cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim
sedini mungkin
Pemeriksaan Iva merupakan Pemeriksaan Skrining
alternatif dari Pap Smear Karena Biasanya murah, Praktis, Sangat mudah untuk dilaksankan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehhatan selain dokter ginekologi. Mendapatkan kanker serviks pada stadium awal
Untuk mendeteksi secara dini adanya perubahan
sel serviks yang mengarah ke kanker serviks beberapa tahun kemudian. Penanganan secra dini dapat dilakukan sehingga terhindar dari kanker serviks Pengobatan diharapkan berhasil lebih baik Aman, tidak mahal dan mudah dilakukan
Dapat dipelajari dan dilakukan oleh hampir semua
tenaga kesehatan di semua jenjang sistem kesehatan
Tidak memerlukan alat tes laboratorium yang
canggih
Tidak memerlukan teknisi laboroturium khusus untuk
pembacaan hasil tes
Hasilnya langsung diketahui, tidak memakan waktu
berminggu minggu
Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan leher
rahim lebih tinggi dari pada Pap Smear test (Sekitar 75%) meskipun dari segi kepastian lebih rendah (85%)
Biaya sangat murah (bahkan gratis bila di puskesmas
1. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan medapat penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. 2. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar) 3. Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup 4. Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim. 5. Bila terdapat banyak cairan dileher rahim, dipakai kapas steril basah untuk menyerapnya 6. Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat 7. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih 8. Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi berarti hasilnya negative. No Tahun Pasang Jumlah Ibu yang % Ibu yang Hasil Hasil IVA an melakukan melakukan IVA Positif Usia pemeriksaan pemeriksaan Negatif (+) Subur IVA IVA (-)
1 2016 3313 472 14 471 1
2 2017 3126 163 4,6 1447 0
Pemeriksaan IVA di Puskesmas Sei Suka pertama sekali dilaksanakan pada bulan, namun respon ibu sangat rendah. Ini dapat dilihat dari tabel kunjungan IVA ke Puskesmas Sei Suka. Oleh sebab itu, Puskesmas Sei Suka membuat suatu inovasi yaitu Puskesmas Sayang Ibu dimana salah satu programnya adalah pemeriksaan IVA di Puskesmas yang bertujuan untuk mendeteksi dini kanker serviks pada Ibu. ditahun 2016 puskesmas sei suka melaksanakan rapat lintas sektor dan mengikuti rapat rekorpem untuk mempromosikan IVA serta Mensosialisasikan Kepada Para ibu ibu dan kepada bapak bapak yang hadir di rapat tersebut agar lebih perduli lagi kepada istri, keluarganya dan mau melakukan pemeriksaan IVA. Serta saya mengadakan Road show ke 10 desa dan 1 Kelurahan, saya mengadakan penyuluhan tetang IVA ke pada ibu ibu perwiritan periwiritan, ke posyandu posyandu, dan balai desa serta di kelurahan wilayah kerja puskesmas sei suka , kemudian saya mengadakan pelayanan IVA atau pemeriksaan IVA di wilayah kerja puskesmas sei suka,untuk melakukan pemeriksaan IVA langsung Kedesa Desa (jemput Bola ) serta bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. NO NAMA DESA JUMLAH Ibu /KELURAHAN Yang Melakukan Pemeriksaan IVA 1 Kel. Perk. Sipare pare 23 2 Desa Sei suka Deras 41 3 Desa simdong 43 4 Desa Pem. Jering 36 5 Desa Pem. Kuing 46 6 Desa Kw. Tanjung 39 7 Desa Kw. Indah 43 8 Desa Brohol 37 9 Desa Tg. Gading 26 10 Desa Simp. Kopi 32 11 Puskes Sei Suka/ Desa 163 Tg. Gading Hasilnya kunjungan ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA meningkat, mulai dari ibu yang tidak bekerja sampai ibu yang bekerja sudah mau memeriksakan IVA ke Puskesmas. Hasil lain yang didapat adalah ditemukannya seorang Ibu dengan hasil pemeriksaan IVA positif. Ibu tersebut bernama Ibu Sumarni berusia 30 Tahun, setelah hasil IVA positif maka dilakukan krioterapi yang dilakukan oleh dokter Obgyn dari RS Pirngadi yang bertujuan untuk mencegah perkembangan sel kanker. Selain itu, ibu dianjurkan supaya kontrol IVA kembali 1 bulan setelah krioterapi. Bila IVA negatip pemeriksaan IVA ulang 5 tahun kemudian. Bila IVA positip dan telah mendapatkan pengobatan krioterapi Kontrol pasca tindakan 2 minggu Pemeriksa ulang IVA 3 bulan Pada Tahun 2017 : Poly Pemeriksaan IVA dibuka pada setiap hari rabu mulaik jam 8.20 s/d 14.00 wib yang ditangani oleh dokter dan bidan yang sudah mendapatkan pelatihan IVA Akan mengikuti pelatihan SDM ( Bidan di wilayah Puskesmas Sei Suka harus mampu memeriksa IVA) Promosi Berkelanjutan ( dengan membagikan Kipas Ke setiap para yang melakukan IVA) IVA berkelanjutan ( stempel) Akhir 2017 akan mengadakan evaluasi apabila minat PUS (pasangan Usia Subur) masih rendah saya akan mendakan road show kembali tahun 2018 TERIMA KASIH