Anda di halaman 1dari 4

Nama: intan juliana

Nim: 1800001016
Tingkat: II
1. definisi home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit. Pelayanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien atau keluarga
yang direncanakan dan dikoordinasi oleh pemberi pelayanan melalui staf yang diatur berdasarkan
perjanjian bersama.
2. Tujuan home care
Meningkatkan, mempertahankan dan memperbaiki kondisi kesehatan pasien.
Mencegah atau meminimalkan efek buruk penyakit untuk mencapai kemampuan pasien secara optimal.
Meningkatkan penyembuhan dan penjagaan pasien.
Meningkatkan pemahaman keluarga pasien tentang kesehatan karena dilibatkan dalam langkah
pelayanan atau tindakan.
Memenuhi kebutuhan atas rasa aman dan nyaman pasien karena berada ditengah-tengah keluarga
dengan tetap memenuhi prinsip persyaratan kesehatan.
Pelayanan akan cenderung lebih optimal dan tepat karena melihat kondisi sosio ekonomi dan budaya
pasien yang dilayani.
Meningkatkan efisiensi wakri, biaya, tenaga dan pikiran.
3. Model teori keperawatan yang mendukung home care
1. Teori Lingkungan (Florence Nightingale)
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses
penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam
mempertahankan kesehatan individu yang meliputi
a. Udara bersih,
b. Air yang bersih
c. Pemeliharaan yang efisien
d. Kebersihan
e. Penerangan/pencahayaan
2.Teori konsep manusia sebagai unit (Martha E. Rogers)
Dalam memahami konsep model dan teori ini, Rogers berasumsi bahwa manusia merupakan satu
kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda – beda. Dalam proses kehidupan
manusia yang dinamis, manusia dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu
dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
3. Teori Transkultural nursing (Leininger)
Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis pada
kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip ”care” dan pemahaman yang dalam
mengenai ”care” sehingga culture‟s care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup memberikan landasan
yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada
kultur tertentu.
4. Landasan Hukum Home Care diantaranyaadalah sebagai berikut:
UU Kes.No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.
UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.
UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat.
Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas.
Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan Perkesmas.
SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat.
PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta.
Permenkes RI No. HK.02.02/MENKES/148/2010 tentang Izin dan Penyelengaraan Praktik Perawat.
5. Skill Dasar yang Harus Dikuasai Perawat
a. Vital sign
b. Memasang nasogastric tube
c. Memasang selang susu besar
d. Memasang cateter
e. Penggantian tube pernafasan
f. Merawat luka dekubitus
g. Suction
h. Memasang peralatan O2
i. Penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
j. Pemasangan infus maupun obat
k. Pengambilan preparat
l. Pemberian huknah/laksatif
m. Kebersihan diri
n. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
o. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostik
p. Pendidikan kesehatan
q. Konseling kasus terminal
r. Konsultasi/telepon
s. Fasilitasi ke dokter rujukan
t. Menyiapkan menu makanan
u. Membersihkan tempat tidur pasien
v. Fasilitasi kegiatan sosial pasien
w. Fasilitasi perbaikan sarana klien.
6. Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan keperawatan
neonatal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, asuhan keperawatan maternitas,
asuhan keperawatan jiwa dan asuhan keperawatan gerontik dilaksanakan sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggung jawab.
7. Isu legal yang paling kontroversial dalam praktik perawatan di rumah antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut:
Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur dengan teknik yang tinggi, seperti pemberian
pengobatan dan transfusi darah melalui IV di rumah.
Aspek legal dari pendidikan yang diberikan pada klien seperti pertanggungjawaban terhadap kesalahan
yang dilakukan oleh anggota keluarga karena kesalahan informasi dari perawat.
Secara legal perawat dapat melakukan aktivitas keperawatan mandiri berdasarkan pendidikan dan
pengalaman yang di miliki. Perawat dapat mengevaluasi klien untuk mendapatkan pelayanan perawatan
di rumah tanpa program medis tetapi perawatan tersebut harus diberikan di bawah petunjuk rencana
tindakan tertulis yang ditandatangani oleh dokter. Perawat yang memberi pelayanan di rumah membuat
rencana perawatan dan kemudian bekerja sama dengan dokter untuk menentukan rencana tindakan
medis.
8. Tahapan mekanisme pelayanan home care adalah:
1. Proses penerimaan kasus
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit puskesmas, sarana lain, keluarga.
b. Pimpinan home care menunjuk manajer kasus untuk mengelola kasus.
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus.
2. Proses pelayanan home care
a) Persiapan
1. Pastikan identitas pasien
2. Bawa denah/petunjuk tempat tinggalpasien
3. Lengkap kartu identitas unit tempatkerja
4. Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah.
5. Siapkan file asuhan keperawatan
6. Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b) Pelaksanaan
1. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan
2. Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
3. Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
4. Membuat rencana pelayanan
5. Lakukan perawatan langsung
6. Diskusikan kebutuhan rujukan, kolabo rasi, konsultasi, dll.
7. Diskusikan rencana kunjungan selanjut nya dan aktifitas yang akan dilakukan
8. Dokumentasikan kegiatan.
c) Monitoring dan evaluasi
1. Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
2. Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
3. Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanaan.
d) Proses penghentian pelayanan home care dengan kriteria:
1. Tercapai sesuai tujuan
2. Kondisi pasien stabil
3. Program rehabilitasi tercapai secara maximal
4. Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
5. Pasien di rujuk
6. Pasien menolak pelayanan lanjutan
7. Pasien meninggal dunia

Anda mungkin juga menyukai