DISUSUN OLEH :
EGGI PURNAMA ( CKR0200085 )
Jirhan Purnama ( CKR0200093 )
Yudha Anugrah Pratama ( CKR0200118 )
Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi Maha Penyayang,puji
dan syukur kami panjatkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpah rahmat dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “ Manajemen
Pemasaran Pelayanan Home Care “ tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Elektif
( Manajemen Care / Home care ). Dengan penulisan ini.Diharapkan dapat
menanbah wawasan pembaca terkait Elektif ( Manajemen Care / Home care )
khususnya mengenai manajemen pemasaran pelayanan home care.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………
C. Tujuan……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Aspek Legal dan Etik serta Isu-isu Legal dan Etik dalam Home
Care…………………………………………………………………………
B. Perijinan dan Akreditasi Home Care………………………………….
C. Kebijakan Home Care di Indonesia……………………………………
D. Kepercayaan dan Budaya dalam Home Care…………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini
disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga
informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan
cepat diketahui oleh masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan
keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan
dinegara yang telah berkembang, social ekonomi masyarakat semakin meningkat
sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di
lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang
murah dan terjangkau, sehingga memerlukan perawatan ebih lama di rumah sakit.
Lama perawatan dirumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era
peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar,
managed care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang
maju, karena penyebab langsung, atau efek langsung dari variable ini, industry
perawatan dirumah berkembang menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi
dengan perhatian yang besar bila salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang
terbaik bagi setia individu.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu
dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh pemberi
pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayana di rumah melalui staf atau
pengaturan berdsarkan perjanjian kerja atau kontark (Warola, 1980 Dalam
Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan di Rumah yang Disusun oleh
PPNI dan DEPKES)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aspek legal dan etik serta isu-isu legal dalam home care?
2. Bagaimana perizinan dan akreditasi dalam home care?
3. Bagaimana kebijakan home care di Indonesia?
4. Bagaimana kepercayaan dan budaya dalam home care?
C. Tujuan
1. Menjelaskan aspek legal dan etik serta isu-isu legal dalam home care.
2. Menjelaskan perizinan dan akreditasi dalam home care.
3. Menjelaskan kebijakan home care di Indonesia.
4. Menjelaskan keercayaan dan budaya dalam home care.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Legal dan Etik serta Isu-isu Legal dan Etik dalam Home Care
Fungsi hukum dalam praktik perawat adalah :
10. Permenkes No. 920 tahun 1966 tentang pelayanan medik swasta.
Isu-isu legal dan etik dalam home care antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut:
4. Memberikan informasi.
1. Membedakan apa yang baik dengan yang buruk – nilai benar dan salah-
yanglayak dan tidak layak
2. Hak dan kewajiban moral (akhlak) – nilai yang berhubungan dengan akhlak.
3. Etik & moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-
prinsip yang menjadi penuntun dalam berperilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hak – hak klien Perawat dalam melaksanakan praktik berwenang
untuk:
Pendekatan Prinsip:
3. Mau mendengarkan dan mengolah saran dari orang lain sebagai tanggung
jawab professional.
Persyaratan perizinan:
c) Izin lingkungan.
d) Izin usaha.
1. Pelayanan masyarakat
3. Program
4. Staf/personal
5. Evaluasi
Standar penilaian akreditasi khusus home care yang dikeluarkan oleh Komite Joint
Commission International (JCI) ini merupakan standar penilaian penerapan home care berfokus
pada pasien. Penilaian tersebut meliputi keselamatan pasien,akses dan asesmen pasien, hak dan
tanggung jawab pasien, perawatan pasien dan kontinuitas pelayanan, manajemen obat pasien,
serta pendidikan pasien dan keluarga .Perawat yang memiliki peran advokasi bertanggung jawab
dalam mempertahankan keamanan pasien, mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi
pasien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan.Penerapan pendidikan bagi pasien dan
keluarga perawat dapat memberikan informasi tambahan untuk pasien yang sedang berusaha
memutuskan suatu masalah, memberikan pendidikan kesehatan yang menunjang kesehatan
pasien. Hal – hal tersebut diatas dapat ditunjang dengan pengetahuan perawat terkait penerapan
dan pelaksanaan pendidikan pada pasien dak keluarga di unit pelayanan home care.
C. Segmentasi Pasar
E. Positioning
Oleh sebab itu pelayanan yang dilakukan di pelayanan home care menitik berakan
dalam memberikan pelayanan yang komprehensif dengan kualitas yang baik
sehingga masyarakat dapat terjaga kesehatannya dengan lebih baik lagi dan akan
mendapatkan hasil yang lebih baik tetapi dengan harga yang murah sehingga
masyarakat tidak begitu khawatir dengan pembiayaan apabila
masyarakatmengalami kesakitan:
1. Produk
Pada produk layanan home care lebih menitik beratkan pada perawatan
luka modern dimana penyakit kronis utamanya diabetes melitus dapat
menyebabkan luka yang sembuh dalam jangka waktu yang lama. Tetapi
dengan perawatan luka yang baik maka masalah tersebut akan dapat diatasi
dengan lebih baik dan lebih cepat dalam penyembuhannya.
2. Price
Salah satu kunci untuk memenangkan pasar dalam persaingan bisnis
adalah penetapan harga. Selain itu harga juga merupakan suatu cara untuk
mengenalkan suatu produk yang baru, selain itu menetapkan harga juga
untuk menentukan keuntungan yang diperoleh dalam suatu bisnis.
3. Place
Layanan home care dengan kunjungan rawat jalan hingga 13.000
kunjungan per bulannya dapat menjadi pasar yang dapat diperkenalkan
kepada pasien tersebut. Sehingga dapat menjadi poin pendapatan rumah
sakit.
4. Promotion
Sarana promosi yang digunakan oleh layanan home care . Website dan
media social RSU akan berisi tentang profil RSU sejarah berdirinya, misi
dan visi, layanan, fasilitas, testimonial, hasil perawatan, dan juga
saranperbaikan. Selain itu, pada website ini masyarakat dapat melihat
seluruh layanan yang ada di rumah sakit dan dapat mencoba apabila akan
menikmati pelayanan yang ada di rumah sakit ttersbut, adanya materi
edukasi pula Oktober 2019 Jurnal ARSI/Volume 6 Nomor 1 58 mendukung
program indonesia sehat dengan promotif dan preventif kepada masyarakat
serta pemesanan via website serta sosial media lain seperti Facebook,
instragram, untuk menginformasikan kepadamasyarakat pelayanan-
pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum.
A. Kesimpulan
Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komperehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga diberikan kepada
individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Dalam melakukan home care ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam
aspek legal dan etik serta isu-isu legal dalam home care, perizinan dan akreditasi
dalam home care, kebijakan home care di Indonesia, dan keercayaan dan budaya
dalam home care. Hal ini dilakukan dalam proses perawatan yang akan dilakukan
untuk pasien. Untuk menghindari adanya saling menyalahkan dalam home care
tersebut sehingga tidak ada pihak yang saling merugikan. Sehingga pasien juga
mendapatkan perawatan yang baik serta perawat juga mengerti dan memahami
peraturan-peraturan yang ada dan langkah-langkah dalam menjalankan home care.
B. Saran
1. Bagi perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki SIP,
harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya.
Zang, S.M & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual
Perawatan dirumah (Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I.
Jakarta: EGC