BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan Hidup anak ditunjukkan dengan Angka Kematian bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA/AKBAL). Angka kematian bayi dan balita Indonesia adalah tertinggi di negara ASEAN lainnya. Penyebab kematian anak terbanyak saat ini masih diakibatkan oleh diare dan pneumonia (Anik, 2010). Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun. Tingginya kasus penyakit infeksi di tanah air salah satu diantaranya disebabkan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan. Dari beberapa riset disebutkan, hanya 18,5 % masyarakat Indonesia yang mencuci tangan pakai sabun di lima waktu penting. Dari 100 orang hanya 12 % saja yang mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar (BAB) dan hanya sekitar 9 % saja yang mencuci tangannya sebelum menyiapkan makanan. Lima waktu penting dan krusial dalam mencuci tangan yang dimaksud meliputi mencebok anak, buang air besar, sebelum makan, memberi makan anak, dan juga sebelum memasak. Berdasarkan hasil survey tersebut dinilainya sebagai salah satu ancaman, karena penyakit infeksi terbesar bermula dari tangan yang kotor, seperti Kolera dan Disentri.
Menurut Depkes RI 2009, seluruh insiden diare di Indonesia, 60-70% di antaranya
anak-anak di bawah umur 5 tahun. Setiap anak mengalami diare rata-rata 1 sampai 2 kali setahun dan secara keseluruhan, rata-rata mengalami 3 kali episode diare per tahun (Bela, 2009). Prevalensi diare klinis adalah 9,0% (rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di DI Yogyakarta (4,2%). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesadaran cuci tangan pada anak sekolah dasar ? 2. Bagaimana tingkat kesadaran cuci tangan pada anak sekolah dasar terhadap kejadian diare ? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesadaran cuci tangan pada anak sekolah dasar 1.3.2 Tujuan Khusus Untuk mengetahui tingkat kesadaran cuci tangan terhadap kejadian diare pada anak sekolah dasar