LAPORAN KASUS
3.2. Anamnesis
Keluhan utama : sesak nafas sejak 3 hari SMRS (tanggal 27 September 2017).
Riwayat HIV (+), riwayat Tb paru putus OAT (hanya menjalani pengobatan Tb paru
selama 3 bulan.
Riwayat Psikososial
Status Internus
Thorax :
Paru Dextra Sinistra
Depan
1. Inspeksi Simetris, statis, dinamis Simetris, statis, dinamis
Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : Batas atas: ICS III linea sternalis sinistra
Batas kanan: ICS V linea sternalis dextra
Batas kiri: ICS V midclavicularis sinistra
Inspeksi : Permukaan cekung, warna sama seperti kulit di sekitar, ikterik (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timfani di keempat kuadran abdomen
Status Neurologik
Orientasi : Buruk
Jalan pikiran : Buruk
Kecerdasan : Tidak dapat dinilai
Daya ingat baru : Agak baik
Daya ingat lama : Buruk
Kemampuan bicara : Buruk
Sikap tubuh : Tidak dapat dinilai
Cara berjalan : Tidak dapat dinilai
Rangsang mening :
Kaku kuduk : (+)
Brudzinki 1 : (+)
Brudzinski 2 : (+)
Brudzinski 3: (+)
Brudzinski 4 : (+)
Lasegue : (+)
Kernig : (+)
Nervi Cranialis
Beberapa pemeriksaan nervus cranialis yang tidak dapat dinilai dikarenaka pasien tidak
kooperatif dan menolak pemeriksaan.
N V. (TRIGEMINUS) Kemampuan
Menggigit Tidak dapat dinilai
Membuka mulut +
Sensibilitas Muka atas +
Sensibilitas Muka Tengah +
Sensibilitas Muka bawah +
Reflek kornea +
N VI. ( ABDUSEN ) Kanan Kiri
Gerak mata lateral + +
N VII. ( FASIALIS )
Sensorik 2/3 posterior Tidak dapat dinilai
Motorik :
Kedipan mata Tidak dapat dinilai
Lipatan naso-labial Tidak dapat dinilai
Sudut mulut Tidak dapat dinilai
Mengerutkan dahi Tidak dapat dinilai
Mengerutkan alis Tidak dapat dinilai
Menutup mata Tidak dapat dinilai
Meringis/menyeringai Tidak dapat dinilai
Mengembungkan pipi Tidak dapat dinilai
FUNGSI VEGETATIF
Miksi : Inkontinentia urin (-), Retensio urin (-), Anuria (-), Poliuria (-) Dari hasil
alloanamnesis dengan
Defekasi : Inkontinentia alvi (-), Retensio alvi (-) keluarga
Miksi dan defekasi pada pasien masih dalam batas normal dapat pergi ke toilet
Diusulkan :
Darah rutin
CT-scan
Gula darah
EKG
3.5. Resume
Wanita 20 tahun, datang ke IGD BLUD RS Sekarwangi dengan keluhan sesak nafas,
disertai muntah 5x/hari, kehilangan nafsu makan dan berat badan dirasakan semakin
menurun sejak 3 hari SMRS. Kejang (+). Terdapat riwayat HIV (+) dan merupakan
pasien Tb paru putus OAT (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS=14. Semua
pemeriksaan refleks fisiologis meningkat pada kedua ektremitas. Seluruh pemeriksaan
refleks patologis (+), dan ditemukan klonus kaki (+) pada telapak kaki sebelah kanan.
3.6. Diagnosis
a. Diagnosis klinis : dispnea, vomitus, kehilangan nafsu makan, anoreksia,
demam, kejang parsial kompleks, kaku kuduk , Brudzinki 1, Brudzinski 2,
Brudzinski 3, Brudzinski 4, Lasegue, Kernig, Babinski, chadock, Oppenheim,
Gordon, Schaeffer, Gonda, klonus kaki
b. Diagnosis topis : Infeksi di selaput meningens
c. Diagnosis etiologis : Meningitis Tb, HIV (+)
d. Diagnosis banding : Ensefalitis toksoplasmosis, Meningitis criptokokus, Sifilis,
Ensefalitis HSV, Ensefalopati HIV, PML (progressive multifocal
leucoencephalopathy), Limfoma primer SSP
3.7. Penatalaksanaan
Non Medikamentosa = terapi suportif dengan tirah baring dan perbaikan nutrisi
Medikamentosa
Pasang NGT
Infus RL 500cc 20 tpm
Cotrimoxazole 1x960 mg/ IV
Dexamethasone/6jam/IV
3.8. Prognosis
- Dead : dubia ad malam
- Disease : dubia ad malam
- Disability : dubia ad bonam
- Discomfort : dubia ad malam
- Dissatisfaction : dubia ad malam
- Destituation : dubia ad malam