Manajemen k3 Limbah Rumah Sakit
Manajemen k3 Limbah Rumah Sakit
K3 RUMAH SAKIT
OLEH Hasri Dinirianti
1. Pengertian limbah dan manajemen
pengelolaan limbah RS
2. Kebijakan pengelolaan limbah RS
3. Dasar Hukum Pengelolaan limbah RS
4. Perencanaan pengelolaan limbah RS
5. Pelaksanaan pengelolaan limbah RS
6. Monitoring dan evaluasi pengelolaan limbah RS
7. Dokumentasi dan Pelaporan pengelolaan
limbah RS
Pengertian manajemen limbah RS
Pengertian limbah RS
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang
dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk
padat, cair dan gas.
MANAJEMEN LIMBAH
PECEMARAN LINGKUNGAN
TANTANGAN K3 HIDUP
PERATURAN
PERUNDNAGAN TIDAK ADA SANGSI ADA SANGSI (PIDANA)
PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN K3 LIMBAH RS
UPAYAPENGE
-LOLAAN :
SISTEM/TEKNO
TEMPAT LOGI.DESAIN
KERJA ERGONOMIS PENURUNAN
ANGKA KASUS TERCIPTANYA
SDM PENING
BAHAN LINGKUNGAN
DROFESIONAL
1.. KESAKITAN KATAN
DAN SIAKP KERJA YANG
ALAT/TEKNO PRODUK
KERJA 2. KECELAKAAN AMAN, SEHAT,
LOGI TIVITAS
KERJA NYAMAN DAN
MEKANISME KERJA
SDM KERJA ERGONOMIS
3. PENCEMARAN/
MEKANISME DIKLAT KONTAMINASI
BIAYA ALAT
PENDUKUNG K3
MONEV
DLL
Perjanjian dan prinsip
Internasional tentang limbah
Mengurangi limbah berbahaya.
Mengurangi perpindahan trans boundary limbah
berbahaya.
Pengolahan & Pembuangan limbah diusahakan sedekat
mungkin dengan tempat limbah tersebut dihasilkan .
Penghasil limbah bertanggung jawab secara legal &
finansial untuk penanganan limbah yang aman, ramah
lingkungan.
Limbah harus selalu diasumsikan berbahaya hingga limbah
tersebut dinyatakan aman.
Penghasil limbah bertanggung jawab membuang limbah
secara aman
BACK
BACK
Kebijakan Penanganan limbah
Kebijakan lama :
Penanganan limbah secara tradisional atau disebut
pula dengan pengelolaan secara end of pipe
treatment.
Kebijakan baru :
Penanganan limbah secara terpadu, yaitu melalui
upaya minimisasi limbah.
Minimisasi limbah (waste minimization) adalah
upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas,
dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses
produksi, dengan jalan reduksi pada sumbernya dan
atau pemanfaatan limbah (3 R)
Implementasi
Kebijakan pengelolaan limbah RS
Rumusan komitmen
Untuk secara terus menerus melakukan upaya perbaikan
penanganan limbah
Berupaya untuk mentaati semua peraturan yang berkaitan
dengan penanganan limbah RS.
Di rumuskan :
- Secara formal berbentuk tulisan yang ditandatangani oleh
pimpinan rumah sakit.
- Didokumentasikan
- Disosialisasikan
kebijakan ini bersifat terbuka.
BACK
Dasar hukum pengelolaan limbah RS
BACK
PERENCANAAN
PENGELOLAAN LIMBAH RS
4.1. Identifikasi aspek-aspek penanganan limbah
RS
Identifikasi jenis dan karakteristik limbah RS
Identifikasi sumber-sumber limbah RS
Identifikasi fasilitas pengolahan limbah RS
Identifikasi jenis bahaya limbah RS
Identifikasi faktor risiko limbah RS
4.2. Perencanaan pelaksanaan penanganan limbah
PENGELOLAAN K3 LIMBAH
SUMBER LIMBAH
JENIS KARAKTERISTIK
(PADAT,CAIR LIMBAH
(FISIK, KIMIA
DAN GAS) DAN BIOLOGI)
FASILITAS
PENGOLAH LIMBAH
JENIS BAHAYA
FAKTOR BAHAYA
SUMBER DAN KARAKTERISTIK LIMBAH RS
GAS
(PP 41/1999)
SESUAI BAKU
MUTU EMISI
PENANGKAP DEBU
(INCINERATOR DLL)
SESUDAH
DIOLAH
LIMBAH B3 (PP 18/1999 JO. PP 85/1999)
Identifikasi jenis dan karakteristik limbah RS
b. Limbah Cair
Jenis :
Limbah cair infeksius
Limbah cair non infeksius
c. Limbah Gas
Sumber :
Mesin incinerator, - Boiler, Genset, Dapur, Mesin anestesi
Karakteristik :
Debu (partikulat)
Gas-gas buang cemaran
Debu (partikulat)
Carbon Monoksida (CO)
Sulfur Diokida (SO2)
Nitrogen dioksida (NO2)
Timbal (Pb)
Hidrokarbon (HC)
Dioksin ( khusus incinerator)
Gas gas anastesi (Halotan, eter, ketalar dll)
H2S (pembusukan sampah)
Kurva suhu pembentukan Dioksin
Pada Mesin Incinerator
(Penelitian EPA-ICCR 1997 oleh Dr. Brian Gullet)
Identifikasi sumber-sumber limbah RS
b. Limbah gas
Mesin generator set
Mesin incinerator
Instalasi Pengolahan air limbah
Mesin anastesi
Boiler
Dapur
Open dumping sampah
SUMBER AIR LIMBAH YANG HARUS
DITREATMENT DAN DIKAJI ASPEK K3NYA
IRD/
UGD
LOUNDRY/ TEMPAT CUCI
DAPUR/ CUCIAN
MAKAKAN
Keuntungan Produk:
Instrumen sederhana &
fundamental untuk
memusnahkan jarum suntik
konsentrasi limbah
- Pengoperasian serta pemeliharaan
peralatan yang aman masalah K3.
PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR RUMAH SAKIT
PENANGANAN LIMBAH CAIR
RS :
a. Pengolahan Pendahuluan
- Bak penangkap lemak
- Bak screen (saringan kasar).
- Grit chamber.
- Equalisasi.
b. Pengolahan Primer
Pada tahap ini menyangkut proses pengendapan dengan tujuan menghilangkan
zat padat tercampur. Pengolahan ini dapat digunakan langkah pre sedimentasi
dan bak/tangki sedimentasi.
c. Pengolahan Sekunder
Tahap ini umumnya mencakup proses biologis dengan tujuan untuk
mendegradasi bahan-bahan organik melalui proses biodegradasi aerob dan
anaerob.
d. Pengolahan Tersier
Pengolahan ini baru diperlukan jika pada pengolahan primer dan sekunder
masih terdapat zat-zat tertentu yang masih berbahaya bagi lingkungan. Jenis
pengolahan ini antara lain : Sand filter, carbon filter, desinfeksi dan pengolahan
Lumpur. Desinfeksi bertujuan untuk membunuh mikroba pathogen pada limbah
cair yang akan dibuang ke lingkungan
PRINSIP PENGELOLAAN
AIR LIMBAH RUMAH SAKIT.
Aktivitas: Identifikasi, observasi,
pengukuran, analisis
Tahapan:
Identifikasi Proses dalam Rumah Sakit
Analisis Neraca Air
Identifikasi Alternatif Reduksi Air Limbah
Identifikasi Alternatif Pengolahan Air Limbah
Analisis Biaya dan Rencana Tindakan
Limbah cair non- Dapur : m3/hari
Tandon Air infeksius dan non- Laundry : m3/hari
350 m3/hari toksik : m3/hari
Lain-lain : m3/hari
Limbah Padat Jalan
Hijau
Limbah cair infeksius dan toksik :
Sumpit
M3/HARI
Kantin Lt 3: m3/hari
Ruang Endoscopy : m /hari
3
IPAL Sungai
Toilet Lt 1 & 2: m /hari
3
Polutan
Organik
(BOD/COD) + Bakteri/
Mikroba
+
O2 Bakteri
baru +
PRODUK
OKSIDASI
LAIN
PENGOLAHAN SECARA AEROBIK
SUMBER BISING IPAL :
MESIN BLOWER
POTENSI KASUS K3 :
DI IPAL RUMAH SAKIT
PRINSIP PENGOLAHAN
SECARA AN-AEROBIC
Polutan BIOGAS
Organik DAN
(BOD/COD) + Bakteri/ Bakteri PRODUK
Mikroba baru + OKSIDASI
LAIN
PROSES AN-AEROBIK
KELEBIHAN PROSES
AN-AEROBIK
MAMPU MENGOLAH KANDUNGAN BOD TINGGI
TAHAN KEJUTAN BEBAN BOD DAN DEBIT.
RELATIF TAHAN TERHADAP TOKSISITAS.
KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK RENDAH
MENGHASILKAN ENERGI DALAM BENTUK BIO-
GAS.
PRODUKS LUMPUR AKTIF RENDAH
PENANGANAN LIMBAH
PADAT DAN LIMBAH B3
INDUSTRI/RUMAH
SAKIT
msl
h
Pengklasifikasian Limbah
B3
LIMBAH :
Bahan Berbahaya & Beracun Sisa Pada
Kemasan, Tumpahan, Sisa Proses
Y Y Y Y Y Y Y
a a a a a a a
Masuk Dalam
Daftar 1,2, atau 3
Limbah B3
nt
PENGKAJIAN HASIL
EFLUENT ANALISIS EFLUEN
ANALISIS EFLUEN
PEMERIKSAAN DATA
PENDUKUNG VERIFIKASI IPAL TIDAK MEMENUHI MEMENUHI
VERIFIKASI BERSAMA PEMDA BAKU MUTU BAKU MUTU
LAPORAN
VERIFIKASI
PENGHARGAAN
KEPADA INDUSTRI
LAPORAN PENGKAJIAN
VERIFIKASI LAPORAN
INDUSTRI
TINDAKAN
ADMINISTRATIF
PETUNJUK
DESAIN /REDESAIN
PERBAIKAN
IPAL
PEMBANGUNAN
IPAL
PENEGAKAN
EFLUENT ANALISIS EFLUEN HUKUM
LINGKUNGAN
PENANGANAN, PENAMPUNGAN,
DAN PENGANGKUTAN
LIMBAH RUMAH SAKIT
PENANGANAN LIMBAH
PADAT RS :
a. Pemilahan dan Penampungan limbah padat medis dan non
medis
Pemisahan dan Pengurangan
Reduksi keseluruhan volume limbah, hendaknya merupakan
proses yang kontinyu. Pemilahan dan reduksi volume limbah
medis dan yang sejenisnya merupakan persyaratan keamanan
yang penting untuk petugas pembuang sampah, petugas
emergency dan masyarakat.
Penampungan
Sarana penampungan untuk limbah harus memadai,
diletakkan pada tempat yang sesuai, aman dan higienis. Faktor-
faktor tersebut perlu mendapat perhatian dalam pengembangan
seluruh strategi pembuangan limbah untuk rumah sakit.
Standarisasi Kantong dan Kontainer
Pembuangan Limbah
1). Insinerasi
Proses insinerasi adalah metode pengolahan limbah padat medis dengan
pembakaran suhu tinggi, mencapai lebih dari 1000oC. Untuk mendapatkan hasil
pembakaran yang sempurna diperlukan 2 tahap pembakaran dalam 2 ruang
yang berbeda.
2). Autoclaving
Proses autoclaving adalah proses pemanasan dengan suhu rendah
menggunakan uap yang proses pemanasannya bergerak dari luar ke dalam.
3). Microwave
Proses microwave adalah memanfaatkan gelombang sangat pendek dalam
spektrum elektromegnetik. Pemanasan yang terjadi adalah suhu rendah dan
transmisinya berlangsung dari dalam ke keluar.
4). Desinfeksi dengan bahan kimia
Desinfeksi dengan bahan kimia adalah suatu cara untuk membunuh mikro-
organisme yang terdapat pada limbah infeksius dengan bahan kimia seperti
hypochlorik atau permangonate.
PENGELOLAAN LIMBAH B3 LAYANAN KESEHATAN DENGAN
CARA PEMBAKARAN (INSINERASI)
PENANGANAN LIMBAH GAS :
Prinsipnya :
Pendekatan teknis untuk menyalurkan, mendispersi dan
mengurangi konsentrasi gas memenuhi baku mutu kualitas
udara yang berlaku.
Cara penanganan limbah gas tersebut adalah :
Pemilihan jenis mesin penghasil emisi gas yang mampu
menciptakan proses pembakaran bahan bakar secara
sempurna
Membuat cerobong (stack) dengan ketinggian tertentu
Melengkapi cerobong dengan filter
Membuat penyemprot air bertekanan (pressure water spray)
pada cerobong untuk menangkap debu/partikulat emisi
Melengkapi bangunan dengan ventilasi buatan, exhause fan
dan ceiling exhause fan yang memadai
Cara pengendalian resiko yang
ditimbulkan oleh limbah rumah sakit
Limbah dikumpulkan
ke dalam wadah
penampung anti-bocor
(MEDITAINER)
Disinfeksi /
Sterilisasi
Limbah steril:
Pembuangan akhir
sebagai limbah domestik
Contoh penggunaan kembali :
Residu incinerator di reuse menjadi
batu/pembatas taman/kanstein
CARA :
Residu/abu di
campur dengan
semen dan air,
diaduk (adonan)
dan dicetak sesuai
keinginan
Keterangan :
Cara yang sama
digunakan untuk
lumpur IPAL
Cara pengendalian resiko yang
ditimbulkan oleh limbah rumah sakit