Anda di halaman 1dari 17

Association between Initial Fluid Choice and Subsequent

In-hospital Mortality during the Resuscitation of Adults


with Septic Shock
(Karthik Raghunathan, M.D., M.P.H., Anthony Bonavia, M.D., Brian H. Nathanson, Ph.D., D.S.H.S.,
Christopher A. Beadles, M.D., Ph.D., Andrew D. Shaw, M.B., F.R.C.A., F.F.I.C.M., F.C.C.M.,
M. Alan Brookhart, Ph.D., Timothy E. Miller, M.B.Ch.B., F.R.C.A., Peter K. Lindenauer, M.D., M.Sc.)
[the American Society of Anesthesiologists
2015; 123:1385-93]

Pembimbing:
dr. Edwin Haposan Martua, Sp. An

Oleh :
Suci Susanti
INTRODUCTION
Sepsis
US: Menyebabkan 700.000 angka kematian setiap
tahun

Pemilihan cairan resusitasi dan antibiotik


merupakan langkah awal dalam manajemen
sepsis
Garam isotonis paling umum digunakan,
Kristaloid dengan alternatif RL

Dosis 30 ml/kg 6 jam awal

Koloid
Volume expander koloid namun tidak meningkatkan kelangsungan hidup secara signifikan

HES (Hydroxyethyl Starch) risiko AKI


Albumin ditemukan tidak memiliki manfaat atau kerugian terukur
Selama sepsis / septic shock, pedoman
merekomendasikan resusitasi cepat dengan
kristaloid IV, ketika kristaloid terpenuhi, disarankan
untuk pemberian albumin

Kombinasi campuran cairan yang digunakan dalam prakteknya tidak diketahui


bagaimana dampaknya

Belum ada penelitian yang meneliti tentang


pemberian kombinasi cairan IV dalam terapi sepsis
OBJECTIVE

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis bahwa


campuran tertentu dari cairan IV yang digunakan selama resusitasi
awal, pada sepsis berat, berkaitan dengan hasil akhir di rumah sakit
METHODS
Pasien RS anggota Premier healthcare alliance
(Premier Inc., USA) yang didiagnosis Sepsis
Peserta menurut International Classification of
Diseases

Waktu Januari 2006 Desember 2010


METHODS: STUDY POPULATION
Inklusi Eksklusi

18 tahun Melakukan prosedur bedah mayor


Dirawat di ICU & terdaftar Pasien yang pindah fasilitas (ruang)
meninggal di RS dengan LOS > 2 hari
Menerima vasopresor pada hari ke-
2
Dilakukan kultur darah
Menerima terapi antibiotik yang
dimulai dari hari ke-2
Menerima min 2L kristaloid di hari
ke-2
Trakeostomi dan dialisis diikut
sertakan
METHODS: EXPOSURE
UNIVARIATE MULTIVARIATE

Pasien yang menerima hanya Probability weighting (IPW),


isotonic saline (the Sal group) propensity score matching (PSM), &
Pasien yang menerima tambahan hierarchical logistic regression
balanced crystalloids seperti RL (the methods: 4 kelompok paparan
Sal + Bal group) dengan cairan yang berbeda,
Pasien yang menerima tambahan kristaloid seimbang (dengan dan
albumin HES / albumin (the Sal + tanpa koloid) dan koloid (dengan
Col group) dan tanpa kristaloid seimbang)
Pasien yang menerima 3 jenis cairan
(the Sal + Bal + Col group)

initial resuscitation:
500 mL / 250 mL
METHODS: OUTCOME
Primer Angka mortalitas selama perawatan di RS
(setelah min. 2 hari dirawat)

Sekunder:
Biaya perawatan
Lamanya perawatan di RS (LOS)
R
E
Masuk dengan diagnosis sepsis
menjalani perawatan di ICU dan
S vasopressor pada hari ke-2;
bertahan pada hari 1 dan 2 di
rumah sakit; dan menerima

U
antibiotik setidaknya dalam 3
hari berutur-turut
Sebagian besar (73 %)
pasien ini hanya menerima

L saline isotonik hari 1 dan 2


di rumah sakit
6 % menerima
kristaloid seimbang
18 % yang
menerima koloid
Hanya 3 % yang
menerima
ketiga jenis

T cairan

S
RESULTS

2
ND

Bila dibandingkan dengan kelompok Sal, pasien kelompok Sal + Bal cenderung tidak memiliki risiko AKI, gangguan
hati, hipertensi atau diabetes dan anemia tapi lebih cenderung untuk menerima ventilasi mekanis, pemantauan invasif,
steroid, multiple vasopressor, dan volume kristaloid yang lebih besar. Karenanya, tidak ada perbedaan yang konsisten
dalam tingkat keparahan penyakit antara kelompok Sal dengan Sal + Bal. Sebaliknya, pasien di Kelompok Sal + Col
lebih cenderung memilikirisiko AKI dan gangguan hati, hipertensi atau diabetes , anemia dan juga lebih cenderung
menerima ventilasi mekanis, dialisis, pemantauan invasif, steroid, dan multiple vasopressors. Oleh karena itu, tingkat
keparahan penyakit secara konsisten lebih tinggi di antara penerima koloid.
RESULTS

Hubungan antara pemilihan cairan dan mortalitas di rumah sakit :


bersifat lebih tinggi di kelompok Sal + Col (24,16%),
kelompok Sal (20,19%),
kelompok Sal + Bal + Col (19,23%),
dan lebih rendah di kelompok Sal + Bal (17,69%).
RESULTS

Hasil dari analisis inverse probability weighting (IPW) dengan propensity score matching (PSM) :
Dengan atau tanpa koloid, pemberian kristaloid seimbang secara konsisten berkaitan dengan
mortalitas yang lebih rendah.
Sebaliknya, pemberian koloid juga berkaitan dengan tidak adanya efek terhadap mortalitas (bila
kristaloid seimbang digunakan atau tidak).
RESULTS

Mortalitas berdasarkan kuartil : pemilihan cairan di rumah sakit. Meningkatnya proporsi pasien yang menerima
cairan kristaloid seimbang atau koloid (dari kuartil 1 hingga 4), mortalitas mengalami penurunan pada pasien
yang diberi kristaloid seimbang.
DISCUSSION

Hubungan antara pilihan cairan pada resusitasi awal


berpengaruh terhadap angka mortalitas pemberian
bersamaan balanced crystalloids lebih meningkatkan
angka kehidupan dibandingkan dengan pemberian
bersamaan cairan koloid
CONCLUSION
1: Jenis cairan IV yang digunakan untuk resusitasi berdampak pada
angka mortalitas

2: Penggunaan cairan saline isotonic selama resusitasi dikaitkan


dengan rendahnya angka mortalitas serta biaya perawatan dan LOS

3: Sedangkan penggunaan koloid yang dipakai bersamaan dikaitkan


dengan meningkatnya biaya tanpa meningkatkan angka kelangsungan
hidup

Anda mungkin juga menyukai