Anda di halaman 1dari 16

KODE HAMMING

Kelompok 1
O Nadiyah Khoirunnisa (135090401111028)
O Harun Mega Pratama (145090400111008)
O Theresia Ayu K. L. (145090400111031)
O Anjelia Laurensia (145090401111026)
O Puspa Sari Maulana Nur (145090407111021)
Definisi 1 Kode Hamming
H adalah matriks parity cek [n,k,d] dan C kode linier
dengan ukuran matriks C (n-k) x n.
= 0
Penjelasan :
Dari definisi diatas dapat diartikan sebagai berikut:
O c elemen C jika dan hanya jika kolom matriks H
bergantung pada matriks C.
O d adalah jarak minimum C,
Penjelasan Definisi 1
O 2
O 3
*proyeksi : tidak mengandung dua kolom
yang bebas linier
O Secara umum :
O Jarak minimum 1
*H memiliki paling sedikit satu d-tuple
O Akibat : jarak minimum C sama dengan d
sehingga diperoleh kode hamming [n,k,3].
Definisi 2 Kode Hamming
Misalkan = ( 1)/( 1). Dengan H
kode hamming non biner [n,k,d] di , dan
matriks pariti cek bebas linier.

Dari penjelasa dan akibat definisi 1 kita


dapat mengetahui bahwa jarak H adalah :
O 3 karena H mengandung kolom
matriks yang bebas linier sehingga dapat
disimpulkan bahwa jarak dari H adalah 3.
Definisi 3 Kode Hamming
Misalkan 2 dan C kode linier dengan =
2 1 dan H matriks parity cek sedemikian
sehingga semua kolom vektor di 2
merupakan vekor tak nol maka C disebut kode
hamming biner dengan panjang = 2 1,
dinotasikan H(r,2).
TEOREMA 1
O Semua kode Hamming biner dengan
panjang kode tertentu adalah ekivalen.

Bukti :
Untuk panjang kode yang diberikan, untuk
sembarang matriks parity-check mempunyai
perbedaan antar kode terletak pada
kolomnya.
TEOREMA 2
O Dimensi H(r,2) adalah k=2r-1-r.

Bukti
Misalkan H adalah kode linier, dan H dapat membentuk kode
maka berlaku dim (h) + dim (h) = n
(teorema )
H matriks berdimensi (r x n), dengan:
o n=2r-1 (definisi 3)
o k = 2r-1-r.
=nr
Sehingga diperoleh n-k=r
Dengan memanfaatkan hubungan kode linier dan kode dual
dengan matriks generator diperoleh :
Matriks parity chek untuk kode dual adalah
= 21 ,
dim( ) = r
dim + dim =
+ dim = 2 1
dim = 2 1
Teorema 3
Hamming code non biner [n,k,3] adalah kode
1
perfect dengan = , = .
1
Bukti :
Jika maka 1 = 1 + 1 =
=
Oleh karena disjoin di jari jari 1 sekirat
codeword dari berisi . = kata, yaitu
kemungkinan semua kata. Oleh karena itu C
adalah perfect.
Teorema 4
Hamming kode biner adalah kode perfect.

Bukti :
Untuk kode Hamming

biner: q = 2, n = 2 r-1, d = 3, dan

M = 2k = 22 1 = berarti

2 1 = + = 1 + = 2
0 1
Oleh karena itu kita dapatkan
n 2n
= = 2 = 22 1 =
1
( ) 2
2
Sehingga merupakan kode perfect.
Teorema 5
Untuk setiap r N, jarak H (r, 2) adalah d = 3 dan
kode dapat mengoreksi tepat satu kesalahan

Bukti :
Menurut teorema error detecting-error correcting
Jika 2 +
1
Karena d = 3 maka diperoleh t = 1, maka terbukti
bahwa H(r,2) dengan d=3 dapat mengoreksi 1
error
Teorema 6
Semua codeword tak nol dalam kode simplex dengan
panjang ( 1)/( 1) memiliki berat 1 ,
sehingga kode simpleks memiliki enumerator berat
1
= 1 + ( 1)

Bukti
Misalkan kode simplex memiliki codeword dengan
berat > 1 , menyatakan c kita asumsikan
bahwa koordinat w yang pertama adalah c dan c tak
nol, dan elemen yang lain di sama dengan kan 1
Lanjutan Pembuktian Teorema 6
Gunakan c sebagai baris matriks pembangkit baru,
pertama (> 1 ).
Kolom matriks generator semua dimulai dengan 1
kemudia diikuti koordinat lainnya sampai r-1.
Namun hanya ada 1 yang berbeda dengan (r-1)-tuple.
Jadi seidaknya ada dua dari yang pertama kolom >
1 , identik satu sama lain pada matriks generator
maupun matriks pariti cek pada hamming code. Hal ini
kontra diksi dengan definisi 2 jadi kode simplex memiliki
panjang ( 1)/( 1) memiliki berat > 1
Contoh Soal
Contoh:
Diberikan kode Hamming Binner C [7,4] ,
dengan d=3
dengan matrik parity-check H yaitu:
0 0 0 1 1 1 1
0 1 1 0 0 1 1
1 0 1 0 1 0 1

Anda mungkin juga menyukai