HOME CARE
PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa
pelayanan yang diberikan kepada individu, keluarga ataupun
masyarakat haruslah baik (bersifat etis) dan benar (berdasarkan ilmu
dan hukum yang berlaku). Hukum yang mengatur praktik
keperawatan telah tersedia dengan lengkap, baik dalam bentuk
undang-undang kesehatan, maupun surat keputusan Menkes tentang
praktik keperawatan. Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi
membuat rakyat sehat.Guna mewujudkan visi dan misi tersebut
berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk
pelayanan kesehatan di rumah.
Rumusan Masalah
1 Bagaimana aspek legal dan etik dalam home care ?
2 Bagaimana isu-isu legal etik dalam home care?
3 Bagaimana perizinan dan aplikasi home care ?
4 Bagaimana kebijakan home care di Indonesia ?
5 Bagaimana kepercayaan dan budaya dalam home care ?
A. Aspek Legal dan Etik dalam Home Care
Landasan Hukum Praktek Perawat Adalah :
1 UU Kes. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
2 PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dandaerah.
3 UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah.
4 UU No. 29 tentang praktik kedokteran.
5 Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktikperawat.
6 Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas.
7 Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraanpuskesmas.
8 SK Menpan No. 94 /KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonalperawat.
9 PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan .
10 Permenkes No. 920 tahun 1966 tentang pelayanan medik swasta
Fungsi Hukum Dalam Praktik Perawat Adalah :
1 Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan mana yang sesuai hukum.
2 Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain.
3 Membantu menentukan batas batas kewenangan tindakan
keperawatan mandiri.
4 Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan
dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah
hukum.
Secara legal perawat data melakukan aktivitas keperawatan mandiri
berdasakan pendidikan dan pengalaman yang di miliki.Perawat dapat
mengevaluasi klien untuk mendapatkan pelayanan perawatan
dirumah tanpa program medis tetapi perawatan tersebut harus
diberikan dibawah petunjk rencana tindakan tertulis yang
ditandatangani oleh dokter. Perawat yang memberi pelayanan
drumah membuat rencana perawatan dan kemudian bekerja sama
dengan dokter untuk menentukan rencana tindakan medis.
Tujuan Home Care
Umum : Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
Khusus :
1 Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara
mandiri.
2 Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan.
3 Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di
rumah
Ruang Lingkup Home Care.
1 Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif
2 Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.
3 Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga
Prinsip Home Care
1 Pengelolaan home care dilaksanaka oleh perawat/ tim
2 Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik
3 Mengumpulan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
4 Menggunakan data hasil pengkajian dalam menetakan diagnosa keperawatan.
5 Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan.
6 Memberi pelayanan prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitaif.
7 Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan
8 Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen kasus.
9 Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.
10 Mengembankan kemampuan profesional.
11 Berpartisifasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.
12 Menggunakan kode etik keperawatan daam melaksanakan praktik keperawatan.
B. Isu-isu Legal dan Etik dalam Home Care
Isu-isu legal dan etik dalam home care antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1. Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur dengan
teknik yang tinggi, seperti pemberian pengobatan dan transfuse
darah melalui IV dirumah. Aspek legal dari pendidikan yang diberikan
pada klien seperti pertanggungjawaban terhadap kesalahan yang
dilakukan oleh anggota keluarga karena kesalahan informasi dari
perawat.
. Pelaksanaan peraturan medicare atau peraturan emerintah
lainnya tentang perawatan dirumah. Alasan biaya yang sangat
terpisah dan terbatas untk perawatan dirumah. Maka perawat yang
memberi perawatan dirumah harus menentukan apakah pelayanan
akan diberikan jika ada resiko penggantian biaya yang tidak adekuat.
Seringkali, tunjangan dari medicare telah habis masa berlakunya
sedangkan klien membutuhkan perawatan yang terus-menerus tetapi
tidak ingin atau tidak mampu membayar baiayanya
Pelayanan tindakan medic hanya dapat dilakukan atas permintaan
tertulis dokter dalam melaksanakan kewenangan perawat
berkewajiban untuk:
1. Menghormati hak pasien.
2. Merujuk kasus yang tidak tepat ditangani.
3. Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan; perundangan yang
berlaku.
4. Memberikan informasi.
5. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
6. Melakukan catatan perawatan dengan baik.
Etik moral dalam perawatan mandiri :
1. Membedakan apa yang baik dengan yang buruk nilai benar
dan salah-yang layak dan tidak layak
2. Hak dan kewajiban moral (akhlak) nilai yang berhubungan
dengan akhlak.
3. Etik & moral merupakan sumber dalam merumuskan standar
dan prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berperilaku serta
membuat keputusan untuk melindungi hak hak klien
Perawat dalam melaksanakan praktik berwenang untuk:
1. Melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi pengkaji
an,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan
tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan. Tindakan
keperawatan sebagaiaman dimaksud ayat (1) meliputi: terapi
keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan konseling
kesehatan.
2. Tindakan medik sesuai permintaan tertulis dari dokter pelaporan
dan registrasi perawat harus melaporakan dan diregistrasi terlebih
dahulu untuk mendapatkan SIP.
Pendekatan Perilaku Etis Profesional :
Pendekatan Prinsip:
1. Sebaiknya mengarah langsung untuk bertindak sebagai
penghargaan terhadap kapasitas otonomi setiap orang.
2. Menghindari berbuat suatu kesalahan.
3. Bersedia dengan murah hati memberikan sesuatu yang
bermanfaat dengan segala konsekuensinya.
4. Keadilan; menjelaskan tentang manfaat, resiko yang dihadapi.
Pendekatan Berdasar Asuhan:
1. Berpusat pada hubungan dalam asuhan.
2. Meningkatkan penghormatan/ penghargaan martabat klien
sebagai manusia.
3. Mau mendengarkan dan mengolah saran dari orang lain sebagai
tanggung jawab professional.
4. Mengingat kembali arti tanggung jawab moral yang meliputi
kebajikan seperti: kebaikan, kepedulian, empati, peran kasih sayang
dan menerima kenyataan.
C. Perizinan dan Akreditasi Home Care