Anda di halaman 1dari 15

ISLAM DAN SOSIAL

(Toleransi antar umat beragama)


Nama Kelompok 2:
1. Annafi I A
2. Cathy Sofhiea
1. 3. Diyandaru Adhitya
4. M Balya Haidir
5. M Ibrahim
6. Syiffa Aziz P
7. Zahrotun N
Kata Pengantar

Islam mengajarkan keseimbangan baik dalam :


hubungan antara manusia dengan Tuhan (Habluminallah) dan
hubungan antara manusia dengan manusia (Habluminannas)
Islam sebagai hasil hubungan sosial :
dapat menambah intensitas kedekatan dengan ajaran Islam
sesungguhnya, namun dapat juga sebaliknya.
Islam dalam hubungan sosial yang sesungguhnya :
mengandung ajaran yang menciptakan kedamaian,
keselamatan, dan kesejahteraan umat apabila dijalankan
secara kaffah (benar dan menyeluruh)
Pendahuluan

Karakteristik ajaran Islam dapat dilihat dari ajarannya di


bidang sosial. Ajaran Islam di bidang sosial ini termasuk
yang paling menonjol, karena seluruh bidang ajaran
Islam pada akhirnya ditujukan untuk kesejahteraan
manusia. Namun khusus dalam bidang sosial ini Islam
menjunjung tinggi nilai tolong-menolong, kesamaan
derajat, saling menghargai dan saling menghormati
dalam toleransi.
Isi

Ukhuwah :
berarti persaudaraan, yaitu terdapatnya perasaan
simpati dan empati antara dua orang atau lebih
Ukhuwah dibagi menjadi dua :
Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan berlaku sesama
umat Islam) dan
Ukhuwah Insaniyah (persaudaraan berlaku pada semua
umat manusia secara universal tanpa membedakan
agama)
Ukhuwah Islamiyah

Berarti saling menghormati dan saling menghargai


relativitas masing-masing sebagai sifat dasar
kemanusiaan, seperti perbedaan pemikiran, sehingga
tidak menjadi penghalang untuk saling membantu hehe
atau menolong karena di antara mereka terikat oleh
satu keyakinan dan jalan hidup, yaitu islam.
Ukhuwah Insaniyah

Ajaran bahwa semua umat manusia adalah Makhluk


Allah. Sekalipun Allah memberikan petunjuk kebenaran
melalui ajaran islam, tetapi Allah juga memberikan
kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih jalan
hidup berdasarkan pertimbangan rasio. Prinsip
kebebasan itu menghalangi pemaksaan suatu agama
oleh otoritas manusia manapun
Konflik Ukhuwah Islamiyah
(Syiah - Sunni)
Bermula dari perebutan kekuasaan (kekhalifahan) antara rezim Bani
Umayah dan Bani Hasyim setelah wafatnya Rasulullah SAW
Seiring perkembangan zaman, konflik ini disangkut pautkan dengan
klaim satu sama lain yang menyimpang dalam hal akidah
Menurut Syiah, ketiga khalifah setelah Rasul yakni Abu Bakar, Umar, dan
Usman memperoleh kekuasaanya itu secara ilegal dan seharusnya yang
menjadi khalifah setelah Rasul adalah Ali bin Abu Tholib
Sedangkan menurut Sunni, Ali tidak sesuai menjadi khalifah karena ia
adalah putra dari seorang yang tidak beriman (Abu Tholib)
Menurut Sunni, Abu Tholib membantu Rasulullah SAW dalam
berdakwah semata-mata karena perasaan humanis, bukan karena
kecintaannya terhadap Islam
Sampai saat ini Syiah-Sunni tetap bertikai dan telah banyak korban jiwa
akibat konflik ini
Konflik Ukhuwah Insaniyah
(Budha - Muslim Rohingya)
Berakar pada tidak diakuinya etnis Rohingya (Islam) sebagai warga
negara oleh Myanmar
Padahal etnis Rohingya telah lama berada di Myanmar jauh sebelum
Myanmar merdeka pada tahun 1948
Konflik ini terjadi karena mereka adalah kelompok minoritas yang
mendapatkan perlakuan deskriminasi oleh kelompok ekstrem Budha
radikal (mayoritas) yang ada di Myanmar
Memang secara fisik, etnis Rohingya berbeda dengan orang Myanmar,
seperti orang Bangladesh
Menurut kelompok mayoritas dan pemerintah Myanmar, etnis Rohingya
merupakan imigran yang berasal dari Bangladesh, bukan warga asli
Myanmar dan alasan itu yang memperkuat untuk tidak diakuinya
Rohingya di Myanmar
Tetapi jika menilik sejarah, etnis Rohingya telah berada di Myanmar
tepatnya di wilayah Arakan pada abad ke-7, namun pergantian
kekuasaanlah yang menyebabkan Rohingya di anak tirikan
Faktor Munculnya Konflik
Intern Umat Beragama &
Antar Umat Beragama

1. Sifat dari masing masing agama yang mengandung tugas


agama atau misi
2. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya
sendiri dan agama pihak lain
3. Para pemeluk agama tidak mampu menahan diri, sehingga
kurang menghormati bahkan memandang rendah agama lain
4. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan
agama dan toleransi adalam kehidupan masyarakat
5. Kecurigaan masing2 akan kejujuran pihak lain, baik intern,
antar umat, maupun antar umat dan pemerintah
6. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah beda
pendapat
Meredamkan Konflik

Untuk meredam konflik diperlukan peran pemimpin


(Ulil Amri) dan tokoh agama
Peran Pemimpin dan Tokoh Agama
dalam pembinaan Umat Beragama

1. Menerjemahkan nilai nilai dan norma norma agama


dalam kehidupan masyarakat
2. Menerjemahkan gagasan gagasan pembangunan
kedalam bahasa yang dimengerti
3. Memberikan pendapat, saran dan kritik yang sehat
terhadap ide2 dan cara2 yang dilakukan untuk
pembangunan
4. Mendorong dan membimbing masyarakat dan umat
beragama untuk turut serta dalam usaha pembangunan
Pluralitas Agama

Adalah sikap pemeluk agama untuk tidak hanya mengakui


keberadaan dan hak agama lain namun juga melibatkan
usaha memahami perbedaan dan persamaan guna tercapai
kerukunan dan kebersamaan
Langkah :
1. Mewujudkan dalam setiap diri individu
2. Melangkahkan pada unit terkecil masyarakat (keluarga)
3. Melangkahkan ke masyarakat luas
4. Melangkahkan ke seluruh bangsa
Penutup

Perbedaan agama atau perbedaan pemahaman ideologi


yang terjadi di antara umat manusia merupakan
konsekuensi dari kebebasan Allah, maka perbedaan agama
ataupun pemahaman ideologi tidak menjadi penghalang
bagi manusia untuk saling berinteraksi sosial dan slaing
membantu, sepanjang masih dalam kawasan kemanusiaan.
Dalam mewujudkan kerukunan dan kebersamaan surat An-
Nahl ayat 125 menganjurkan umat muslim agar berdialog
dengan baik tanpa mengklaim dirinya sebagai pihak yang
paling benar, tapi dengan menunjukan bukti sehingga
orang lain bisa melihat kenyataan akan kebenaran Islam.
QS An Nahl 125
Kesimpulan

1. Islam mengajarkan keseimbangan baik dalam hubungan antara manusia


dengan Tuhan (Habluminallah) dan hubungan antara manusia dengan
manusia (Habluminannas)
2. Bidang sosial ini Islam menjunjung tinggi nilai tolong-menolong, kesamaan
derajat, saling menghargai daan saling menghormati dalam toleransi.
3. Ukhuwah dibagi menjadi dua, yaitu Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan
berlaku sesama umat Islam) dan Ukhuwah Insaniyah (persaudaraan
berlaku pada semua umat manusia secara universal tanpa membedagan
agama).
4. Umat Islam seharusnya tidak hanya mengakui keberadaan dan hak agama
lain namun juga melibatkan usaha memahami perbedaan dan persamaan
guna tercapai kerukunan dan kebersamaan.
5. Dalam mewujudkan kerukunan dan kebersamaan surat An-Nahl ayat 125
menganjurkan umat muslim agar berdialog dengan baik tanpa mengklaim
dirinya sebagai pihak yang paling benar, tapi dengan menunjukan bukti
sehingga orang lain bisa melihat kenyataan akan kebenaran Islam.

Anda mungkin juga menyukai