K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U K E S E H ATA N J I WA
R U M A H S A K I T P U S AT A N G K ATA N DA R AT
G AT O T S O E B R O T O
PERIODE 14 MARET 2016 16 APRIL 2016
PENGERTIAN
pada terperiksa
Seluruh
keadaan
fisik
Penampilan
Neurologis
umum
Sistem
Organ
Pemeriksaan psikiatrik : kontak psikis, dll.
rangkaian pemeriksaan
yang terdiri dari Pemeriksaan afektif
pemeriksaan pada fungsi
psikomotor, afektif, dan alam perasaan dasar
kognitif. stabilitas emosi
Pemeriksaan fungsi ekspresi dan emosional
psikomotor : empati, dan sebagainya.
kesadaran
sikap
tingkah laku
Pemeriksaan kognitif :
persepsi dan gangguan persepsi
daya ingat
dugaan taraf kecerdasan
kemampuan membatasi dan membedakan fakta, data, dan ide
(discriminative judgement )
kemampuan menilik diri sendiri (discriminative insight)
ada tidaknya kelainan pada isi pikiran, dan
keadaan mutu pikiran.
Pemeriksaan tambahan : evaluasi psikologis, pemeriksaan
laboratories, pemeriksaan radiologi, EEG, CT scan dll,
pemeriksaan psikiatri forensik
1. + + + Bertanggung jawab
2. + + - Bertanggung jawab
Orang yang
Orang yang diampu =
mengampu =
Curandus
Pengampu/Curator
Kasus-kasus yang sering dimintakan
pengampuan misal :
Penderita demensia
Gangguan mental berat seperti psikotik
Epilepsi
Pemeriksaan psikiatri forensik
dilakukan untuk menentukan sejauh
mana kompetensi orang yang akan
diampu dalam mengambil keputusan
akan harta maupun dirinya
Penilaian kompetensi untuk kepentingan
pengampuan meliputi beberapa metode:
Referal clarification
Menentukan isu spesifik yang dipertanyakan, mis ; harta
Pengadilan negeri
Calon orang tua angkat
kemudian akan
harus membawa dua
memintakan
orang saksi yang
pemeriksaan kapasitas
mengetahui seluk beluk
orang tua kepada calon
pengangkatan anak
orang tua angkat kepada
tersebut
dokter
Penilaian kapasitas orang tua untuk
kepentingan adopsi terdiri atas pemeriksaan :
Nama :
Pangkat/NIP/NRP :
Jabatan :
Instansi :
Alamat :
No surat :
Tanggal :
Perihal :
4. Pemeriksaan penunjang
5. Kesimpulan :
a. ada/tidaknya gangguan jiwa (diagnosis dan deskripsi)
b. Apakah prilaku pelanggaran hukum merupakan
gejala/bagian dari gangguan jiwa.
c. Ada tidaknya unsur-unsur kemampuan bertanggung
jawab berdasarkan :
i. Apakah terperiksa mampu dan memahami resiko
tindakannya?
ii. Apakah terperiksa mampu memaksudkan suatu
tujuan dengan sadar?
iii. Apa pemeriksa mampu mengarahkan kemauan/
tujuan tindakannya?
6. Saran:
7. Penutup
demikianlah Visum et Repertum Psychiatricum ini dibuat
mengingat sumpah sewaktu menerima jabatan.
NIP/NRP
Terima kasih