
Tatalaksana Khusus
Ekstraksi benda asing (berhasil dilakukan)
Ear toilet untuk membersihkan serumen yang
ada (dibersihkan dengan kapas yang dililitkan
pada cotton applicator)
Evaluasi telinga kanan dilakukan dengan
otoskop dan didapatkan liang telinga kanan
cukup lapang, membran timpani utuh, refleks
cahaya ada arah jam 5, laserasi tidak ada,
ekskoriasi tidak ada, benda asing tidak ada,
serumen tidak ada
Prognosis
Quo ad Vitam : bonam
Quo ad Functionam : bonam
Quo ad Sanationam : bonam
BAB IV
DISKUSI
Korpus alienum atau benda asing dalam suatu organ
ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam
tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing
di telinga merupakan masalah yang sering ditemukan oleh
dokter THT, dokter anak dan dokter layanan primer
terutama di pelayanan gawat darurat.
Benda asing yang ditemukan di liang telinga dapat
sangat bervariasi, baik berupa benda hidup atau benda
mati berupa organik maupun non organik. Benda asing
pada telinga yang sering ditemukan pada anak kecil yaitu
kacang hijau, manik, mainan, karet penghapus dan
terkadang baterai. Pada orang dewasa yang relatif sering
ditemukan adalah kapas cotton bud yang tertinggal,
potongan korek api, patahan pensil, kadang-kadang
ditemukan serangga kecil seperti kecoa, semut atau
nyamuk.
Pada kasus ini, ditemukan benda asing berupa cotton bud pada
liang telinga kanan pasien yang dari anamnesis diketahui pasien
sebelumnya mengorek telinga. Pada kasus ini sesuai dengan benda
asing yang paling sering ditemukan pada orang dewasa, yaitu pasien
laki-laki berusia 56 tahun.
Berdasarkan anamnesis dengan pasien didapatkan adanyar rasa
tertinggal kapas cotton bud di telinga kanan 5 jam sebelum masuk
rumah sakit. Sebelumnya pasien mengorek telinga kanan dengan
cotton bud, tiba-tiba kapas cotton bud tertinggal di dalam telinga
kanan. Pasien kemudian berobat ke IGD RSUP DR M Djamil Padang.
Usaha mengeluarkan tidak ada. Riwayat kebiasaan mengorek-ngorek
telinga ada.
Berdasarkan pemeriksaan fisik menggunakan otoskop didapatkan
pada telinga kanan tampak massa berwarna putih berupa kapas di
liang telinga, serumen ada sedikit berwarna kuning kecoklatan
lembek. Pemeriksaan telinga kiri didapatkan liang telinga lapang,
membran timpani utuh berwarna putih mutiara, refleks cahaya ada
arah jam 7, serumen tidak ada.
Diagnosis ditegakkan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Tidak ada pemeriksaan laboratorium
ataupun radiologi yang direkomendasikan sebagai
pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik adalah alat
diagnostik yang utama. Otoskop dapat digunakan sambil
menarik pinna ke arah posterosuperior.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
tersebut dapat ditegakkan diagnosis Corpus alienum
kapas cotton bud et liang telinga AD dengan diagnosis
tambahan serumen prop et AD. Diagnosis banding pada
keluhan pasien ini tidak ada dikarenakan pada
pemeriksaan dengan otoskop sudah jelas didapatkan
adanya benda asing berupa kapas di dalam liang telinga
kanan.
Banyak teknik untuk tatalaksana benda asing ditelinga
yang tersedia, dan pilihan tergantung pada situasi klinis,
jenis benda asing yang dicurigai, dan pengalaman dokter.
Pada pasien ini tatalaksana khusus yang dilakukan adalah
ekstraksi mekanik menggunakan forcep alligator. Setelah
ekstraksi berhasil, dilakukan ear toilet untuk membersihkan
serumen yang ada, yaitu dibersihkan dengan kapas yang
dililitkan pada cotton applicator karena konsistensi
serumen lembek. Kemudian, Evaluasi telinga kanan
dilakukan dengan otoskop dan didapatkan liang telinga
kanan cukup lapang, membran timpani utuh, refleks cahaya
ada arah jam 5, laserasi tidak ada, ekskoriasi tidak ada,
benda asing tidak ada, serumen tidak ada.
Selain tatalaksana khusus, pada pasien juga
diberikan tatalaksana umum berupa edukasi, yaitu
menjelaskan bahwa kapas ditemukan di liang telinga
kanan dan sudah diekstraksi dari liang telinga kanan.
Kemudian, menjelaskan agar pasien tidak melakukan
kebiasaan mengorek telinga. Bila telinga terasa gatal
atau ingin membersihkan telinga, sebaiknya dibawa ke
puskesmas atau rumah sakit. Terakhir, menjelaskan
kepada pasien bila ada benda asing yang masuk ke
dalam telinga, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit
untuk dikeluarkan dan jangan mencoba mengeluarkan
sendiri.