Anda di halaman 1dari 3

Variola

Definisi
Variola adalah penyakit virus yang disertai keadaan umum yang buruk, dapat
menyebabkan kematian, efloresensinya bersifat monomorf terutama terdapat di
perifer tubuh. Sering juga disebut cacar atau small pox.
Epidemiologi
Tersebar kosmopolit. Namun sejak 1984 WHO menyatakan seluruh dunia telah
bebas dari penyakit ini.
Etiologi
Penyebab variola adalah virus pox (pox virus variolae).
-

Variola Mayor
Bila diinokulasikan pada membran korioalantoik tumbuh pada suhu 38 oC
38.5oC
Variola Minor
Tumbuh di bawah suhu 38oC

Virus ini sangat stabil pada suhu ruangan, sehingga dapat hidup di luar tubuh
selama berbulan-bulan.
Patogenesis
Transmisinya secara aerogen karena virus ini terdapat dalam jumlah yang sangat
banyak di saluran napas bagian atas dan juga terdapatatau terbawa di pakaian
penderita.
Setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan mengalami multiplikasi dalam
system retikuloendotelial, kemudian masuk ke dalam darah (viremia) dan
melepaskan diri melalui kapiler dermis menuju sel epidermis (epidermotropik)
dan membentuk badan inklusi intrasitoplasma yang terletak di inti sel
(badan Guarneri).

Gejala Klinis
Inkubasinya selama 2 3 minggu, dan terdapat empat stadium :

Stadium inkubasi erupsi (Prodormal)


Terdapat nyeri kepala, nyeri tulang dan sendi disertai demam tinggi,
menggigil, lemas, dan muntah-muntah. Berlangsung selama 3 4 hari.
Stadium makulo-papular
Timbul makula-makula eritematosa yang cepat menjadi papul-papul,
terutama di muka dan ekstremitas, termasuk telapak tangan dan kaki.
Stadium vestikulo-pulosa
Dalam waktu 5 10 hari timbul vesikel-vesikel yang kemudian menjadi
pustul-pustul. Pada saat ini suhu tubuh meningkat lagi dan timbul
umbilikasi.
Stadium resolusi
Berlangsung selam 2 minggu, timbul krusta-krusta dan suhu tubuh mulai
menurun. Kemudian krusta-krusta terlepas dan meninggalkan sikatrikssikatriks yang atrofi. Kadang-kadang dapat timbul perdarahan yang
disebabkan hematopoietic dan disebut sebagai black variola yang sering
fatal.

Komplikasi
Komplikasinya adalah bronkopneumonia, infeksi kulit sekunder (furunkel,
impetigo), ulkus kornea, ensefalitis, effluvium, dan telogen dalam waktu 3 4
bulan.
Pembantu Diagnosis
Terdiri atas inokulasi pada korioalantoik, pemeriksaan virus dengan mikroskop
elektron, dan deteksi antigen virus pada agar-sel. Selain itu juga pemeriksaan
histopatologik dan tes serologik (tes ikatan-komplemen).
Profilaksis
Vaksinasi dengan virus vaksinia yang diberikan dengan metode multiple
puncture, merupakan teknik yang dianggap terbaik. Alcohol dapat
menginaktivasi virus vaksinia, maka dari itu saat penyuntikkan tidak
menggunakan alcohol sebagai pensteril, melainkan hanya menggunakan eter
atau aseton.
Pengobatan

Penderita harus dikarantina.


Sistemik
Obat antiviral (asiklovir atau valasiklovir), isoprinosin, interferon globulin
.
Simtomatik
Analgetik atau antipiretik.

Topikal
Antiseptik atau salep antibiotic sebagai penunjang.
Diawasi juga kemungkinan timbul lesi sekunder maupun infeksi
nosokomial, serta cairan tubuh dan elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai