PNEUMONIA
Dokter pembimbing : dr. H. Jauhari Tri W, Sp.A
Oleh : Khonsa Hartsu Syuhada
DEFINISI
Penyakit peradangan parenkim paru yang disebabkan
oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian kecil
disebabkan oleh penyebab non-infeksi.
Hepatisasi merah
o Terjadi reaksi jaringan yang mempermudah proliferasi
dan penyebaran kuman ke jaringan sekitarnya.
o Bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi
o Ditemukan kuman di alveoli
Stadium Inflamasi
Hepatisasi Kelabu
o Deposisi fibrin semakin bertambah
o Terdapat fibrin dan leukosit PMN di alveoli
o Terjadi proses fagositosis yang cepat
Resolusi
o Jumlah makrofag meningkat di alveoli
o Sel akan mengalami degenerasi
o Fibrin menipis
o Kuman dan debris menghilang
Stadium Penyakit
Awal Lanjut
suara nafas menurun, Seiring dengan meluasnya proses
konsolidasi suara nafas meningkat
crackles yang tersebar, ronki sampai subbronkial.
Bila ada komplikasi seperti efusi
pleura, empyema, pyopneumotoraks
pekak pada perkusi dan suara nafas
yang menurun.
Daerah yang terkena nampak
tertinggal saat bernafas.
Distensi abdomen dilatasi gaster
karena udara yang tertelan/ileus.
Hepar teraba pada palpasi turunnya
diafragma akibat hiperinflasi
pulmo/superimposed gagal jantung
kongestif.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Berdasarkan Umur
Anak Besar :
Didahului demam tinggi dan menggigil secara tiba-
tiba, batuk, nyeri dada (iritasi pleura membatasi
pergerakan dada) disusul takipnea, batuk-batuk
pendek nonproduktif. Penderita tidur miring ke sisi
yang sakit dengan lutut dilipat untuk mengurangi
nyeri dada dan memperbaiki ventilasi
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : nafas terdapat retraksi otot epigastrik,
interkostal, suprasternal, dari pernapasan cuping
hidung
Palpasi : vokal fremitus simetris
Perkusi: tidak terdapat kelainan
Auskultasi : crackles sedang nyaring
PEM. PENUNJANG
Laboratorium
lnfeksi virus leukosit normal atau meningkat
Pada hitung jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta
peningkatan LED.
Pemeriksaan kultur dan pewarnaan Gram sputum
Analisa gas darah menunjukan hipoksemia dan hipokkarbia, pada
stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.
Isolasi mikroorganisme dari paru, cairan pleura atau darah bersifat
invasif sehingga tidak rutin dilakukan
Radiologi
Gambaran radiologis mempunyai bentuk difus
bilateral dengan peningkatan corakan bronkovaskular
dan infiltrat kecil dan halus yang tersebar di pinggir
lapang paru. Bayangan bercak ini sering terlihat pada
lobus bawah
PENATALAKSANAAN
REFERENSI
Correa, A.G. Starke, J.R. 1998. Bacterial pneumonias. Kendigs Disorders of
the Respiratory Tract in Children. 6th edition. Philadelphia : WB Saunders
Co.
Garna, Herry. 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak.
Edisi ke-3. Bandung : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran.
Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009
Sectish, TC. Prober, CG. 2004. Pneumonia. Nelson Textbook of Pediatrics.
17th edition. Philadelphia : WB Saunders Co.
Sub Bagian Respirologi. 2005. Pneumonia pada Bayi dan Anak. Bandung :
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Opstachuk, Michael, et al. 2004. Community-acquired pneumonia in
infants and children. American Family Physician 2004; 70:899-908.
Available online at : http://www.aafp.org/publications.xml
TERIMA KASIH